Kamis, 27 September 2012

Analis Ilmiah "Benarkah Yesus Tidak Pernah Menikah dan Punya Anak ? ".



Pada artikel sebelumnya anda telah membaca tulisan tentang "Apakah Yesus Beristri ? ", Seperti anda baca tulisan tersebut saya kutip dari http://sains.kompas.com/, Senin, 24 September 2012, 10:13 WIB dengan sumber primer National Geographic News.

Benarkah isi tulisan tersebut ? Berikut saya sampaikan analisa saya deengan berdasar pada :
1. Isi pada artikel
2. Fakta pada Injil Sinoptik dan Injil Yohanes
3. Fakta sejarah
4. Logika berpikir.

1. Isi pada artikel.
Dari artikel tersebut saya mengambil beberapa point penting berikut : 


  • "papirus yang ditemukan memuat teks berbunyi, "Dan Yesus mengatakan, istriku...." Teks itu ditulis dalam bahasa Coptic dengan simbol Kristen."
  • "Keaslian papirus masih diselidiki. ... Perkiraan awal menunjukkan, papirus berasal dari abad kedua hingga keempat setelah kematian Yesus."
  • "Jika penanggalan abad kedua itu tepat, fragmen ini menjadi bukti nyata pertama tentang klaim status pernikahan Yesus beberapa abad setelah kematiannya ..."
  • "teks pada papirus tidak serta-merta menjelaskan bahwa Yesus memang menikah. Kemungkinan lain, ada pengikut Yesus yang mengira bahwa Yesus menikah."


2. Fakta pada Injil Sinoptik dan Injil Yohanes.


Injil Sinoptik adalah 3 Injil (Matius, Markus, Lukas) yang mengisahkan kehidupan Yesus dari saksi mata yaitu Rasul Petrus, yang ditulis kira-kira 40 tahun Masehi (kira-kira 10 tahun sesudah kematian Yesus).
Sedangkan Injil Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, murid terdekat Yesus selain Petrus dan Yakobus.

Dalam ke-4 injil dari saksi mata ini tidak dituliskan sama sekali adanya informasi bahwa Yesus berkeluarga, kecuali mereka yang disebut sebagai "ibu dan saudara-saudara Yesus".

Semua tulisan yang mengisalkan kisah hidup Yesus diluar ke-4  injil tersebut disebut Injil Apokrip. Apokrif (atau dalam bahasa Inggris Apocrypha) berasal dari kata apokryphos dalam bahasa Yunani, artinya rahasia, tersembunyi atau tidak kanonik. Dengan demikian, istilah ini merujuk kepada tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya.

Gospel of Mary, contoh / injl apokrip, dengan "banyaknya bolongannya", dapatkah dimengerti isinya ?

Injil Apokrip merupakan tulisan yang tidak dikanonkan (tidak diakui resmi) meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah (sesat). Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif :

  • Injil Tomas
  • Injil Yudas
  • Injil Filipus
  • Injil Petrus
  • Injil Maria Magdalena
  • Injil Yakobus
  • Injil Bartolomeus
  • Injil Barnabas
  • Injil Andreas
  • Injil Nikodemus
  • Injil Matias
  • Injil Mesir
  • Injil Ibrani
  • Injil Nazaret
  • Injil Ebionim (Ebionites)
  • Injil Hawa
  • Injil Kebenaran
  • Injil Kesempurnaan
  • Injil Empat Alam Surgawi (Four Heavenly Realms)
  • Injil Dua Belas
  • Injil Tujuh Puluh
  • Injil Tadeus
  • Injil Cerinthus
  • Injil Basilides
  • Injil Marsion
  • Injil Appelles
  • Injil Bardesanes
  • Injil Mani
  • Injil Hermes


Menurut E. BROWN, S.S.: Istilah "apokrip"  mempunyai beberapa   makna.   Dalam  kalangan  Protestan  istilah  ini dikenakan untuk tujuh kitab  di  atas,  yang  diterima  oleh orang   Katolik   sebagai   kanonik.   Kenyataannya  istilah "apokrip"  dapat  dikenakan   lebih   umum   pada   sejumlah kitab-kitab   Yahudi   dan  Kristen  yang  baik  oleh  orang Protestan maupun orang Katolik tidak  diakui  sebagai  Kitab Suci.  Apokrip  mencakup kitab-kitab Yahudi seperti: Henokh, Yubile, Pengangkatan Musa, IV Ezra dan lain-lain, yang tidak termasuk dalam kanon (= daftar Kitab Suci) yang kita terima, walaupun beberapa di antaranya  diakui  sebagai  Kitab  Suci oleh Gereja Etiopia.  Istilah Apokrip juga dikenakan pada tulisan-tulisan Kristen, termasuk  injil-injil  yang  tidak  terdaftar  dalam  kanon. *) kanon = tulisan yang terkumpul dalam Kitab Suci Agama Katolik dan Kristen yang resmi.


3. Fakta sejarah.
Perlu diketahui bahwa Bangsa Yahudi (Israel) adalah bangsa yang suka menuliskan segala peristiwa sejarah dalam kehidupan mereka. Pelu diketahui sejak ribuan tahun sebelum masehi Musa (pada saat membawa keluar Bangsa Israel kira-kira 3000 tahun sebelum masehi) telah menuliskan Kitab Taurat, dan beberapa kitab yang oleh kami yang beragama Katolik, Kristen dan Yahudi disebut "Kitab Perjanjian Lama".

Perlu anda ketahui diluar Kitab Suci yang biasa disebut Injil masih ada kitab lain yang biasa kami sebut sebagai Kitab Perjanjian Baru. Sementara diluar kitab-kitab itu Bangsa Yahudi juga menuliskan sejarah bangsanya sendiri.


Pelu anda ketahui Yesus pada waktu itu sangat tidak disukai oleh para "penguasa" dan "pemuka agama", karena dianggap telah mengganggu eksistensi kekuasaan mereka di depan rakyat Israel, sekecil apapun kesalahan akan tertulis jelas, apalagi kejadian "Yesus beristri".
Dari saksi mata dan "lawan" tidak ada satupun keterangan yang menyebutkan Yesus dekat dan berhubungan intim dengan wanita.

Hingga saat-saat terakhir is disalib, meninggal, dan bangkit kembali tidak pernah disebutkan adanya "perempuan yang mengaku sebagai istri atau anak", yang merawat setelah ia meninggal adalah ibi dan murid-muridnya.


4. Logika berpikir.


Yesus pada waktu itu adalah tokoh terkenal sebagai "guru", "penyembuh", "mesias", dan sebutan lain yang menunjukkan dimanapun ia berada dikenal secara baik oleh kawan dan lawannya. Dan Yesus adalah tokoh yang selalu "berkelana" dengan rombongan banyak orang, jika ia mempunyai istri tentunya, ia akan diikuti oleh istri dan anak-anaknya.

Yesus adalah pribadi yang tidak pernah bekerja mencari nafkah untuk kehidupan pribadinya, ia dan pengikutnya makan, minum dari pemberian orang yang berterima kasih kepadanya, apabila ia memiliki istri tentunya ia akan segera akan dituntut cerai istrinya karena tidak memberi nafkah "lahir" dan "batin".


Dari 4 point tulisan di atas penulis berkesimpulan : 
"Yesus pernah menikah dan punya anak adalah tidak benar"
dengan berdasar pada :



  1. Injil Istri Yesus (Gospel of Jesus Wife) hanya sepotong kecil tulisan yang tidak lengkap (Papyrus Fragment Karen King) ukuran fragmen lihat gambar di atas . 
  2. Injil Istri Yesus (Gospel of Jesus Wife) ditulis 200-400 Masehi (prakiraan), tepatnya 100-300 tahun sesudah Yesus meninggal, jelaslah ditulis bukan saksi mata, logikanya tulisan tersebut bersumber dari "konon katanya", "katanya si anu" atau ceritera yang tidak berdasar.
  3. Injil Istri Yesus (Gospel of Jesus Wife) ditulis berbahasa Koptik (Mesir Kuno), perlu diketahui Yesus tinggal di Nazareth, Yerusalem dan sekitarnya (daerah Israel>> bukan Mesir) yang berdarah Yahudi dan berbahasa "Aram" (bukan Koptik).
  4. Setelah kebangkitan Yesus para Imam dan Pemuka Agama Yahudi bermufakat untuk menyebarkan berita bohong/ fitnah tentang Yesus, misalnya : jenasah Yesus hilang di curi para murid, Yesus turun dari salib dan berkeluarga. 
  5. Selain Injil Istri Yesus (Gospel of Jesus Wife), masih banyak tulisan-tulisan yang secara mudah disebut "Injil Apokrip", (Injil adalah tulisan yang menceriterakan kehidupan Yesus). Perlu anda ketahui tulisan yang disebut "Injil Apokrip" ini disebut juga Injil Gnostik,  ditemukan di Nag Hamadi Mesir dalam sebuah guci pada tahun 1950-an, dan dijual dalam pasar gelap dan diklaim sebagai "Injil", yang termasuk golongan injil ini adalah : Injil Thomas, Injil Philipus, Injil Maria Magdalena, Injil Yudas, Injil Yakobus, dan Injil "Istri Yesus" yang kita bahas ini.
Untuk lebih jelasnya, untuk anda yang berminat kunjungi link sumber berikut  :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Apokrif
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Injil#Injil_Apokrif
  3. http://media.isnet.org/kristen/101/007.html
  4. http://www.sarapanpagi.org/injil-apokrip-thomas-yudas-yakobus-barnabas-filip-vt3495.html

Apakah Yesus beristri ?

 

Apakah Yesus beristri? Itulah pertanyaan yang mengemuka sejak penemuan dan sitasi makalah ilmiah tentang papirus tua oleh sejarawan Universitas Harvard, Karen King, beberapa waktu lalu.

King mendapatkan papirus tersebut dari seorang kolektor. Papirus itu telah disimpan selama beberapa dekade. Dalam acara International Congress of Coptic Studies dua minggu lalu, King mempertunjukkannya.

http://ayannanahmias.files.wordpress.com/2012/09/the-gospel-of-jesus-wife-courtesy-of-martin-g-conde.jpg?w=550&h=299&crop=1

Para sejarawan bertanya-tanya tentang istri Yesus sebab papirus yang ditemukan memuat teks berbunyi, "Dan Yesus mengatakan, istriku...." Teks itu ditulis dalam bahasa Coptic dengan simbol Kristen.

Teks pada papirus itu terpotong sehingga memunculkan teka-teki. Papirus yang ukurannya hanya sebesar kartu nama itu diperkirakan merupakan bagian dari papirus yang lebih besar lagi.

Keaslian papirus masih diselidiki. Namun, pakar sejarah awal Kristen mengungkapkan bahwa papirus tersebut memang asli. Perkiraan awal menunjukkan, papirus berasal dari abad kedua hingga keempat setelah kematian Yesus.

"Jika penanggalan abad kedua itu tepat, fragmen ini menjadi bukti nyata pertama tentang klaim status pernikahan Yesus beberapa abad setelah kematiannya dalam konteks kontroversi Kristen tentang seksualitas, pernikahan, dan kerasulan," tulis King dalam makalah ilmiahnya.

Bart Ehrman, pakar studi agama dari University of North Carolina, mengatakan, "Jika benar itu yang dimaksud, maka ini menjadi bukti pertama yang muncul. Kita jelas belum pernah mendapatkannya sebelumnya."

<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/vlmoILJmH4M" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Namun, Ehrman menuturkan bahwa teks pada papirus tidak serta-merta menjelaskan bahwa Yesus memang menikah. Kemungkinan lain, ada pengikut Yesus yang mengira bahwa Yesus menikah.

Penemuan papirus ini, kata Ehrman, bisa menjadi petunjuk sejarah awal Kristen, terutama tentang Injil, bagaimana teks dalam "kabar gembira" yang mengisahkan dan mewartakan kehidupan serta teladan Yesus itu dituliskan dan direvisi.

Jitse Dijkstra, pakar studi Coptic dan papirus dari University of Ottawa, mengatakan, penemuan papirus ini adalah kemajuan besar. Penemuan besar sebelumnya dalam sejarah Kristen adalah Injil Yudas. Yudas bukanlah pengkhianat, melainkan dialah yang mengantarkan Yesus memenuhi kehendak dan jalan Tuhan.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo, Editor : Yunan
Sumber : National Geographic News, dikutip : http://sains.kompas.com/, Senin, 24 September 2012, 10:13 WIB