Senin, 31 Desember 2012

All About Kalender Masehi.

http://www.wallpaperswala.com/wp-content/gallery/happy-new-year-2013/2013-new-year.jpg

Besok Tanggal 1 Januari Anda telah memasuki Tahun Baru 2013, dan kini usia anda telah bertambah 1 tahun. Berapapun usia anda saat ini, tahukah anda sejarah dirumuskannya hitungan tahun tersebut ? Mungkin anda perlu bersantai sejenak, mari kita belajar segala seluk beluk tentang sejarah perumusan hitungan tahun ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKDu0ISIOXrw-QkJaheUjUvnncG6ndPB3lCoH6mFlbBHxxwNutqGO-3-OvBEepOh9WfqRf__nYM_WJ6siHZHw6D5_3VcUQdxngsVnmN59lD6M52X39joMtQVvtKMcgPNhuqp4tmHsM7yo/s1600/kalender+2013-romelteadotcom_big.png
Kalender Masehi 2013 (Kalender Gregorian),
silahkan ambil dan print jika anda belum memilikinya gambar berukuran : 999 × 1410

Kalender yang kita pakai secara nasional (dan juga internasional) adalah Kalender Masehi. Kata Masehi berasal kata Masihiyah (nama Yesus = Isa Al Masih), Dalam bahasa Ibrani Yesus dikenal dengan istilah Mesias/Mesiakh yang berarti yang diurapi atau juru selamat.

Kata Masehi dalam bahasa Arab dilafalkan (المسيح), dan diartikan sebagai "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai.". 

Dalam bahasa Inggris Kalender Masehi ini disebut "Anno Domini" / AD (dari bahasa Latin yang berarti "Tahun Tuhan kita").

Tahun Masehi dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Tahun Sebelum Masehi (disingkat SM) "Before Christ" / BC (sebelum kelahiran Kristus)
  2. Tahun Sesudah Masehi (disingkat M)  Before Common Era / BCE ( sesudah kelahiran Kristus)

 http://www.artchive.com/web_gallery/reproductions//227001-227500/227284/size1.jpg

Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Dionysius Exiguus tahun 525 tidak memperhitungkan tahun 0 serta tahun ketika kaisar Augustus memerintah Kekaisaran Romawi menggunakan nama Oktavianus.

Sejarawan tidak mengenal tahun 0, tahun 1 M adalah tahun pertama sistem Masehi dan tepat setahun sebelumnya adalah tahun 1 SM. Dalam perhitungan sains, khususnya dalam penanggalan tahun astronomis, hal ini menimbulkan masalah karena tahun Sebelum Masehi dihitung dengan menggunakan angka 0, maka dari itu terdapat selisih 1 tahun di antara kedua sistem.


Sejarah.

Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan menurut Yesus atau Masihiyah. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8. 

 
 Julius Caesar 

Kalender Julius atau Kalender Julian diusulkan oleh astronom Sosigenes, diberlakukan oleh Julius Caesar sejak 1 Januari 45 sebelum Masehi. Setiap 3 tahun terdapat 365 hari, setiap tahun ke-4 terdapat 366 hari. Terlambat 1 hari dari ekuinoks setiap 128 tahun. Kalender ini merupakan tahun syamsiah (matahari) dengan jumlah hari tetap setiap bulannya, dan disisipi satu hari tiap 4 tahun untuk penyesuaian panjang tahun tropis. 

Era sebelum tahun 45 SM, dinamakan "era bingung", karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi, untuk lebih mendekati ketepatan pergantian musim. Penyisipan ini sedemikian cerobohnya sehingga bulan-bulan dalam kalender itu tidak lagi tepat. Akhirnya dengan saran Sosiogenes, seorang astronom dari Aleksandria, Caesar menetapkan kalendernya menjadi 12 bulan, masing-masing dengan jumlah hari tertentu seperti sekarang, dengan penetapan tahun kabisat setiap 4 tahun, dengan keyakinan bahwa panjang 1 tahun surya adalah 365,25 hari saat itu. Dengan cara ini setiap 128 tahun, kalender ini kebanyakan satu hari.

