Sabtu, 23 Maret 2013

Beberapa Fakta Tentang Minggu Palma Harus Anda Ketahui.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN1RA9xCLaC5ZvM0l3c1h2MDRMLKBAQW_opC7XteE_QENH42EgiTztD22CVa06OYwIUiiYtSvbsURzsc-qro6FLv52iKMvCWh324h4Vg_cPWuwpGq7r-IT6nJh2PgEjKrjcsEQtiR1ppQj/s1600/jesus_donkey.jpg

 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”

Minggu Palma adalah hari raya Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah. Perayaan ini merupakan perayaan masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum ia disalibkan. Masuknya Yesus ke kota suci atau Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian. Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem. 

Yesus yang naik keledai dengan daun palma di tangan dilambai-lambaikan merupakan pemenuhan nubuat Nabi Zakharia kutipan dari Zechariah (9:9) yang diambil oleh Matius (21:5) dan Yohanes (12:15) menjadi acuannya.

“Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”

Pada zaman itu sudah menjadi tradisi bahwa raja atau bangsawan datang beriringan dalam sebuah prosesi dengan menunggang keledai. Keledai adalah simbol perdamaian. Maka, mereka yang hadir dengan membawa keledai tiada lain juga membawa pesan perdamaian. Sementara daun palma yang dilambaikan menandai kemenangan dan kemuliaan. Yesus yang naik keledai ini diceriterakan  pada empat Injil, yaitu : 
  1. Markus 11:1-11
  2. Matius 21:1-11
  3. Lukas 19:28-44 
  4. Yohanes 12:12-19.

Simbol Daun Palma

http://www.turnbacktogod.com/wp-content/uploads/2009/04/palm-sunday-jesus-on-donkey.jpg

Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi. Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem. Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian. 

Daun palem adalah simbol dari kemenangan. Daun palem ini membawa arti ke arah simbol Kristen. Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun pelem di antara tempat atau tambahan untuk instrumen dari kesyahidan. Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian. Lebih jelas lagi, hal itu diasosiasikan dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem, ( Yohanes 12:12-13).

http://www.usmb.org/Websites/usmb/Images/Christian%20Leader/CL%20issues/palm%20branches.jpg

Daun palem memiliki warna hijau, hijau adalah warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi. Oleh karena itu simbol kemenangan dari musim semi diatas musim salju atau kehidupan di atas kematian, menjadi sebuah campuran dari kuning dan biru itu juga melambangkan amal dan registrasi dari pekerjaan jiwa yang baik.

Makna dibalik Perayaan.

http://dpcprayerconnections.files.wordpress.com/2013/02/donkey-palm.jpg?w=640

Minggu Palma adalah permenungan pekan terakhir hidup Yesus. Sepanjang hari-hari itu, dua hal bisa dipersiapkan: penderitaan dan kebangkitan Yesus, Apa dan bagaimana 'kisah penderitaan’ Yesus itu bermakna signifikan untuk kita?
  • Pertama, penderitaan dan wafat Yesus menyampaikan makna penebusan. Pesan ini paling nyaring dan tampak jelas dalam Perjamuan Terakhir Kristus dengan para murid-Nya. Matius mengisahkan lahirnya Perayaan Ekaristi dengan menekankan nilai penebusan tersebut: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (26:28). Kristus adalah Domba Paskah baru yang dikurbankan dan menjadi tebusan banyak orang.
  • Kedua, kedatangan Yesus menandai pendamaian dosa seluruh bangsa. Yesus memperbaiki hubungan manusia dengan Allah dengan mengenyahkan dosa-dosa mereka. Tindakan Yesus yang paling menyentak dalam contoh ini adalah kunjungan Yesus ke rumah Zakeus: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lk 19: 9-10).
  • Ketiga, ‘solidaritas’ merupakan kata kunci untuk menerangkan bagaimana penderitaan dan wafat Kristus memberikan efek pada kita semua para pendosa. Kristus menjadi manusia dan bersedia menanggung beban dosa-dosa dunia dan menjadi ‘domba tebusan salah yang membiarkan dirinya disembelih’ (Bdk Im 14:25). Dalam liturgi Jumat Agung nanti, kita akan mendengarkan dan merenungkan Kitab Yesaya (53:4-6). Bacaan ini membawa kita untuk merenungkan Kristus yang mempraktikan solidaritas sebagai satu tubuh. Gereja umat Allah adalah satu tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya.
 Minggu Palma dan Paus Baru

Jadi, bagaimana Minggu Palma itu penting? Bersama dengan Santo Paulus kita meyakini bahwa kita bisa memahami Yesus sebagai penebus hanya apabila kita berpartisipasi dalam penderitaan-Nya. “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” (Kol 1:24). Untuk itulah kita berharap ikut juga dalam kebangkitan dan kemuliaan-Nya.

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber : 
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Minggu_Palma
  2. http://www.hidupkatolik.com/2012/03/30/minggu-palma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar