Senin, 29 Juli 2013

Menggali Spritualitas St. Anna dan St. Yoakim, Ibu dan Ayah Bunda Maria.

Banyak ibu dan nenek dapat mengidentifikasi diri mereka dengan Santa Anna, ibunda Maria dan nenek dari Yesus. Menurut tradisi, istri dari Santo Yoakim ini, menjembatani Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Anna  berasal dari keluarga Daud dan hidup di Betlehem. 

File: Santi gioacchino e anna.jpg

St Yoakim dalam bahasa Inggris ditulis Joachim, Ibrani : יְהוֹיָקִים Yəhôyāqîm, Yunani Ἰωακείμ Iōākeím, bermakna "dia yang telah mendirikan YHWH" atau diartikan “persiapan bagi sang Juruselamat” .  St Yoakim digambarkan sebagai seorang pria kaya dan saleh, yang secara teratur memberikan kepada orang miskin dan kepada  sinagoga  di Sepforis.

St. Anna dalam bahasa Inggris di tulis Saint Anne (juga dikenal sebagai Ann atau Anna, dari bahasa Ibrani Hannah חַנָּה, yang berarti "mendukung" atau "kasih karunia/ rahmat"). Anna mandul sebelum diberitahukan oleh malaikat bahwa satu-satunya anak perempuan akan dilahirkan olehnya di usianya yang sudah tua. Anak itu harus dikuduskan bagi TUHAN, tinggal dalam kanisah, dan pada akhirnya akan membawa Putera Allah, sang Juruselamat – lewat rahimnya.

Anne menerima sedikit perhatian di gereja Barat sebelum akhir abad ke-12, dedikasi kepada Anne di gereja Timur terjadi pada awal abad ke-6. Dalam Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Timur, dia dihormati sebagai Hanna. Dalam tradisi Ortodoks Timur, Hanna, yang dianggap berasal Bersabar gelar Allah, dan kedua Kelahiran Maria dan Dedikasi Maria ke Bait Allah dirayakan sebagai dua dari Belas Pesta Besar . Tertidurnya Hanna juga pesta kecil di Gereja Timur . Dalam Protestan tradisi itu diadakan bahwa Martin Luther memilih untuk masuk dalam kehidupan religius sebagai Katolik Roma Augustinian setelah berseru kepada St Anna. Anna ( Arab : Hannah) juga dihormati di Islam , diakui sebagai seorang wanita yang sangat spiritual dan sebagai ibu dari Maria .

Sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa nama ayahnya adalah Heli atau Eli, yang disebutkan dalam silsilah menurut Lukas. Menurut Al-Qur'an, ayah Maryam adalah Imran, yang namanya diabadikan dalam Surah Ali Imran (artinya Keluarga Imran). Maria, yang saat itu seorang perawan, mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus.

Tradisi mengatakan bahwa orang tua dari Santa Perawan Maria, yang, tampaknya, pertama kali tinggal di Galilea, datang kemudian untuk menetap di Yerusalem. Namun, karena istrinya mandul, Imam menolak Yoakim dan pengorbanannya, keadaan tanpa anak istrinya itu ditafsirkan sebagai tanda ketidaksenangan ilahi. Akibatnya Yoakim pergi ke padang pasir dan ia berpuasa dan melakukan silih selama empat puluh hari. Malaikat kemudian muncul untuk kedua Yoakim dan Anna berjanji mereka seorang anak. 


Yoakim kemudian kembali ke Yerusalem dan memeluk Anna di pintu gerbang kota. Ada kepercayaan kuno bahwa seorang anak yang lahir dari seorang ibu tua yang telah memberikan harapan untuk memiliki keturunan ditakdirkan untuk hal-hal besar. Parallels terjadi dalam Perjanjian Lama dalam kasus Hannah , ibu dari Samuel. Siklus legenda tentang Joachim dan Anne termasuk dalam Legenda Emas dan tetap populer di seni Kristen sampai Konsili Trent membatasi penggambaran peristiwa apokrif.

Gaya hidup Anna mencakup juga kerja keras. Rumah keluarga mereka sederhana, dengan atap datar, dan batu karang dari bebukitan menjadi tembok belakang rumah mereka. Mempelajari Hukum (Taurat) dan kitab para nabi serta doa harian merupakan bagian dari tradisi keluarga mereka. Seperti banyak perempuan muda lainnya, Anna tentu mempunyai harapan untuk menikah, melahirkan anak, dan juga merindukan kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan Israel.