Sejak meninggalnya Caesar, penerapan tahun kabisat salah terap. Kabisat diberlakukan tiap menginjak tahun ke-4, jadi 3 tahun sekali. Keadaan ini konon dibetulkan kemudian oleh Kaisar Agustus, dengan meniadakan semua hari kabisat dari tahun 8 SM sampai tahun 4 Masehi. Setelah itu kalender Julius berfungsi dengan jauh lebih baik.

Sistem kalender Masehi atau dikenal dengan sebutan Anno Domini dibuat pada tahun 525 oleh Dionysius Exiguus untuk menghitung tahun nya meja Paskah.  Sistem kalender Masehi disusun untuk menggantikan Sistem kalender era Diocletian yang telah digunakan dalam tabel Paskah tua karena ia tidak ingin melanjutkan memori tiran yang Kristen dianiaya.

Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh Eropa, sampai kemudian diterapkannya reformasi dengan penggunaan Kalender Gregorius pada tahun 1582.

 Berkas:Gregorianscher Kalender Petersdom.jpg
Paus Gregorius XIII digambarkan sedang memperkenalkan Kalender Gregorian.

Kalender Gregorius atau Kalender Gregorian adalah kalender yang sekarang paling banyak dipakai di Dunia Barat. Ini merupakan modifikasi Kalender Julius. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi.

Kalender ini diciptakan karena Kalender Julius dinilai kurang akurat, sebab permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I pada tahun 325 tidak tepat lagi. Lalu pada tahun 1582, Kamis-4 Oktober diikuti Jumat-15 Oktober.

Penghitungan kalender ini dimulai oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus (atau "Denis Pendek") dan mula-mula dipergunakan untuk menghitung tanggal Paskah (Computus) berdasarkan tahun pendirian Roma.

Ilustrasi Dionysius Exiguus (atau "Denis Pendek") sedang menghitung penanggalan Paskah

  
Perbedaan dengan Kalender Julius dan Kalender Gregorian

Kalender Julian berlaku 100 tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2100
Silahkan ambil dan print jika anda ingin memilikinya gambar berukuran : 1754 × 1240
Sumber : http://www.docstoc.com/

  1. Perbedaan Kalender Julius dan Kalender Gregorian dapat anda lihat pada gambar di atas, Kalender Gregorian adalah kalender tahun 2013.
  2. Satu tahun dalam Kalender Julius berlangsung selama 365 hari 6 jam. Tetapi karena revolusi Bumi hanya berlangsung selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, maka setiap 1 milenium, Kalender Julius kelebihan 7 sampai 8 hari (11 menit 14 detik per tahun). Masalah ini dipecahkan dengan hari-hari kabisat yang agak berbeda pada kalender baru ini. Pada kalender Julius, setiap tahun yang bisa dibagi dengan 4 merupakan tahun kabisat. Tetapi pada kalender baru ini, tahun yang bisa dibagi dengan 100 hanya dianggap sebagai tahun kabisat jika tahun ini juga bisa dibagi dengan 400. Misalkan tahun 1700, 1800, dan 1900 bukan tahun kabisat. Tetapi tahun 1600 dan 2000 merupakan tahun kabisat.


Misteri penentuan bulan awal tahun.

Pada tanggal 1 Januari 1622, 1 Januari ditetapkan sebagai permulaan tahun. Sebelumnya hal ini setiap negara Eropa berbeda-beda.
Kegiatan ini merupakan pesta warisan dari masa lalu yang dahulu dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka (orang-orang Romawi) mendedikasikan hari yang istimewa ini untuk seorang dewa yang bernama Janus, The God of Gates, Doors, and Beeginnings.

http://www.zengardner.com/wp-content/uploads/Janus-dimon21.jpg

Menurut kepercayaan bangsa Romawi Kuno, Janus adalah dewa yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu, layaknya momen pergantian tahun. (G Capdeville “Les épithetes cultuels de Janus” in Mélanges de l’école française de Rome (Antiquité), hal. 399-400).


Asal-Usul Nama Bulan Kalender Masehi.

 Berkas:Month - Knuckles (en).svg
Hitungan jari bulan dalam kalender Gregorius.
  1. Bulan Januari  jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)
  2. Bulan Februari  jumlah hari : 28/29, nama bulan diambil dari nama Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.
  3. Bulan Maret jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Mars (Dewa perang Romawi)
  4. Bulan April jumlah hari : 30, nama bulan diambil dari nama bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
  5. Bulan Mei  jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Maia Maiestas (Dewi Romawi)
  6. Bulan Juni jumlah hari : 30, nama bulan diambil dari nama Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi))
  7. Bulan Juli jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
  8. Bulan Agustus jumlah hari :  31, nama bulan diambil dari nama Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
  9. Bulan September jumlah hari : 30, nama bulan diambil dari nama Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
  10. Bulan Oktober   jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
  11. Bulan November jumlah hari : 30, nama bulan diambil dari nama Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
  12. Bulan Desember  jumlah hari : 31, nama bulan diambil dari nama Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Jumlah hari keseluruhan 365 pada tahun biasa dan 366 pada tahun Kabisat.    


Penggunaan Kalender Masehi.
  1. Di Indonesia selain tahun Masehi yang digunakan secara resmi, secara tidak resmi masyarakat juga mengenal tahun Hijriyah/tahun islam dan tahun Imlek/tahun Tionghoa.
  2. Britania Raya (Inggris) baru mengimplementasikan pada tahun 1752.
  3. Rusia baru pada tahun 1918.
  4. Yunani baru pada tahun 1923. 
  5. Gereja Ortodoks sampai sekarang tetap menggunakan Kalender Julius sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru berbeda.
  6. Sekarang ini di seluruh dunia, dalam bahasa Inggris dan dipergunakan secara internasional, istilah Masehi disebut menggunakan bahasa Latin Anno Domini / AD (Tahun Tuhan kita) dan Sebelum Masehi disebut sebagai Before Christ / BC (Sebelum Kristus). Sistem ini mulai dirancang tahun 525, namun tidak begitu luas digunakan hingga abad ke-11 hingga ke-14. Pada tahun 1422, Portugis menjadi negara Eropa terakhir yang menerapkan sistem penanggalan ini. Setelah itu, seluruh negara di dunia mengakui dan menggunakan konvensi ini untuk mempermudah komunikasi.

Sumber :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Masehi,26 Desember 2012,08.04 UTC.
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Anno_Domini, 25 Desember 2012 pukul 05:06 UTC.
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Julian,24 Desember 2012,06.24UTC.
  4. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Gregorian, 29 Desember 2012,00.39 UTC.
  5. http://salam-online.com/2012/12/tahun-baru-masehi-hari-raya-orang-kafir.html, Sabtu, 29 Desember 2012 10:08 WIB.

Jumat, 28 Desember 2012

"Dongeng" Hidup Alam Semesta, dari Lahir hingga Kiamat.


Tak ada satu pun yang tahu dengan pasti sejarah semesta, bagaimana proses kelahiran serta kematiannya nanti. Meski demikian, astronom telah melakukan sekian penelitian untuk mencoba mendeskripsikan.

Dengan pengetahuan yang telah dimiliki saat ini, astronom mengungkapkan bahwa semesta lahir dari peristiwa yang disebut "Big Bang" atau Dentuman Besar, 13,7 miliar tahun lalu. Sementara itu, semesta bisa berakhir lewat "Big Freeze", "Big Rip", "Big Crunch", ataupun "Big Bounce".

http://www.lifeinuniverse.org/images/9108002.jpeg

Berikut rangkuman kisah semesta yang disusun oleh para ilmuwan. Tentu saja, ini bukan hal yang pasti akan terjadi. Hingga kini, penelitian terus dilakukan untuk mengonfirmasi apa yang terjadi di masa lalu dan yang akan terjadi di masa depan.


Tahap I: Big Bang


Peristiwa kelahiran semesta dimulai dari Big Bang, berlangsung 13,7 miliar tahun lalu. Pada masa awalnya semesta sangat panas dan padat. Partikel subatomik seperti elektron tercipta dan hancur sepanjang waktu. Semesta tersusun atas sebagian besar foton atau partikel cahaya.

Dengan semua yang terjadi, semesta masa lalu tampak buram. Cahaya tak bisa bergerak jauh. Semesta saat itu juga tidak seragam, ada fluktuasi dalam densitas dan suhu.

Tahap II: Pengembangan


Pada waktu 10(-35) detik setelah Big Bang terjadi pengembangan semesta secara besar-besaran. Tingkat pengembangan semesta mencapai 10(60) kali dalam waktu yang sangat singkat itu. Semesta juga menjadi lebih halus.

Analoginya, semesta semula seperti bola golf yang kasar. Setelah mengembang, semesta menjadi seukuran Bumi dan lebih halus.

Tahap III: 3 Menit Setelah Big Bang

Tiga menit setelah Big Bang, semesta masih sangat panas, mencapai miliaran derajat celsius. Materi yang menyusun semesta saat itu adalah 3/4 hidrogen dan 1/4 helium. Hingga kini, proporsi unsur tersebut di semesta juga masih sama.

Semesta masih buram saat ini, masih tersusun atas foton. Selama ratusan ribu tahun sesudahnya, semesta tetap dalam kondisi sama. Perlahan, wilayah yang lebih padat di semesta akan menarik materi dari wilayah yang kurang padat. Semesta tidak seragam.

Tahap IV: "Cosmic Background Radiation"


Pada 400.000 tahun setelah Big Bang, suhu semesta sekitar 3.000 Kelvin. Pada suhu tersebut, atom sudah mungkin terbentuk dari elektron, proton, dan neutron. Cahaya bebas bergerak, dilihat sebagai Cosmic Background Radiation (CMB). Semesta menjadi transparan.

Saat itu, wilayah semesta tak seragam secara suhu. Ada wilayah yang lebih panas dan sebaliknya. Jika dibuat suatu peta di mana suhu panas dilambangkan dengan warna merah, akan ada titik-titik merah di peta tersebut.

Tahap V: Masa Kegelapan

Masa ini berlangsung 400.000-400.000.000 tahun setelah Big Bang. Saat itu, semesta banyak tersusun atas gas netral. Ada wilayah yang lebih padat dengan gaya gravitasi lebih tinggi. Gravitasi lebih tinggi berarti memiliki materi lebih banyak.

Karena memiliki densitas lebih tinggi, suhunya juga lebih panas. Meski demikian, bintang belum bisa terbentuk. Semesta bisa dikatakan gelap.

Tahap VI: Bintang Pertama


Wilayah yang punya densitas lebih tinggi akan makin panas. Saking panasnya, akhirnya bisa membakar hidrogen. Demikianlah akhirnya bintang pertama terbentuk. Bintang saat itu tergolong sangat terang.

Saat bintang meledak menjadi supernova, unsur-unsur yang lebih berat dari hidrogen dan helium tercipta. Ledakan akan mengionisasi gas netral. Hidrogen pun terionisasi. Masa ini disebut reionisasi semesta.

Tahap VIII: Galaksi Pertama

Seiring waktu, zona yang punya densitas tinggi makin membesar. Bintang-bintang mengelompok membentuk galaksi. Peristiwa ini terjadi sekitar 1 miliar tahun setelah Big Bang.

Tahap IX: Evolusi Galaksi


Galaksi mengalami evolusi, saling bertumbukan, bergabung hingga membentuk galaksi baru yang lebih besar. Selain itu, galaksi juga membentuk suatu kesatuan menjadi kluster galaksi.

Salah satu teori mengatakan, semesta terus mengembang. Galaksi menjadi lebih jauh satu sama lain dan kemungkinan tumbukan lebih kecil. Semesta yang terus mengembang membuat para astrofisikawan berpikir tentang eksistensi Energi Gelap yang menyusun 3/4 semesta.

Tahap X: Tata Surya


Tata Surya terbentuk 9 miliar tahun setelah Big Bang, dimulai dengan terbentuknya Matahari. Bumi terbentuk kemudian. Beberapa miliar tahun lagi, makhluk hidup tercipta di Bumi. Manusia yang juga akhirnya tercipta mulai bertanya-tanya tentang asal-usul semesta.

Tahap XI: Masa Depan


Masa depan tentu belum pasti. Akan tetapi, astronom telah memiliki beberapa skenario. Sekitar 11.000 tahun lagi, spesies manusia diprediksi punah. 5 miliar tahun lagi, Matahari mulai menua, menjadi bintang raksasa merah sehingga Bumi panas dan makhluk hidup di Bumi musnah.

Bumi sendiri akan hancur dilahap Matahari sekitar 7,5 miliar tahun dari sekarang. Sementara itu, Matahari akan mati kemudian. Bintang terakhir akan berhenti bersinar 100 triliun kemudian. Akhirnya, segalanya akan terjadi dalam waktu 10(100) tahun dari saat ini setelah lubang hitam menguap. Semesta akan berakhir lewat beberapa skenario, Big Freeze, Bg Rip, Big Crunch, atau Big Bounce.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Yunan
Sumber : Planck Mission, dikutip dari : http://sains.kompas.com/, Kamis, 20 Desember 2012, 18:39 WIB.

Siapa Pencetus Ajaran tentang Kiamat ?


Sebagian besar umat manusia kini meyakini akan adanya kiamat, terutama mereka yang memeluk agama Yahudi, Kristen, Katolik, dan Islam. Bagaimana sejarah munculnya konsep kiamat dan siapa yang berperan mengonsepkannya?

Artikel yang dipublikasikan New York Times, 3 April 1999, memberi sedikit gambaran munculnya konsep kiamat. Dinyatakan, beberapa pakar percaya, ajaran kiamat bermula dari Zoroastrianisme yang didirikan oleh Zarathustra (nabi dari Persia, sekarang Iran) tahun 1300 SM.


James Russell, profesor studi Armenia di Harvard University, mengatakan bahwa Zoroastrianisme mengajarkan, "dunia memiliki awal dan akhir, terbentuk di antara kebaikan dan kejahatan, antara Azura Mazda, Tuhan Kebaikan, dan Ahriman yang jahat."

"Zarathustra mengajarkan bahwa dunia akan berakhir dengan kedatangan sang penyelamat, dan bahwa dunia akan dibersihkan dari kematian dan kejahatan, orang-orang akan bangkit dari kematian," papar Russell.

Pengikut Zarathustra menyatakan, dunia akan berakhir dalam 12.000 tahun, 6.000 tahun terakhir merepresentasikan sejarah manusia. Proses kiamat tak terjadi tiba-tiba, tetapi selama 3.000 tahun terakhir dengan kedatangan 3 penyelamat.

Berdasarkan ajaran Zarathustra, penyelamat yang datang terakhir, Astvat Ereta, adalah yang terpenting. Astvat Ereta yang berarti "wujud kebaikan", seperti Yesus atau Isa, lahir dari seorang bunda perawan yang hamil saat mandi di sebuah danau.

Meskipun kepercayaan ini tak punya konsep neraka abadi, diyakini bahwa kiamat juga merupakan hari penghakiman. Yang jahat akan dimusnahkan, sementara yang baik dan yang dibersihkan dosanya akan dianugerahi keabadian.

Beberapa penganut Zoroastrianisme berpikir bahwa kini masa tengah memasuki 3.000 tahun terakhir. Meski demikian, Russell mengungkapkan, "Kebanyakan penganut Zoroastrianisme tak terlalu peduli soal kiamat."

"Hari ketika dunia akan berakhir adalah saat Spring Equinox (25 Maret) pada tahun ke-12.000 dari penciptaan semesta. Masalahnya adalah, tak ada yang tahu kapan tahun saat kejadian itu," papar Russell.


Zoroastrianisme memang memberi pengaruh besar pada agama-agama dunia. Beberapa agama yang dipengaruhi oleh kepercayaan ini adalah Yahudi, Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Buddha, Jainisme, serta Sikh.

Mary Boyce dalam bukunya Zoroastrians: Their Religious Beliefs and Practices mengatakan, Zoroastrianisme adalah agama tertua yang diketahui dan mungkin yang paling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung, dibandingkan agama lain.

Boyce dalam buku yang sama, seperti dikutip The Environmentalist, mengatakan, "Zoroaster (nama lain Zarathustra) adalah orang pertama yang mengajarkan doktrin penghakiman individu, surga dan neraka, kebangkitan setelah mati, hari akhir, kehidupan abadi, serta kesatuan tubuh dan jiwa."

Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Yunan
Sumber : New York Times, The Environmentalist, dikutip dari : http://sains.kompas.com/, Jumat, 21 Desember 2012, 08:08 WIB

Anda perlu baca juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...