Sabtu, 03 Mei 2014

Mencari Ajaran Trinitas Dalam Alkitab.

Trinitas

Teman saya seorang Saksi Yehova mengatakan bahwa kata ”Trinitas” tidak ada dalam Kitab Suci. Dia menunjukkan ayat-ayat Kitab Suci bahwa Yesus bukan Allah dan tidak setara dengan Allah Bapa. Mohon bimbingan Romo untuk menguatkan iman saya!
Rosalien Hartini, Semarang

  • Pertama, benar, kata ”Trinitas” tidak ditemukan dalam Kitab Suci, tetapi isi ajaran imannya murni diangkat dari Kitab Suci. Penyimpulan logis dari Kitab Suci ini juga merupakan pelaksanaan tugas dari Allah, yaitu pendayagunaan anugerah akal-budi. Kata ”Trinitas” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ”Tritunggal.” Isi ajaran iman jauh lebih penting dari-pada sekedar label atau istilah.
  • Kedua, ke-Allah-an Kristus dapat ditemukan di banyak teks Perjanjian Baru. Konsili Nicea tahun 325 menegaskan kenyataan yang sudah ada, bahwa Yesus Kristus adalah sungguh Allah, sehakikat (Yun: homoousious; Latin: consubstantialis) dengan Allah Bapa. (KGK 242).
  • Ketiga, beberapa ayat yang disalahtafsirkan oleh Saksi Yehova sebagai berlawanan dengan ke-Allah-an Kristus :

  1. Yoh 17:3 Yesus berkata kepada Bapa: ”bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar.” Koreksi: ayat ini hendak menekankan kesejatian (”benar”) Allah Bapa sebagai Allah. Kesejatian yang sama dinikmati oleh Putera. Kata ”satu-satu-Nya” hendak menekankan keesaan Allah (Bapa, Putera dan Roh Kudus), bukan menyangkal pribadi Allah Putera. Ke-allah-an Putera diindikasikan oleh ay 5: ”kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
  2. 1 Tim 6:15-16: ”saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri....” Koreksi: ayat ini bisa dikenakan baik pada Bapa maupun pada Putera. Gelar ”Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan” diterapkan juga untuk Kristus (Why 19:16).
  3. Yoh 14:28: ”Bapa lebih besar daripada Aku.” Koreksi: Putera, dalam kodrat insani-Nya, lebih kecil daripada Bapa, tetapi dalam kodrat ilahi-Nya sama dengan Bapa. Contoh, Fil 2:6: ”walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan...”
  4. 1 Kor 15:28: ”kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia...” Koreksi: Jelas ayat ini merujuk Yesus dalam kodrat insaninya, seperti nampak pada tujuh ayat sebelumnya. Dalam kodrat ilahi-Nya, Yesus bisa melakukan apa saja yang dilakukan Bapa. Fil 3:20-21: ”menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.”
  5. Yoh 14:31 ”tetapi... Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepadaKu...” Koreksi: Sekali lagi hal ini merujuk kepada Yesus dalam kodrat insani-Nya. Bdk. Fil 2:8: ”taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”
  6. Rom 8:11 ”Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati...” Sanggahan: Yesus juga membangkitkan diri sendiri dari mati. Misalnya: Yoh 10:18 ”Tidak seorang pun mengambilnya daripada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa untuk memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.”
  7. Mrk 13:32 ”Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.” Ungkapan ”Allah tahu” dalam Kitab Suci bisa diartikan Allah sebagai subyek yang memberitahu kepada orang lain, atau bisa juga berarti Allah tahu tetapi tidak bermaksud memberitahukan kepada orang lain. Bdk. Kej 22:12.
  8. Sir 24:9 Kebijaksanaan berkata: ”sebelum masa purba sejak awal mula aku telah diciptakan-Nya....” Penjelasan: kata-kata ini merujuk pada kebijaksanaan yang ditanamkan Allah dalam ciptaan-ciptaannya (bdk Sir 1:9). Kata ”diciptakan” harus dimengerti secara luas, bukan dalam arti fisik-biologis tapi dalam arti ”berasal dari.”
  9. 1 Kol 1:15-16 ”Ia adalah gambar Allah yang tak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan dan karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu....” Penjelasan: Allah Putera disebut ”yang sulung dari segala ciptaan” karena ingin menunjukkan peran Kristus terhadap ciptaan. Dari kodratnya Kristus tidak bisa disamakan dengan ciptaan, sebab segala sesuatu diciptakan ”dalam Dia.” Dari kodrat-Nya, Dia itu Allah, sebab ”segala kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia.” (ay 19). Yesus adalah Anak Tunggal Bapa. (Yoh 1:14).
Banyak lagi ayat yang meneguhkan ke-Allah-an Yesus Kristus.

Semoga imanmu diteguhkan.

Penulis : Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/, Senin, 17 Maret 2014 16:59 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar