Sabtu, 27 Desember 2014

Apakah Yesus Lahir Tanggal 25 Desember?

  

Ada banyak orang mempertanyakan, apakah benar Tuhan Yesus Kristus lahir di dunia tanggal 25 Desember? 
Sejumlah orang kemudian membuat banyak teori, yang seolah-olah ingin menunjukkan bahwa hari raya Natal di tanggal 25 Desember berasal dari kebiasaan kafir. Apakah benar demikian?


Keberatan dan tanggapan tentang perayaan Natal 25 Desember

Berikut ini adalah penjelasan yang kami sarikan dari buku karangan Taylor Marshall, The Eternal City: Rome and Origins of Catholic Christianity, yang dapat dibaca di link ini, silakan klik[teks dalam kurung adalah tambahan dari Katolisitas]:

Gereja Katolik, setidaknya sejak abad kedua, telah mengklaim bahwa Kristus lahir di tanggal 25 Desember. Meskipun demikian, ada banyak pendapat bahwa Tuhan kita Yesus Kristus tidak lahir pada tanggal itu. Berikut ini adalah tiga macam keberatan yang umum terhadap tanggal tersebut, dan  tanggapan atas masing-masing keberatan itu:



Keberatan 1: Tanggal 25 Desember dipilih untuk mengganti festival pagan Romawi, yang dinamakan Saturnalia. Saturnalia adalah festival musim dingin yang populer, sehingga Gereja Katolik dengan bijak menggantikannya dengan perayaan Natal.

Tanggapan atas Keberatan 1: Saturnalia adalah peringatan winter solstice, yaitu titik terjauh matahari dari garis khatulistiwa bumi. Namun demikian titik winter solstice jatuh pada tanggal 22 Desember. Memang benar bahwa perayaan Saturnalia dapat dimulai sejak tanggal 17 Desember sampai 23 Desember. Tetapi dari tanggalnya sendiri, tidak cocok [tidak ada kaitannya dengan tanggal 25 Desember].



Keberatan 2: Tanggal 25 Desember dipilih untuk menggantikan hari libur Romawi, Natalis Solis Invicti, yang artinya, “Kelahiran dari Matahari yang tak Terkalahkan.” [atau dikenal sebagai kelahiran dewa matahari]

Tanggapan atas Keberatan 2: Pertama-tama, mari memeriksa kultus Matahari yang tak Terkalahkan. Kaisar Aurelian memperkenalkan kultus Sol Invictus atau Matahari yang tak Terkalahkan di Roma tahun 274. Aurelian mendirikan pergerakan politik dengan kultus ini, sebab namanya sendiri Aurelian, berasal dari kata Latin aurora, yang artinya “matahari terbit”. Uang logam koin masa itu menunjukkan bahwa Kaisar Aurelian menyebut dirinya sendiri sebagai Pontifex Solis atau Pontiff of the Sun (Imam Agung Matahari). Maka Kaisar Aurelian mendirikan kultus matahari itu dan mengidentifikasikan namanya dengan dewa matahari, di akhir abad ke-3.

Yang terpenting, tidak ada bukti historis tentang adanya perayaan Natalis Sol Invictus pada tanggal 25 Desember, sebelum tahun 354. Dalam sebuah manuskrip yang penting di tahun 354, terdapat tulisan bahwa tanggal 25 Desember tertulis, “N INVICTI CM XXX.” Di sini N berarti “nativity/ kelahiran”. INVICTI artinya “Unconquered/ yang tak terkalahkan”. CM artinya, “circenses missus/ games ordered/ permainan yang ditentukan/ diperintahkan.” Angka Romawi XXX sama dengan tiga puluh. Maka tulisan tersebut artinya ialah 30 permainan yang ditentukan untuk kelahiran Yang tak terkalahkan, pada tanggal 25 Desember. Perhatikan bahwa di sini kata “matahari” tidak disebutkan [Maka bagaimana dapat dipastikan bahwa itu mengacu kepada dewa matahari?].  Selanjutnya, naskah kuno tersebut juga menyebutkan, “natus Christus in Betleem Iudeae/ kelahiran Kristus di Betlehem, Yudea” di tanggal 25 Desember itu.[1]

Tanggal 25 Desember baru menjadi hari “Kelahiran Matahari yang tak terkalahkan” sejak pemerintahan  kaisar Julian yang murtad. Kaisar Julian pernah menjadi Kristen, tetapi telah murtad dan kembali ke paganisme Romawi. Sejarah menyatakan bahwa Kaisar Julian itulah yang menentukan hari libur pagan tanggal 25 Desember… Ini menyatakan apa?

Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa “Matahari yang tak terkalahkan” bukanlah dewa yang popular di kekaisaran Romawi [sebab sebenarnya bukan dewa, tetapi suatu karakter yang dihubungkan dengan kaisar tertentu.]…Lagi pula, tradisi perayaan pada tanggal 25 Desember tidak ada dalam kalender Romawi sampai setelah Roma menjadi negara Kristen. Kelahiran Sang Matahari yang Tak Terkalahkan adalah sesuatu yang jarang dikenal dan tidak popular. Perayaan Saturnalia yang disebut di atas lebih popular … Sepertinya, lebih mungkin bahwa Kaisar Julian yang murtad itu yang berusaha untuk memasukkan hari libur pagan, untuk menggantikan perayaan Kristen.

[Tambahan dari Katolisitas:

Maka penghubungan tanggal 25 Desember dengan perayaan agama pagan, itu sejujurnya adalah hipotesa. Silakan Anda klik di Wikipedia, bahwa penghormatan kepada dewa Sol Invictus di kerajaan Romawi, itu dimulai tanggal 274 AD. Maka penghormatan umat Kristen kepada Kristus, Sang Terang Dunia (Yoh 9:5), itu sudah ada lebih dulu daripada penghormatan kepada dewa Sol Invictus/ dewa matahari kerajaan Romawi. Nyatanya memang ada sejumlah orang yang menghubungkan peringatan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember dengan perayaan dewa Sol Invictus itu. Sumber Wikipedia itu sendiri (klik di sini) menyatakan bahwa hipotesa ini secara serius layak dipertanyakan. Bukti prasasti di zaman Kaisar Licinius, menuliskan bahwa perayaan dewa Sol itu jatuh tanggal 19 Desember. Prasasti tersebut juga menyebutkan persembahan kepada dewa Sol itu dilakukan di tanggal 18 November. (Wallraff 2001: 174–177). Bukti ini sendiri menunjukkan adanya variasi tanggal perayaan dewa Sol, dan juga bahwa perayaannya tersebut baru marak dilakukan di abad ke-4 dan 5, jauh setelah zaman Kristus dan para Rasul.]



Keberatan 3: Kristus tidak mungkin lahir di bulan Desember sebab St. Lukas menjabarkan bahwa para gembala menggembalakan domba-domba di padang Betlehem. Gembala tidak menggembalakan pada saat musim dingin. Maka Kristus tidak mungkin lahir di musim dingin.

Tanggapan terhadap Keberatan 3: Palestian bukan Inggris atau Rusia atau Alaska. Betlehem terletak di lintang 31.7 [dari garis khatulistiwa, lebih dekat sedikit ke khatulistiwa daripada kota Dallas, Texas di Amerika, 32.8]. Adalah masih nyaman untuk berada di luar di bulan Desember di Dallas, [maka demikian juga dengan di Betlehem]. Sebab di Italia, yang terletak di garis lintang yang lebih tinggi dari Betlehem, seseorang masih dapat menggembalakan domba di akhir bulan Desember.


Penentuan kelahiran Kristus berdasarkan Kitab Suci


Penentuan kelahiran Kristus berdasarkan Kitab Suci, terdiri dari 2 langkah. 
  • Pertama adalah menentukan kelahiran St. Yohanes Pembaptis. 
  • Langkah berikutnya adalah menggunakan hari kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai kunci untuk menentukan hari kelahiran Kristus. 

Kita dapat menemukan bahwa Kristus lahir di akhir Desember dengan mengamati kali pertama dari tahun itu, yang disebutkan oleh St. Lukas, St. Zakaria melayani di bait Allah. Ini memberikan kepada kita perkiraan tanggal konsepsi St. Yohanes Pembaptis. Dari sini dengan mengikuti kronologis yang diberikan oleh St. Lukas, kita sampai pada akhir Desember sebagai hari kelahiran Yesus.

St. Lukas mengatakan bahwa Zakaria melayani pada ‘rombongan Abia’ (Luk 1:5). Kitab Suci mencatat adanya 8 rombongan di antara 24 rombongan imamat (Neh 12:17). Setiap rombongan imam melayani satu minggu di bait Allah, dua kali setahun. Rombongan Abia melayani di giliran ke-8 dan ke-32 dalam siklus tahunan. Namun bagaimana siklus dimulai?

Josef Heinrich Friedlieb telah dengan meyakinkan menemukan bahwa rombongan imam pertama, Yoyarib, bertugas sepanjang waktu penghancuran Yerusalem pada hari ke-9 pada bulan Yahudi yang disebut bulan Av.[2] Maka masa rombongan imamat Abia (yaitu masa Zakaria bertugas) melayani adalah minggu kedua bulan Yahudi yang disebut Tishri, yaitu minggu yang bertepatan dengan the Day of Atonement, hari ke-10. Di kalender kita, the Day of Atonement dapat jatuh di hari apa saja dari tanggal 22 September sampai dengan 8 Oktober.

Dikatakan bahwa Elisabet mengandung ‘beberapa lama kemudian/ after these days‘ setelah masa pelayanan Zakaria. Maka konsepsi St. Yohanes Pembaptis dapat terjadi sekitar akhir September, sehingga menempatkan kelahiran St. Yohanes Pembaptis  di akhir Juni, meneguhkan perayaan Gereja Katolik tentang Kelahiran St. Yohanes Pembaptis tanggal 24 Juni.

Buku Protoevangelium of James dari abad ke-2 menggambarkan St. Zakaria sebagai imam besar dan memasuki tempat maha kudus…. dan ini mengasosiasikan dia dengan the Day of Atonement, yang jatuh di tanggal 10 bulan Tishri (kira-kira akhir September). Segera setelah menerima pesan dari malaikat Gabriel, Zakaria dan Elizabet mengandung Yohanes Pembaptis. Perhitungan empat puluh minggu setelahnya, menempatkan kelahiran Yohanes Pembaptis di akhir Juni, meneguhkan perayaan Gereja Katolik tentang Kelahiran St. Yohanes Pembaptis tanggal 24 Juni.

Selanjutnya… dikatakan bahwa sesaat setelah Perawan Maria mengandung Kristus, ia pergi untuk mengunjungi Elisabet yang sedang mengandung di bulan yang ke-6. Artinya umur Yohanes Pembaptis 6 bulan lebih tua daripada Yesus Kristus (lih. Luk 1:24-27, 36). Jika 6 bulan ditambahkan kepada 24 Juni maka diperoleh 24-25 Desember sebagai hari kelahiran Kristus. Jika tanggal 25 Desember dikurangi 9 bulan, diperoleh hari peringatan Kabar Gembira (Annunciation) yaitu tanggal 25 Maret… Maka jika Yohanes Pembaptis dikandung segera setelah the Day of Atonement, maka tepatlah penanggalan Gereja Katolik, yaitu bahwa kelahiran Yesus jatuh sekitar tanggal 25 Desember.

Selain itu Tradisi Suci juga meneguhkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus. Sumber dari Tradisi tersebut adalah kesaksian Bunda Maria sendiri. Sebagai ibu tentu ia mengetahui dengan rinci tentang kelahiran anaknya [dan ini yang diteruskan oleh para rasul dan para penerus mereka]. Bunda Maria pasti mengingat secara detail kelahiran Yesus ini yang begitu istimewa, yang dikandung tidak dari benih laki-laki, yang kelahirannya diwartakan oleh para malaikat, lahir secara mukjizat dan dikunjungi oleh para majus.

Sebagaimana umum bahwa orang bertanya kepada orang tua yang membawa bayi akan umur bayinya, demikian juga orang saat itu akan bertanya, “berapa umur anakmu?” kepada Bunda Maria. Maka tanggal kelahiran Yesus 25 Desember di tengah malam, akan sudah diketahui sejak abad pertama. Para Rasul pasti akan sudah menanyakan tentang hal ini dan baik St. Matius dan Lukas mencatatnya bagi kita. Singkatnya, adalah sesuatu yang masuk akal jika para jemaat perdana telah mengetahui dan merayakan kelahiran Yesus, dengan mengambil sumber keterangan dari ibu-Nya.

Kesaksian berikutnya adalah dari para Bapa Gereja, yang mengklaim tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Kristus sebelum pertobatan Kaisar Konstantin dan kerajaan Romawi.

Catatan yang paling awal tentang hal ini adalah dari Paus Telesphorus (yang menjadi Paus dari tahun 126-137), yang menentukan tradisi Misa Tengah malam pada Malam Natal… Kita juga membaca perkataan Teofilus (115-181) seorang Uskup Kaisarea di Palestina: “Kita harus merayakan kelahiran Tuhan kita pada hari di mana tanggal 25 Desember harus terjadi.”[3]

Tak lama kemudian di abad kedua, St. Hippolytus (170-240) menulis demikian: “Kedatangan pertama Tuhan kita di dalam daging terjadi ketika Ia dilahirkan di Betlehem, di tanggal 25 Desember, pada hari Rabu, ketika Kaisar Agustus memimpin di tahun ke-42, …. Ia [Kristus] menderita di umur tiga puluh tiga, tanggal 25 Maret, hari Jumat, di tahun ke-18 Kaisar Tiberius, ketika Rufus dan Roubellion menjadi konsul.[4]

Dengan demikian tanggal 25 Maret menjadi signifikan, karena menandai hari kematian Kristus (25 Maret sesuai dengan bulan Ibrani Nisan 14- tanggal penyaliban Yesus. Kristus, sebagai manusia sempurna- dipercaya mengalami konsepsi dan kematian pada hari yang sama, yaitu tanggal 25 Maret…Maka tanggal 25 Maret dianggap istimewa dalam tradisi awal Kristiani. 25 Maret ditambah 9 bulan, membawa kita kepada tanggal 25 Desember, yaitu kelahiran Kristus di Betlehem.

St. Agustinus meneguhkan tradisi 25 Maret sebagai konsepsi Mesianis dan 25 Desember sebagai hari kelahiran-Nya: “Sebab Kristus dipercaya telah dikandung di tanggal 25 Maret, di hari yang sama saat Ia menderita; sehingga rahim Sang Perawan yang di dalamnya Ia dikandung, di mana tak seorang lainpun dikandung, sesuai dengan kubur baru itu di mana Ia dikubur, di mana tak seorangpun pernah dikuburkan di sana, baik sebelumnya maupun sesudahnya. Tetapi Ia telah lahir, menurut tradisi, di tanggal 25 Desember.”[5]

Di sekitar tahun 400, St. Agustinus juga telah mencatat bagaimana kaum skismatik Donatist merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Kristus, tetapi mereka menolak merayakan Epifani di tanggal 6 Januari, sebab mereka menganggapnya sebagai perayaan baru tanpa dasar dari Tradisi Apostolik. Skisma Donatist berasal dari tahun 311, dan ini mengindikasikan bahwa Gereja Latin telah merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember sebelum tahun 311. Apapun kasusnya, perayaan liturgis kelahiran Kristus telah diperingati di Roma pada tanggal 25 Desember jauh sebelum Kristianitas dilegalkan dan jauh sebelum pencatatan terawal dari perayaan pagan bagi kelahiran Sang Matahari yang tak Terkalahkan. Untuk alasan ini, adalah masuk akal dan benar untuk menganggap bahwa Kristus benar telah dilahirkan di tanggal 25 Desember, dan wafat dan bangkit di bulan Maret, sekitar tahun 33.


Sedangkan tentang perhitungan tahun kelahiran Yesus, menurut Paus Benediktus XVI dalam bukunya Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives, memang adalah sekitar tahun 7-6 BC. Paus mengutip pandangan seorang astronomer Wina, Ferrari d’ Occhieppo, yang memperkirakan terjadinya konjungsi planet Yupiter dan Saturnus yang terjadi di tahun 7-6 BC (yang menghasilkan cahaya bintang yang terang di Betlehem), yang dipercaya sebagai tahun sesungguhnya kelahiran Tuhan Yesus.


CATATAN KAKI:

  1. The Chronography of AD 354. Part 12: Commemorations of the Martyrs.  MGH Chronica Minora I (1892), pp. 71-2. [↩]
  2. Josef Heinrich Friedlieb’s Leben J. Christi des Erlösers. Münster, 1887, p. 312. [↩]
  3. Magdeburgenses, Cent. 2. c. 6. Hospinian, De origine Festorum Chirstianorum. [↩]
  4. St. Hippolytus of Rome, Commentary on Daniel. [↩]
  5. St. Augustine, De Trinitate, 4, 5. [↩]
Penulis : STEFANUS TAY & INGRID TAY
Sumber : http://katolisitas.org, 1 Pebruari 2014

Menguak Misteri Identitas Bintang Betlehem, Bintang Yang Menandai Kelahiran Yesus 2000 Tahun Lalu.

 

Malam ini tanggal 24 Desember 2014 merupakan malam natal, yaitu malam kelahiran Yesus yang bagi umat Kristen Katolik dirayakan secara meriah. Kemeriahan perayaan natal selalu disertai dengan penyalaan Pohon Natal, Pohon Natal biasanya terbuat dari pohon cemara yang dihias dengan aneka hiasan warna-warni dan disertai lampu kelap-kelip dan di puncaknya ditempatkan "bintang raksasa". 

Apa makna bintang raksasa tersebut ?
Bintang dipuncak pohon natal tersebut biasa disebut dengan Bintang Natal, atau bisa juga disebut Bintang Kristus, atau Bintang Betlehem. Maknanya adalah Yesus adalah Kristus yang artinya raja, Bintang Kristus diartikan sebagai bintang yang merajai bintang-bintang lain yang kelap-kelip pada Pohon Natal di bawahnya. Bintang Natal, 

Bintang Betlehem, atau Bintang Kristus dalam Pohon Natal merupakan penanda bahwa pada saat kelahiran Yesus ditandai dengan bintang bercahaya cemerlang yang saat ini dikenal sebagai Bintang Natal, Bintang Betlehem, atau Bintang Kristus, dan bintang inilah yang menjadi penunjuk jalan bagi Orang Majus (daerah sekitar Irak/ Iran) menuju pada lokasi kelahiran "Raja Agung" (menurut mereka) yaitu Yesus.

Artikel di bawah ini akan membantu anda mencari siapakah Bintang Betlehem itu.



Makna bintang Natal.

Bintang Natal atau Bintang Betlehem adalah bintang yang hadir di langit, sebagai penunjuk jalan bagi orang-orang Majus dari Timur untuk mencari Raja yang lahir di Israel yaitu Yesus Kristus. Bintang ini tercatat dalam Alkitab di Injil Matius sebagai kejadian alam yang menjadi pertanda akan kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. 

Sepanjang sejarah, banyak orang berusaha mencari tahu kira-kira bintang apakah yang dilihat orang Majus tersebut: Apakah bintang tersebut adalah sebuah kejadian alam yang benar-benar terjadi atau hanya sebuah mitos rohani yang merupakan sebuah tanda supranatural.

Kisah Bintang Natal sampai saat ini masih tetap menjadi misteri yang menarik. Belum ada kesepakatan, teori astronomi mana yang paling tepat menggambarkan peristiwa Bintang Natal ini. Namun di antara misteri dan ketidakpastian itu satu hal yang pasti, kemuliaan Allah dinyatakan di antara bangsa-bangsa lewat kehadiran peristiwa alam, budaya, dan mitologi masyarakat zaman itu yang menghantarkan orang-orang majus menemukan Raja yang baru lahir yaitu Yesus Kristus.


Bintang Natal dalam Alkitab.

Kutipan Matius 2:1-9: 
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi (Kitab Mikha): Dan engkau Bethelem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel."

Dalam Alkitab tidak dijelaskan lebih dalam mengenai ciri-ciri bintang tersebut, namun dikatakan bahwa bintang tersebut tampak di sebelah barat dari tempat asal orang-orang Majus dan di sebelah selatan dari Yerusalem yaitu ke arah Betlehem, Yudea.

Bintang yang dilihat oleh orang-orang Majus itu pun kemudian menimbulkan perdebatan selama berabad-abad.


Bukti arkeologis dan budaya keberadaan Bintang Betlehem.


Dalam bahasa aslinya, kata yang diterjemahkan "di Timur", en te anatole. Artinya, bisa diterjemahkan juga: "yang terbit sangat terang"=  In its rising

Barangkali ini mencerminkan pengalaman dahsyat orang Majus karena sangat terang benderangnya bintang itu. Sangat pantaslah, bahwa sekian trilyun kali cahaya matahari harus dipancarkan untuk menandai kelahiran "Sang Terang Dunia". Orang-orang Majus itu mesti mencari makna astrologisnya.

Kalau diterima bahwa bintang itu adalah konjungsi planet Yupiter dan Saturnus pada tahun 7 SM, maka ini cocok dengan lempengan batu ditemukan di Menara kuno Zippar, di tepi sungai Efrat. 

Jadi tempatnya juga sekaligus cocok dengan asal orang-orang Majus tadi. Bunyi lempengan batu itu, dalam bahasa Babel kuno: MULLU-BABA U KAIWANU INA ZIPPATI. Artinya: "Yupiter dan Saturnus dalam rasi bintang Pisces." 

Perhitungan tanggalnya juga cocok, Desember 7 SM. Bukti-bukti arkeologi lain juga dijumpai dalam sebuah papyrus dari tahun 42 Masehi, yang juga mencatat konjungsi 2 planet itu. Sekarang papyrus ini disimpan di Berlin. Kembali ke lempengan Zippar dan hubungannya dengan orang Majus. Lempengan Zippar ini pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana Jerman bernama P.Scanable pada tahun 1925. Menurut Scanable, di kota Zippar terdapat sekolah Astrologi yang terkenal pada zaman Babel kuno.

Lempengan Zippar menyebut dalam bahasa Babel KAIWANU, istilah Aramnya: KAWBAH. Jadi mungkin ucapan orang Majus itu mendekati dialeknya dengan terjemahan Peshitta: Hazin Geir Kawbah be Madintah. "Kami telah melihat bintangnya yang terbit di Timur". Dalam proses pertukaran bunyi, the ponetic corespondence, itu lazim terjadi dalam kajian bahasa serumpun. Kaiwanu, menjadi: Kawbah, dalam bahasa Aram. Dan paralel istilah bahasa Arabnya, barangkali: Kawakib, Kawkabat. Artinya sama, bintang atau sebuah bintang. 

Nah, lebih menarik lagi kalau kita coba melacak kira-kira adakah makna tertentu dalam "simbols of Babylonian Astrology". Ternyata ada. Bintang-bintang itu, dalam astrologi Babel kadang-kadang diidentikkan dengan bangsa-bangsa tetangga mereka, selain dikaitkan dengan makna lain. 

Dari hasil penelitian naskah-naskah kuno agama Babel, Pisces itu lambang the End Times, "zaman akhir". Jupiter sebagai planet terbesar, the royal planet in Babylonian astrology, melambangkan The Ruler, Raja atau Penguasa. Sedangkan Saturnus melambangkan Negara Palestina. Jadi, berdasarkan cara berfikir orang Babel, fenomena perbintangan itu dapat diartikan:"Seorang Raja, Penguasa telah datang pada zaman akhir ini, di Palestina".


Hasil Pengamatan Astronomi Dalam Sejarah.
  • Di Tiongkok, ahli perbintangan mencatat adanya sebuah komet yang sebentar kelihatan sebentar hilang selama sekitar 70 hari pada tahun 5 SM.
  • Pada tahun 1603 M., Johannes Kepler, seorang ahli astronomi Jerman dengan menggunakan teleskopnya berhasil mengamati sebuah konjungsi planet Yupiter dan Saturnus pada rasi bintang Pisces. Dan melalui perhitungan yang cermat Johannes Kepler menemukan bahwa konjungsi seperti ini pernah juga terjadi berabad sebelumnya, sekitar tahun 7 atau 6 SM. Selama bertahun-tahun temuan ini tidak dihargai.
  • Pada tahun 1925 ditemukan manuskrip-manuskrip kuno di sebuah bekas sekolah astrologi yang terkenal di Zippar, Babilonia, yang memang mencatat adanya pengamatan konjungsi planet Yupiter dan Saturnus pada rasi bintang Pisces selama sekitar 5 bulan pada tahun 7 SM.


Teori Astronomi Menguak Siapa Bintang Betlehem itu?
  • Teori Bintang Betlehem adalah sebuah meteor.

Meteor adalah kilatan cahaya di langit yang terjadi ketika debu-debu angkasa memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. Umumnya meteor yang dilihat hanya seukuran pasir dan akan habis terbakar di atmosfer. Bila bintang natal adalah meteor yang dilihat oleh orang-orang Majus maka harus muncul di arah timur. Memang kemunculan meteor dapat dari arah mana pun dilihat dari muka Bumi. namun durasinya yang singkat biasanya hanya beberapa detik, membuatnya sukar dikesani sebagai “diam” di atas Kota Bethlehem oleh orang-orang Majus seperti pada alkitab. Bila dikaitkan dengan tradisi, penampakan meteor tidak pernah dianggap sebagai pertanda kelahiran calon pemimpin.


  • Teori Bintang Betlehem adalah sebuah Nova dan supernova.


Nova, berasal dari Nova Stella yang berarti "bintang baru", merupakan bintang yang cahayanya menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Kini diketahui nova adalah bintang meledak. Terang cahaya nova bisa 50.000 kali lebih terang daripada Matahari dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya meredup kembali. Peristiwa supernova jauh lebih dahsyat daripada nova. Bintang yang meledak bisa miliaran kali lebih terang daripada sebelumnya. Catatan astronomi menunjukkan, sejak penemuan teleskop tahun 1610 hingga kini, belum ditemukan supernova dalam galaksi kita, Bima Sakti.

Supernova terakhir di Bima Sakti ditemukan tahun 1054 (dicatat oleh astronom Cina dan Jepang), 1572 (diamati oleh Tycho Brahe, astronom Denmark), dan 1604 (diamati oleh Johannes Kepler). Dalam catatan astronomi Cina kuno tidak ditemukan supernova pada sekitar 5 SM, hanya sebuah nova pada sekitar tanggal 10 Maret-27 April 5 SM di rasi Capricornus (Kambing Laut). Nova ini bisa jadi yang dimaksud oleh orang-orang Majus sebagai bintang yang mereka lihat terbit di timur. Namun, Nova, seperti bintang-bintang lainnya, posisinya relatif tetap dan tidak akan tampak bergerak. Selain itu, penampakan nova di langit malam akan membuatnya menjadi obyek yang mencolok dan mudah dikenali, sehingga semestinya tidak hanya orang majus yang memperhatikannya, tapi semua orang saat itu pasti melihatnya.

  • Teori Bintang Betlehem adalah sebuah Komet.

Lukisan Adoration of the Magi karya Giotto Scrovegni

Teori lain menyebutkan komet. Meskipun manuver yang diperlukan dalam syarat Bintang Natal dipenuhi bintang berekor ini, dalam berbagai budaya komet identik dengan pertanda buruk atau bencana. Jadi, sejumlah pakar beranggapan bahwa komet tidak mungkin sebagai Bintang Bethlehem. Namun, pada tahun 5 SM, catatan astronomi Tiongkok dan Korea melaporkan adanya sebuah komet yang dapat dilihat selama 70 hari (= 10 minggu) lamanya.

Laporan dari Tiongkok, yaitu Tawarikh “Ch'ien-han-shu” (Ho Peng-Yoke 20 katalog nomor 63[2]), berbunyi demikian:
"Pada tahun kedua periode Ch'ien-p'ing, bulan kedua, sebuah "hui-hsing" muncul di Ch'ien-niu selama lebih dari 70 hari"

Catatan ini dapat diterjemahkan:
“Selama interval antara 10 Maret dan 7 April 5 SM, sebuah "komet" yang kelihatan lebih dari 70 hari muncul dekat dengan Alpha dan Beta Capricornii”

Catatan Tiongkok mempunyai istilah-istilah khusus untuk membedakan benda-benda langit. "Komet berekor" disebut "sui-hsing" atau "hui-hsing", artinya "bintang sapu", di mana "sapu" melambangkan "ekor komet". "Komet tanpa ekor" disebut "po-hsing", dan suatu "nova" disebut "k'o-hsing", artinya "bintang tamu". 

Laporan di atas menyatakan yang dilihat adalah sebuah “hui-hsing”, atau “bintang/komet berekor”, tetapi catatan selanjutnya mengandung elemen-elemen yang tidak konsisten dengan ciri-ciri komet. Misalnya, tawarikh tersebut menyatakan posisi benda langit tersebut tetap di satu tempat selama dua setengah bulan, tidak masuk akal bila itu sebuah komet. 

Dapat dibandingkan dengan laporan komet Halley ("po-hsing") pada tahun 12 SM yang sebenarnya redup dan tidak cukup menakjubkan, tetapi sangat rinci laporannya, dengan runtunan jalur pergerakannya di langit jelas dilaporkan. Sedangkan benda langit pada tahun 5 SM ini hampir tidak disebutkan detailnya, meskipun dilaporkan lebih terang dan ada ekornya. Biasanya pula komet yang terang dilaporkan pergerakannya, panjang ekornya, bentuk dan kadangkala warnanya pula. Namun, di sini tidak ada laporan semacam itu.

Selain laporan Tiongkok, ada catatan kedua yang lebih kontroversial ditemukan di Korea, dalam tulisan "Sejarah Tiga Kerajaan - Tawarikh Silla (Samguk Sagi)”, yang berbunyi:
“Tahun 54 Hyokkose Wang, bulan kedua, (hari) Chi-yu, sebuah "po-hsing" muncul di Ho-Ku”

Catatan Korea dari masa itu kurang detail dan kurang dapat dipercaya, nyata dari sejumlah inkonsistensi catatan ini jika dibandingkan dengan catatan Tiongkok. Penulis tanpa sadar mencatat 30 Februari. Sekarang dipahami bahwa "Chi-yu" seharusnya adalah "I-yu", sebuah karakter yang mirip dalam tulisan Tionghoa dan seringkali dirancukan. Demikian juga dicurigai bahwa tahun yang dicatat di Korea terlambat 1 tahun dari seharusnya. Jika dikoreksi demikian, maka dapat ditafsirkan:
“Pada tanggal 31 Maret 5 SM, sebuah bintang sapu muncul dekat dengan Altair”

Rasi bintang Tiongkok, Ho-Ku, termasuk Altair, yaitu bintang paling terang di daerah langit tersebut di antara bintang-bintang dari sisi selatan rasi bintang Aquila, yang berbatasan dengan Capricornus. Nyatanya di antara rasi-rasi bintang Tiongkok, Ho-Ku dan Chi’en-Niu, yang meliputi bintang-bintang di sisi paling utara Capricornus, terdapat tempat kosong yang jarang terlihat bintangnya. Dengan demikian Altair dan Alpha serta Beta Capricornii merupakan titik rujukan yang jelas di angkasa. Meskipun bintang itu terletak di sebelah selatan Aquila dan dekat Alpha serta Beta Capricornii, kemungkinan astronom Korea mengambil mudahnya dengan merujuk pada bintang Altair, yang lebih terang.

Dengan demikian dapat diperkirakan posisi bintang yang muncul kira-kira dalam wilayah dengan radius 5 derajat di sebelah selatan Aquila atau di sebelah utara Capricornus dan muncul di pertengahan sampai akhir bulan Maret 5 SM, mempunyai posisi rujukan kira-kira: "R.A. 18h30m, Dec. –12º (J2000)", yaitu antara Theta Aquilae dan Alpha Capricornii.

Pada bulan Maret/April rasi bintang Capricornus terbit di timur terlihat dari Arabia, Persia dan sekitarnya dan pertama kali tampak di fajar pagi hari. Hal ini cocok dengan yang disampaikan oleh orang-orang majus dari Timur yang mengatakan bahwa: "Kami melihat bintang-Nya di timur"[5] atau ada terjemahan alternatif: "melihat bintang-Nya saat terbit di timur." Jika terjemahan ini benar, maka hal ini sesuai dengan catatan astronomi Tiongkok mengenai munculnya benda langit itu pada waktu pagi di arah timur.

Dalam catatan tersebut juga disebutkan bahwa bintang itu tampak terus menerus selama 70 hari, bukannya dilihat dua kali sebagaimana komet (sekali ke arah perihelion, sekali menjauhinya). Lamanya penampakan ini sesuai dengan perkiraan lamanya perjalanan para orang Majus itu, yaitu 1-2 bulan, dan kemungkinan pergerakan bintang itu dari timur ke selatan. Jadi, setelah orang-orang Majus tersebut melihat pertama kali setelah perihelion di timur, di Capricornus, pada pagi hari, dan bergerak ke arah barat daya (lebih ke selatan), mereka mengikutinya sampai ke Yerusalem (sebelah barat daya dari Persia), yang memakan waktu sekitar 1-2 bulan, dan melihat bintang itu di selatan dan akhirnya menghilang setelah 70 hari lebih.

  • Teori Bintang Betlehem adalah sebuah peristiwa konjungsi planet Jupiter-Saturnus.


Teori astronomi yang paling kuat mendekati adalah peristiwa konjungsi planet Jupiter-Saturnus. Sepanjang tahun 7 SM, terjadi 3 kali konjungsi yang melibatkan Jupiter dan Saturnus di rasi bintang Pisces (Ikan) dimulai dengan : konjungsi pertama pada tanggal 29 Mei, kemudian diikuti konjungsi kedua pada 1 oktober dan yang ketiga 4 Desember. Setelah itu pada Februari 6 SM, terjadi lagi konjungsi antara Mars, Jupiter dan Saturnus yang terjadi setiap 805 tahun. Dalam konjungsi pertama pada tahun 7 SM, Jupiter dan Saturnus baru terbit setelah lewat tengah malam, sehingga akan tampak di arah timur sebelum Matahari terbit. Pada konjungsi kedua, kedua planet terbit saat Matahari terbenam dan akan terlihat sepanjang malam. Selang waktu terjadinya konjungsi memungkinkan para Majus melakukan perjalanan dari Timur menjumpai Herodes, setelah melihat bintangNya di timur (Matius 2:2).

Tak bisa dipungkiri kalau kelahiran seseorang di masa itu seringkali dikaitkan dengan tanda-tanda tertentu di langit. Nah, pada masa itu konjungsi Yupiter (mag -2.5) dan Saturnus (mag 0.8) bisa dikatakan merupakan tanda ideal kehadiran raja baru. Yupiter dikenal sebagai “Planet of Kings” (Planet raja-raja) sementara Saturnus dikenal sebagai “Protector of Jews” (Pelindung bangsa Yahudi), memberi indikasi kedatangan “Raja yang akan melindungi seluruh bangsa Yahudi”.

Bagi astrolog zaman dahulu, rasi bintang Pisces (ikan) dikenal sebagai rumah bangsa Ibrani, Jupiter merupakan “ruler of the universe” (penguasa alam semesta) dan Saturnus diasosiasikan dengan Palestina. Hal ini memberi kesan kalau konjungsi tersebut merupakan pertanda “King of Israel and Ruler of a Universe about to be born in Israel” (Raja Israel dan penguasa alam semesta akan lahir di Israel). Yang perlu diingat dan ditandai, peristiwa konjungsi Yupiter Saturnus sangatlah jarang, dan hanya terjadi dalam interval waktu antara 40 - 338 tahun. Tentulah kejadian ini akan dianggap spektakuler oleh orang-orang yang mempelajari benda-benda langit dan mulai mengasosiasikannya dengan suatu kejadian. Bagi orang-orang Majus yang juga mengenali sejarah Bangsa Yahudi dan kepercayaannya. kejadian ini menjadi pertanda kalau Mesias yang dinubuatkan akan lahir dan menyelamatkan bangsa Yahudi.

"Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.”
(Matius 2:9)

Setelah bertemu Herodes, orang-orang Majus kemudian menuju kota Betlehem kira-kira 10 kilometer (6.2 mil) di arah selatan Yerusalem. Dalam pengamatan mereka, bintang yang mereka lihat di Timur sudah bergerak mendahului mereka dan berhenti di atas kota Betlehem. Pada pertemuan pertama Yupiter dan Saturnus memang terlihat di timur setelah lewat tengah malam, namun saat terjadi konjungsi kedua dan ketiga (Oktober dan Desember 7 SM) keduanya akan tampak berada di zenith (titik tertinggi yang dicapai dalam gerak harian benda langit) setelah matahari terbenam. Hal inilah yang menyebabkan kedua planet ini seolah-olah berhenti di atas langit kota Betlehem, memberi tanda pada orang Majus kalau sang Raja itu ada di sebuah rumah tertentu.

  • Teori Bintang Betlehem adalah sebuah peristiwa konjungsi Jupiter-Regulus.


Konjungsi ini muncul pada kisaran tahun 3 SM - 2 SM di saat perayaan Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah. Saat itu di bulan September saat orang Majus mengamati langit, tampak Jupiter memulai proses konjungsinya dengan bintang Regulus.

Regulus berasal dari kata Regal, orang Babilon menyebut Regulus “Sharu”, yang berarti raja. Orang Romawi menyebutnya Rex, yang juga berarti raja. Dan pada awal tahun Yahudi, “Planet of Kings” bertemu dengan “Star of Kings”. Yang menarik, saat itu Jupiter bergerak berlawanan dengan gerak bintang. Gerak inilah yang kita kenal sebagai gerak retrograde. Mungkin gerak retrograde Jupiter inilah yang menarik perhatian orang Majus, karena setelah mengalami konjungsi dengan jarak terdekatnya dari Regulus, Jupiter memasuki masa gerak retrogradenya. Tapi kemudian, Jupiter berubah pikiran dan kembali bergerak mendekati Regulus dan mengalami konjungsi kedua. Setelah pertemuan kedua, Jupiter kembali berbalik arah dan bertemu untuk ketiga kalinya dengan Regulus. Maka terjadilah triple conjunction. Kejadian seperti ini sangatlah jarang, dan setelah beberapa bulan yang terlihat Raja Planet ini sedang menari halo di atas Regulus. Laksana penobatan sang raja.

"Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” " (Wahyu 5:5)

Bukan hanya itu. Pertemuan Jupiter dan Regulus sendiri berlangsung di rasi bintang Leo, yang berlambang singa dan diasosiasikan dengan bangsa Yehuda. Sedangkan, Singa Yehuda sendiri merupakan perlambangan dari Yesus, Mesias yang akan datang dari bangsa Yehuda. 

Fenomena alam ini sepertinya memberi pertanda akan kedatangan Raja Yahudi. Inilah yang bisa jadi menjadi alasan orang Majus mengikuti bintang terang tersebut menuju Bethlehem menemui Yesus. Tuhan memakai kejadian sehari-hari yang biasa ditemui orang Majus untuk membawa mereka datang kepada Kristus. Kejadian alam yang diasosiasikan dengan kepercayaan setempat membawa kesimpulan akan kelahiran seorang Raja di tengah mereka.

Terlepas siapa obyek bintang Betlehem tersebut apakah sebuah meteor, komet, konjungsi planet atau cahaya supranatural, dalam artikel ini, kebenaran hanyalah milik Tuhan, kita manusia hanya bisa memperkirakan saja, saya pribadi dan atas nama Crew E-LIBRARY MEDIASOFT mengucapkan :

SELAMAT NATAL, 
SEMOGA KELAHIRAN YESUS MEMBAWA DAMAI SUKACITA 
BAGI ANDA, KELUARGA, DAN SEMUA ORANG DISEKITAR ANDA !

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber :

Jumat, 12 Desember 2014

Pesan Natal Bersama KWI – PGI Tahun 2014

BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA
“Mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu” 
(Luk 2:16)

Dalam perayaan Natal tahun ini, kami mengajak seluruh umat Kristiani untuk menyadari kehadiran Allah di dalam keluarga dan bagaimana keluarga berperan penting dalam sejarah keselamatan. Putera Allah menjadi manusia. Dialah Sang Imanuel; Tuhan menyertai kita. Ia hadir di dunia dan terlahir sebagai Yesus dalam keluarga yang dibangun oleh pasangan saleh Maria dan Yusuf.

Melalui keluarga kudus tersebut, Allah mengutus Putera Tunggal-Nya ke dalam dunia yang begitu dikasihi-Nya. Ia datang semata-mata untuk menyelamatkan manusia dari kekuasaan dosa. Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, tetapi akan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16-17).


Natal: KelahiranPutera Allah dalam Keluarga

Kelahiran Yesus menguduskan keluarga Maria dan Yusuf dan menjadikannya sumber sukacita yang mengantar orang berjumpa dengan Allah. Gembala datang bergegas menjumpai keluarga Maria, Yusuf, dan Yesus yang terbaring dalam palungan. Perjumpaan itu menyebabkan mereka pulang sebagai kawanan yang memuliakan Allah (Luk 2: 20). Orang-orang Majus dari Timur sampai pada Yesus dengan bimbingan bintang, tetapi pulang dengan jalan yang ditunjukkan Allah dalam mimpi (Mat 2: 12). Perjumpaan dengan Yesus menyebabkan orientasi hidup para gembala dan Majus berubah. Mereka kini memuji Allah dan mengikuti jalan-Nya.

Natal merupakan sukacita bagi keluarga karena Sumber Sukacita memilih hadir di dunia melalui keluarga. Sang Putera Allah menerima dan menjalani kehidupan seorang manusia dalam suatu keluarga. Melalui keluarga itu pula, Ia tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang taat pada Allah sampai mati di kayu salib. Di situlah Allah yang selalu beserta kita turut merasakan kelemahan-kelemahan kita dan kepahitan akibat dosa walaupun ia tidak berdosa (bdk. Ibr. 4:15).


Keluarga sebagai Tanda Kehadiran Allah

Allah telah mempersatukan suami-istri dalam ikatan perkawinan untuk membangun keluarga kudus. Mereka dipanggil untuk menjadi tanda kehadiran Allah bagi satu sama lain dalam ikatan setia dan bagi anak-anaknya dalam hubungan kasih. Keluarga merekapun menjadi tanda kehadiran Allah bagi sesama. Berkat perkawinan Kristen, Yesus, yang dahulu hadir dalam keluarga Maria dan Yusuf, kini hadir juga dalam keluarga kita masing-masing. Allah yang bertahta di surga tetap hadir dalam keluarga dan menyertai para orangtua dan anak-anak sepanjang hidup.

Dalam keluarga, sebaiknya Firman Tuhan dibacakan dan doa diajarkan. Sebagai tanggapan atas Firman-Nya, seluruh anggota keluarga bersama-sama menyampaikan doa kepada Allah, baik yang berupa pujian, ucapan syukur, tobat, maupun permohonan. Dengan demikian, keluarga bukan hanya menjadi rumah pendidikan, tetapi juga sekolah doa dan iman bagi anak-anak.

Dalam Perjanjian Lama kita melihat bagaimana Allah yang tinggal di surga hadir dalam dunia manusia. Kita juga mengetahui bahwa lokasi yang dipergunakan untuk beribadah disebut tempat kudus karena Allah pernah hadir dan menyatakan diri di tempat itu untuk menjumpai manusia. Karena Sang Imanuel lahir dalam suatu keluarga, keluargapun menjadi tempat suci. Di situlah Allah hadir. Keluarga menjadi ”bait suci”, yaitu tempat pertemuan manusia dengan Allah.


Tantangan Keluarga Masa Kini

Perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam berbagai bidang bukan hanya memberi manfaat, tetapi juga membawa akibat buruk pada kehidupan keluarga. Kita jumpai banyak masalah keluarga yang masih perlu diselesaikan, seperti kemiskinan, pendidikan anak, kesehatan, rumah yang layak, kekerasan dalam rumah tangga, ketagihan pada minuman dan obat-obatan terlarang, serta penggunaan alat komunikasi yang tidak bijaksana. Apalagi ada produk hukum dan praktek bisnis yang tidak mendukung kehidupan seperti pengguguran, pelacuran, dan perdagangan manusia. Permasalahan-permasalahan tersebut mudah menyebabkan konflik dalam keluarga. Sementara itu, banyak orang cenderung mencari selamat sendiri; makin mudah menjadi egois dan individualis.

Dalam keadaan tersebut, keluhuran dan kekudusan keluarga mendapat tantangan serius. Nilai-nilai luhur yang mengekspresikan hubungan cinta kasih, kesetiaan, dan tanggungjawab bisa luntur. Saat-saat kudus untuk beribadat dan merenungkan Sabda Allah mungkin pudar. Kehadiran Allah bisa jadi sulit dirasakan. Waktu-waktu bersama untuk makan, berbicara, dan berekreasipun menjadi langka. Pada saat itu, sukacita keluarga yang menjadi dasar bagi perkembangan pribadi, kehidupan menggereja, dan bermasyarakat tak mudah dialami lagi.


Natal: Undangan Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga

Natal adalah saat yang mengingatkan kita akan kehadiran Allah melalui Yesus dalam keluarga. Natal adalah kesempatan untuk memahami betapa luhurnya keluarga dan bernilai- nya hidup sebagai keluarga karena di situlah Tuhan yang dicari dan dipuji hadir. Keluarga sepatutnya menjadi bait suci di mana kesalahan diampuni dan luka-luka disembuhkan.

Natal menyadarkan kita akan kekudusan keluarga. Keluarga sepantasnya menjadi tempat di mana orang saling menguduskan dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan dan saling mengasihi dengan cara peduli satu sama lain. Para anggotanya hendaknya saling mengajar dengan cara berbagi pengetahuan dan pengalaman yang menyelamatkan. Mereka sepatutnya saling menggembalakan dengan memberi teladan yang baik, benar, dan santun.

Natal mendorong kita untuk meneruskan sukacita keluarga sebagai rumah bagi setiap orang yang sehati-sejiwa berjalan menuju Allah, saling berbagi satu sama lain hingga merekapun mengalami kesejahteraan lahir dan batin. Natal mengundang keluarga kita untuk menjadi oase yang menyejukkan, di mana Sang Juru Selamat lahir. Di situlah sepantasnya para anggota keluarga bertemu dengan Tuhan yang bersabda: ”Datanglah kepadaKu, kamu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11: 29) Dalam keluarga di mana Yesus hadir, yang letih disegarkan, yang lemah dikuatkan, yang sedih mendapat penghiburan, dan yang putus asa diberi harapan.

Kami bersyukur atas perjuangan banyak orang untuk membangun keluarga Kristiani sejati, di mana Allah dijumpai. Kami berdoa bagi  keluarga yang mengalami kesulitan supaya diberi kekuatan untuk membuka diri agar Yesus pun lahir dan hadir dalam keluarga mereka.

Marilah kita menghadirkan Allah dan menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk kelahiran Sang Juru Selamat. Di situlah keluarga  kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap orang; kabar sukacita bagi dunia.


SELAMAT NATAL 2014  DAN   TAHUN BARU 2015
 Jakarta,  21 November  2014
Atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia.

Kamis, 04 Desember 2014

Fakta : Letak Taman Eden Ditemukan !

Sungai Aras in Azerbaijan Timur Provinsi Iran.

Pada awalnya, Alkitab menjelaskan surga berbuah dan pria ideal dan wanita. Sekarang arkeolog David Rohl mengatakan ia telah menemukan nyata Taman Eden, di Iran. Peter Martin bergabung dengannya dalam perjalanan melalui negara Perjanjian Lama untuk melacak langkah-langkah dari keturunan Adam kembali ke rumah asli mereka.

Setelah 700 mil dari Ahwaz di selatan-barat dari Iran, kita telah keluar dari ujung utara Pegunungan Zagros ke provinsi Azerbaijan dan turun ke Miyandoab Plain, di mana kaki tandus hitam dihiasi dengan tenda Badui sesekali tiba-tiba cara tertentu untuk ... tidak ada cara lain untuk mengatakan itu ... surga dunia besar, kebun bertembok kanan dan kiri, dan profesi kebun berat dengan segala macam buah. Aneh pabrik semen dan pabrik petrokimia samping, yaitu. Tidak lagi dengan jalan untuk diri kita sendiri, truk terbuka laras bersama, sarat dengan apel, pir, anggur, melon, jagung tongkol dan memantul tomat. Di-Brit benar perayaan kedatangan kami, arkeolog David Rohl dan aku saling tersenyum setengah gila. Dengan rasa yang baik kesempatan, Siamak Soofi, juru kami, mengutip baris dari lagu Persia kuno: "Tadi malam aku bermimpi bahwa matahari dan bulan mencium satu sama lain."

Dalam unlikeliness yang indah, gagasan cocok saat tepat. Sebab menurut referensi geografis yang sangat spesifik diberikan dalam kitab Kejadian, kita baru saja memasuki Alkitab Eden, dengan Taman Eden - Kejadian ref: "arah timur di Eden" - sekarang semua di sekitar kita dan berayun pergi antara dua pegunungan kecil untuk kami benar. Langsung ke depan, di bawah kisaran jauh, meletakkan sprawling, asap-fuzzed kota Tabriz.

"Paradise lost?" tanya Rohl.
Tapi tunggu! The Garden of Eden? Itu penting untuk tidak terbawa, tentu saja.
  1. Untuk satu hal, ada taman berdinding - kebun Persia, dengan pohon rindang dan air mancur - di mana-mana di Iran, dan tempat di Kejadian yang dikemukakannya Adam dan Hawa mengambil kemudahan sehingga municipally. 
  2. Kedua, Tabriz membutuhkan untuk diberi makan. Oleh karena kesuburan secara intensif bekerja dari daerah. Ini kebun dapur kota. Tapi di sini adalah hal yang aneh: di setiap kota kecil di sekitar sini, Anda melihat setidaknya satu dinding publik besar dicat dengan gambaran folk-art surga, gunung Allah dengan air memancar ke kebun padat dan padang rumput yang subur di bawah ini. Enam ribu tahun yang lalu, ikon yang sama melambangkan rumah Enki, dewa Sumeria dan setara lintas budaya TUHAN, Allah dari Perjanjian Lama. Pada saat itu, daerah ini dikenal dengan dua nama: Aratta, dan Edin.


Tapi bisa benar-benar menjadi Alkitab Eden? 

Ambil pasal dua Kejadian, ayat 10 sampai 14. Ia mengatakan ada yang Eden meliputi sumber empat sungai: sungai Efrat dan Tigris (Ibrani untuk Tigris) - tidak ada masalah dengan salah satu dari mereka - ditambah Gihon dan Pison. Cendekiawan sejak Josephus, sejarawan Yahudi abad ke-1, berpendapat untuk yang kedua sungai ini mungkin, dan Anda tidak akan menemukan baik, seperti yang disebutkan, pada setiap peta modern. Menurut David Rohl, bagaimanapun, identitas sebenarnya dari Gihon dan Pison retak oleh salah satu Reginald Walker, seorang sarjana sedikit diketahui yang meninggal 10 tahun yang lalu. Walker telah menerbitkan temuannya dalam quaintly berjudul Still trowelling, buletin Kuno dan Abad Pertengahan Sejarah Book Club, pada tahun 1986. "Tapi karena kebijaksanaan yang berlaku bahkan di antara kebanyakan sarjana Alkitab adalah bahwa Perjanjian Lama adalah sedikit lebih dari mitos," kata Rohl , "tidak ada yang membawanya serius."



Empat Sungai Eden

Jadi mari kita kembali temuan Walker. Hanya utara-timur dari mana Rohl dan saya, dengan setengah tersenyum gila kami, telah memasuki seharusnya Eden, ada sebuah sungai yang disebut Aras. Tapi sebelum invasi Islam abad ke-8 Masehi, seperti Walker ditemukan, Aras dikenal sebagai Gaihun, setara Ibrani Gihon. Hebatnya, sebagai Rohl kemudian ditemukan, kamus Victoria telah disebut sungai sebagai Gihon-Aras.

Jadi apa sungai keempat naik di Eden Kejadian, Pison? Hanya kandidat lokal lainnya Walker adalah Uizun. Tapi sekali lagi, tampaknya sudah menyerah rahasia cukup mudah: Pison, menurut Walker, hanya korupsi Ibrani Uizon, dimana labial "U" menjadi labial "P", "z" menjadi "sh", sedangkan "o "dan" u "yang diterima dengan baik variasi linguistik.

Kemudian Walker membuat penemuan lain pada salah satu peta nya: sebuah desa bernama Noqdi. Mungkinkah ini jejak tanah Nod, tempat pembuangan Kain setelah pembunuhan Habel? Lokasi Noqdi tentu dipasang referensi Kejadian: "di tanah Nod, di sebelah timur Eden."

"Reginald Walker pernah datang ke Iran," Rohl menjelaskan, "dan saya punya satu atau dua keberatan tentang juggling fonetik nya. Tapi, diambil sama sekali, kemungkinan begitu menakjubkan, saya harus datang dan melihat sendiri." Setelah dua perjalanan penelitian di sini, di mana ia menemukan pencari Eden tambahan yang dipasang Kejadian, Rohl yakin.

Lokasi paling mungkin dari Taman Eden tidak berarti satu-satunya rahang-dropper dalam buku Rohl baru, Legenda: Kejadian of Civilisation, diterbitkan pada 12 th Oktober 1998 (Century, £ 20). Tapi kemudian itu benar terbentuk. Hanya tiga tahun yang lalu, dalam buku pertamanya Uji Waktu, maka dalam Firaun serial TV dan Kings, Rohl berdiri Egyptology di telinga nya dengan mengklaim bahwa kronologi diterima Mesir kuno yang salah. Tidak hanya dia menyajikan bukti yang baik bahwa kronologi fir'aun harus diperpendek 300 tahun, ketika Anda menerapkan kronologi pendek itu membuat untuk seri belum pernah terjadi sebelumnya cocok antara sejarah Mesir dan narasi Alkitab.

Pada umumnya, akademisi tidak baik untuk tesis Rohl itu. Memimpin sarjana Alkitab Profesor Thomas L Thompson bersikeras bahwa setiap upaya untuk menulis sejarah berdasarkan "integrasi langsung sumber alkitabiah dan ekstra-Alkitab tidak hanya meragukan tapi sepenuhnya menggelikan." Kemudian lagi, setelah pekerjaan Rohl, Profesor Israel Finkelstein, kepala arkeologi di Tel Aviv University, telah menurunkan tanggal arkeologi Israel dengan satu abad.

Sebuah ujian waktu mulai di tengah-tengah Kejadian dan memberikan konteks baru untuk lini Adam dari Yakub dan Yusuf seterusnya. Di Legend, yang berani Rohl dimulai dengan Adam dan Hawa dan memberi garis langsung mereka tempat sejarah dan arkeologi. Tidak semua bukti itu asli. Memang, ia menarik dari berbagai sumber yang menakjubkan dan disiplin. Tapi prestasi nyata Rohl adalah cara di mana dia potongan bukti bersama menjadi koheren, cerita benar megah, yang pertama dari semua cerita, untuk pertama kalinya. Ia "menemukan" Noah di segala macam sumber, menempatkan tanggal di Banjir dan mengidentifikasi di mana Tabut mendarat; tidak, itu tidak Mount Ararat - tetapi lebih dari itu nanti. Setelah itu, ia menelusuri migrasi menyebarkan garis Nuh turun melalui Pegunungan Zagros ke dataran Sumeria. Bangsa Sumeria, yang masa tinggi adalah 4 dan 5 ribu SM, adalah menakjubkan: penemu menulis, roda, logam, dan navigasi berlayar di laut. Lalu Rohl menunjukkan bagaimana orang-orang ini pertama kali membuat kontak laut perdagangan dengan Afrika Utara, dan kemudian menyapu ke Mesir untuk menjadi firaun pertama. Teori Erich von Daniken dingbat tentang kunjungan dari luar angkasa meskipun, eksposisi Legend, disertai dengan foto dan ilustrasi yang indah, pasti akan menjelaskan bagaimana fir'aun Mesir maju dalam budaya begitu cepat.

Route to Eden

Ahwaz, titik perjalanan kita ke Eden mulai, adalah Klondike bobrok dari kota minyak selatan dari Pegunungan Zagros. Pada malam sebelum berangkat, Rohl menjelaskan logika dari rute. Anehnya, atau mungkin tidak, tape Muzak hanya hotel adalah medley dari lagu-lagu Natal: "Silent Night", "The Holly dan Ivy", "Sementara Shepherds Watched ..."

Tentu saja, kita bisa "dilakukan Eden", ditambah taman, dengan terbang ke Tabriz dan melompat ke taksi, sebagai wisatawan pasti akan sekarang. Sebaliknya, kami memilih untuk memulai perjalanan kita keras oleh dataran Sumer, selatan dari Zagros. Ini, sehingga kata Alkitab, adalah tempat di mana keturunan Adam menetap pada periode segera setelah Air Bah. Yang disebut "tembikar trail" adalah bukti yang baik bahwa migrasi budaya selatan. Tembikar tertua, 7 th milenium SM, berasal dari utara Zagros. Generasi berikutnya dari tembikar, dari milenium ke-6, muncul setengah jalan melalui Zagros. Kira-kira 2.000 tahun kemudian, yang pertama "modern" tembikar muncul di Uruk, kota kedua di bumi. Pada saat itu, sedang diproduksi secara massal pada roda tembikar cepat dan berkualitas lebih miskin dari 7 th -miillenium coil buatan asli. Ditambah perubahan ça.

Mulai selatan Zagros, tugas kita sendiri yang diberikan adalah untuk membuat perjalanan garis Adam secara terbalik, melakukan perjalanan mundur dalam waktu dari Sumeria melalui Pegunungan Zagros yang pertama dari semua tempat: Eden. Sepanjang jalan yang akan kita hadapi beberapa karakter dewa dan kepercayaan kuno yang menginformasikan Perjanjian Lama, termasuk mitos penciptaan Adam dan Hawa.

Dengan 07:00 mulai dari Ahwaz, kami melewati datar, membosankan negara ladang minyak dalam cahaya awal, flare minyak terhadap langit seperti lilin hitam tinggi dengan api yang luar biasa, seperti untuk ulang tahun Old Nick. Sebagaimana yang terjadi, kami mengikuti rute ke Eden yang juga diambil lama oleh utusan kerajaan. "Tukang pos pertama di dunia yang membawa korespondensi kerajaan pertama di dunia" adalah bagaimana Rohl telah menggambarkan dia. Dikatakan pada tablet tanah liat 3.500 tahun menjorok dengan script runcing, kisah kuno tukang pos merupakan bagian dari epik Enmerkar, yang adalah seorang imam-raja Uruk. Tukang pos kami adalah instrumen miskin argumen jarak jauh antara Enmerkar di Uruk dan (tidak disebutkan namanya) penguasa Aratta, Aratta menjadi nama bangsa Sumeria untuk Eden. Enmerkar ingin membangun sebuah kuil yang luar biasa di Uruk untuk besar Inanna, dewi cinta dan kesuburan, dan ia berulang kali menuntut agar penguasa Aratta mengirimkan sejumlah besar logam mulia dan permata untuk pekerjaan.

"Masalah itu tidak kekikiran pada penguasa bagian Aratta itu" Rohl menjelaskan, "Dia takut kehilangan Inanna selamanya untuk kota-kota dataran. Dewa Enki sudah dihapus dari pegunungan ke Eridu, kota pertama di bumi . Sekarang dia akan kehilangan Inanna ke Uruk. " Baris kerajaan berlangsung selama bertahun-tahun, dengan utusan yang trekking di bolak-balik melalui Pegunungan Zagros, tiga bulan sekali jalan. Ini akan membawa kita tiga hari.

Tapi bagaimana cerita Sumeria ini mengikat dengan yang garis Adam, pasca-banjir? Pertama silsilah "memperbaiki" adalah bahwa anak Nuh Shem tampaknya telah pendiri dinasti eponymous Sumeria - sebagai perjalanan linguistik pergi: Sem, Shumer, Sumeria. Dengan analisis ekstensif legenda kuno, Rohl juga menunjukkan bahwa Enki adalah setara dengan Yahweh, Allah Perjanjian Lama. Pada perhitungan yang sama, Inanna adalah keponakan, jika budaya dihapus satu, kaum Hawa Alkitab. Namun lain "memperbaiki" adalah identitas ganda Enmerkar - yang, sekali lagi, ternyata sosok Perjanjian Lama terkenal. Tapi mari Rohl melakukan unmasking yang:

"The 'kar' bagian dari Enmerkar adalah add-on julukan yang berarti 'pemburu', dan dia juga dirayakan sebagai 'pembangun-raja Uruk'. Tapi Kejadian juga bercerita tentang 'pemburu perkasa di mata Tuhan '- Nimrod, cicit Nuh - dan kredit dia sebagai pembangun-raja Erech manusia sama, kota yang sama ".?

Untuk Rohl, yg menentukan adalah sisa nama Enmerkar itu.

"Drop 'pemburu perkasa' julukan, dan kau pergi dengan Enmer Sekarang melumpuhkan vokal -. Karena awal Ibrani tidak merekam vokal - dan Anda punya NMR Sekarang knock out vokal Nimrod, dan yang memiliki kita di sini. ? " Rohl tersenyum. "Kita bisa berdebat tentang itu liar 'd', jika Anda suka."

Kami berhenti pertama adalah untuk melihat gunung buatan manusia Allah, ziggurat di Choga Zambil dalam apa yang Elam kuno, di utara Sumeria. Seorang anak muda sebagai ziggurat pergi, itu dibangun oleh Raja Elam Untash Gal dalam 2 nd milenium SM. Gurun rubah abu-abu berlari melintasi teras atas dan menghilang. Selama teh hitam dan biskuit manis cukup untuk membuat tambalan gigi Anda menyanyi falsetto, diproduksi oleh sopir Jeevesian kami, Hosien Mokhtari, kita bahas gunung suci dan mengapa itu adalah bahwa tokoh Perjanjian Lama akan naik satu untuk berbicara dengan Tuhan. "Anda dapat memahami kekaguman mereka pegunungan", kata Rohl. "Bayangkan -. Air dalam bentuk mata air benar-benar keluar dari puncak gunung yang memberi hidup Sekarang mengapa melakukan itu kecuali Allah menghendaki Sebuah gunung yang tinggi adalah rumah Tuhan Jadi sekali orang-orang ini telah bermigrasi dari?. Eden bawah melalui Zagros di sini untuk dataran, mereka harus membangun gunung sendiri dengan cara memastikan kontak terus-menerus dengan Tuhan. "

The Choga Zambil ziggurat adalah sebuah keindahan. Dengan basis seukuran tiga lapangan sepak bola, semuanya adalah disandang dengan informasi: seluruh program dari batu bata akan sepanjang jalan bulat itu, masing-masing batu bata menjorok dengan script runcing yang masih renyah. Soofi, menunjukkan lengkungan batu bata yang sempurna, mendengus chauvinistic: "lengkungan Romawi!" Terpusat, ada tangga batu tersembunyi, dan di atas pernah ada "ruang gelap" yang imam-raja akan naik untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan, menurut ikonografi periode yang sama, pasangan dengan seorang pelacur memilih. Tapi apa yang harus ziggurat ini dengan garis Adam? Nama permainan lagi: "Kepala dewa Elam adalah Enshushinak," Rohl menjelaskan. "'En' adalah Sumeria untuk 'tuan' 'Sush' adalah kota Susa, kami berhenti berikutnya 'Inak' kita tidak tahu, tapi mungkin saja Henokh, keturunan langsung Adam -.. Henokh, penguasa Susa? "

Kembali pada rute dari tukang pos kuno, matahari semakin panas - seperti dalam 47 o panas - cukup untuk membuat bola mata mulai mengering di jalan-jalan yang sangat singkat. "Inggris tahu bagaimana membuat ini perjalanan panjang, terutama wanita Inggris kuno," kata Soofi sayang. "Tapi Spanyol, Italia! Potong setengah jam dari belanja mereka, dan mereka tidak berbicara dengan Anda lagi."

Berikutnya berhenti: kota kuno Susa, 3 rd milenium SM, dan makam Daniel, dia dari gua singa. Susa, sekarang gundukan seperti kecil South Bawah, digali oleh Perancis Egyptologist Jacques de Morgan, pada tahun 1890. Adil takut perampok lokal, ia membangun Chateau de Morgan, benteng di sini - "Rumah penggalian yang paling mengesankan di dunia," kata Rohl, iri. Selain gundukan Susa adalah apa yang Muslim yakini sebagai makam Daniel. "Setelah invasi Islam 8 th abad Persia," Rohl menjelaskan, "banyak situs eksotis yang dinamai pahlawan Perjanjian Lama, yang juga muncul dalam Alquran." Makam Daniel atau tidak, itu adalah tempat yang mempengaruhi martabat. Masjid A, langit-langit di dalam adalah kubah yang sempurna - satu titik membobol delapan aspek cermin untuk membentuk putaran, kemudian melanggar keluar lagi di ubin doa-dihiasi untuk membentuk bangunan dasar persegi: geometri Persia. "Di masjid halus," kata Soofi kami, "titik kubah istirahat dalam 16 aspek, kadang-kadang 32. Intinya adalah tak terhingga dari Allah." Di bawah kubah, makam sekarang terbungkus dalam kaca dan berpilar perak. Dalam tenang besar, masyarakat setempat mencium makam dan berdoa.

Sekarang, mengikuti rute utusan kami ke kaki bukit Zagros, kami memasuki negara Perjanjian Lama - desa lumpur-bata, bukit berbatu dibajak ke, tumpukan tunggal kecil-dekat vertikal batuan datar yang menunjukkan kepemilikan lahan pertanian. Di sana-sini, di bawah kerai kain, Anda akan melihat pengintai menjaga mata seperti manik-manik, terutama untuk domba akan di mana mereka tidak seharusnya. Petani dan gembala: permusuhan kuno - Kain dan Habel. Dalam Zagros satu-satunya bahan bakar musim dingin adalah keledai, domba dan kambing kotoran, yang memukul menjadi briket dan ditumpuk dengan kerapian mencolok, seperti harta karun desa. Negara ini juga secara dramatis kental dengan jenis lain dari harta. Anda melihat gundukan pendudukan unexcavated di mana-mana, sisi sesekali hancur untuk mengungkapkan strata ribu tahun terakhir. Beberapa desa yang dibangun di atas gundukan, sejarah mereka ditumpuk di bawah.

Kita sering ditemui cara kuno tukang pos, lebar, berbatu track jelas terlihat. Rohl mengatakan, "Anda harus membayangkan dia membawa standar suci Inanna, serta efek rasa hormat padanya: '. Baginya, mereka rendah hati memberi hormat dengan salam seperti tikus' Dalam perjalanan ke Edin, ia harus melewati tujuh 'gerbang', seperti dalam 'tujuh langkah ke surga'. Dan urutan gerbang, 1-7, mulai dari Susa, menunjukkan bahwa Aratta (Eden) memiliki status spiritual surga. " Secara tradisional, "gerbang" yang berhubungan dengan melewati pegunungan, tapi di sini mereka sesuatu yang istimewa - ngarai gunung sungai-potong spektakuler yang memiliki nama geologi sendiri, tangs. Kami keluar untuk melihat salah satu, berdiri di tepi tebing, bola mata pengeringan kami, serpentine Kerkeh Sungai 200 meter di bawah. "Tangs Apa memberitahu kita", kata Rohl, "adalah bahwa sungai berada di sini sebelum pegunungan bangkit."

Ketika tukang pos kami datang melalui, ia melintasi gerbang ketiga, tang lebar, dengan berjalan selama Pol-e Dokhtar, Jembatan Putri tersebut. Yang putrinya, tidak ada yang tahu. Salah satu lengkungan direkonstruksi dan beberapa kandang batu tetap. Tapi tinggi di atas permukaan air musim semi, jalannya berjalan di sepanjang teras tebing melewati beberapa gua Neolitik, ternyata kiri ke jembatan ... turun jalan batu di sisi yang jauh, dan off sekitar gunung lain. Sekali, setelah didikte pesan panjang Enmerkar, utusan diminta untuk mengulanginya kembali, tetapi tidak bisa mengingat semuanya: "Ya Tuhanku, aku berat mulut." Pada saat Enmerkar dikreditkan dengan menulis surat pertama di dunia, pada tablet tanah liat.

Siapa Adam? 
Sadar bahwa ia tidak memiliki bukti kuat, Rohl melihat dia seperti ini. "Adam adalah sebuah metafora untuk leluhur tertua di memori, orang sejarah pertama, kepala silsilah, seorang pemimpin spiritual dan politik dalam satu Dia, juga, Saya pikir, wakil rakyat menetap pertama, mantan pemburu-pengumpul, yang, melalui revolusi Neolitikum, belajar untuk menjinakkan hewan dan menanam tanaman. Agama adalah fungsi penyelesaian, organisasi sosial, hierarki, dan membutuhkan pemimpin politik / dukun-imam yang berhubungan dengan dewa-dewa alam. Adam, Hawa, mungkin merupakan perkawinan penting antara dua suku menetap seperti itu. Mereka keluarga pendiri peradaban. "

"Tapi Anda bisa 'menemukan' ini karakter bayi terlantar dalam legenda kuno yang berbeda. Hawa dalam Kejadian digambarkan sebagai 'ibu dari semua yang hidup", julukan yang sama digunakan untuk Ninhursag,' Nyonya Gunung 'Sumeria. Ini terlihat juga , dari legenda, bahwa Inanna adalah putri dari ibu dewi besar Ninhursag. Tapi Anda tidak hanya menemukan karakter yang sama dalam legenda yang berbeda. Dalam penciptaan mitos Sumeria, Enki dikutuk oleh Ninhursag untuk makan tanaman terlarang yang tumbuh di surga. Enki dimulai memudar - tulang rusuknya sakit dia - tapi Ninhursag mengalah dan menciptakan dewi yang disebut Ninti untuk menyembuhkannya Ninti berarti 'Lady of the Rib' tapi juga berarti 'Lady of Life' Ini adalah permainan kata Sumeria Tapi penulis Kejadian sederhana... mengambil makna pertama. Dan kisah penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam lahir. "

Dengan 8:00 pagi berikutnya, setelah malam berhenti di Kermanshah, kami akan datang ke Behistun, sumber Sungai Kerkeh, yang kami telah mengikuti dengan tukang pos kami sejak Susa. Ada gunung di sini, dengan musim semi hidup keluar dari basisnya, dan kolam renang dengan pohon-pohon curtseying ke dalamnya, lili, dan rumput gajah. Orang dahulu percaya tidak hanya bahwa bumi itu datar tetapi itu melayang di air tawar, bawah laut. Setiap tempat di mana air keluar dari batu itu dikenal sebagai Abzu - pintu masuk suci dan keluar dari jurang. Ini pernah menjadi tempat Enki, penguasa laut bawah. "Tentu saja, ada motif ajaib mata air sepanjang Perjanjian Lama juga", kata Rohl. "Ketika Musa dan orang Israel berada di padang pasir sekarat kehausan, mukjizat bukanlah hujan badai atau oasis muncul. Musa pemogokan batu dan keluar datang air."

Saat ini, fitur yang paling megah di Behistun adalah batu-wajah relief raja Persia Darius I membagikan hal keadilan kerajaan untuk seluruh baris berpura-pura angkat ke tahtanya. Mereka tentu tahu bagaimana melakukan monumen di 521 SM. Seluruh sejarah Darius, yang kekaisaran membentang dari Turki ke Mesir, yang ditulis pada permukaan batu di tiga skrip cuneiform yang berbeda. Tapi ceritanya hilang pemahaman modern sampai tahun 1830-an, ketika seorang Inggris pemberani, Henry Rawlinson, menghabiskan bagian terbaik dari tiga tahun tergantung dari tali di permukaan batu mengartikan skrip. Untungnya, aku melihat sebuah foto dari relief di IranAir dalam penerbangan majalah; tapi itu tak terlihat sekarang, ditutupi dengan perancah dan atap ditutup dengan papan mentah, di bawah perintah pelestarian.

Jauh sebelum Darius, ada beberapa pekerjaan Palaeolithic di sini, dan Parthia Yunani tertinggal yang aneh kamp patung Hercules. Tapi sekarang ada jalan batang menderu juga, dan kolam renang dilingkari oleh beton mengerikan. Tersinggung, Rohl mencela tentang vandalisme resmi ketika dinyatakan ramah Soofi kehilangan kesabarannya, dengan alasan bahwa itu adalah kesalahan Barat untuk menciptakan beton, Motorcar dan pariwisata di tempat pertama. Setelah merajuk lama, dia cerah. "Tentu, pemerintah Iran ingin pariwisata tetapi tidak tahu bagaimana untuk menarik itu." Lalu ia tertawa: "pejabat kami, mereka pikir mereka mencium kebab, tapi itu hanya keledai yang bermerek."

Tiga jam di, kami jalan sampai ke Kurdistan, di puncak gunung tertinggi di apa Rohl percaya adalah tanah Alkitab Hawila, "kaya emas dan perak". Ada beberapa tambang emas bekerja-out di daerah dan, beberapa mil di, Emas dan Perak Rivers. Kami telah berhenti di sebuah Caravanserai, seorang pelancong surga-cum-benteng, sekarang di reruntuhan. Bagaimana licik Setan telah mengambil Yesus ke puncak gunung untuk menggoda dia. Anda merasa mahakuasa sini, seluruh dunia di bawah Anda.

Menjelang sore kami akan datang untuk Tahta Solomon - alam pegunungan lain dewa dan rumah Enki, tetapi dengan sebuah danau di atas dan sungai penuh semangat tumpah keluar, sumber Sungai Emas. Lima meter di bawah, danau beku, sesuai untuk pintu masuk ke jurang. Sekarang tempat ziarah informal dan rekreasi keluarga, anak-anak bermain di sekitar ban. Ada juga kehancuran dari Zoroaster "kuil api", mungkin 1 st milenium SM, altar api masih utuh. "Ingat orang majus?" kata Rohl. "Menurut beberapa sarjana Alkitab, mereka kemungkinan besar Zoroaster imam. Dengan cara menjelaskan 'terkenal' tahun hilang Yesus, satu teori memiliki dia datang ke daerah ini untuk bimbingan Zoroaster."

Seperti yang kita berdiri di tepi danau, matahari menyentuh cakrawala, udara dipotong oleh suara bernyanyi, jelas dan menakjubkan. Lagu, Kepala Caravan, diperhitungkan telah ditulis dalam abad ke-14, dimainkan lebih Tannoy di sini setiap matahari terbenam. Suara itu milik Iran merayakan Mohammad Resa Shajarian. "Ketika ia berusia 14," kata Soofi, "dia bernyanyi seperti seorang kasim ilahi. Dia 60 sekarang, dan wanita yang terlihat setelah dia adalah, baik, 17." Tapi musik: tidak empat ketukan ke sebuah bar, seperti dalam Spice Girls atau Mozart, tapi 16 ketukan, kadang-kadang 32, suara dan instrumen terbang antara besar dan kecil dengan tidak ada upaya atau inhibisi, kompleksitas musik memori kuno, di mana Anda dapat mendengar flamenco, India, Cina, Yunani, Gaelic. Danau pergi perunggu, lalu tiba-tiba hitam. Dalam perjalanan ke Takab, kami malam berhenti, Soofi bernyanyi bagi kita sampai dia serak. Besok, Eden.

Keesokan paginya, kami luka turun dari pegunungan, melalui gerbang ketujuh kuno, dan ke Miyandoab Plain, di mana utusan kami, "... seperti ular besar berkeliaran tentang di dataran, itu terlindung". Tujuannya adalah kota satu kali Aratta, yang belum pernah ditemukan. Dan jadi kita memasuki jantung seharusnya Eden dan kemudian, lewat antara Danau Urmia pada kita kiri dan Gunung Sahand di sebelah kanan kami, taman, kebun banyak sekali, kurang ajar pegunungan Technicolor-dicat dewa di dinding ini maka itu, Rohl dan aku tersenyum dan gawping, Soofi menceritakan bagaimana matahari mencium bulan, dan Tabriz di depan.

Apa yang datang berikutnya adalah kejutan untuk Rohl khususnya. Tembok kota besar Aratta dijelaskan dalam catatan kuno sebagai yang dicat dengan oker merah. Ini adalah kunjungan ketiga Rohl ke Tabriz, tapi dia tidak pernah masuk dalam ini kualitas cahaya tinggi musim panas sebelumnya. "Lihat itu," katanya. Gunung tepat di belakang kota, tidak seperti yang lain kita akan datang di dalam kisaran Zagros, adalah dari oker tanah liat paling merah. Ini bersinar merah. "Dan Adam?" Setelah membaca buku Rohl - lain, teman perjalanan sekarang babak belur saya - saya tidak membutuhkan dorongan: Adam terbuat dari tanah liat, Adam berarti "merah-earth" man dalam bahasa Ibrani. Setiap mitos harus memiliki bahan bakunya.

Di kota-kota Iran, karena tidak ada pub, klub atau ide orang restoran trendi tentang malam mewah keluar adalah pergi ke lobi hotel. Di Tabriz, hanya ada satu setengah layak hotel, dan itu adalah kegilaan orang: majelis besar wanita berpakaian hitam, laki-laki berteriak dan merokok seperti Turki, anak-anak yang memiliki ras pushchair, bermain sepak bola. Hanya 10 generasi setelah Adam, manusia telah menjadi sama nakal dan berisik. Yang justru merupakan alasan yang diberikan dalam Kejadian untuk Yahweh memutuskan untuk menghapus ciptaan-Nya. Sebagai Kejadian juga mengatakan itu, tidak satupun dari kita akan berada di sini sama sekali kalau bukan karena satu orang yang bijaksana dan taat, selamat memilih, Noah, pahlawan Banjir.

Jadi itu, di lobi hotel penuh, bahwa Rohl mengatakan Nuh: "Semacam multikultural karakter, Nuh memiliki tiga identitas kuno lainnya - Sumeria 'Ziusudra', Old Babilonia 'Atrahasis', dan Akkadia 'Utnapishtim' As. dalam kisah Nuh, Utnapishtim juga mengirimkan burung merpati dan gagak untuk menemukan lahan kering. "

Dan tanggal Banjir? Dalam bukunya, setelah penyebaran yang benar-benar heroik bukti - termasuk kronologi geser dan review yang berair lumpur strata, terutama di Ur-Kasdim - Rohl plot itu sekitar 3.100 SM. Tapi ia meninjau baik jumlah epos banjir kuno - ada lebih dari 150 di seluruh dunia - sebelum datang di catatan banjir budaya Maya Meso-Amerika. "Maya kalender - mereka yang luar biasa rekor penjaga - perbaikan tanggal untuk banjir besar mereka di 3.113 SM Aneh, itu.."

Masyarakat Alkitab
Budaya dan dinasti yang berbeda yang menduduki negara Perjanjian Lama, menurut kronologi baru David Rohl yang
Sumeria3100 - 2100 SM
Elam3000 - 647 SM
Akkadia2100 - 1920 SM
Old Babel1667 - 1362 SM
Assyrian1000 - 612 SM
Neo-Babilonia625-539 SM

Ada masalah dengan gagasan populer bahwa bahtera Nuh datang untuk beristirahat di Gunung Ararat. "Yang mana penjelajah Kristen baru-baru ini telah berangkat ke," kata Rohl, "adalah Gunung Aregats, yang pertama kali diidentifikasi sebagai Gunung dari Descent sekitar waktu Marco Polo, jika hanya untuk ukuran yang mengesankan. Marco Polo adalah pembohong terkenal, anyway. Tapi Aregats cara di di Turki timur, utara Danau Van. " Jadi mana mungkin situs yang benar itu? "Dalam Kejadian itu mengatakan bahtera datang untuk beristirahat di pegunungan Ararat, dan semua komentar Kristen Yahudi dan awal menempatkannya dalam kisaran Zagros di Tanah Kardu, nama kuno Kurdistan. Itu selatan Danau Van dan selatan- barat Danau Urmia. Babel Imam-sejarawan Berossus, abad ke-3 SM, bahkan memberitahu orang menghapus potongan aspal dari kapal dan membawa mereka pulang sebagai jimat. Lalu ada raja Asyur Sanherib. Setelah berkampanye di Kurdistan sekitar 700 SM, ia menyembah papan ia pulih dari bahtera. "

Tapi yang gunung itu, David? "Yah, banyak orang tampaknya tahu - Berossus, dan Al-Quran menyebutkan hal itu, demikian juga penulis Muslim abad ke-10 Ibnu Haukal The peziarah suci Yakub dari Nisibis tampaknya tahu juga ... Ini adalah gunung yang disebut Judi Dagh di Zagros. berkisar utara sekitar 100 kilometer karena dari kota Mosul. Ketika Sanherib dikumpulkan papan suci, ia merayakan kunjungannya dengan ukiran relief beberapa dirinya di kaki Judi Dagh. Kita juga tahu bahwa orang-orang Kristen abad ke 5 Nestorian dibangun beberapa biara di sana , termasuk satu di puncak dikenal sebagai biara dari Ark. " Yang, diambil bersama-sama, tampaknya akan menyelesaikan masalah sekali dan untuk semua.

Hari berikutnya, kami berangkat untuk tur kebun seharusnya, menuju "timur dari Eden", seperti yang diarahkan oleh Genesis. Sepuluh mil dari Tabriz, Anda berada di negara Perjanjian Lama sekali lagi, tapi tidak seperti batu-ground. Ada yang luas, kelebatan pedesaan, domba padang rumput yang baik, bidang gelap kotor, desa lumpur-bata memimpin pada gundukan sejarah penuh mereka, dengan kebun dan kebun-kebun anggur ditarik dekat tentang mereka, dan berdiri dari poplar belakang. Di pinggir jalan, kami membeli anggur mendekati ukuran bola ping-pong.

Dalam geografi fisik, ini adalah sebuah taman alam - dataran subur sekitar 60 mil lebar dan 200 panjang, tertutup antara dua pegunungan, yang datang hampir bersamaan di ujung timur. Dalam Kejadian, dikatakan kebun disiram oleh sungai yang tidak disebutkan namanya sendiri. Tapi seperti Rohl dikonfirmasi pada kunjungan pertamanya, polos ini juga memiliki sungai sendiri berkelok-kelok melalui itu, Adji Chay. "Dan hanya satu abad yang lalu," katanya, "itu telah dikenal sebagai Meidan, yaitu Persia untuk 'pengadilan berdinding' atau 'taman tertutup'".


Referensi utama lain dalam Kejadian menggambarkan sungai Gihon sebagai berkelok-kelok "semua melalui tanah Cush". Seperti dengan empat sungai Eden, keberadaan Cush telah diperdebatkan selama berabad-abad, sebagai Rohl menjelaskan. "Josephus terkait Cush dengan kerajaan Afrika kuno Kush, selatan Mesir, membuat Gihon Nil, yang mendorong orang lain untuk bahaya bahwa Pison adalah Indus atau Gangga. Spanning tiga benua, ini akan membuat Eden asli kepalang besar . "


Bahtera Nuh

Calon Rohl sebagai locator untuk tanah Cush adalah Kusheh Dagh, Gunung Kush. Terletak sekitar 100 km sebelah timur sepanjang taman lembah, itu merupakan bagian dari dinding utara. Sesuai Kejadian, Sungai Gihon angin jelas melalui sekitarnya. Kaki yang disamakan di sekitar dengan gundukan unexcavated.

Di antara mereka, Walker dan Rohl tampaknya telah mencetak hit langsung lain dengan tanah Nod, tempat Kain pengasingan "di sebelah timur Eden". Pertama, dalam rangka untuk mendapatkan ke desa Noqdi, Anda memang harus meninggalkan taman lembah melalui pintu keluar timurnya. Noqdi sendiri - standar lumpur-bata, poplar, kebun - duduk di belakang lembah di sebelah gundukan pekerjaan begitu besar, Anda ingin jatuh di atasnya dengan cangkul. Dua laki-laki tua yang kami ajak bicara tidak mengenal sejarah desa di luar waktu mereka besar-besar-kakek '. Mereka telah mendengar cerita dari kota lain di suatu tempat di daerah, Old Noqdi, tapi mereka tidak ada di sana.

Menggoda bit adalah bahwa "saya" dari Noqdi berarti "dari". Sebuah desa "dari" Noqd karena itu menyiratkan wilayah yang lebih besar untuk Noqd. Pada titik frustasi ini perjalanan terakhirnya, Rohl pergi ke kota terdekat Ardabil, yang terletak beberapa pejabat dan, melalui mereka, beberapa peta lokal. Apa yang ia temukan meyakinkannya. "Seluruh daerah di luar pintu keluar timur terdiri dari dua kabupaten:. Atas dan Bawah Noqd Noqd Belum pekerja titik, tetapi jika Kain sudah lebih jauh ke timur, dia akan berakhir di Laut Kaspia."

Kami menuju kembali ke Eden melalui pintu keluar Kain. Tentang kemungkinan mendapatkan kembali surga, Soofi mengatakan, "Oh, surga tidak ada lagi. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali berada di dalam diri kita sendiri." Tapi dia memiliki senyum datang." Setelah kami memiliki kebijaksanaan, maka kami menetap untuk pengetahuan, sekarang sebagian besar informasi. Sebagai Alquran mengatakan, 'seperti keledai sarat dengan buku' ".

Pada hari terakhir kami, kami melaju sedikit cara selatan dari Tabriz untuk memeriksa nominasi David Rohl untuk pemukiman asli dari Taman Eden dan Gunung Adam sendiri dari Allah. Gunung Sahand memiliki danau kecil di atas, air naik melalui satu kali cerobong asap vulkanik. Sebuah stream menetes dari puncak, kemudian mengalir melalui taman ke Danau Urmia.

Saat Anda mendekati Gunung Sahand, ada narrowish, lembah subur didominasi oleh kota-bata lumpur kecil Osku, yang duduk di besar pekerjaan gundukan sendiri. " Bagaimana menurutmu? " kata Rohl. Ya: jika Anda adalah seorang suku pemburu-pengumpul yang telah datang beberapa peternakan dan pertanian keterampilan, dan Anda telah dibina seluruh daerah karena ia tempat yang ideal untuk menetap, ini akan menjadi itu. Seolah-olah dataran telah menjilat ke lembah dan kiri subur terbaik hanya di sini yang: bumi gelap dan kepadatan yang luar biasa dari kebun zaitun, kebun buah, kenari dan pohon almond. Ini sangat nyaman selain: baik disiram oleh sungai, di lee gunung, dengan bukit-bukit bengkak-breasted jinak yang mengarah ke dasar lembah. Ini akan menjadi tempat untuk membuat rumah.

Beberapa mil di dekat puncak gunung, ada pemandangan untuk menyadarkan setiap pikiran Barat ... penghuni gua ... sebuah desa pendeta bernama Kandovan, yang berarti "sarang lebah-seperti", setelah tempat tinggal batu-lubang. Penduduk menganggap ini sebagai gunung mereka. Asal Turki, mereka menyebutnya Jam Daghi, Gunung Chalice, dan tahan sungai mengalir untuk menjadi suci, menggunakannya untuk segala sesuatu yang mereka butuhkan dengan hormat. Konsesi tunggal untuk milenium ini adalah garis desa telepon, pintu depan di gua-gua, jendela terjepit di, dan sudut toko yang menjual rokok dan permen.

Seperti Tahta Salomo, Gunung dari Chalice adalah tempat ziarah dan rekreasi - dan penyembuhan. Air dikatakan sangat baik untuk ginjal. Coachloads anak sekolah, gadis hitam berpakaian dan wajah tertutup, datang untuk pengalaman pendidikan. Ada turis juga, tapi penduduk desa tampaknya tidak memberikan seperempat. Mercedes vs sopir keledai dalam berbatu sempit? Mercedes punggung atas. Secara harfiah bersembunyi di atas garis salju selama tiga bulan setiap tahun, Kandovans menyelundup hewan di ruang bawah tanah gua sebelah atau di bawah ruang keluarga mereka. Tapi mereka bekerja gunung subur keras dan memberikan kembali surplus dijual: jagung, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, herbal dan obat-obatan bunga.

Gunung ini memiliki semacam ganda puncak: puncak kembar. Tentu saja salah satu, Gunung dari Chalice, pernah menjadi menunjuk rumah Enki. Dan yang lainnya? " The 'Terang Gunung Inanna', aku tidak heran, "kata Rohl. Tentu saja, dia pasti akan salah pada beberapa poin, tapi itu tidak penting melawan akumulasi bukti tesisnya keseluruhan: decoding dan plotting dari empat sungai bernama Eden; penemuan sungai yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan untuk membasahi taman itu; identifikasi tanah Hawila dan Cush; dan kepastian yang adil bahwa tempat pembuangan Kain, tanah Nod, apakah masih ada. Rohl tidak meminta saya pertanyaan besar, tapi jawabannya adalah ya dan sesungguhnya: Saya percaya saya telah ke Taman Eden.



Garden of Eden

Garden of Eden
Citra satelit skala besar dari Taman Eden


Referensi ke Taman Eden dalam Kitab Kejadian

Kitab Kejadian (Yunani: Γένεσις, "lahir", "asal") atau Bereishit (Ibrani: בְּרֵאשִׁית, "pada awalnya") adalah buku pertama dari Alkitab Ibrani, dan yang pertama dari lima kitab Taurat, yang disebut Pentateukh dalam Kristen Perjanjian Lama. Dinamakan untuk kata Yunani untuk "asal", Kejadian adalah "Kitab Permulaan" - awal Alkitab, dan rekening awal alam semesta, bumi, dan penduduknya dimulai dengan manusia.

Kejadian 2

  • 8: Dan TUHAN Allah membuat taman di sebelah timur di Eden; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
  • 9: Dan dari tanah dibuat TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon yang menyenangkan untuk melihat, dan baik untuk makanan; pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
  • 10: Dan suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu; dan dari situ sungai itu terbagi, dan menjadi empat cabang.
  • 11: Nama pertama adalah Pison: yang itu yang compasseth seluruh tanah Hawila, tempat emas ada;
  • 12: Dan emas dari negeri itu baik: ada damar bedolah dan batu onyx.
  • 13: Dan nama sungai kedua adalah Gihon: sama adalah bahwa compasseth seluruh tanah Ethiopia.
  • 14: Dan nama sungai Tigris ketiga adalah: yang itu yang goeth ke arah timur Asyur. Dan sungai keempat adalah Efrat.
  • 15: Dan Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Kejadian 3

  • 23: Karena Tuhan Allah mengutus dia keluar dari taman Eden, untuk mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
  • 24: Jadi ia mengusir manusia; dan ia ditempatkan di sebelah timur taman Eden kerub, dan pedang berapi yang ternyata segala hal, untuk menjaga cara pohon kehidupan.

Kejadian 4

  • 16: Dan Kain pergi dari hadapan TUHAN, dan menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.


Empat "kesimpulan"

Dalam Legenda: The Genesis of Civilisation penulis menarik empat kesimpulan sebagai berikut:

Empat sungai dalam Kitab Kejadian 10:14
  • Kesimpulan Satu : empat sungai Kejadian 10:14 adalah Kezel Uizhun (Ibrani, Pison), yang Gaihun / Aras (Ibrani, Gihon), yang Tigris (Ibrani, Tigris) dan Efrat (Ibrani, pinggir sungai Efrat).
  • Kesimpulan Dua: tanah Alkitab Kush terletak di Azerbaijan sementara tanah Hawila terletak di wilayah pegunungan Iran sekarang dikenal sebagai Anguran.


 Taman Alkitab Eden
sekarang dikenal dengan nama Lembah Adji Chay atau Lembah  Meidan.
  • Kesimpulan Tiga : Taman Alkitab Eden adalah diidentifikasi dengan Adji Chay lembah (sebelumnya dikenal sebagai Meidan lembah) di utara-barat Iran di jantung yang merupakan ibukota daerah Tabriz.
  • Kesimpulan Empat : tanah Nod terletak di barat dataran pegunungan Elburz sekitar kota Ardabil.


    "Legenda: The Genesis of Civilisation" (1998)
    David M. Rohl di halaman 71-74

    Bab 1
    Paradise Found

    Mari kita menyatukan apa yang telah kita temukan sejauh ini tentang tanah mitos Eden dan taman firdausnya.

    Pertama-tama kita dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa Eden tidak ada - itu bukan tempat yang murni mitos kehilangan pengaturan geografis nyata. Eden terletak di Armenia kuno dengan jantung di Danau Van dan Danau Urmia cekungan. Ini juga merupakan wilayah Alkitab menyebut Ararat - Asyur Urartu. Empat sungai yang mengalir dari Eden adalah Efrat, Tigris, yang Gaihun-Aras (Gihon) dan Uizhon (Pison).

    The Garden of Eden

    The Garden of Eden juga telah berada. Kota ini terletak di ujung barat Adji Chay lembah, dekat kota Tabriz. The Garden 'di sebelah timur Eden' dan dilindungi di utara, timur dan sisi selatan oleh puncak gunung Savalan dan Sahand berkisar. Di sebelah barat adalah rawa berbahaya dari delta Adji Chay membentang ke Danau Urmia. The Adji Chay memiliki nama yang lebih tua - yang Meidan - yang berarti 'berdinding-taman' - ini adalah sungai, yang dijelaskan dalam Kejadian 2:10, yang menyiram Taman Eden.

    Di sebelah timur Taman lembah secara bertahap naik ke melewati gunung yang merupakan pintu gerbang timur ke Eden. Di luar, di cekungan Ardabil, terletak tanah Nod - tujuan pengasingan Kain. Beberapa desa di daerah ini masih memegang memori redup dari toponim Alkitab kuno di nama modern mereka. Pada aliran lulus terkemuka dari selatan dan timur ke Nod, dan karena itu di luar untuk Eden, berdiri kota Kheruabad - yang 'penyelesaian Kheru' - nama yang dapat memberikan link ke penjaga bersayap ganas timur gerbang ke Eden. Alkitab menyebut mereka Kerubim - Cherub.

    Untuk bagian utara lembah taman terletak 'Gunung Kush' (Kisheh Dagh) dan, di luar, tanah Alkitab Cush. Melalui Cush mengalir sungai Gihon, diidentifikasi dengan sungai Araxes perkasa yang disebut Gaihun pada saat invasi Islam Persia.

    Di sebelah selatan Taman, di luar pegunungan Sahand dan Bazgush, terletak tanah Hawila 'kaya emas'. Ini adalah provinsi Iran Anguran membentang dari pegunungan Talesh di timur ke dataran Miyandoab di barat. Wilayah pegunungan ini disiram oleh berbagai cepat mengalir sungai yang kaskade turun dari puncak gunung berapi dan berkumpul bersama ke berkelok-kelok sungai Kezel Uzun - the Pison Alkitab yang 'angin sepanjang tanah Hawila'. Distrik Anguran terkenal karena kekayaan mineral seperti Hawila terkenal karena emas dan batu semi mulia. Dan satu batu yang sangat langka lainnya yang ditemukan di sini yang akan berperan dalam cerita kita - lapis lazuli (yang 'batu biru' dewa dan raja).

    Kami tampaknya akan melakukan cukup baik dalam pencarian kami untuk asal-usul cerita Kejadian - terutama mengingat bahwa setiap upaya untuk menemukan Eden ditakdirkan untuk gagal dalam pandangan kebanyakan akademisi. Penemuan topografi Walker telah menemukan geografi fisik legenda Edenic, tetapi ada lebih banyak untuk menggali dari sumber-sumber di luar tradisi Kristen-Yahudi?

    Sejauh ini kita telah berkonsentrasi terutama pada Bab Dua Kejadian dan geografi Iran Barat modern. Saya pikir kita mungkin telah belajar sebanyak yang kita dapat dari catatan Alkitab. Sekarang saatnya untuk beralih ke sumber-sumber ekstra-Alkitab - khususnya sastra epik Sumeria, yang terpenting peradaban dunia kuno.

    Apa yang kita temukan adalah agak menarik. Bangsa Sumeria memang mengacu pada tanah mistis di luar pegunungan - tetapi tidak disebut Eden. Sumeria surga adalah kerajaan Aratta, kaya emas, perak, lapis lazuli dan batu bangunan. Kita akan belajar bahwa itu adalah tempat di mana dewa berasal, 'Tanah yang Hidup' dan jauh dari dunia mana pola dasar perjalanan pahlawan Sumeria untuk mencari takdirnya.


    "Dari Eden ke Exile" (2002)
    David M. Rohl di halaman 21-29

    Bab Satu
    Adam dan Taman Eden

    Kejadian 2: 8 Kejadian 04:16
    Pada awal - awal memori - pernah ada tanah yang subur yang disebut Eden dengan taman surgawi yang ditetapkan terhadap batas timurnya. Eden berbaring di luar pegunungan yang luas yang memisahkan dataran Mesopotamia dari stepa Asia Tengah, jantung yang terletak di wilayah dua danau garam besar Van dan Urumiya. Lembah-lembah purba subur dan dataran Eden yang dikelilingi oleh puncak berselimut salju tinggi, lereng mereka tertutup kanopi padat pinus ( Erini ) dan cedar ( survan ) hutan. Kemudian, orang-orang Persia hanya akan tahu tempat sebagai pairidaeza - Paradise.


    Empat sungai Eden



    Empat sungai besar dunia kuno mengalir dari Eden. Hulu Tigris (Tigris) dan pinggir sungai Efrat (Euphrates) yang terletak di sebelah barat, sementara orang-orang dari Gihon (Gaihun-Aras), mengalir melalui tanah Hawila, naik sebagian timurnya.

    Eden adalah tempat yang melahirkan peradaban - rahim besar bumi-dewi dan ibu dari Revolusi Neolitik. Ini adalah waktu ketika Zaman Batu Man akhirnya menyerah berkeliaran cara pemburu-pengumpul hidup, menetap di desa-desa dan mulai bercocok tanam dan hewan domestik.

    Terletak di bagian timur wilayah yang jarang penduduknya dari Eden adalah sebuah lembah timur-barat lama, dilindungi oleh pegunungan tinggi di tiga sisi. Matahari terbit di salah satu ujung dan ditetapkan pada yang lain. Di sebelah utara membentang Pegunungan Kush luar yang terletak di tanah dengan nama yang sama, di mana mengalir Sungai Gihon. Di ujung timur, kisaran memuncak dalam volcaniv puncak berbatu Gunung Savalan, menjaga pintu masuk timur ke Eden. Di selatan salju puncak Bazgush ridge memisahkan lembah dari Tanah Hawila dengan sungai yang mengalir cepat, kaya emas, yang bergabung untuk membentuk berkelok-kelok Sungai Pison. Di ujung barat dari jangkauan selatan ini naik massif gunung Sahand - sebuah dunia es berkilauan puncak gunung berapi. Lembah ini dibatasi di sisi barat oleh asin Danau Urumiya luar area luas tidak ramah rawa dan garam flat.

    Itu di sini di lembah ini subur 'di sebelah timur Eden' [Kejadian 2: 8] bahwa Adam dan kaumnya menetap. Kisah epik Bani Yahweh dimulai di sini dalam pertama-tama kebun - Alkitab Duniawi surga.

    'Taman' (Ibrani gan ) ke mana Adamites tiba terlindung di tiga sisi - surga dari yang terburuk dari iklim dataran tinggi dan perlindungan dari band nomaden bergerak melalui pegunungan sekitarnya sepanjang rute komunikasi utama. Angin barat membawa hujan hangat dari Mediterania, menciptakan iklim mikro di lembah sempit yang panjang. Kelembaban ekstra ini mendorong pertumbuhan vegetasi padat dan berbagai menakjubkan buah-bantalan tress 'memikat untuk melihat dan baik untuk makan' [Kejadian 2: 9]. Dalam tanah merah tua meliputi kaki, kebun apel, aprikot, pistachio dan almond tumbuh dalam kelimpahan. Bercampur dengan buah-dan pohon kacang-bantalan, tanaman merambat liar terjalin teras miring alami, sangat sarat dengan tandan anggur hijau manis. Pohon anggur adalah Pohon Kehidupan di jantung Eden.

    Tersebar di seluruh lantai lembah orang Adam ditemukan gelembung air panas yang disiram padang rumput karpet di bunga liar. Dan melalui pusat idyll ini mengalir sungai, banyak sumber yang berasal di atas puncak puncak sekitarnya. Sungai mengalir ke arah barat Taman sebelum memuntahkan ke swapms dari Urumiya. Hari ini sungai ini disebut Adji Chay - yang 'air pahit' - karena kandungan mineral yang tinggi diguyur dari pegunungan yang kaya logam. Nama kuno lebih adalah Maidan, yang berarti 'Royal Garden'.

    Berikut adalah tempat yang memiliki segalanya. Adam dan para pengikutnya mendirikan akar dalam lanskap ini perawan - Taman legendaris Eden.




    The Red Earth Man

    Adam adalah baik penguasa dan imam besar dari komunitasnya. Dia selaras dengan suara alam yang berbicara kepadanya dalam visi dan trans. Adam tahu kekuatan tanaman dan hewan.

    Dia juga menyadari realitas keras kehidupan dan akhir yang tak terelakkan. The IBU BUMI besar secara teratur mengambil kembali tubuh makhluk ia diciptakan, meninggalkan tulang hanya diputihkan sebagai saksi keberadaan singkat mereka. Bumi ke bumi, debu menjadi debu - atau, lebih tepatnya, tanah liat untuk tanah liat [Kejadian 3:19]. Sama seperti potter yang dihasilkan kapal pada roda tembikar nya, sehingga para dewa (Ibrani elohim , Sumeria igigi ) membuat Man rupa mereka dari tanah liat Ibu Pertiwi di roda ptter itu.

    Para dewa (elohim) mengatakan, 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar kita sendiri, dalam rupa diri kita sendiri, dan membiarkan mereka menjadi tuan dari ikan dan laut, burung-burung di langit, ternak, semua binatang liar, dan semua makhluk yang merayap di tanah. " [Kejadian 1:26]

    Mereka (para dewa) memanggil dewi, bidan dari para dewa, bijaksana Mami ('mummy' = Ninhursag), dan bertanya: "Anda adalah rahim-dewi, pencipta Manusia! Buat seorang manusia, bahwa ia dapat menanggung kuk! " ... Enki ('Lord of the Earth') membuat suaranya didengar dan berbicara kepada para dewa besar: '... Lalu satu tuhan harus disembelih ... NINTU (' Lady of Birth ') akan mencampur tanah liat dengan darah dagingnya. Kemudian Allah dan manusia akan dicampur bersama-sama di tanah liat '. [ Atrahasis Epic 1: 4]

    Yahweh berbentuk manusia dari tanah liat tanah dan meniup nafas hidup ke dalam hidungnya, dan Man menjadi makhluk yang hidup. Yahweh membuat taman di sebelah timur Eden disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk. [Kejadian 2: 7-8]

    Yahweh mengambil manusia itu dan menetap di Taman Eden untuk mengusahakan dan mengurusnya. [Kejadian 2:15]

    Dalam mitologi penciptaan kuno Mesopotamia Man ​​dibuat dalam rupa para dewa dengan menggabungkan tanah liat dari bumi dengan darah dewa dikorbankan. Jadi itu adalah bahwa Adam menerima nama tradisional sendiri berarti 'tanah merah' - tanah merah atau tanah liat yang diambil dari Gunung Merah menghadap taman. Penggalian di Eden telah mengungkapkan bahwa oker merah digunakan untuk mengecat dinding rumah, menghias patung-patung tanah liat dan menutupi tulang orang mati sebagai 'pengganti darah' atau sebagai pengganti daging dilucuti dari tulang dengan bangkai [1] . Adam tahu bumi karena ia bumi.


    Gunung Allah

    Gunung Sahand

    Di sebelah selatan pemukiman sempit, lembah curam-sisi bangkit ke arah gunung yang paling menonjol di ujung barat taman yang besar kubah tertutup salju gunung menjulang di atas kebun, puncaknya sering diselimuti awan. Suatu hari Adam memutuskan untuk mengikuti aliran atas lembah. Cepat mengalir sungai, diisi dengan air dingin dari musim semi mencair, menyebabkan dia lebih tinggi dan lebih tinggi sampai ia menemukan dirinya dalam pandangan dari atas montain. Di sana, tenggelam di awan, lanskap mulai mengambil bentuk supranatural.
    Pohon-pohon penghasil buah, berat dengan bunga, telah menyusut jauh setelah Adam mulai pendakian nya. Dia kemudian menyeberangi moorland tandus yang tersebar sebelum gunung. Setelah sebuah tikungan di jurang, yang dibuat oleh sungai yang mengalir cepat, ia kini berhadapan dengan pemandangan yang menakjubkan. Sumber sungai adalah kolam berkilauan, menggelegak dengan gas panas. Melampirkan musim semi yang menara kerucut tephra vulkanik [2] . Refleksi ini geraham besar muncul sebagai rahang menganga di dalam air, di pusat yang mengintai gelap dan kelam. Di atas pintu masuk ini ke dunia bawah kubah es gunung berdiri sentinel.
    Sama seperti dengan Abraham dan Musa, ribuan tahun kemudian, Adam pertama kali berhadapan dengan tuhannya sini dalam 'tempat tinggi' di atas Taman Eden. Ini merupakan titik balik penting dalam perjalanan manusia melalui waktu; saat yang mengubah Adam - manusia tanah merah - ke dalam sumber silsilah dari Yudeo, Kristen dan keturunan Islam. Itu apa yang membedakan nenek moyang anak Yahweh dari semua yang telah pergi sebelum dia. Di sini, dan pada saat ini, usia Ibu Dewi memberi jalan untuk era Lord of the Earth - dewa yang diakui di seluruh berikutnya usia purba sebagai 'Teman Manusia'.

    Kemudian tradisi (dalam bentuk buku-buku Yehezkiel dan Yesaya) akan mengacu pada 'gunung Allah' misterius, yang 'tahta ditinggikan' dan 'gunung perakitan (atau penghuni surga)'. Pada saat para nabi Yehezkiel dan Yesaya, gunung suci ini berbaring 'jauh ke utara' Israel [Yesaya 14:13]. Ini menjadi identik dengan tempat jatuhnya manusia. Dari ketinggian ini manusia (dalam manifestasinya sebagai Fenisia Raja Tirus) jatuh dari kasih karunia untuk menderita kehidupan fana, selamanya di luar perlindungan Eartly surga.

    Anak Manusia, mengangkat ratapan untuk Raja Tirus. Mengatakan: 'Tuhan Yahweh mengatakan ini: "Engkau di taman Eden, di Taman Allah ... kau pada gunung kudus Allah, di mana Anda berjalan di antara bara panas merah ... Aku telah membuang kamu turun dari gunung Allah dan menghancurkan Anda ... Dari bangsa, semua orang tahu Anda terpesona pada nasib Anda. Anda adalah obyek teror hilang selamanya. " [Yehezkiel 28: 11-19]

    Primitif, dunia tidak bersalah berakhir dengan Adam. Metafora simbolis Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat dan insiden dari Temptation menandai kedua titik balik penting dalam hidup Adam ketika Man mulai mencari diketahui. Bahwa pencarian terlalu manusia untuk pengetahuan menjadi 'dosa' yang memicu perjuangan dan penderitaan dalam keturunan Adam purba Mortal Man. Cerita kita Bani Yahweh benar-benar dimulai dengan langkah pertama di luar domain dari gunung suci dan taman yang luar biasa, yang keturunan atau 'jatuh' dari langit dan pengembaraan ceasless yang memuncak dalam perbudakan di tepi Sungai Nil lebih dari tiga dan setengah ribu tahun kemudian.



    Gunung Allah masih ada sampai hari ini. Anda akan menemukan ditandai pada peta Iran barat sebagai 3.700 meteran (10.500 kaki) massif gunung Sahand. Kolam renang suci - 'jurang' purba dan asli (Sumeria Abzu ) - telah pergi, seperti memiliki 'bara merah-panas'. Tapi, jika Anda naik Sahand hari ini, mengikuti jejak Adam, Anda akan menemukan desa pendeta kuno Kandovan, dipahat dari menara vulkanik tua di samping musim semi menggelegak. Waktu berdiri masih di tempat ini di mana manusia pertama berkomunikasi dengan "dewa" dalam Alkitab.
    Sebuah Pernikahan Made in Heaven

    Tidak lama setelah pembentukan desa mereka di kaki Gunung Sahand, yang Adamites datang ke dalam kontak dengan orang lain menetap di wilayah tersebut. Di sebelah selatan, di luar gunung Allah di Eden, meletakkan Tanah Hawila, 'kaya emas', di mana suku Huwawa hidup. Kepala suku dari suku yang memiliki seorang putri - pendeta dari dewi Ninhursag - yang 'nyonya puncak gunung' dan 'ibu dari semua yang hidup' - yang sekarang ia menawarkan menikah dengan Adam. Persatuan Adam dan Hawa (Ibrani Hawwah ) menghasilkan tiga putra dan putri beberapa. Dalam tradisi alkitabiah Hawa diberi 'ibu dari semua yang hidup' julukan karena perannya sebagai ancetsor perempuan besar dari garis Ibrani. Tapi ada juga makna ritual untuk julukan ini. Adam, kepala suku dari klan Eden, dan Hawa, pendeta kelahiran-dewi Hawila, dilakukan serikat tahunan Pernikahan Suci di mana Eve mengambil persona dari besar Ibu Dewi. Tiga ribu tahun kemudian, penerus penguasa Adam masih akan berlatih ritual ini yang paling kuno seksual di 'ruang gelap' di atas ziggurat besar Mesopotamia sehingga membuat pewaris tahta suci dan menjamin kesuburan tanah pada saat kelahiran setiap tahun.

    Anak sulung dari anak-anak Hawa adalah KAIN, diikuti oleh ABEL adiknya tiga tahun. Dua anak laki-laki tumbuh bersama, belajar tidak hanya untuk menjinakkan domba liar, kambing dan sapi, tetapi juga untuk mengolah tanah. Pada usia dewasa, Kain menjadi petani sementara Abel turun ke penggembalaan di perbukitan. Mereka cara kontras dan bertentangan hidup - penggarapan lahan penggembalaan dibandingkan - akhirnya akan bertanggung jawab untuk tragedi besar, menghancurkan kesatuan desa dan menuju ke pengasingan dari satu kelompok dari Eden. Konflik antara pertanian menetap dan pastoralism nomaden masih membara di dataran tinggi Iran hari ini - kutukan abadi Kain dan Habel.


    Catatan
    1. Manusia primitif kemungkinan dipulas kulitnya dengan oker untuk menangkal serangga. Di lembah Taman kawanan nyamuk yang dibesarkan di rawa-rawa danau besar adalah iritasi konstan, tetapi suku segera mengetahui bahwa oker merah adalah serangga repellant yang efektif.
    2. Catatan editor: 'Tephra' (berasal dari kata Yunani untuk "ash") adalah bahan fragmen yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi terlepas dari komposisi, ukuran fragmen atau mekanisme emplacement.

    Referensi
    1. Legenda: The Genesis of Civilisation , David M. Rohl (1998) Bab 1 pada halaman 43-74
    2. Dari Eden ke Exile , David M. Rohl (2002) Bab 1 pada halaman 21-29

    Penulis :  Peter Martin, The Sunday Times, 11 Oktober 1998, Halaman ini terakhir diperbaharui pada Selasa 7 Oktober 2014.
    Link artikel asli dalam bahasa Inggris : http://www.ramsdale.org/dna6.htm
    Terjemahan dan Editing : Yohanes Gitoyo, S Pd.