Sabtu, 28 Desember 2013

Segala Hal Tentang Peringatan Kelahiran Yesus.

The Nativity Story Pictures

Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.  Sebuah pesta pusat ke Kristen tahun liturgi , itu menutup Advent musim dan memulai dua belas hari dari saat Natal , yang berakhir setelah malam kedua belas . 

Selain "Natal", liburan telah dikenal dengan berbagai nama lain sepanjang sejarahnya. The Anglo-Saxon disebut pesta sebagai "pertengahan musim dingin", atau, lebih jarang, sebagai Nātiuiteð (dari Latin nātīvitās bawah). " Nativity ", yang berarti" kelahiran ", adalah dari nātīvitās Latin. Dalam bahasa Inggris Kuno, Gēola (" Yule ") disebut periode sesuai dengan Januari dan Desember, yang akhirnya disamakan dengan Christian Natal. "Noel" (atau "Nowell") memasuki bahasa Inggris di akhir abad ke-14 dan dari Noël Perancis Lama atau Nael, itu sendiri pada akhirnya dari Latin Natalis (Dies), "(day) lahir". 

Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari.

Dahulu juga dipakai istilah Melayu-Arab Maulid atau Milad. Pada negara-negara yang berbahasa Arab, hari raya ini disebut dengan Idul Milad. 

Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, adalah kata majemuk yang berasal dari istilah " Cristes-messe ", yang berarti Misa Kristus. Hal ini berasal dari bahasa Inggris Tengah Cristemasse, yang berasal dari Inggris kuno Crīstesmæsse, ungkapan pertama kali tercatat pada 1038 diikuti oleh kata Cristes-messe di 1131. Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho.


Peristiwa Kelahiran Yesus dalam Alkitab.

The Nativity Story Pictures

Sementara tahun kelahiran Yesus diperkirakan antara sejarawan modern telah antara 7 dan 2 SM, bulan yang tepat dan hari kelahirannya tidak diketahui. Kelahiran-Nya disebutkan dalam dua dari empat Injil Kanonik . 

Cerita kelahiran Yesus dalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitab Matius (Matius 1:18-2:23) dan Lukas (Lukas 2:1-21). Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorang malaikat bahwa dia telah mengandung dari Roh Kudus tanpa persetubuhan. Setelah itu dia dan suaminya Yusuf meninggalkan rumah mereka di Nazaret untuk berjalan ke kota Betlehem untuk mendaftar dalam sensus yang diperintahkan oleh Agustus, Kaisar Romawi pada saat itu. Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuah palungan (malaf). 

Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata, Yudea, di kampung halaman Daud, nenek moyang Yusuf, memenuhi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1-2). (Di Israel purba mereka mengenal ada dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi berada di tanah Zebulon.).

Menurut tradisi populer, kelahiran terjadi di stabil, dikelilingi oleh hewan ternak. Sebuah palungan (yaitu, palung makanan) disebutkan dalam Lukas 2:7 , di mana ia menyatakan Maria "membungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan" ( KJV ); dan "Dia membungkusnya dengan kain dan menempatkannya di palungan, karena tidak ada tempat yang tersedia untuk mereka" ( NIV ). Gembala dari ladang di sekitar Bethlehem diberitahu kelahiran oleh seorang malaikat , dan adalah yang pertama untuk melihat anak. 

Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur -- yang diduga adalah Arabia atau Persia -- untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Tradisi populer juga menyatakan bahwa tiga raja atau orang bijak (bernama Melchior, Caspar , dan Balthazar ) mengunjungi bayi Yesus di palungan, meskipun ini tidak ketat mengikuti kisah Alkitab. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di Yerusalem dan melaporkan kepada raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat sebuah bintang -- yang sekarang disebut Bintang Betlehem -- menyambut kelahiran seorang raja. 

Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab Injil Lukas adalah penyampaian berita itu oleh para malaikat kepada para gembala. Dalam Injil Matius dicatat bahwa ada orang-orang Majus dari Timur datang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas wilayah Yerusalem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus. 

Beberapa astronom dan sejarawan telah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, pendapat yang paling kuat adalah dari Johannes Kepler, yang menerangkan bahwa Bintang Natal atau Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Dan konjungsi ini memang benar terjadi pada bulan Desember tahun 7 SM. Mula-mula orang-orang Majus itu bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa menghadap raja Herodes. Raja Herodes bertanya kepada ahli kitab, di mana Mesias akan dilahirkan. Berdasarkan Alkitab, Mesias akan dilahirkan di Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan. Herodes minta akan setelah bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes. 

Bintang Betlehem tersebut memandu mereka ke Betlehem Yudea tempat bayi Yesus, Maria dan Yusuf berada. Mereka kemudian mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya misi mereka. Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke Mesir untuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea baru (anak Herodes Agung, yakni Herodes Arkhelaus) mereka pergi ke Galilea dan tinggal di Nazaret.


Asal-mula peringatan Natal.

Peringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus untuk dilakukan. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan adanya perayaan hari kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. Klemens dari Aleksandria mengejek orang-orang yang berusaha menghitung dan menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad-abad pertama, hidup kerohanian anggota-anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahun umumnya – terutama oleh Origenes – dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir: orang orang seperti Firaun dan Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian: orang Kristen merayakan hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya.

Tetapi di sebelah Timur orang telah sejak dahulu memikirkan mukjizat pemunculan Allah dalam rupa manusia. Menurut tulisan-tulisan lama suatu sekte Kristen di Mesir telah merayakan "pesta Epifania" (pesta Pemunculan Tuhan) pada tanggal 4 Januari. Tetapi yang dimaksudkan oleh sekte ini dengan pesta Epifania ialah munculnya Yesus sebagai Anak Allah – yaitu pada waktu Ia dibaptis di sungai Yordan. Gereja sebagai keseluruhan bukan saja menganggap baptisan Yesus sebagai Epifania, tetapi terutama kelahiran-Nya di dunia. Sesuai dengan anggapan ini, Gereja Timur merayakan pesta Epifania pada tanggal 6 Januari sebagai pesta kelahiran dan pesta baptisan Yesus.

Perayaan kedua pesta ini berlangsung pada tanggal 5 Januari malam (menjelang tanggal 6 Januari) dengan suatu tata ibadah yang indah, yang terdiri dari Pembacaan Alkitab dan puji pujian. Ephraim dari Syria menganggap Epifania sebagai pesta yang paling indah. Ia katakan: “Malam perayaan Epifania ialah malam yang membawa damai sejahtera dalam dunia. Siapakah yang mau tidur pada malam, ketika seluruh dunia sedang berjaga jaga?” Pada malam perayaan Epifania, semua gedung gereja dihiasi dengan karangan bunga. Pesta ini khususnya dirayakan dengan gembira di gua Betlehem, tempat Yesus dilahirkan.


Sejarah Perayaan Natal

Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. 

Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Peringatan Natal baru tercetus secara resmi antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).

Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (lihat Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).


Kontroversi Tanggal Kelahiran Yesus.

Ada pendapat yang berkata bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal hari kelahiran Yesus. Pendapat ini diperkuat berdasarkan kenyataan bahwa pada malam tersebut para gembala masih menjaga dombanya di padang rumput. (Lukas 2:8). Pada bulan Desember tidak mungkin para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. 

Para pendukung tanggal kelahiran bulan Desember berpendapat meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang rumput tetaplah disebut padang rumput.

Ada juga pendapat yang berkata bahwa perayaan Natal bersumber dari tradisi Romawi pra-Kristen, peringatan bagi dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin (winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian. Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan dari kaisar Kristen pertama Romawi, Konstantin I, Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada tanggal yang sama. Namun pandangan ini disanggah oleh Gereja Ritus Timur, karena Gereja Ritus Timur sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad ke-2, sebelum Gereja di Roma menyatakan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.

Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu aliran Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Baptis Hari Ketujuh, Perserikatan Gereja Tuhan, kaum Yahudi Mesianik, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia. Saksi-Saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal.

Ada sejumlah naskah kuno yang mencatat bahwa Yesus ditempatkan di rahim Maria tanggal 25 Desember. Penafsiran Kitab Hagai mengindikasikan tanggal itu merupakan tanggal datangnya Yesus ke dalam rahim Maria, yaitu Hagai 2:18-20:
Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!

Tanggal 24 bulan ke-9 (Kislev) dalam kalender Yahudi jatuh sekitar tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian.

Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1.      Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
 ” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan  jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.

Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja  (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”

2.      Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”

3.      Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada  umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.

(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”


Meskipun kapan Hari Natal jatuh masih menjadi perdebatan, agama Kristen pada umumnya sepakat untuk menetapkan Hari Natal jatuh setiap tanggal 25 Desember dalam Kalender Gregorian ini didasari atas kesadaran bahwa penetapan hari raya liturgis lain seperti Paskah dan Jumat Agung tidak didapat dengan pendekatan tanggal pasti namun hanya berupa penyelenggaraan kembali acara-acara tersebut dalam satu tahun liturgi, yang bukan mementingkan ketepatan tanggalnya namun esensi atau inti dari setiap peringatan tersebut untuk dapat diwujudkan dari hari ke hari.


Tahun Kelahiran Yesus.

Tahun kalender Masehi diciptakan pada abad ke-6 oleh seorang biarawan yang bernama Dionysius Exignus. Tahun Masehi yang kita gunakan sekarang ini disebut juga anno Domini (Tahun Tuhan).

Bagaimana ia bisa mengetahui bahwa Tuhan Yesus dilahirkan pada tahun 1 SM? 
Ia mengambil data dari catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada tahun 754 kalender Romawi itu adalah tahun ke 15 dari pemerintahan Kaisar Tiberius seperti yang tercantum di Lukas 3:1-2. Data inilah yang dijadikan patokan olehnya untuk mengawali tahun 1 SM.

Di samping itu ia juga mengambil data dari Lukas 2:1-2 yang menyatakan bahwa Kirenius (Gubenur dari Siria) pertama kali menjalankan program sensus.

Walaupun demikian masih juga orang yang meragukannya, sebab menurut sejarahwan Yahudi yang bernama Flavius Yosefus, raja Herodes meninggal dunia pada tahun 4 SM sehingga konsekuensinya tanggal lahir Yesus harus dimundurkan sebanyak empat tahun. Tapi teori ini pun tidak benar, sebab ia menganalisa tahun tersebut berdasaran adanya gerhana bulan pada tahun saat Herodes meninggal dunia yang terjadi di Yerusalem pada tanggal 13 Maret tahun 4 SM.


Tradisi dan Budaya Natal.

Berkas:Nativity tree.jpg

Banyak tradisi perayaan Natal di barat yang merupakan pengembangan kemudian dengan menyerap unsur berbagai kebudayaan. Kebiasaan perayaan terkait di berbagai negara dengan Natal memiliki campuran pra-Kristen , Kristen , dan sekuler tema dan asal-usul. Kebiasaan modern yang populer liburan termasuk pemberian hadiah , musik natal dan caroling , pertukaran kartu Natal , gereja perayaan, sebuah makan khusus , dan tampilan berbagai dekorasi Natal , termasuk pohon Natal , lampu Natal , adegan kelahiran , karangan bunga , karangan bunga , mistletoe , dan suci . Selain itu, beberapa tokoh terkait erat dan sering dipertukarkan, yang dikenal sebagai Santa Claus , Father Christmas , Saint Nicholas , dan Christkind , yang terkait dengan membawa hadiah kepada anak-anak selama musim Natal dan memiliki tubuh mereka sendiri tradisi dan pengetahuan. 

Pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno. Ada pula yang menghubungkannya dengan pohon khusus di taman Eden (lihat Kejadian 2:9). Tetapi dalam kehidupan pra-Kristen Eropa memang ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi “Pohon Terang” modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.

Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal, yang dimulai pada tahun 1843 oleh John Callcott Horsley dari Inggris. Biasanya dengan gambar yang berhubungan dengan kisah kelahiran Yesus Kristus dan disertai tulisan: Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Dewasa ini orang memakai teknologi informasi (email) berkirim kartu Natal elektronik.

Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, berhubungan dengan St. Claus (Santa Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa Nikolas makin lebih penting daripada Yesus Kristus. Dalam tradisi Sinterklass Belanda – tokoh yang digambarkan oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut ini – menjadi bagian dari acara keluarga (untuk mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan untuk dibawa pergi. 

Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan banyak cahaya lampu berkelap-kelip.  Bukan hanya di dalam peribadahan saja, di rumah-rumah dan di toko-toko kerap di hias dengan lampu-lampu yang kelap-kelip, hal ini muncul sejak zaman patristik sebagai gambaran akan terang yang mengalahkan kegelapan.  Selain untuk menambah semarak perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.

Penggunaan lilin dan lampu-lampu kelap-kelip merupakan pengaruh dari pesta cahaya Yahudi atau Hanukah. Hari raya Hanukkah dirayakan sekitar masa Adven dan Natal, dan terkadang sering diplesetkan dengan istilah Natal Yahudi. Dalam masa Natal, Lilin menggambarkan atau memberikan gambaran tentang Kristus. Kristus dilambangkan sebagai terang bagi dunia yang gelap. Di dalam Alkitabpun tertulis tentang terang, di dalam Perjanjian Lama,Yesaya 9 : 1-6, “terang yang besar”, sedangkan di dalam Perjanjian Baru, Yohanes 1 : 1-18,” terang manusia”

Berbeda dengan tradisi perayaan Natal di barat, perayaan Natal ritus timur banyak mengandung aspek rohani seperti puasa, bermazmur, membaca Alkitab, dan puji-pujian. Di Gereja-gereja Arab, boleh dibilang tidak ada perayaan Natal tanpa didahului puasa. Gereja Ortodoks Syria melakukan persiapan Natal dengan berpuasa selama 10 hari. Sementara di Gereja Ortodoks Koptik puasanya lebih lama lagi, yaitu sejak minggu terakhir November. Jadi, sekitar 40 hari. Waktu iftar (buka puasa) pada tanggal 7 Januari pagi. Puasa pra-Natal ini disebut dengan puasa kecil (Shaum el-Shagir). Selama puasa, jemaat gereja-gereja Koptik, seperti Gereja Koptik Sayidah el-Adzra’ (Santa Maria), di Madinat al-Tahrir, Imbaba, Kairo mempunyai kebiasaan hanya makan sekali sehari dengan menu makanan semacam tempe (dari kacang-kacangan), namanya tamiya atau falafel yang dimakan dengan sepotong roti dan air putih. Karena itu, uang belanja yang biasanya mereka belikan daging dan menu lumayan mewah lainnya dikumpulkan dan diserahkan langsung kepada orang orang miskin yang dikoordinasi oleh Gereja.

Meskipun agak berbeda dalam tradisi, secara prinsip cara ini tidak jauh berbeda dengan cara berpuasa Gereja-gereja Orthodoks lain.

Penyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber :
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Natal
  3. http://artikeljogja.tripod.com/natal/

Rabu, 25 Desember 2013

Menguak Kebenaran Misteri Terbesar Dalam Peringatan Natal : "Sinterklas" dan temannya Zwarte Piet ("Piet Hitam")

Santa

Sinterklas (dalam bahasa lain juga dikenal dengan nama Santa Klaus, Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak Natal, Kris Kringle, Santy, atau Santa) adalah tokoh dalam berbagai budaya yang menceritakan tentang seorang yang memberikan hadiah kepada anak-anak, khususnya pada Hari Natal. Hari Sinterklas dirayakan secara khusus di seluruh dunia setiap tanggal 6 Desember.

Santa berasal dari tokoh dalam cerita rakyat di Eropa yang berasal dari tokoh Nikolas dari Myra, adalah orang Yunani kelahiran Asia Minor pada abad ketiga masehi di kota Patara (Lycia et Pamphylia), kota pelabuhan di Laut Mediterania, dan tinggal di Myra, Lycia (sekarang bagian dari Demre, Turki). Ia adalah anak tunggal dari keluarga Kristen yang berkecukupan bernama Epiphanius (Ἐπιφάνιος) dan Johanna (Ἰωάννα) atau Theophanes (Θεοφάνης) dan Nonna (Νόννα) menurut versi lain. Nikolas adalah seorang uskup yang memberikan hadiah kepada orang-orang miskin.

Tokoh Santa kemudian menjadi bagian penting dari tradisi Natal di dunia barat dan juga di Amerika Latin, Jepang dan bagian lain di Asia Timur. Di Tiongkok juga ada Sinterklas yang lebih lazim dipanggil sebagai Dun Che Lao Ren, yang berarti Kakek Natal. 


Kisah Sinterklas dari berbagai negara.
  • Dari Kristen kuno.
Santo Nikolas dari Myra adalah inspirasi utama untuk figur orang Kristen tentang Sinterklas. Dia adalah uskup Myra di Lycia pada abad ke 4. Nikolas terkenal untuk kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Dia sangat religius dari awal umurnya dan mencurahkan hidupnya untuk Kristen. Di Eropa (lebih tepatnya di Belanda, Belgia, Austria dan Jerman) dia digambarkan sebagai uskup yang berjanggut dengan jubah resmi. Relik dari Santo Nikolas dikirim ke Bari di Italia selatan oleh beberapa pedagang Italia; sebuah basilika dibangun tahun 1087 untuk memberi mereka rumah dan menjadi daerah ziarah.

Santo Nikolas menjadi dirujuk oleh orang banyak sebagai Santo pelindung bagi pelaut, pedagang, pemanah, anak-anak, tuna susila, ahli obat, pengacara, pegadaian, tahanan, kota Amsterdam dan Rusia.
Di Yunani, Santo Nikolas adalah pengganti untuk Santo Basil (Agios Vasilis dalam Bahasa Yunani), seorang uskup pada abad ke 4 dari Caesarea. Bagian utara Belanda dan beberapa desa di Flanders, Belgia, merayakan seorang figur yang agak mirip, Sint-Maarten (Santo Martin dari Tours).

  • Cerita rakyat Jerman.
Odin, sang pengembara.

Menurut konversi orang Jerman dalam Kristen, pada cerita rakyat Jerman terdapat kisah tentang Dewa Odin (Wodan), yang setiap tahun, pada masa perayaan Yule, melakukan pesta perburuan yang dibimbing oleh dewa-dewa dan prajurit yang mati dalam dunianya. Dewa Odin dan ia menyandang nama Norse Lama Jólnir, yang berarti "Angka Yule" dan nama Langbarðr, yang berarti "panjang jenggot"

Anak-anak akan menaruh sepatunya, diisi oleh wortel, jerami atau gula, di dekat cerobong asap untuk kuda terbang Odin, Sleipnir, agar kuda itu memakannya. Odin lalu akan memberi hadiah anak-anak itu untuk kebaikannya dengan mengganti makanan Sleipnir dengan hadiah atau permen [Siefker, chap. 9, esp. 171-173].

Peran Dewa Odin selama periode masa Natal telah berteori sebagai memiliki konsep dipengaruhi dari St Nicholas dalam berbagai aspek, termasuk jenggot panjang putih dan kuda abu-abunya untuk malam naik (lihat Odin kuda Sleipnir ), yang diperdagangkan untuk rusa di Amerika Utara.

Margaret Baker komentar bahwa "Munculnya Santa Claus atau Sinterklas, yang hari ini 25 Desember, berutang banyak Odin, biru-berkerudung, berjubah, berjenggot putih Giftbringer lama utara, yang naik langit pertengahan musim dingin pada kuda delapan kaki nya Sleipnir , mengunjungi orang-orang dengan hadiah. ... Odin, berubah menjadi Bapak Natal, maka Santa Claus, makmur dengan St Nicholas dan Christchild menjadi pemain terkemuka di panggung Natal. "

Praktek ini masih ada di Jerman, Belgia dan Belanda setelah adopsi kekristenan dan kemudian digabungkan dengan perayaan Santo Nikolas. Anak-anak masih menaruh jerami mengisi sepatu di cerobong asap setiap malam musim dingin, dan Santo Nikolas memberi mereka hadiah permen dan hadiah-hadiah. Kemunculan Odin cukup mirip dengan Santo Nikolas, digambarkan sebagai orang tua yang misterius dengan janggut.

Praktek ini lalu muncul di Amerika Serikat melalui koloni Belanda di New Amsterdam lebih dulu sebelum serangan Inggris pada abad ke 17, dan berevolusi menjadi menggantung kaus kaki natal di dekat cerobong asap. Banyak daerah di Austria dan bekas daerah Italia yang direbut Austria-Hongaria, (Friuli, kota Trieste) anak-anak memberi permen dan hadiah pada hari Santo Nikolas (San Niccolò dalam Bahasa Italia), menurut kalender Katolik, pada tanggal 6 Desember.

Cerita rakyat lain, berdasarkan dari suku Indo-Jerman, terdapat cerita bahwa ada orang suci (kadang-kadang Santo Nikolas) dan setan (kadang-kadang Krampus, atau troll). Laki-laki muda memakai baju sebagai Krampus masih ada dalam perayaan hari Santo Nikolas di Kärnten (Austria Selatan) dan Carnia (Italia timur laut). Cerita itu menyatakan bahwa sebuah daratan diserang teror oleh seorang monster yang pada saat malam hari melata masuk ke cerobong asap dan membunuh anak-anak ([[mengeluarkan isi perut mereka atau menyimpan mereka untuk dimakan nanti). Orang suci itu mencari setan itu, dan menipunya dengan borgol yang diberkati (dalam beberapa versi borgol yang sama untuk memenjarakan Yesus, dalam versi lain borgol itu adalah yang digunakan untuk menahan Santo Petrus atau Paulus dari Tarsus); setan itu terperangkap dan terpaksa untuk mengikuti perintah sang orang suci. Orang Suci itu menyuruhnya untuk pergi ke setiap rumah dan membuat perubahan, dengan memberikan hadiah kepada anak-anak. Orang suci itu juga membuatnya melakukan hal ini setiap tahun, atau sang setan sangat muak dengan melakukan hal baik dan memilih untuk kembali ke Neraka.

  • Cerita Rakyat Belanda.
Berkas:Sint in spanje.jpg
 Sinterklas dan temannya Zwarte Piet (Pit hitam)

Di Belanda dan Belgia , di samping Sinterklaas , karakter Santa Claus juga dikenal. Ia dikenal sebagai de Kerstman di Belanda ("pria Natal") dan Père Noël ("Father Christmas") dalam bahasa Perancis.

Tapi untuk anak-anak di Belanda Sinterklaas dominan sebagai pemberi hadiah pada bulan Desember (36% dari populasi hanya memberikan hadiah pada hari Sinterklaas), Natal digunakan oleh kelima lain dari penduduk Belanda untuk memberikan hadiah. (21% memberikan hadiah pada hari Natal saja). Sebanyak 26% dari penduduk Belanda memberikan hadiah pada hari kedua.

Di Belgia, hadiah yang diberikan kepada anak-anak saja, tetapi hampir semua dari mereka, pada hari Sinterklaas. Pada Hari Natal, semua orang menerima hadiah, tetapi sering tanpa bantuan Santa Claus

Di Belanda, Santo Nikolas (lebih sering disebut "De Goede Sint" ) dibantu oleh seorang budak, yang disebut Zwarte Piet ("Piet Hitam"). Beberapa kisah melukiskan Zwarte Piet memukul anak nakal dengan tongkat atau memasukan mereka ke dalam karung dan membawa mereka ke Spanyol. Beberapa berpendapat legenda Zwarte Piet menjadi rasis karena itu merujuk kalau Santo Nikolas menggunakan budak Afrika bekerja untuknya dalam hari sebelum pakjesavond (5 Desember — hari saat kado dibuka), meskipun “Zwarte Pieten tidak digambarkan sebagai budak sekarang".

Zwarte Piet yang berterima kasih tidak tahu harus kemana, dimana dia terpisah dari rekannya dan tidak ada pekerjaan untuk membantu dirinya, dan akhirnya Santo Nikolas menawarkannya pekerjaan. Beberapa mengatakan kalau dia menulis daftar hal yang diingini oleh anak-anak, yang lain mengatakan kalau Zwarte Piet mengikuti jejak semua anak nakal untuk memasukannya ke dalam karung dan membawanya ke Spanyol. Beberapa dasawarsa yang lalu, cerita ini telah diubah dan budak itu telah menjadi budak modern yang mempunyai muka hitam karena mereka memanjat cerobong asap dan menjadi hitam karena jelaga dari api.

File:Oldfashioned.jpg

Sinterklaas memakai baju mirip dengan uskup. Dia memakai mitra merah dengan salib emas dan membawa tongkat uskup. Kemiripannya dengan uskup dari Myra terlihat jelas disini.

Hadiah diberikan selama perayaan ini dan lebih sering diikuti oleh puisi. Lebih banyak hadiah serius mungkin disediakan untuk besok pagi. Karena memberi hadiah adalah pekerjaan Sinterklaas, hadiah tidak diberikan pada hari natal di Belanda, tapi orang komersial mulai memanfaatkannya di pasar.

Menurut tradisi, Sinterklaas memiliki Piet untuk berbagai macam hal,: Piet merupakan navigasi untuk keretanya dari Spanyol menuju Belanda, atau Piet untuk memanjat atap untuk memasukan hadiah kedalam cerobong asap.

Beberapa tahun banyak cerita telah muncul, paling banyak dibuat oleh orang tua untuk membuat anak-anak tetap percaya kepada Sinterklaas dalam kebijaksanaan dan untuk menghilangkan kelakuan yang buruk.

Dalam beberapa kasus, Piet agak ceroboh dalam pekerjaan, seperti Piet sebagai navigasi {Bahasa Belanda "wegwijs piet") menunjuk ke arah yang salah. Ini lebih sering digunakan untuk memberikan komedi kecil dalam parade tahunan saat Santo Nikolas datang ke Belanda, dan juga bisa digunakan untuk kemajuan anak-anak di sekolah dengan membuat Piet memberikan jawaban yang salah, sebagai contoh, sebuah soal matematika yang sangat sederhana seperti 2+2, sehingga anak-anak dapat diyakinkan untuk memberikan jawaban yang benar.

  • Cerita rakyat Skandinavia
Berkas:Santaandgoat.gif
Penggambaran cerita rakyat tentang Father Christmas menaiki seekor kambing. 
Barangkali, ini adalah versi evolusi dari Tomte Swedia.

Di negara lain, gambaran Santo Nikolas juga dicampur dengan cerita rakyat lokal. Sebagai contoh hal yang masih bertahan, penggambaran pagan, di daerah Nordic, ada seekor Kambing Yule (Bahasa Swedia julbock, Bahasa Norwegia "julebukk", Bahasa Denmark "julebuk" Bahasa Finlandia joulupukki), sebuah figur yang mengejutkan dengan tanduk yang mengantar hadiah pada malam natal.

Pada tahun 1840-an, makhluk dalam cerita rakyat Nordic disebut " Tomte "atau" Nisse "mulai memberikan hadiah Natal di Denmark. The Tomte digambarkan sebagai seorang pria berjanggut pendek mengenakan pakaian abu-abu dan topi merah. Versi baru dari makhluk folkloric kuno terinspirasi oleh tradisi Santa Claus yang sekarang menyebar ke Skandinavia. Pada akhir abad ke-19 tradisi ini juga telah menyebar ke Norwegia dan Swedia , menggantikan Kambing Yule . Hal yang sama terjadi di Finlandia , tapi ada sosok yang lebih manusiawi mempertahankan nama Yule Kambing. Tapi meskipun tradisi Yule Kambing sebagai pembawa hadiah sekarang semua tapi punah, kambing jerami masih merupakan hiasan Natal umum di seluruh Skandinavia. Islandia memiliki 13 Yule pemuda yang berasal dari cerita rakyat daripada agama Kristen dan mulai tiba dari pegunungan ke kota-kota 13 hari sebelum tanggal 24 Desember.

Kambing jerami masih menjadi dekorasi natal di Swedia, Norwegia dan Finlandia. Pada tahun 1840, peternakan gnome dalam cerita rakyat Nordic memulai mengantarkan hadiah natal di Denmark, tapi disebut "Julenisse", berpakaian baju abu-abu dan topi merah. Pada akhir abad ke 19, tradisi ini telah menyebar ke Norwegia dan Swedia (dimana "nisse" disebut Tomte), menggantikan Kambing Yule. Hal yang sama terjadi di Finlandia, tapi disana lebih banyak figur manusia yang menggunakan nama kambing Yule.

  • Father Christmas, St Klaus Versi Inggris.
Berkas:Scrooges third visitor-John Leech,1843.jpg
Hantu Hadiah Natal,  versi yang diwarnai dari ilustrasi awal oleh John Leech, 
dibuat untuk novel Charles Dickens A Christmas Carol (1843).

Father Christmas di Inggris, dan dia masih ada pada zaman itu, menggambarkannya sebagai orang yang berjanggut memakai baji yang panjang, hijau, jubah berbulu. Dia melambangkan jiwa dari semangat natal, dan digambarkan dalam "Hantu Hadiah Natal" dalam novel A Christmas Carol oleh Charles Dickens.

Father Christmas tanggal kembali sejauh abad ke-16 di Inggris pada masa pemerintahan Henry VIII , ketika ia digambarkan sebagai pria besar dalam jubah hijau atau merah dilapisi dengan bulu.  Dia melambangkan semangat gembira saat Natal, membawa perdamaian , sukacita, baik makanan dan anggur dan pesta pora. Sebagai Inggris tidak lagi menyimpan hari raya dari Saint Nicholas pada 6 Desember, perayaan Father Christmas dipindahkan ke 25 Desember bertepatan dengan Hari Natal. Kebangkitan Victoria Natal termasuk Bapa Natal sebagai lambang 'gembira'. Penampilan fisik-Nya adalah variabel, dengan satu gambar terkenal adalah John Leech itu ilustrasi "Ghost of Christmas Present" di Charles Dickens 's klasik meriah A Christmas Carol (1843 ), sebagai seorang pria ramah yang besar di mantel hijau dilapisi dengan bulu yang mengambil Gober melalui jalan-jalan yang ramai dari London pada pagi hari Natal saat ini, percikan esensi dari Natal ke bahagia rakyat. 

Gambaran Pra-Modern tentang Sinterklaas yang suka memberi hadiah dari sejarah gereja dan cerita rakyat bergabung dengan karakter Inggris Father Christmas untuk membuat karakter yang diketahui oleh orang Inggris dan Amerika Serikat sebagai Santa Claus.

  • Dari cerita modern.
Nama Santa Claus berasal dari Sinterklaas, nama Bahasa Belanda yang berdasarkan dari karakter Santo Nikolas. Dia juga diketahui denga nama Sint Nikolas dimana menjelaskan penggunaan 2 nama yang berbeda, Santa Claus dan Santo Nikolas atau Santo Nick.

Selama Abad Pertengahan, sering pada malam sebelum hari namanya dari 6 Desember, anak-anak diberikan hadiah untuk menghormatinya. Tanggal ini adalah awal dari hari asli hadiah untuk anak-anak, yang bergerak dalam perjalanan Reformasi dan oposisi terhadap pemujaan orang-orang kudus di banyak negara pada tanggal 24 dan 25 Desember. Jadi Saint Nicholas berubah menjadi Santa Claus. Kebiasaan Gifting/ memneri hadiah anak pada Natal telah disebarkan oleh Martin Luther sebagai alternatif sebelumnya sangat populer hadiah kustom pada St Nicholas, untuk memfokuskan kepentingan anak-anak kepada Kristus bukan penghormatan terhadap orang-orang kudus. Martin Luther pertama menyarankan Christkind sebagai pembawa hadiah. Tapi Nicholas tetap populer sebagai hadiah pembawa untuk rakyat.

Di Inggris dan koloni Inggris kemudian Amerika Utara , dan kemudian di Amerika Serikat , versi Inggris dan Belanda dari pemberi hadiah digabung lanjut. Sebagai contoh, di Washington Irving History murah dari New York (1809), Sinterklaas itu Amerikanisasi menjadi "Santa Claus" (nama pertama kali digunakan dalam pers Amerika pada tahun 1773) namun kehilangan pakaian uskupnya, dan pada awalnya digambarkan sebagai pelaut Belanda tebal-bellied dengan pipa di mantel hijau musim dingin. Buku Irving adalah seorang mencerca budaya Belanda New York.

Pada tahun 1821, buku "A New-year's present", untuk anak-anak kecil 5-12 diterbitkan di New York. Isinya Old Santeclaus, sebuah puisi anonim yang menggambarkan seorang pria tua di kereta rusa, membawa hadiah untuk anak-anak.

Beberapa ide modern Santa Claus tampaknya menjadi kanon setelah publikasi anonim dari puisi " "A Visit from St. Nicholas" ( lebih dikenal hari ini sebagai "The Night Before Christmas") di Troy, New York , Sentinel pada 23 Desember 1823; puisi itu kemudian dikaitkan dengan Clement Clarke Moore. 

File:MerryOldSanta.jpg
"A Visit from St. Nicholas" illustrasi yang dibuat Thomas Nast tahun 1881, yang mungkin menjadi inspirasi versi modern dari Santa Klaus.

Seperti tahun-tahun berlalu, Santa Claus berkembang dalam budaya populer menjadi besar, orang kekar. Salah satu artis pertama yang menentukan citra modern Santa Claus adalah Thomas Nast , seorang Amerika kartunis dari abad ke-19.

Santa Claus shot

Pada tahun 1863, gambar Santa diilustrasikan oleh Nast muncul di Harper Weekly. Banyak atribut yang modern ditetapkan dalam puisi ini, seperti seperti mengendarai di kereta,mendarat di atap, masuk melalui cerobong asap, dan memiliki sebuah tas penuh dengan mainan. St Nick digambarkan sebagai "gemuk dan gemuk, hak periang elf lama" dengan "perut bundar kecil", bahwa "mengguncang ketika ia tertawa seperti semangkuk jelly", terlepas dari mana "giring miniatur" dan " rusa kecil "masih menunjukkan bahwa ia kecil secara fisik. Para rusa juga bernama: Dasher, Dancer, Prancer, Vixen, Comet, Cupid, Dunder dan Blixem (Dunder dan Blixem berasal dari kata Belanda tua untuk guntur dan kilat, yang kemudian diubah menjadi lebih Jerman terdengar Donner dan Blitzen).

Gambar ini menjadi populer di Amerika Serikat dan Kanada pada abad 19 dan dipertahankan dan diperkuat melalui lagu, radio, televisi, buku dan film anak-anak .

Santa Claus, Sleigh, Reindeer, Christmas

Cerita yang Santa Claus tinggal di Kutub Utara mungkin juga telah ciptaan Nast. Image Natalnya dalam isu Harper tanggal 29 Desember 1866 adalah kolase ukiran berjudul Santa Claus dan Pekerjaan-Nya, yang termasuk judul "Santa Claussville, NP"  Sebuah koleksi warna gambar Nast, yang diterbitkan pada tahun 1869, memiliki puisi juga berjudul "Santa Claus and His Works" oleh George P. Webster, yang menulis bahwa rumah Santa Claus adalah "dekat Kutub Utara, pada es dan salju" (ear the North Pole, in the ice and snow). Kisah ini telah menjadi dikenal oleh 1870-an. Seorang anak dari Colorado menulis untuk majalah anak-anak Nursery The pada akhir 1874 mengatakan, "Jika kita tidak hidup begitu jauh dari Kutub Utara, saya harus meminta Santa Claus untuk membawa saya keledai."

Ide seorang istri untuk Santa Claus mungkin telah penciptaan penulis Amerika, dimulai pada pertengahan abad ke-19. Pada tahun 1889, penyair Katherine Lee Bates dipopulerkan Ibu Claus dalam puisi "Goody Santa Claus on a Sleigh Ride".

"Is There a Santa Claus?" Adalah judul sebuah editorial muncul di September 21, 1897 edisi The New York Sun . The editorial, yang termasuk jawaban yang terkenal " Yes, Virginia, there is a Santa Claus ", telah menjadi bagian tak terhapuskan dari pengetahuan Natal populer di Amerika Serikat dan Kanada.

L. Frank Baum 's "The Life and Adventures of Santa Claus", sebuah  buku anak-anak terjual 1.902 buah ikut mempopulerkan Santa Claus. Banyak mitos Santa Claus itu tidak diatur secara baku  pada saat itu, meninggalkan Baum untuk memberikan nya "Neclaus" (Necile Little One) berbagai dukungan abadi, sebuah rumah di Laughing Valley of Hohaho, dan sepuluh rusa-yang tidak bisa terbang, tapi melompat atau terbang namun terbatas.

 Claus itu keabadian itu diperoleh, seperti gelar ("Santa"), diputuskan oleh suara dari orang-orang secara alami abadi (cerita rakyat). Karya ini juga mendirikan motif Claus itu: masa kecil bahagia di antara abadi. Ketika Ak, Master Woodsman of the World, memperlihatkan dia untuk penderitaan dan kemiskinan anak-anak di dunia luar, Santa berusaha untuk menemukan cara untuk membawa sukacita ke dalam kehidupan semua anak, dan akhirnya menciptakan mainan sebagai sarana utama.

Gambar Santa Claus yang lebih dipopulerkan melalui Haddon Sundblom 'penggambaran murah dari dia untuk The Coca-Cola Company 's iklan Natal di tahun 1930-an. Popularitas gambar melahirkan legenda urban yang Santa Claus diciptakan oleh The Coca-Cola Company atau Santa memakai merah dan putih karena mereka adalah warna yang digunakan untuk mempromosikan merek Coca-Cola. Secara historis, Coca-Cola bukan pertama minuman ringan perusahaan untuk memanfaatkan citra modern Santa Claus dalam Surat iklan- White Rock Minuman sudah menggunakan Santa merah dan putih untuk menjual air mineral pada tahun 1915 dan kemudian dalam iklan untuk perusahaan ginger ale pada tahun 1923. Sebelumnya lagi, Santa Claus muncul berpakaian merah dan putih dan pada dasarnya dalam bentuk saat ini pada beberapa sampul Puck majalah dalam beberapa tahun pertama abad ke-20. 

Sejak abad ke-20, dalam sebuah ide yang dipopulerkan oleh 1934 lagu " Santa Claus Apakah Datang ke Kota ", Santa Claus telah dipercaya untuk membuat daftar anak-anak di seluruh dunia, mengkategorikan mereka sesuai dengan perilaku mereka (" nakal "atau" bagus ") dan untuk memberikan hadiah, termasuk mainan , dan permen untuk semua anak-anak yang berperilaku baik di dunia, dan kadang-kadang batubara kepada anak-anak nakal, pada malam tunggal Natal. Dia menyelesaikan prestasi ini dengan bantuan para elf yang membuat mainan dalam lokakarya dan terbang rusa yang menarik keretanya.

File: Chicago Santa Claus 1902.jpg
Seorang pria berpakaian sebagai Santa Claus penggalangan dana untuk Volunteers of America di trotoar jalan di Chicago, Illinois , pada tahun 1902.

Citra Santa Claus sebagai karakter baik hati menjadi diperkuat dengan hubungannya dengan amal dan filantropi , terutama oleh organisasi-organisasi seperti Bala Keselamatan . Relawan berpakaian sebagai Santa Claus biasanya menjadi bagian dari penggalangan dana drive untuk membantu keluarga yang membutuhkan pada waktu Natal.

Pada tahun 1937, Charles W. Howard , yang bermain Santa Claus di department store dan parade, mendirikan Charles W. Howard Santa School, tertua terus-menjalankan sekolah seperti di dunia.

Dalam beberapa gambar dari awal abad ke-20, Santa digambarkan sebagai pribadi membuat mainannya dengan tangan di bengkel kecil seperti pengrajin. Akhirnya, muncul gagasan bahwa ia memiliki banyak elf bertanggung jawab untuk membuat mainan, tapi mainan masih buatan tangan oleh setiap kerja elf individu dengan cara tradisional.

1956 lagu populer oleh George Melachrino , "Mrs Santa Claus", dan buku 1963 anak-anak Bagaimana Mrs Santa Claus Tersimpan Natal, oleh Phyllis McGinley , membantu standarisasi dan membentuk karakter dan peran Ibu Claus dalam imajinasi populer.

Seabury Quinn 's 1948 baru Roads menarik dari legenda sejarah untuk menceritakan kisah Santa dan asal-usul Natal. Tambahan modern lainnya ke "cerita" dari Santa termasuk Rudolph the Red-Nosed Reindeer , rusa 9 dan memimpin diabadikan dalam Gene Autry lagu, ditulis oleh seorang Montgomery Ward.



Funny Reindeer Pictures


Santa Robber

Modern Story About Christmas

Santa Claus Flying Sleigh

Banyak iklan televisi , komik dan media lainnya menggambarkan ini sebagai semacam bisnis lucu, dengan Santa elf bertindak sebagai tenaga kerja kadang-kadang nakal puas, lelucon dan menarik pranks pada bos mereka. 

File: Santa dengan anak laki-laki (5100645240) jpg.

Penggambaran modern Santa Claus yang sering menggambarkan dirinya mendengarkan Natal keinginan anak

  • Dari Amerika Serikat.
Berkas:1863 harpers.jpg
Thomas Nast mengabadikan Santa Claus dengan ilustrasi pada tanggal 3 January 1863, 
berita dari Harper's Weekly.

Di koloni Inggris di Amerika Utara dan nantinya Amerika Serikat, versi pemberi hadiah Inggris dan Belanda digabungkan lebih jauh. Sebagai contoh, dalam Sejarah of New York (1809) oleh Washington Irving, Sinterklaas diubah menjadi versi Amerika dengan nama "Santa Claus" tapi kehilangan pakaian uskupnya, dan adalah yang pertama digambarkan sebagai pelaut Belanda dengan pipa rokok dan mengenakan baju dingin berwarna hijau. Buku Irving cercaan dari kebudayaan Belanda di New York, dan lebih banyak gambaran dalam penemuan candaannya.


Kisah St. Nikolas yang sebenarnya.

Ibu dari Nikolas tidak pernah punya anak sebelumnya, tetapi karena ia selalu memohon dan berdoa kepada Tuhan, akhirnya permohonannya dikabulkan. Ia melahirkan seorang anak lelaki yang diberi nama Nikolas. Menurut legenda pada saat masih bayipun Nikolas sudah melakukan puasa, seperti yang sering dilakukan oleh hamba Tuhan pada saat itu, ialah tiap hari Rabu dan Jumat. Setiap hari-hari itu, ia tidak mau minum air susu ibunya walaupun anak ini usianya belum 1 tahun.

Ia ditahbiskan menjadi pastor pada usia 18 tahun di Katedral dari pamannya, karena sifat belas kasihnya yang besar untuk membela umat dan fakir miskin, akhirnya ia diangkat menjadi uskup. 

Nikolas dari Myra atau yang biasa juga disebut dengan Santo Nikolas adalah seorang uskup yang sangat populer yang berasal dari Myra. Ia pernah dipenjarakan di bawah pemerintahan Kaisar Dioklesianus. 

St. Nikolas dari Myra

Nikolas adalah santo pelindung Rusia, para pelaut dan anak-anak. Pada hari pestanya pada tanggal 6 Desember, ia membawa berbagai macam hadiah untuk anak-anak. Santo Nikolas dikenal sebagai santo yang sangat baik hati dan oleh karena itulah ia menjadi populer. Dia sangat religius dari usia dini dan mengabdikan hidupnya sepenuhnya Kristen. Di benua Eropa (lebih tepatnya di Belanda , Belgia , Austria dan Jerman ) dia biasanya digambarkan sebagai uskup berjanggut dengan jubah resmi.

Ada cerita mengenai dirinya yang menolong tiga orang gadis dengan memberi mereka uang supaya mereka bisa menikah, sehingga mereka tidak harus menjadi pelacur lagi.  Karena kebaikannya, Nikolas dijadikan orang suci. 

Menurut legenda pada saat Nikolas mengadakan perjalanan ke tanah suci dalam perjalanan kapalnya dilanda angin ribut, sehingga salah satu tiang layarnya patah dan menimpa kepala dari seorang kelasi di kapal itu. Yang mengakibatkan kematian dari kelasi tersebut. Dengan doa akhirnya Nicolaas bisa meredakan angin ribut tersebut bahkan ia bisa "menghidupkan" kembali kelasi yang telah meninggal tadi. Sejak saat itulah Nikolas menjadi terkenal sebagai santo atau orang suci pelindung dari para pelaut dan semua kapal dagang.

Kepercayaan tersebut semakin besar dan semakin kuat sehingga ia dianggap sebagai wakil Tuhan untuk melindungi mereka oleh para pelaut Yunani maupun Italia pada saat tersebut. Ada pihak yang mengatakan bahwa sisa-sisa jenazahnya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan secara ajaib, sehingga akhirnya dicuri dari makamnya di negara asalnya. 

Tepatnya pada tanggal 9 Mei 1087 para pemilik kapal dari Italia, mengambil semua tulang-tulang dan semua sisa dari tubuh Nikolas untuk dipindahkan dari Turki ke Italia ke kota Bari. Dan disana dibuat satu gereja besar yang diberi nama St Nicolaas Katedral. Oleh sebab itu tiap tanggal 9 Mei orang Italia merayakan hari St Nikolas sebagai pelindung para pelaut.

Sebelum sisa jenazah Nikolas dipindahkan ke Italia, orang Italia percaya akan cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas dari malaikat untuk memberikan hadiah kepada Yesus pada saat Yesus dilahirkan, seperti juga orang majus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu Befana mendapat hukuman tiap tahun sebelum kelahiran Yesus, ia harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu.

Kepercayaan yang lebih bersifat animisme ini dianut oleh banyak orang Italia, maka dari itu para pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan dari nenek sihir Befana ini dialihkan saja kepada Sinterklas. Diharapkan bisa memulihkan citra dan nama baik dari orang Katolik sekalian mengalihkan kepercayaan animisme mereka, menjadi lebih percaya kepada Tuhan.

Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklas selalu memberi hadiah kepada anak-ank pada saat hari ulang tahunnya. Bahkan pengalihan ini memberi efek sampingan lainnya seakan-akan ada dua Sinterklas, yang satu sebagai pelindung para pelaut sedangkan yang lain ialah pelindung dari anak-anak dan dua-duanya berasal dari Myra (Turki).

Para pelaut zaman dahulu kebanyakan orang Spanyol, maka dari itu orang Belanda percaya bahwa Sinterklas datang dari Spanyol dan tentu datangnya dengan kapal laut, sebab dahulu belum ada pesawat terbang. Kebanyakan kelasi dari para kapal dagang zaman dahulu adalah budak-budak dari Afrika, maka dari itu jelas pembantu dari Sinterklas pun seorang budak dari Afrika yang diberi nama Zwarte Piet (Piet Hitam).

Sinterklas selalu berusaha apabila ia memberi sesuatu, agar tidak dilihat maupun diketahui oleh si penerima, sesuai dengan ajaran dari Alkitab. Pada suatu hari ia berusaha untuk membantu seseorang dari sebuah atap rumah dengan menjatuhkan sekantung uang melalui cerobong asap. Dan kebetulan uang tersebut jatuh ke dalam kaos kaki yang sedang digantungkan oleh anak si pemilik rumah untuk dikeringkan di dekat api pemanas. Hal ini rupanya diketahui oleh si pemilik rumah.

File:ChristmasEveOhio1928.jpg
Kepercayaan St Klaus menaruh hadiah dalam kaos kaki di Ohio As, tahun 1928.

Sejak saat itu timbul kepercayaan bahwa Sinterklas selalu datang melalui cerobong asap di waktu tengah malam dan memberi hadiah untuk anak-anak di kaos kaki atau kantong di dekat ranjang atau di bawah pohon Natal.

Petunujuk historis pertama yang pasti mengenai Nikolas terdapat di gereja S. Priskus dan S. Nikolas yang didirikan oleh Kaisar Yustinianus di Konstantinopel. Penghormatan terhadap santo ini menyebar dan kerangka jenazahnya dipindahkan ke Bari, Italia Selatan. Figur Santa Claus yang membawa hadiah pada saat Natal merupakan sekularisasi tokoh Nikolas yang sebenarnya.


Tradisi dan ritual yang berhubungan dengan St Klaus.
  • Tradisi Chimney
Tradisi Santa Claus memasuki tempat tinggal melalui cerobong dibagi oleh banyak musiman pemberi hadiah Eropa. Dalam pra-Kristen Norse tradisi, Odin sering masuk melalui cerobong asap dan lubang api pada solstice. Di Italia Befana tradisi, pemberian hadiah penyihir terus-menerus ditutupi dengan jelaga dari perjalanan menuruni cerobong asap rumah anak-anak. Dalam kisah Saint Nicholas, santo melemparkan koin melalui jendela, dan, dalam versi terbaru dari kisah itu, menuruni cerobong asap ketika ia menemukan jendela terkunci.

File: Jan Steen.Het Sint Nicolaasfeest.jpg
Steen ini The Feast of Saint Nicholas .

 Dalam seniman Belanda Jan Steen lukisan 's, The Feast of Saint Nicholas , dewasa dan balita yang melirik sebuah cerobong asap dengan takjub di wajah mereka, sementara anak-anak lain bermain dengan mainan mereka. Perapian itu dianggap suci dalam kepercayaan primitif sebagai sumber kebaikan, dan kepercayaan populer memiliki elf dan peri membawa hadiah ke rumah melalui portal ini. Santa pintu masuk ke rumah-rumah pada malam Natal melalui cerobong asap dibuat bagian dari tradisi Amerika melalui puisi "A Visit from St Nicholas" di mana penulis menggambarkan dia sebagai peri.

  • Ritual Malam Natal.
Funny Santa Claus Pictures

Di Amerika Serikat dan Kanada, anak-anak tradisional meninggalkan Santa segelas susu dan sepiring kue , di Inggris dan Australia, ia kadang-kadang diberikan sherry atau bir , dan pai gantinya. Di Swedia dan Norwegia, anak-anak meninggalkan bubur. Di Irlandia ini populer untuk memberinya Guinness atau susu, bersama dengan puding Natal atau mince pie.

Di Hungaria, St Nicolaus (Mikulas) datang pada malam tanggal 5 dan anak-anak mendapatkan hadiah mereka keesokan harinya. Mereka mendapatkan permen dalam tas jika mereka baik, dan sebuah saklar birch berwarna emas jika tidak. Pada malam Natal "Sedikit Yesus" datang dan memberikan hadiah untuk semua orang.

Di Slovenia, Saint Nicholas (Miklavž) juga membawa hadiah kecil untuk anak-anak yang baik pada malam tanggal 6 Desember. Božiček (Natal Man) membawa hadiah pada malam 25 Desember, dan Dedek Mraz (Kakek Frost) membawa hadiah di malam hari tanggal 31 Desember akan dibuka pada hari tahun baru.

Selandia Baru, Inggris, Australia, Irlandia, Kanada dan Amerika anak-anak juga meninggalkan wortel untuk rusa Santa, dan secara tradisional diberitahu bahwa jika mereka tidak baik sepanjang tahun, bahwa mereka akan menerima sebongkah batubara di stoking mereka, meskipun praktik ini sekarang dianggap kuno. Anak-anak mengikuti kebiasaan Belanda Sinterklaas akan "memadamkan sepatu mereka"-yaitu, meninggalkan jerami dan wortel untuk kudanya dalam sepatu sebelum tidur-kadang minggu sebelum avond Sinterklaas. Keesokan harinya mereka akan menemukan jerami dan wortel digantikan oleh hadiah, sering, ini adalah marzipan patung. Anak-anak nakal yang pernah mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan roe (seikat tongkat) bukan permen, tetapi praktik ini telah dihentikan.
Lain ritual Malam Natal Santa Claus di Amerika Serikat termasuk membaca Kunjungan dari St Nicholas atau kisah lain tentang Santa Claus, menonton program animasi Santa atau Natal terkait di televisi (seperti yang disebutkan di atas Santa Claus Apakah Comin 'ke Town and mirip spesial, seperti Rudolph the Red-Nosed Reindeer , di antara banyak lainnya), dan nyanyian Santa Claus lagu-lagu seperti " Santa Claus Apakah Datang ke Kota "," Here Comes Santa Claus ", dan" Sampai di Rumah Top ". Menit terakhir ritual untuk anak-anak sebelum tidur termasuk stoking penyelarasan di perapian atau tempat lain di mana Santa tidak dapat gagal untuk melihat mereka, mengintip cerobong (di rumah dengan perapian), melirik keluar jendela dan memindai langit untuk kereta Sinterklas, dan (di rumah tanpa perapian) membuka pintu eksterior sehingga Santa dapat dengan mudah masuk rumah. Tags pada hadiah untuk anak-anak kadang-kadang ditandatangani oleh orang tua mereka "Dari Santa Claus" sebelum hadiah diletakkan di bawah pohon.

  • Di Rumah-rumah.
Rumah Santa Claus secara tradisional termasuk tempat tinggal dan lokakarya di mana ia menciptakan-sering dengan bantuan elf atau lainnya supranatural makhluk-hadiah ia memberikan kepada anak-anak yang baik saat Natal. Beberapa cerita dan legenda termasuk sebuah desa yang dihuni oleh pembantunya, sekitar rumahnya dan toko.

Dalam tradisi Amerika Utara (di Amerika Serikat dan Kanada), Santa tinggal di Kutub Utara, yang menurut Canada Post terletak dalam yurisdiksi Kanada di kode pos H0H 0H0 (referensi untuk "ho ho ho", kata terkenal Santa, meskipun pos Kode dimulai dengan H biasanya disediakan untuk pulau Montreal di Quebec). Pada tanggal 23 Desember 2008, Jason Kenney , Menteri Kanada Kewarganegaraan, Imigrasi dan Multikulturalisme, secara resmi mendapat status kewarganegaraan Kanada untuk Santa Claus. "Pemerintah Kanada berharap Santa yang terbaik dalam nya tugas malam Natal dan ingin membiarkan dia tahu bahwa, sebagai warga negara Kanada, ia memiliki hak otomatis untuk masuk kembali ke Kanada setelah perjalanannya di seluruh dunia selesai," kata Kenney dalam sebuah pernyataan resmi.

Ada juga sebuah kota bernama Kutub Utara di Alaska di mana obyek wisata yang dikenal sebagai "Santa Claus House" telah dibentuk. The layanan pos AS menggunakan kode pos kota dari 99.705 sebagai kode pos mereka diiklankan untuk Santa Claus. A Wendy di North Pole, AK juga mengaku memiliki "giring terbang melalui".

Setiap negara Nordik mengklaim tempat tinggal Santa untuk berada dalam wilayah mereka. Norwegia mengklaim ia tinggal di Drøbak . Di Denmark, ia dikatakan tinggal di Greenland (dekat Uummannaq ). Di Swedia, kota Mora memiliki taman bernama Tomteland . Terminal pos nasional di Tomteboda di Stockholm menerima surat anak-anak untuk Santa. Di Finlandia , Korvatunturi telah lama dikenal sebagai rumah Santa, dan dua taman tema, Santa Claus Village dan Santa Taman yang terletak di dekat Rovaniemi .


  • St Klaus mampir di pusat perbelanjaan
Santa Claus muncul dalam minggu-minggu sebelum Natal di department store atau pusat perbelanjaan , atau di pesta-pesta. Praktek ini telah dikreditkan ke James Edgar , saat ia mulai melakukan hal ini pada tahun 1890 dalam bukunya Brockton, Massachusetts department store.  Ia dimainkan oleh seorang aktor, biasanya dibantu oleh aktor-aktor lain (sering karyawan mall) berpakaian seperti elf atau makhluk lain dari cerita rakyat yang terkait dengan Santa.

Fungsi Santa adalah baik untuk mempromosikan citra toko dengan membagikan hadiah kecil untuk anak-anak, atau untuk memberikan pengalaman musiman untuk anak-anak dengan mendengarkan wishlist mereka sementara memiliki mereka duduk di lututnya (praktek sekarang sedang ditinjau oleh beberapa organisasi di Inggris, dan Swiss). Kadang-kadang foto anak dan Santa diambil. Memiliki Santa dibentuk untuk mengambil gambar dengan anak-anak adalah ritual yang tanggal kembali setidaknya ke 1918.

  • Surat menulis ke Santa

funny santa


Menulis surat kepada Santa Claus telah menjadi tradisi Natal untuk anak-anak selama bertahun-tahun. Surat-surat ini biasanya mengandung wishlist mainan dan pernyataan perilaku yang baik. Beberapa ilmuwan sosial telah menemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan menulis berbagai jenis surat. Anak-anak perempuan menulis lagi tapi daftar lebih sopan dan mengekspresikan sifat Natal lebih dalam surat mereka daripada surat yang ditulis oleh anak laki-laki. Girls juga lebih sering meminta hadiah untuk orang lain.

Banyak layanan pos memungkinkan anak-anak untuk mengirim surat ke Santa Claus. Surat-surat ini dapat dijawab oleh para pekerja pos dan / atau relawan luar.  Menulis surat ke Santa Claus memiliki manfaat pendidikan mempromosikan keaksaraan, melek komputer, dan e-mail keaksaraan.


Sikap Vatikan tentang keberadaan St Klaus/ Sinterklas.

Berkas:FatherChristmastrial.jpg
Kutipan dari Josiah King The Examination and Tryal of Father Christmas (1686), segera dipublikasi setelah Natal.Folger Shakespeare Library, Washington, D.C.

Walaupun Sinterklas merupakan gambaran dari seorang uskup gereja Katolik, Paus tidak yakin akan kebenarannya karena pada kenyataannya lebih banyak dongeng atau khayalan yang dibuat mengenai Sinterklas, bahkan juga tercampur dengan berbagai kepercayaan dan budaya. Pada 1970 Vatikan menghapus dan mencoret nama Sinterklas dari daftar orang-orang suci, tetapi karena banyaknya protes yang berdatangan, akhirnya Vatikan memberikan kelonggaran dan kebebasan untuk memilih apakah Sinterklas termasuk orang suci atau bukan diserahkan kepada diri masing-masing, tetapi secara resmi Sinterklas bukan termasuk orang yang dianggap suci lagi.

funny santa

Paus Paulus VI memerintahkan agar sisa mayat dari Sinterklas dipindahkan saja dari Italia ke Amerika. Dengan demikian diharapkan orang Eropa akan bisa lebih cepat melupakan Sinterklas. Tepatnya pada 5 Desember 1972 sisa dari mayat Sinterklas sudah dipindahkan ke gereja Saint Nicolhas - Flushing - di New York.

The Boy Who Laughed at Santa Claus by Ogden Nash

Penyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber : 
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Santa_Claus
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Nikolas_dari_Myra
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sinterklas

Senin, 16 Desember 2013

Vatikan perlihatkan potongan tulang Santo Petrus kepada publik

Vatikan perlihatkan potongan tulang Santo Petrus kepada publik

Vatikan kemarin memperlihatkan potongan tulang milik Santo Petrus, paus pertama umat Katolik, kepada publik.

For the first time relics of St. Peter apostle are displayed for the veneration of believers during the end of the Solemnity of Christ the King in St. Peter's square  in Vatican City.


Sembilan potongan tulang itu disimpan di dalam sebuah kotak dengan bungkus perunggu dan ditaruh di samping altar ketika misa kemarin, seperti dilansir surat kabar the Washington Post, Senin (25/11/2013). Paus Fransiskus kemarin berdoa di depan kotak tulang itu dan menciumnya selama beberapa menit.

Para ahli dan ilmuwan masih memperdebatkan kebenaran tulang-tulang dalam kotak itu milik Santo Petrus. 

Sebelumnya tak satu Paus pun menyatakan sisa tulang-tulang itu milik Santo Petrus. Paus Paulus VI pada 1968 pernah mengatakan potongan tulang yang ditemukan di bawah Gereja Santo Peter Basilika itu cukup meyakinkan. Namun sejumlah arkeolog meragukan kebenarannya.

Potongan tulang itu ditemukan saat renovasi Gereja Santo Peter, Basilika, beberapa tahun setelah wafatnya Paus Pius XI pada 1939.

Penulis : Pandasurya Wijaya
Sumber : http://www.merdeka.com/, Senin, 25 November 2013 16:03 WIB.

Kamis, 12 Desember 2013

Memahami Makna Tanda Salib.

Tanda Salib

Dalam (demi) nama 
Bapa
Putra
dan Roh Kudus
Amin

Doa Kristiani dilakukan seturut teladan doa Yesus sendiri. Sama seperti doa-Nya, doa kristiani harus berasal dari hati. Ketika sedang berdoa, Yesus menggunakan kata-kata, tanda dan kadang-kadang seruan, sebagai ungkapan hati-Nya. Demikian juga kita, ketika kita berdoa; kita juga mencari cara untuk mengungkapkan isi hati kita.

Kata-kata dan tanda-tanda yang Yesus gunakan ketika Ia berdoa sering kali berasal dari tradisi Yahudi, yang Ia pelajari dari keluarganya dan dari yang lain. Sementara kita, kita berpegang pada Tradisi Gereja sebagai pedoman dalam berdoa. Kita percaya bahwa Doa Kristiani adalah tradisi yang diilhami oleh Roh Kudus, yang juga merupakan perkembangan lebih lanjut dari tradisi doa Yahudi yang telah memberi santapan rohani bagi Yesus sendiri.

Tradisi Gereja mengenai doa memiliki kebijaksanaannya sendiri, dengan berbagai ragam bentuk dan ekspresi yang berbeda. Namun demikian, doa-doa dasar dari Tradisi Gereja mendapat tempat istimewa. Tanda Salib adalah salah satu contohnya.

VATICAN POPE

Dalam gereja Katolik dan gereja-gereja Kristen lainnya, Tanda Salib merupakan bagian penting dalam doa pribadi maupun doa bersama. Tanda Salib berasal dari masa Gereja Kristen Perdana dan karenanya keberadaannya sudah berabad-abad lamanya.

Menurut sejarah, diketahui bahwa Tanda Salib memang merupakan tradisi jemaat awal, yang dimulai sekitar abad ke-2 berdasarkan kesaksian para Bapa Gereja, terutama Tertulianus, yang dilanjutkan oleh St. Sirilus dari Yerusalem, St. Efrem dan St. Yohanes Damaskus. Jadi walaupun kita tidak membaca ajaran mengenai tanda salib ini dilakukan oleh para rasul di dalam Alkitab, namun bukan berarti bahwa tanda salib ini tidak berdasarkan Alkitab.

Tanda Salib adalah tanda pertama yang kita terima yaitu pada saat kita dibaptis dan tanda terakhir yang kita terima yaitu saat kita meninggalkan dunia ini menuju kehidupan abadi. Tanda Salib merupakan bagian yang amat penting dalam doa liturgis dan sakramen-sakramen. Dengan Tanda Salib kita mengawali serta mengakhiri doa kita.

Sebenarnya apa makna Tanda Salib? Tanda salib ini mengandung arti yang sangat mendalam yaitu 1) kemanunggalan dari Allah Trinitas, 2) salib yang merupakan tanda keselamatan dan kemenangan orang-orang Kristen, yang disebabkan oleh kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Jadi tanda salib ini merupakan lambang yang berdasarkan Alkitab (lih. Yeh 9:4, Kel 17:9-14, Why 7:3, 9:4 dan 14:1), dan bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Yesus. Bahkan Rasul Paulus sendiri bermegah dengan pewartaan salib Kristus (Gal 6:14), sehingga wajarlah jika kita sebagai pengikut Kristus membawa makna tanda salib ini kemanapun kita berada.

Maka tanda salib ini bagi umat Kristen adalah tanda yang harus kita bawa kemanapun sebagai tanda yang mengingatkan kita kepada salib Kristus yang menyelamatkan kita. Tradisi ini serupa dengan tradisi bangsa Yahudi yang memakai “tefilin” yaitu semacam kotak hitam yang berisi naskah Alkitab, yang mereka ikatkan di dahi mereka, sebagai pelaksanaan dari perintah dalam kitab Ul 6:4-8: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu…” Tanda di dahi ini juga disebutkan di dalam kitab Yeh 9:4.

Dengan tanda salib tubuh kita telah dimeterai dan disucikan oleh Allah. Dalam segala kegiatan kita: dari kita bangung tidur, sebelum tidur, kita belajar, kita bekerja, kita melakukan pelayanan, kita makan, kita susah, kita senang, kita tertawa, kita menangis. Jika kita membuat tanda salib itu berarti kita mengundang Allah Tri Tunggal untuk menjaga, melindungi kita sehingga kita tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Bapa. Tanda salib juga merupakan tanda persatuan kita dengan sesama umat Katolik, misalnya jika kita makan di rumah makan, kemudian melihat ada orang membuat tanda salib, kita pasti bilang : Oh, orang itu orang Katolik, dia saudara saya yang seiman.


Bagaimana kita membuat tanda salib?

Membuat Tanda Salib tata cara Gereja Latin

Memang terdapat beberapa cara untuk membuat tanda salib. Yang terpenting di sini adalah makna yang ingin disampaikannya, dan penghayatan orang yang membuat tanda salib ini. Maka cara yang mendetail sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, seperti apakah membuatnya dengan dua jari (jari penunjuk dan jari tengah, yang melambangkan dua kodrat Yesus, yaitu Allah dan manusia) atau tiga jari (yang melambangkan Trinitas), atau kelima jari (melambangkan kelima luka-luka Yesus di kayu salib). Atau arah salibnya ke kanan dulu baru kiri (seperti yang dilakukan Gereja-gereja Timur dan Orthodox) atau ke kiri dahulu baru ke kanan (seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik Roma).

Membubuhkan Tanda Salib di kening, dada dan pundak kita dengan menggunakan jari tangankita, dengan demikian kita diberkati dalam pikiran, hati dan keberadaan diri kita sepenuhnya.

Ketika Anda membuat tanda salib, lakukan dengan perlahan. Tidak buru-buru, tidak sembarangan – tapi hati-hati dan dengan hormat. Misteri terdalam iman kita terkandung di sini. Anda tahu bagaimana tradisi Bizantium membuat tanda salib?

Dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah disatukan dan dua jari lainnya menempel bersama ke telapak tangan. Tiga jari melambangkan Tritunggal, dan dua jari melambangkan dua kodrat Kristus: Ilahi dan manusia. Melakukan tanda salib kemudian menjadi katekese mini, pengingat diri terhadap misteri yang paling dasar dari iman kita. Tetapi cara memegang jari-jari Anda bukanlah satu-satunya perbedaan. Tradisi timur membuat tanda salib dari [bahu] kanan ke kiri, sedangkan kita membuatnya dari kiri ke kanan. Mengapa?

Sungguh menarik untuk dicatat bahwa pada abad ke-13, Paus Innocentius III (semasa dengan St Fransiskus dari Asisi) mengajar umat beriman tentang makna tanda salib dalam kata-kata ini: “Tanda salib dibuat dengan tiga jari, karena penanda-an tersebut dilakukan bersama-sama dengan seruan kepada Tritunggal. Beginilah cara melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, karena Kristus turun dari langit ke bumi, dan dari orang-orang Yahudi (kanan) Ia [kemudian] menuju kepada bangsa-bangsa lain (kiri).”

Perhatikan bahwa Paus Innocent menggambarkan bagaimana kebiasaan di Barat. Pada abad ke-13 Gereja Timur dan Barat masih membuat tanda salib dengan cara yang sama. Paus melanjutkan dengan mengatakan: “Orang lain, bagaimanapun, membuat tanda salib dari kiri ke kanan, sebab dari kesengsaraan (kiri) kita harus menyeberang menuju kemuliaan (kanan), sama seperti Kristus menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan dari Hades ke Surga [Beberapa imam] melakukannya dengan cara ini sehingga mereka dan orang-orang akan menandai diri sendiri dalam cara yang sama.”

Dengan dua atau tiga (atau lima jari) jari tangan kanan di dahi (sambil mngucapkan: “Atas nama Bapa”), tangan kemudian ke dada -melambangkan hati atau ke perut – menunjuk kepada luka Yesus di perut-Nya ataupun rahim di mana Yesus dikandung oleh Bunda Maria (sambil mengucapkan “dan Putera”, kemudian tangan menuju ke bahu kiri dan kanan (sambil mengucapkan “dan Roh Kudus” Amin). Dan tangan kembali terkatup.


Kapan kita membuat tanda salib?
  1. Pada saat sebelum dan sesudah kita berdoa.
  2. Ketika kita melewati setiap bangunan gereja Katolik, untuk menghormati kehadiran Tuhan Yesus di dalam tabernakel.
  3. Ketika memasuki gereja (membuat tanda salib dengan air suci)
  4. Saat-saat sedang menghadapi ketakutan (misalnya: ketika kita mendengar sirine ambulans, mobil kebakaran) ataupun ketika menerima kabar duka cita orang yang meninggal.
  5. Ketika kita melihat Salib Kristus, ataupun di saat-saat lain untuk menghormati Kristus, memohon pertolongan-Nya,
  6. Ketika hendak mengusir godaan, ketakutan maupun mengusir pengaruh kuasa jahat.
  7. Ketika ayah, sebagai imam dalam keluarga memberikati anak-anaknya, ia dapat menandai anak-anaknya dengan tanda salib di dahi mereka, misalnya sebelum anak-anak berangkat ke sekolah atau sebelum mereka tidur pada waktu malam hari.


Apa makna membuat tanda salib bagi diri kita?
Dengan tanda Salib kita mengingat kembali secara istimewa hidup, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Ketika kita membuat tanda salib, apakah kita menyadari artinya? Dengarkan apa yang Guardini mengatakan tentang ini: “Ketika kami membuat tanda salib, jadikan itu dengan tanda salib nyata. Alih-alih gerakan kecil yang tidak memberikan gagasan apa artinya, mari kita membuat tanda besar dengan tidak terburu-buru, dari dahi ke dada, dari bahu ke bahu, dengan sadar merasakan bagaimana [tanda ini] mencakup seluruh diri kita, pikiran kita, sikap kita, tubuh dan jiwa kita, setiap bagian diri kita sekaligus, bagaimana tanda ini menguduskan dan menyucikan kita. Demikianlah itu karena itu adalah tanda. alam semesta dan tanda penebusan kita. Di kayu salib Kristus menebus umat manusia. Dengan salib Ia menguduskan manusia hingga titik terakhir penderitaan-Nya.”

Dalam Liturgi, ada banyak kesempatan untuk kita membuat tanda salib: dengan air suci sebelum Misa dimulai, pada awal Misa itu sendiri, di Injil: “semoga Tuhan memurnikan pemahaman saya, perkataan saya, dan hati saya, sehingga saya dapat menerima kata-kata Injil”,kita membuat tanda salib dalam ritus baptisan, untuk pengurapan orang sakit, untuk eksorsisme, ketika kita berdoa sepanjang hari, di Ofisi (Ibadat) Ilahi, kita membuat tanda salib ketika kita memulai Benedictus dan Magnificat, karena mereka adalah kidung Injil, dan Injil berarti Kristus sendiri.

Di perpustakaan Sant’ Anselmo di Roma, tempat di mana saya menghabiskan banyak waktu, ada lantai mosaik yang menggambarkan salib Kristus, dikelilingi oleh kata-kata: “Ave Crux, Spes Unica. Hail O Cross, Our only hope!” Salib Kristus memang benar satu-satunya harapan kita -tidak ada keselamatan dalam nama lain.

Jadi ketika kita membuat tanda salib, yang kita lakukan berkali-kali setiap hari, mari kita lakukan dengan baik!


Arti masing-masing dari tiga tanda salib sebelum bacaan Injil dibacakan?

  • Pertama kita membuat tanda salib tersebut di dahi. Tanda ini memiliki arti, "Dalam pikiranku, saya percaya". Anda meminta bantuan roh kudus agar Anda bisa percaya pada sabda Tuhan, dalam pikiran Anda.
  • Kedua kita membuat tanda salib di mulut. Tanda ini memiliki arti, "Melalui mulutku saya mewartakan". Anda setuju untuk mewartakan sabda Tuhan yang anda percayai dalam pikiran Anda ke semua orang.
  • Ketiga kita membuat tanda salib di dada. Tanda yang ini memiliki arti, "Dalam hatiku, saya simpan sabda Tuhan". Anda sudah percaya pada sabda Tuhan, dan anda juga sudah setuju untuk mewartakannya ke semua orang agar mendapat keselamatan. Namun Anda harus juga menyimpan sabda Tuhan itu dalam hati Anda, agar Andapun beroleh berkat-Nya


Tanda Salib menurut Para Bapa Gereja

Maka bagi umat Kristiani, tradisi membuat tanda salib ini sudah berakar sejak lama, bahkan dari Alkitab Perjanjian Lama, dan juga Perjanjian Baru, yaitu dari kitab Wahyu Why 7:3; 9:4; 14:1. Berakar dari ajaran Kitab Suci inilah, maka Para Bapa Gereja mengajar demikian:

1) Tertulianus (abad 2) mengajarkan dalam De cor Mil, iii: “Dalam perjalanan kita dan pergerakan kita, pada saat kita masuk atau keluar, ….. pada saat berbaring ataupun duduk, apapun pekerjaan yang kita lakukan kita meanndai dahi kita dengan tanda salib.”

2) St. Sirilus dari Yerusalem (315-386) dalam Catecheses (xiii, 36) mengajarkan, “Maka, mari kita tidak merasa malu untuk menyatakan Yesus yang tersalib. Biarlah tanda salib menjadi meterai kita, yang dibuat dengan jari-jari kita, di atas dahi … atas makanan dan minuman kita, pada saat kita masuk ataupun keluar, sebelum tidur, ketika kita berbaring dan ketika bangun tidur ketika kita bepergian ataupun ketika kita beristirahat.”

3) St. Efrem dari Syria (373) mengajarkan, “Tandailah seluruh kegiatanmu dengan tanda salib yang memberi kehidupan. Jangan keluar dari pintu rumahmu sampai kamu menandai dirimu dengan tanda salib. Jangan mengabaikan tanda ini, baik pada saat sebelum makan, minum, tidur, di rumah maupun di perjalanan. Tidak ada kebiasaan yang lebih baik daripada ini. Biarlah ini menjadi tembik yang melindungi segala perbuatanmu, dan ajarkanlah ini kepada anak-anakmu sehingga mereka dapat belajar menerapkan kebiasaan ini.”

4) St. Yohanes Damaskus (676-749) mengajarkan, “Tanda salib diberikan sebagai tanda di dahi kita, …. sebab dengan tanda ini kita umat yang percaya dibedakan dari mereka yang tidak percaya.”

Memang dalam hal cara membuat tanda salib itu terjadi perkembangan, karena pada awalnya tanda salib hanya dibuat di dahi saja, namun kemudian diajarkan juga untuk membuat tanda salib di mulut (St Jerome, Epitaph Paulae) dan di hati (Prudentius, Cathem., vi, 129). Tanda salib seperti yang kita kenal sekarang, yang secara jelas diajarkan oleh Paus Innocentius III (1198–1216), seperti demikian:

“The sign of the cross is made with three fingers, because the signing is done together with the invocation of the Trinity. … This is how it is done: from above to below, and from the right to the left, because Christ descended from the heavens to the earth, and from the Jews (right) He passed to the Gentiles (left). Others, however, make the sign of the cross from the left to the right, because from misery (left) we must cross over to glory (right), just as Christ crossed over from death to life, and from Hades to Paradise. [Some priests] do it this way so that they and the people will be signing themselves in the same way. You can easily verify this — picture the priest facing the people for the blessing — when we make the sign of the cross over the people, it is from left to right…“


BERKAT DARI ALLAH TRITUNGGAL

Kita menyebutnya berkat. Kita mengatakan kita “memberkati diri kita.” Membubuhkan tanda salib dengan tangan kita di kening, di dada serta di pundak kita, kita memberkati diri kita: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

Tanda Salib menyatakan berkat. Tanda Salib melambangkan Tuhan memberkati kita, Tuhan melimpahi kita dengan berkat-berkat-Nya. Dan dengan tanda yang sama kita menyatakan kepercayaan kita kepada Tuhan, yang daripada-Nya semua berkat berasal. Dengan Tanda Salib kita memeluk Allah kita yang baik dengan segenap pikiran, hati serta kekuatan kita.

Tuhan memberkati. Kitab Suci Yahudi menggambarkan Tuhan sebagai, di atas segalanya, Dia yang memberkati. Tuhan memberkati Nuh dan menyelamatkan dunia dari air bah. Tuhan memberkati Abraham dan Sara dengan berkat yang lebih banyak dari bintang-bintang di langit. Tuhan memberkati bangsa Yahudi, membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Hidup itu sendiri dan segala ciptaan adalah karunia Tuhan.

Oleh karena itu, tradisi doa Yahudi selalu menyebut Tuhan sebagai Dia yang memberkati. “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu,” demikian kata pemazmur. Sama seperti kita diberkati oleh Tuhan, demikian kita hendak memuji Tuhan.

Tradisi Gereja mengikuti pola yang sama, tetapi sebagai tambahan, doa umat Kristiani memuji Dia yang mengaruniakan kepada kita suatu berkat lain yang tidak ada bandingnya: berkat Yesus Kristus. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (Ef 1:3) Ia adalah “Firman yang menjadikan segala sesuatu, Juruselamat yang diutus untuk menebus manusia.” Dalam diri Yesus Kristus, Tuhan datang kepada kita sebagai Sahabat dan Saudara. Bersama dengan Bapa, Ia mengutus Roh Kudus ke atas kita “untuk menggenapkan karya-Nya di bumi dan membawakan kepenuhan rahmat bagi kita.” Dalam diri Yesus, Allah telah menyatakan kepada kita sumber segala berkat.  

Saat kita memberkati diri kita dengan Tanda Salib, kita ingat akan Dia yang memberkati kita: Alah Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus.


BERKAT SALIB

Dengan tanda Salib kita mengingat kembali secara istimewa hidup, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Kita membubuhkan Tanda Salib pada diri kita, Salib Yesus. Wafat-Nya di kayu Salib adalah curahan kasih-Nya kepada kita. Tanda Salib mengingatkan kita akan cinta-Nya, cinta yang tidak hanya ditemukan di masa lampau, tetapi di sini dan di saat ini, sementara kita membubuhkan Tanda Salib di tubuh kita, karena cinta Yesus Kristus kekal abadi selamanya.

Tanda Salib adalah ungkapan sehari-hari yang mengagumkan akan hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan adalah Dia yang memberkati. Tanda Salib mengingatkan kita bahwa setiap hari, di saat suka maupun duka, dalam bahaya dan penderitaan, kasih setia Tuhan serta berkat-berkat-Nya tidak pernah jauh dari kita.

Dengan membubuhkan Tanda Salib di kening, dada dan pundak kita, kita ingat bahwa kita diberkati dalam pikiran, hati dan keberadaan diri kita sepenuhnya. Kita dapat menghadap Tuhan dengan penuh kepercayaan melalui Yesus Kristus yang kasih setia-Nya dinyatakan oleh tanda suci ini. “Datanglah kepadaku,” demikian kata Tuhan lewat Tanda Salib, “jangan takut. Sebelum engkau melakukan apa-apa, Aku telah menyongsong untuk memelukmu dengan limpahan berkat di tangan-Ku.”


Sejarah Penggunaan Tanda Salib.

Pada abad-abad permulaan, orang Kristen dikejar-kejar, dianiaya, dibunuh dan disiksa terutama oleh orang-orang Romawi. Dalam situasi yang sulit itu mereka bertemu dengan seorang Jenderal Romawi yang sangat baik dan bersimpati dengan orang-orang Kristen. Nama Jenderal Romawi ini adalah Konstantinus – nama yang sekarang diabadikan untuk nama kota Konstantinopel (sekarang dikenal sebagai kota Istambul – Turki). Pada malam sebelum berperang melawan Maxentius di pinggiran kota Roma, Konstantinus bermimpi bahwa seseorang memberi tahu dia agar menandai semua perisainya dengan tanda salib : “In Hoc Signum Vinces” (Dengan Tanda Ini engkau akan menang). Konstantinus pun mengikuti nasehat ini dan tanda salib itulah yang mengakhiri penganiayaan terhadap orang Kristen yang telah terjadi selama beratus-ratus tahun dan Konstantinus menjadi Kristen.


Penyusun : Yohanes Gitoyo
 Sumber : 
  1. http://www.indocell.net/yesaya/id180.htm
  2. http://www.imankatolik.or.id/tandasalib.html
  3. http://catholicforbeginners.wordpress.com/

Anda perlu baca juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...