ANNA  & JOACHIM - 01

Ada orang yang berpikir bahwa Maria dilahirkan di Yerusalem, tetapi tinggal di Nazaret juga. Mungkin saja Anna dan Yoakim mempunyai dua tempat tinggal. Sumber yang dapat dipercaya (Butler’s Lives of the Saints, Vol. III, hal. 205) memperkirakan bahwa Santa Anna mempersembahkan Maria dalam kanisah ketika masih kecil dan meninggalkannya di tempat itu untuk dididik. Namun hal ini tidak berarti bahwa sang ibu tidak mendidik Maria di rumah pada waktu-waktu tertentu. Seturut adat-kebiasaan pada masa itu, Maria akan kembali ke rumahnya di Nazaret ketika dia mencapai usia siap-nikah, yaitu 14 tahun. 

Maria dipertunangkan dengan Yusuf, – yang menurut sejumlah tradisi – adalah sepupunya sendiri. Ronda De Sola Chervin (Treasury of Women Saints) menulis bahwa, terserah kepada kitalah untuk membayangkan bagaimana peristiwa-peristiwa yang dinarasikan dalam Injil Lukas (Luk 1-2) mempengaruhi hidup Anna. Bahkan apabila Anna percaya bahwa anak perempuannya ini “ditakdirkan” menjadi ibunda sang Mesias, ia dapat dihantui rasa takut akan reaksi-reaksi orang-orang sekampung atas kehamilan Maria.

Yoakim, Maria, Anna, dan Yusuf dalam film The Nativity Story.

Mereka dapat saja merajam Maria sampai mati jika tidak dilindungi oleh Yusuf. Bayangkanlah juga betapa terkejut Anna (nenek bayi Yesus) ketika mendengar kabar mengenai pembunuhan anak-anak kecil yang tak bersalah di Betlehem yang terjadi setelah menyingkirnya “keluarga kudus” ke Mesir, sebagaimana dinarasikan dalam Injil Matius (Mat 2:13-18).

Ada yang mengatakan bahwa Anna menjadi seorang janda tidak lama setelah kelahiran cucunya. Kita dapat membayangkan sukacita yang dialami Anna pada waktu “keluarga kudus” pulang ke Nazaret dari pengungsian di Mesir. Pikirannya juga tentunya dipenuhi dengan hal-hal indah berkaitan dengan cucunya ini. Walaupun kita tidak mengetahui kapan tepatnya Anna meninggal dunia, dalam kesenian religius, ia digambarkan berbaring di tempat tidur kematiannya sambil dikelilingi oleh Maria, Yesus yang masih anak-anak, dan anggota keluarga yang lain.

Lukisan-lukisan dan patung-patung Santa Anna, dan gereja-gereja yang didedikasikan kepadanya dapat ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Tradisi mengatakan bahwa selama hidupnya di dunia, Anna melayani orang sakit dan banyak terjadi mukjizat penyembuhan lewat syafaatnya, khususnyta di St. Anne De Beaupré dekat Quebec, Kanada, dan juga di gereja-gereja ritus Timur. Santa Ana adalah orang kudus pelindung para ibu rumah tangga.

Maria dan Ibunya Anna dalam film The Nativity Story

Para nenek – teristimewa pada zaman modern ini – dapat memainkan peranan yang sangat berarti dalam pendidikan cucu-cucu mereka. Biasanya mereka mempunyai waktu yang lebih banyak daripada para ibu dari anak-anak itu. Mereka dapat menggunakan sebagian dari waktu kunjungan mereka (kalau tidak tinggal serumah) untuk mengajar cucu-cucu mereka bagaimana berdoa, membacakan Kitab Suci kepada mereka, membacakan atau menceritakan riwayat para kudus dlsb.

Santa Anna juga memberikan sebuah “model” dari kehidupan sebagai janda yang kudus. Kematian seorang suami bukanlah akhir dari segalanya. Banyak perempuan yang keberadaannya sebagai janda justru melihat terbukanya pintu bagi berbagai karya pelayanan yang sebelumnya tertutup bagi mereka karena memang tidak ada waktu yang tersedia untuk itu.

Penyusun : Yohanes Gitoyo
Sumber : 
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Joachim
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Anne
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Maria
  4. http://catatanseorangofs.wordpress.com/, 23 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar