Sabtu, 16 Agustus 2014

Beredar "Gambar Uang NKRI", BI : Itu Uang Palsu, Uang NKRI Tidak Berkurang Angka Nol !

Uang redenominasi. @liputan6.com
Gambar Uang NKRI, Rp. 20 bergambar mirip Capres Prabowo !

Akhir ini masyarakat Indonesia tengah digegerkan dengan uang palsu NKRI, namun, Bank Indonesia atau yang sering kita kenal dengan BI langsung menyanggah dengan mengatakan bahwa uang NKRI adalah palsu dan bukan bikinan BI.

“Itu salah (bukan uang NKRI). Itu uang contoh waktu itu ada slide presentasi konsultasi publik tentang redenominasi,” ucap Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Pieter Yakobs pada hari Rabu (13/8/2014).

Uang NKRI, belum lagi beredar, kini ramai beredar gambar 3 mata uang yang disebut sebagai uang NKRI yang akan diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-69 pada 17 Agustus 2014.

Ia juga mengungkapkan jika uang NKRI tidak mengalami perubahan dengan melakukan pemotongan angka nol seperti gambar yang ramai beredar di gambar – gambar Google.


Selain itu, dalam wawancaranya ia juga mengungkapkan bahwa mata uang NKRI ini akan memiliki nilai yang sama seperti sebelumnya. Saat ini uang yang beredar terdiri dari pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.

Dia pun juga meminta masyarakat  bersabar untuk mendapatkan uang NKRI ini karena akan segera diedarkan dalam hitungan hari saja.

Seperti diketahui, uang NKRI bisa diperoleh masyarakat terhitung pada 18 agustus 2014. Nilai tukar ini akan diedarkan secara resmi melalui bank, di mana masyarakat dapat memperolehnya melalui penukaran, atau bertransaksi di bank maupun melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

Uang NKRI ini rencananya akan resmi dikeluarkan di Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2014 atau tepatnya esok hari dimana presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono yang akan meresmikan uang NKRI secara langsung, selain meresmikan uang NKRI, presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan pidato nota yang akan dilakukan di gedung DPR RI.

Dia mengatakan, tujuan peredaran uang ini adalah untuk menggantikan uang rupiah yang telah beredar dan kondisinya sudah tak layak menjadi alat tukar lagi seperti lusuh atau robek.

Untuk diketahui penerbitan uang NKRI ini untuk melaksanakan amanat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 mengenai Mata Uang.



BI : Uang NKRI Tidak Berkurang Angka Nol !


Bank Indonesia (BI) membantah desain uang rupiah yang beredar di dunia maya merupakan desain uang dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akan diterbitkan pada 17 Agustus 2014. BI juga membantah uang NKRI yang akan terbit merupakan hasil redenominasi rupiah.  

Ia menyatakan, uang rupiah kertas yang akan diterbitkan pada 17 Agustus 2014 memiliki ciri umum sebagaimana diatur dalam UU No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Berikut ciri mata uang NKRI yang akan diluncurkan bank sentral:
a. Gambar lambang negara, Garuda Pancasila
b. Frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya
d. Tanda tangan pihak pemerintah dan Bank Indonesia
e. Nomor seri pecahan
f. Teks "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengeluarkan Rupiah Sebagai Alat Pembayaran yang Sah Dengan Nilai…
g. Tahun emisi dan tahun cetak

Ia juga menegaskan, RUU Redenominasi saat ini masih dalam pembahasan di DPR RI dan belum ditetapkan. "Dengan demikian, kebijakan redenominasi rupiah belum diimplementasikan dalam waktu dekat," tambahnya.

Redenominasi Mata Uang Rupiah
Isu redenominasi mata uang rupiah

"Gambar tersebut bukan merupakan gambar uang rupiah yang akan diterbitkan," sebut Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs dalam siaran persnya. Rencananya, BI memang akan meluncurkan uang NKRI pada 17 Agustus 2014 mendatang.

Masyarakat tengah antusias menanti kehadiran uang baru yang disebut uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Belum lagi beredar, kini ramai beredar gambar tiga mata uang yang disebut sebagai uang NKRI yang akan diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-69 pada 17 Agustus 2014.

Lantas apakah benar itu uang NKRI yang baru? Bank Indonesia (BI), instansi yang bertugas mengeluarkan dan mengawasi peredaran uang di Indonesia ternyata membantahnya.

"Itu salah (bukan uang NKRI). Itu uang contoh waktu itu ada slide presentasi konsultasi publik tentang redenominasi," ujar Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Pieter Yakobs seperti dilansir Liputan6.com, Rabu, 13 Agustus 2014.

Dia mengungkapkan jika uang NKRI baru tidak mengalami pemotongan angka nol seperti yang terlihat pada gambar yang beredar. Memang dari gambar yang beredar, terlihat jika ada pemotongan angka nol yang disebut dengan redenominasi.

Selain itu, kata dia, mata uang NKRI ini akan memiliki nilai yang sama seperti sebelumnya. Saat ini uang yang beredar terdiri dari pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.

Dia pun meminta masyarakat bersabar untuk mendapatkan uang NKRI ini karena akan segera diedarkan dalam hitungan hari saja.

Seperti diketahui, uang NKRI bisa diperoleh masyarakat terhitung pada 18 agustus 2014. Nilai tukar ini akan diedarkan secara resmi melalui bank, di mana masyarakat dapat memperolehnya melalui penukaran, atau bertransaksi di bank maupun melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

Uang NKRI ini akan resmi disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyampaikan pidato nota keuangan APBN 2015 di Gedung DPR RI pada 15 agustus 2014.

Dia mengatakan, tujuan peredaran uang ini adalah untuk menggantikan uang rupiah yang telah beredar dan kondisinya sudah tak layak menjadi alat tukar lagi seperti lusuh atau robek.


Untuk diketahui penerbitan uang NKRI ini untuk melaksanakan amanat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 mengenai Mata Uang.

Sesuai dengan undang-undang, uang NKRI nanti akan terdapat gambar lambang negara Garuda Pancasila, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tanda tangan pihak pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan dan Bank Indonesia. 

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber :
  1. http://atjehpost.co/, dikutip dari sumber: Liputan6.com, 13 August 2014 - 19:08 pm.
  2. http://bisniskeuangan.kompas.com/, Selasa, 24 Juni 2014, 13:23 WIB.
  3. http://www.pekanbaru.co/, Jumat, 15 Agustus 2014 - 01:45 WIB 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar