Minggu, 02 Juni 2013

Ketentuan Cara Menyambut Komuni Yang Benar.


Komuni dapat disambut dengan cara berlutut atau berdiri, di lidah ataupun di tangan. Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan ataupun dihindari berkaitan dengan Ekaristi kudus, Redemptionis Sacramentum, dan Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) menuliskan tentang penyambutan Komuni, demikian:
  • RS 90    “Ketika menyambut Komuni, umat hendaknya berlutut atau berdiri, sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Konferensi Uskup” …. Tetapi jika Komuni disambut sambil berdiri, maka hendaklah umat memberi suatu tanda hormat sebelum menyambut Sakramen seturut ketetapan yang sama.
  • RS 91. …. Oleh karena itu setiap orang Katolik yang tidak terhalang oleh hukum, harus diperbolehkan menyambut Komuni. Maka tidak dapat dibenarkan jika Komuni ditolak kepada siapa pun di antara umat beriman hanya berdasarkan fakta misalnya bahwa orang yang bersangkutan mau menyambut Komuni sambil berlutut atau sambil berdiri.
  • RS 92    Walaupun tiap orang tetap selalu berhak menyambut komuni dengan lidah jika ia menginginkan demikian, namun kalau ada orang yang ingin menyambut komuni di tangan, di wilayah-wilayah  di mana Konferensi Uskup setempat dengan recognitio oleh Tahta Apostolik yang telah mengizinkannya, maka hosti harus diberikan kepadanya. Akan tetapi harus dperhatikan baik-baik agar hosti dimakan oleh si penerima pada saat masih berada di hadapan petugas komuni, sebab orang tidak boleh menjauhkan diri sambil membawa Roti Ekaristi di tangan. Jika ada bahaya profanasi, maka hendaknya komuni suci tidak diberikan di tangan.”
  • RS 94    Umat tidak diizinkan mengambil sendiri- apalagi meneruskan kepada orang lain- Hosti Kudus atau Piala kudus.
  • RS 104    Umat yang menyambut, tidak diberi izin untuk mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya…..
  • PUMR 160     Umat tidak diperkenankan mengambil sendiri roti kudus atau piala, apalagi saling memberikannya antar mereka. Umat menyambut entah sambil berlutut atau sambil berdiri, sesuai dengan ketentuan Konferensi Uskup…


Menyambut Komuni Dengan Tangan dan Lidah.


Jika kita menerima komuni dengan tangan kanan di atas tangan kiri, apakah boleh kita mengambil hosti tersebut dengan tangan kiri untuk dimasukkan ke dalam mulut? Ataukah kita dekatkan saja tangan kanan ke mulut sehingga hosti tersebut bisa langsung diambil oleh mulut kita?

Ada dua cara menerima komuni, yaitu dengan tangan atau langsung di mulut/ di lidah, berikut ini adalah cara menerima komuni yang benar:
  • Dengan Mulut/ lidah
  1. Berjalanlah ke hadapan Pastor/ petugas Prodiakon dengan tangan terkatup.
  2. Sesaat sebelum giliran anda menyambut Hosti, anda maju dan tundukkanlah kepala anda dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
  3. Ketika Pastor/ Prodiakon mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya, Saya percaya)
  4. Bukalah mulut anda dengan posisi lidah yang pantas agar Pastor/ petugas Prodiakon dapat meletakkan Hosti pada lidah anda.
  5. Sambil anda kembali ke tempat duduk anda, anda dapat mengunyah Hosti itu, ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut anda.

  • Dengan Tangan
  1. Berjalanlah ke hadapan Pastor/ petugas Prodiakon dengan tangan terkatup.
  2. Sesaat sebelum giliran anda menyambut Hosti, anda maju dan tundukkanlah kepala anda dengan hormat untuk menghormati Kristus yang hadir dalam rupa Hosti kudus.
  3. Letakkan telapak tangan, satu di atas yang lain, dengan terbuka menghadap ke atas. Tangan yang dipakai untuk mengambil Hosti diletakkan di bawah telapak tangan yang lain.
  4. Arahkan telapak tangan anda dengan jelas, sehingga Pastor/ Prodiakon dapat melihat bahwa anda akan menerima Hosti dengan tangan.
  5. Ketika Pastor/ Prodiakon mengangkat hosti dan mengatakan “Tubuh Kristus”, pandanglah Hosti itu katakanlah “Amin” (artinya, Saya percaya)
  6. Setalah Hosti diberikan di telapak tangan yang teratas, ambillah Hosti tersebut dengan telapak tangan yang di bawah, dan segera letakkan hosti tersebut di mulut anda. (Jangan membawa hosti tersebut ke bangku anda/ kemanapun)
  7. Sekembalinya anda ke tempat duduk anda, anda dapat mengunyah Hosti itu, ataupun membiarkan Hosti itu hancur di mulut anda.
  8. Pastikan anda memakan serpihan Hosti (jika ada) yang mungkin jatuh di telapak tangan anda.
Maka memang tidak ada ketentuan apakah tangan kiri atau tangan kanan yang di atas/ di bawah. Bagi kita orang Timur, memang jika kita menyambut dengan tangan, maka tangan yang mengambil Komuni ke dalam mulut adalah tangan kanan, tetapi ini tidak berarti bahwa harus demikian, karena orang yang kidal mungkin lebih dapat menggunakan tangan kiri.

Yang jelas jika sudah menyambut dengan tangan, jangan mengambil Hosti dengan lidah, karena resiko Hosti jatuh lebih besar. Kecuali jika anda melihat ada serpihan Hosti di tangan, maka anda harus mengambilnya dengan lidah anda, untuk anda makan. Sebab kita percaya serpihan Hosti itu juga adalah Kristus.

Jika ingin menyambut Hosti dengan mulut/lidah, silakan menyambutnya dengan cara yang benar, pada point 1.


Cara Menerima Komuni dua rupa (Hosti dan Anggur bersamaan)


Pada waktu kita mengikuti perayaan Ekaristi, maka seringnya kita hanya menerima komuni satu rupa. Namun, dalam beberapa kesempatan, kita juga dapat menerima komuni dua rupa. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang bingung bagaimana cara menerima komuni dua rupa secara benar. Berikut ini adalah ketentuan untuk penerimaan Komuni dua rupa seperti yang tertulis dalam PUMR (Pedoman Umum Misale Romawi):
  • PUMR 286    Kalau Darah Kristus disambut dengan minum dari piala, sesudah menyambut Tubuh Kristus, orang yang menyambut menghadap petugas yang melayani piala, dan berdiri di depannya. Pelayan berkata: Darah Kristus, penyambut menjawab: Amin. Lalu pelayan menyerahkan piala kepada penyambut. Penyambut memegang sendiri piala itu dan minum darinya, lalu mengembalikan piala kepada pelayan. Kemudian, penyambut kembali ke tempat duduk, dan sementara itu pelayan membersihkan bibir piala dengan purifikatorium.
  • PUMR 287    Kalau komuni dua rupa dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam anggur, tiap penyambut, sambil memegang patena di bawah dagu, menghadap imam yang memegang piala. Di samping imam berdiri pelayan yang memegang bejana kudus berisi hosti. Imam mengambil hosti, mencelupkan sebagian ke dalam piala, memperlihatkannya kepada penyambut sambil berkata: Tubuh dan Darah Kristus. Penyambut menjawab: Amin, lalu menerima hosti dengan mulut, dan kemudian kembali ke tempat duduk.

Maka memang sebelum mengadakan Komuni dalam dua rupa harus dipersiapkan dua hal ini:
  • PUMR 285    Yang harus disiapkan untuk komuni dua rupa ialah:
  1. kalau komuni- anggur dilaksanakan dengan minum langsung dari piala, hendaknya disiapkan beberapa piala atau satu piala yang cukup besar. Tetapi hendaknya diusahakan jangan sampai Darah Kristus tersisa terlalu banyak.
  2. kalau komuni- anggur dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam piala, hendaknya disiapkan hosti- hosti yang tidak terlalu kecil dan tipis, tetapi lebih tebal daripada biasanya, supaya sesudah dicelupkan masih dapat diberikan dengan mudah kepada orang yang menyambut.
Harap diketahui bahwa menurut ketentuan, tidak boleh digunakan cara bahwa si penyambut mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala sebelum kemudian memakannya. Sayangnya cara ini yang kadang dilakukan di Indonesia, seperti halnya pada banyak umat yang mengalaminya. Namun, jika kita sudah mengetahui ketentuan ini, maka sungguh baik kalau kita dapat menemui Pastor untuk menyampaikan ketentuan dari PUMR ini; supaya di kemudian hari mereka dapat melakukan Komuni dua rupa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebab biar bagaimanapun dari segi maknanya, Komuni adalah sesuatu yang dibagikan, dan bukan sesuatu yang diambil sendiri.

  • PUMR 160… Umat tidak diperkenankan mengambil sendiri roti kudus atau piala, apalagi saling memberikannya antar mereka. Umat menyambut entah sambil berlutut atau sambil berdiri, sesuai dengan ketentuan Konferensi Uskup. Tetapi, kalau menyambut sambil berdiri, dianjurkan agar sebelum menyambut Tubuh (dan Darah) Tuhan mereka menyatakan tanda hormat yang serasi, sebagaimana ditentukan dalam kaidah- kaidah mengenai komuni.

Dalam dokumen Redemptionis Sacramentum (RS, 94 dan 104) terjemahan KWI, 2004, dikatakan dengan jelas larangan ini demikian “[94.] Umat tidak diizinkan mengambil sendiri -apalagi meneruskan kepada orang lain- Hosti kudus atau piala kudus. Dalam konteks ini harus ditinggalkan juga penyimpangan di mana kedua mempelai saling menerimakan komuni dalam Misa Perkawinan.” Artinya hosti dan piala yang sudah dikonsekrasikan tidak boleh diambil sendiri, namun harus diberikan kepada penyambut oleh imam atau oleh petugas pelayan Komuni tak-lazim. Dengan demikian, juga dilarang, pasangan suami istri saling memberikan Komuni dalam Misa pemberkatan Perkawinan.

  • Selanjutnya, dalam RS 104 dikatakan demikian, “[104.] Umat yang menyambut  tidak diberi izin untuk mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya. Hosti yang dipergunakan untuk pencelupan itu harus dibuat dari bahan yang sah dan harus sudah dikonsakrir; karena itu dilarang memakai roti yang belum dikonsakrir atau yang terbuat dari bahan lain.”

Selanjutnya jika berpegang dari PUMR 160 dan 161, maka menerima Komuni dapat dilakukan sambil berlutut atau berdiri, dengan lidah atau dengan tangan.

Penulis :  Stefanus Tay & Ingrid Tay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar