Kamis, 30 Mei 2013

Doa Litani, Ada Yang Harus Kita Ketahui !


Apakah artinya “litani”? Dalam Puji Syukur No 214, yaitu dalam Litani Santa Perawan Maria, gelar Maria “Rumah Kencana,” “Bintang Timur” dan “Pintu Surga” itu merujuk ke hal apa dalam diri Maria? Mohon penjelasan. Terima kasih.

Yulia Eka Rini, Surabaya

Jawab: 

Pertama, kata “litani” berasal dari litania (Latin), yang juga merupakan terjemahan dari litaneia (Yunani). Artinya, untaian doa permohonan yang diserukan atau dinyanyikan pemimpin doa bersahut-sahutan dengan umat. Bentuk doa ini mungkin diambil Gereja awal dari cara berdoa umat Yahudi (bdk Mz 118 dan 136).

Banyak bentuk litani, misalnya litani Santa Hati Yesus yang mahakudus (PS 209), litani nama Yesus yang tersuci (PS 208), litani Orang Kudus (PS 128), litani Santo Yusuf (PS 219), litani Santa Perawan Maria (PS 214). Bahkan, juga ada litani untuk orang kudus tertentu, misalnya litani Santo Vinsensius, dll. 

Kedua, litani Santa Perawan Maria yang termuat dalam PS 214 berasal dari Loreto, Itali. Tidak jelas siapa pengarang litani ini. Doa itu mulai didoakan di Loreto sejak tahun 1531. Mulai tahun 1550, doa litani Santa Perawan Maria ini mulai tersebar ke seluruh dunia.

Seruan-seruan ini bersumber pada tiga keistimewaan Maria, yaitu kesuciannya (bdk Maria sebagai Putri Allah Bapa), Maria sebagai Bunda Allah (bdk Maria sebagai Bunda Allah Putra), dan Maria sebagai yang tersuci di antara para perawan (bdk Maria sebagai Mempelai Allah Roh Kudus). Seruan-seruan ini diambil dari Kitab Suci dan uraian para bapa Gereja.

Mulanya jumlah seruan-seruan itu tidak sama, bahkan ada yang mencapai 75 seruan, tetapi kemudian diseragamkan oleh Clemens VIII (1601). Gelar “Ratu yang dikandung tanpa noda dosa asal” ditambahkan pada zaman Gregorius XVI (1839). Leo XIII menambahkan gelar “Ratu rosari yang amat suci” (1883), dan gelar “Maria Bunda Penasihat yang baik” (1903). Benediktus XV menambahkan gelar “Ratu Pencinta Damai” (1915) di tengah perang Dunia I. Akhirnya, Pius XII menambahkan “Ratu yang diangkat ke surga” (1950) di saat pernyataan dogma Maria diangkat ke surga.

Ketiga, gelar “rumah kencana” (Lat: domus aurea) terkait erat dengan gelar Maria sebagai Bunda Allah Putra. Karena Maria mengandung Yesus, Allah-manusia, maka Maria dibandingkan dengan bagian dalam Bait Allah di mana Allah bersemayam di tengah-tengah umat-Nya. Bagian dalam Bait Allah dilapisi dengan emas (kencana) (1 Raj 6:20-22). Maka, sangat tepat jika Maria digelari “rumah kencana.”

Keempat, gelar “pintu surga” (Lat: porta caeli) juga terkait erat dengan peran Maria sebagai Bunda Allah Putra. Pintu surga digambarkan sebagai tempat Allah meninggalkan “kediaman-Nya” untuk menggapai manusia. Di lain pihak, manusia dapat masuk surga melalui pintu yang dibuka oleh Yesus Kristus. Dengan melalui Maria, Allah keluar dari surga dan dengan melalui Yesus Kristus yang dilahirkan oleh Maria, manusia masuk ke dalam surga. Maka, sangat cocoklah bila Maria disebut sebagai pintu surga melalui putranya, Maria membawa Allah kepada manusia, dan sebaliknya membawa manusia kepada Allah.

Kelima, juga gelar “bintang timur” (Lat: stella mattutina) terkait erat dengan peran Maria sebagai Bunda Allah Putra. Karena Maria menjadi Ibu Yesus, Maria menjadi fajar keselamatan Allah. Bintang Timur atau kejora muncul di ufuk Timur mendahului terbitnya matahari. Maria digelari “bintang timur” karena Maria tampil mendahului munculnya Yesus Kristus Penebus, Sang Matahari.

Para legioner pasti merasa sangat kenal ayat Kid 6:10 yang menggambarkan Maria sebagai “bintang timur”: “Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?” Sebagai “bintang timur,” kehadiran Maria mendahului datangnya Sang Terang (bdk Yoh 1:5-10; 3:19). Maka, jelaslah Maria adalah Bintang Timur.

Penulis : 
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/

Jumat, 24 Mei 2013

Yohanes Pembaptis, Sang Perintis Kedatangan Anak Domba.



Yohanes Pembaptis ( Ibrani : יוחנן המטביל, Yohanan ha-mmaṭbil, Arab : يوحنا المعمدان Yuhanna Al-Ma'madan, bahasa Aram : ܝ ܘ ܚ ܢ ܢ Ioḥanan, Yunani : Ὁ Ἅγιος / Τίμιος Ἐνδοξος Προφήτης, Πρόδρομος καὶ Βαπτιστής Ἰωάννης Ho hagios / Timios Endoxos, Prophḗtēs, Prodromos, KAI Baptistḗs Ioánnes). Yohanes Pembaptis adalah seorang pengkhotbah dan tokoh agama besar disebutkan dalam Injil Canonical dan Qur ' an, Ia adalah tokoh besar dan dianggap sebagai nabi di agama Kristen , Islam , The Baha'i Faith, dan Mandaeism .

Yohanes Pembaptis adalah anak dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu Yesus. Ayahnya, Zakharia adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah. Dalam Katolik, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan seekor domba dan tanggal peringatannya adalah 24 Juni dan 29 Agustus.

Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Setelah Yesus, yang berselisih usia 6 bulan dengan Yohanes, berumur 30 tahun dan akan memulai pelayananNya, maka Ia mendatangi Yohanes untuk dibaptiskan.


Kelahiran.

Kelahiran Yohanes Pembaptis tercantum dalam Injil Lukas pasal pertama.
Awalnya pasangan Elisabet dan Zakharia tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul. Suatu hari Zakharia bertugas membakar ukupan di Bait Allah. Tiba-tiba malaikat Gabriel menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki padanya yang akan dinamai Yohanes dan banyak orang akan bersuka cita atas kelahirannya. Anak itu akan menyiapkan umat Israel untuk menyambut datangnya Mesias. Zakharia tidak percaya karena Elisabet dan dirinya sudah lanjut. Karena itu ia menjadi bisu sampai anaknya lahir.

Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus. Yesus mengatakan: "Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis." (Matius 11:11). Masa kecil Yohanes tidak banyak diketahui, kecuali ketika masih dalam kandungan Elisabet, ia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya.


Perhitungan waktu.

Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi saat imam Zakharia dari rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah. (Lukas 1:5) Rombongan Abia adalah kelompok ke-8 dari 24 kelompok imam yang bergiliran melakukan tugas di Bait Allah (1 Tawarikh 24:7-18). Ada pakar yang berpendapat giliran ini biasanya jatuh pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender Masehi. Dengan demikian Elisabet mulai hamil pada bulan Juni atau segera setelahnya.

Jika kehamilan dimulai bulan Juni, maka Yohanes Pembaptis diperkirakan lahir bulan Maret-April di tahun berikutnya, menurut kalender Masehi, yaitu sekitar Paskah Yahudi.


Karya.

Beberapa sarjana berpendapat bahwa kehidupan rohaninya banyak dipengaruhi oleh para petapa Essenes , yang mengharapkan kiamat dan dipraktekkan ritual terkait kuat dengan baptisan, meskipun tidak ada bukti langsung untuk mendukung ini.

Pada usia 30 tahun Yohanes muncul sebagai pengkhotbah di tepi Sungai Yordan dan berseru, "Bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat!". Kemudian masyarakat mengaku dosa dan bersedia dibaptis oleh Yohanes. Ketika orang menanyakan siapakah dirinya ia menjawab,"Akulah suara yang berseru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Aku membaptis kamu dengan air. Tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal. Dia yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasutNya pun aku tak pantas".


Yohanes memiliki banyak pengikut, termasuk orang-orang yang kemudian dipilih Yesus menjadi rasulNya. Yesus sendiri meminta untuk dibaptis olehnya. Ketika itu Yohanes berseru,"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" Dan dari surga berseru pula suara,"Engkaulah AnakKu yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan!".

Kebanyakan sarjana Alkitab setuju bahwa Yohanes membaptis Yesus di "Betania yang di seberang sungai Yordan", dengan rendam dalam air bersama Yesus dari tepi timur. Yohanes Pembaptis juga disebutkan oleh sejarawan Yahudi Josephus, di Aram Matius, dalam Pseudo-Clementine sastra, dan dalam Al-Qur'an . 


Yohanes Pembaptis perintis Jalan Kedatangan Yesus ?


Ada beberapa ayat dalam Perjanjian Lama yang ditafsirkan oleh orang Kristen sebagai kenabian Yohanes Pembaptis dalam peran ini. Ini termasuk sebuah bagian dalam Kitab Maleakhi 3:1 yang mengacu pada nabi yang akan mempersiapkan jalan Tuhan:
"Sesungguhnya Aku akan menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan saya: dan Tuhan, yang kamu cari, akan tiba-tiba datang ke bait-Nya, bahkan utusan dari perjanjian, yang kamu senang dalam: lihatlah, dia akan datang , demikianlah firman TUHAN semesta alam. " - Maleakhi 3:01

dan juga di akhir bab berikutnya dalam Maleakhi 4:5-6 yang mengatakan,
"Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia sebelum datangnya hari besar dan dahsyat TUHAN: Dan dia akan mengubah hati para ayah kepada anak-anak, dan hati anak-anak untuk ayah mereka, supaya aku datang dan memukul bumi dengan kutukan. "

Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus diharapkan Elia datang sebelum Mesias, memang, beberapa orang Yahudi modern terus menunggu Elia datang juga, seperti di Piala Elia Nabi di Passover Seder . Inilah sebabnya mengapa para murid meminta Yesus dalam Matius 17:10,
"Mengapa guru Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?. ' Para murid kemudian diberitahu oleh Yesus bahwa Elia datang dalam pribadi Yohanes Pembaptis,
"Yesus menjawab," Yang pasti, Elia datang dan akan memulihkan segala sesuatu. Tetapi Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, dan mereka tidak mengenalinya, tetapi telah dilakukan kepadanya segala sesuatu yang mereka inginkan. Dengan cara yang sama Anak Manusia akan menderita di tangan mereka. "Kemudian para murid mengerti bahwa ia sedang berbicara tentang Yohanes Pembaptis". - Matius 17:11-13

Bagian-bagian ini diterapkan kepada Yohanes dalam Injil Sinoptik.  Injil Yohanes menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis menyangkal hal ini,
"Sekarang ini adalah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia siapa dia. Dia tidak gagal untuk mengakui, tapi mengaku bebas," Aku bukan Mesias. "Mereka bertanya," Lalu siapa kau ? ? Apakah engkau Elia "Dia berkata," Aku tidak "" Apakah Anda nabi? "Jawab Dia," Tidak "-. Yohanes 1:19-21



Kematian.


Tak lama setelah pembaptisan Yesus, Yohanes dipenjarakan karena mengecam pernikahan Raja Herodes Antipas dengan Herodias, isteri saudara sepupunya. Pada suatu pesta di istana, Herodes sangat bersukaria atas tarian Salome, putri Herodias, dan berjanji akan memberikan apa saja yang diminta. Gadis itu bertanya kepada Herodias, maka Herodias menuntut kepala Yohanes dan Herodes pun memerintahkan untuk memenggal Yohanes. Kisah ini tercatat dalam ketiga Injil Sinoptik: Matius 14:1-12, Markus 6:14-29, dan Lukas 9:7-9.

Abad-1 sejarawan Yahudi Josephus memberikan akun sedikit berbeda dalam Antiquities orang Yahudi. Yosefus menulis bahwa Herodes telah menangkap Yohanes karena Yohanes memiliki begitu banyak pengikut yang Herodes takut mereka mungkin akan mulai pemberontakan. Herodes kemudian telah dia dieksekusi (Ant. 18,116-118).


Sebuah rekening Yohanes Pembaptis ditemukan dalam seluruh manuskrip yang ada dari Antiquities Yahudi (buku 18, bab 5, 2) oleh Flavius ​​Josephus (37-100):
"Sekarang beberapa orang Yahudi berpikir bahwa kehancuran tentara Herodes datang dari Allah, dan bahwa sangat adil, sebagai hukuman atas apa yang dia lakukan terhadap Yohanes, yang disebut Pembaptis, karena Herodes membunuh dia, yang adalah seorang pria yang baik, dan memerintahkan orang Yahudi untuk melakukan kebajikan, baik untuk kebenaran terhadap satu sama lain, dan takwa terhadap Allah, dan sebagainya untuk datang ke baptisan, karena bahwa mencuci [dengan air] akan diterima dia, jika mereka memanfaatkan itu, tidak Untuk yang menempatkan diri [atau remisi] dari beberapa dosa [hanya], tapi untuk pemurnian tubuh, seandainya masih bahwa jiwa adalah benar-benar dimurnikan terlebih dahulu dengan kebenaran Sekarang ketika [banyak] lain datang dari dalam kelompok tentang dirinya, untuk. mereka sangat sangat tersentuh [atau senang] dengan mendengarkan kata-katanya, Herodes, yang takut kalau-kalau pengaruh besar Yohanes memiliki lebih dari orang mungkin memasukkannya ke dalam kekuasaannya dan kecenderungan untuk meningkatkan pemberontakan, (karena mereka sepertinya siap untuk melakukan hal apapun dia harus menasihati,) pikir lebih baik, dengan menempatkan dia sampai mati, untuk mencegah kerusakan yang mungkin menyebabkan, dan tidak membawa dirinya ke dalam kesulitan, dengan hemat seorang pria yang mungkin membuat dia bertobat itu ketika akan terlambat. demikian ia mengirim seorang tahanan, dari marah mencurigakan Herodes, untuk Makerus , kastil saya sebelumnya disebutkan, dan ada dihukum mati. Sekarang orang-orang Yahudi memiliki pendapat bahwa kehancuran pasukan ini dikirim sebagai hukuman atas Herodes, dan tanda ketidaksenangan Allah kepadanya. 

Seperti bagian lain dalam Josephus yang berkaitan dengan tema-tema Kristen, kekhawatiran tetap atas apakah bagian itu adalah bagian dari teks asli Yosefus atau sebaliknya tambahan kemudian - dapat tanggal kembali tidak lebih dari awal abad ke-3 ketika dikutip oleh Origen di Contra Celsum . Menurut ayat ini, eksekusi John dipersalahkan atas kekalahan Herodes menderita c. 36 AD.


MakamYohanes Pembabtis.

File: Nabi Yahya Masjid, Sebastia, c. 1920.jpg
Masjid Nabi Yahya di daerah Sebastiya, dekat Nablus, West Bank Samaria, diyakini sebagai tempat Yohanes Pembaptis dimakamkan.


Penguburan-tempat Yohanes Pembaptis berada di Sebaste di Samaria , dan disebutkan terbuat dari itu peninggalan dihormati di sana sekitar pertengahan abad ke-4. Para sejarawan Rufinus dan Theodoretus catatan bahwa kuil itu dinodai bawah  Julian the Apostate itu sekitar tahun 362, tulang yang sebagian dibakar. Sebagian dari relik diselamatkan dibawa ke Yerusalem , kemudian ke Alexandria , di mana pada tanggal 27 Mei 395, mereka diletakkan di basilika yang baru didedikasikan untuk Forerunner di bekas tempat kuil Serapis . Makam di Sebaste melanjutkan, bagaimanapun, untuk dikunjungi oleh saleh peziarah , dan St Jerome menjadi saksi keajaiban yang bekerja di sana.

Apa yang menjadi kepala Yohanes Pembaptis sulit untuk menentukan. Nicephorus dan Simeon Metaphrastes mengatakan bahwa Herodias punya itu terkubur di benteng Makhaerus (sesuai dengan Josephus).

Penulis lain mengatakan bahwa itu dikebumikan di istana Herodes di Yerusalem, ada ditemukan selama pemerintahan Konstantinus I , dan dari situ diam-diam dibawa ke Emesa , di Phoenicia , di mana ia tersembunyi, tempat yang tersisa tidak diketahui selama bertahun-tahun, sampai akhirnya diwujudkan oleh wahyu pada 453.

Namun, kain pemenggalan kepala St John disimpan di Katedral Aachen . Gereja Kristen Ortodoks Koptik juga mengklaim memegang relik St Yohanes Pembaptis. Ini dapat ditemukan di sebuah biara di Mesir Hilir antara Kairo dan Alexandria. Hal ini dimungkinkan, dengan izin dari para biarawan, untuk melihat makam asli di mana sisa-sisa yang ditemukan. Klaim jelas dan mengejutkan berkaitan dengan kota Halifax di West Yorkshire , Inggris, di mana kepala Yohanes Pembaptis muncul di mantel-of-senjata resmi.

Beberapa lokasi yang berbeda mengklaim memiliki kepala terpenggal Yohanes Pembaptis. Diantaranya: Masjid Umayyah di Damaskus, San Silvestro di Capite di Roma, dan Museum Residenz di Munich, Jerman (kediaman resmi Wittelsbach penguasa Bavaria 1385-1918). kepala lainnya adalah pernah berkata akan diadakan oleh Ksatria Templar di Katedral Amiens di Perancis (dibawa pulang oleh Wallon de Sarton dari Perang Salib Keempat di Konstantinopel ), di Antiokhia di Turki (nasib pasti), dan gereja paroki di Tenterden di Kent, di mana itu diawetkan sampai Reformasi.

Sumber :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes_Pembaptis
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/John_the_Baptist

Memperkenalkan Program Keamanan Komputer Terbaru Kami : My PC Defender 2013 V-6.8 Beta.




On this occasion I would like to introduce our newest project, a computer security program that you know for a long time: "My PC Defender 2013 V-6.8 Beta". Although currently still under development, there are some implementation of new technologies that I want to share with you through our program.

Pada kesempatan ini saya ingin memperkenalkan proyek terbaru kami, sebuah program keamanan komputer yang telah anda kenal sejak lama :  "My PC Defender 2013 V-6.8 Beta". Meski saat ini masih dalam taraf pengembangan, ada beberapa penerapan teknologi baru yang ingin saya bagikan kepada anda melalui program kami ini.


My PC Defender 2013 V-6.8, a computer security program our 6th generation release 8th. If you happen to listen to some of the previous versions there are some new things in this version:
My PC Defender 2013 V-6.8, merupakan program keamanan komputer kami generasi ke-6 release ke-8.  Jika kebetulan anda menyimak pada beberapa versi sebelumnya ada beberapa hal baru dalam versi ini :
  • Supports 32 bytes and 64 bytes system. Mendukung system operasi 32 byte dan 64 byte.
  • Work in 2 operating system are completely different: Operating System Microsoft Windows and Linux Operating Systems. Bekerja dalam 2 sistem operasi yang sama sekali berbeda : Sistem Operasi Microsoft Windows dan Sistem Operasi Linux, 
  • New work systems are more focused on the temporary file, through a system of portable software work. Sistem kerja baru yang lebih menitik beratkan pada temporary file, melalui sistem kerja software portable.
  • Maximize the employment system features the latest stealth. Memaksimalkan fitur sistem kerja stealth terbaru
  • Equipped with a new computer security software that has not been available in previous versions. Dilengkapi dengan beberapa software keamanan komputer baru yang belum tersedia pada versi sebelumnya.
  • My PC Defender 2013 V-6.8 applications to implement a variety of advanced technology, articles about this subject can be found in the link: Application of Advanced Technology in the Program My PC Defender 2013. My PC Defender 2013 V-6.8 menerapkan aneka aplikasi teknologi canggih, artikel tentang bahasan ini dapat anda baca di link: Application of Advanced Technology in the Program My PC Defender 2013.

I plan soon to share the latest program next week, of course, after some problems were encountered we overcome, once again the program is still in development.
Saya merencanakan segera membagikan program terbaru tersebut minggu depan, tentunya setelah beberapa kendala yang muncul kami atasi, sekali lagi program tersebut masih dalam status pengembangan. 

Digital Fighter Alliace, Defender of Your Computer.

I hope my program is hopefully useful to you. For further development of this safety program, please visit our official blog at: http://http//mypcdefender.blogspot.com/
Harapan saya semoga program saya ini bermanfaat bagi anda. Untuk perkembangan lebih lanjut program keamanan ini, silahkan kunjungi official blog kami di : http://http//mypcdefender.blogspot.com/

Rabu, 22 Mei 2013

Penglihatan Tentang Surga ??!!

Penglihatan Tentang Surga

Saya membaca sebuah buku, “Aku Melihat Surga” yang ditulis oleh Sadhoe Soendar Singh, diperbanyak oleh Suster Karmel Bajawa. Apakah penglihatan seperti itu benar-benar menggambarkan keadaan surga? Apakah boleh dipercayai sepenuhnya? Sesudah membaca buku itu, hidup saya banyak berubah, demikian juga suami dan anak-anak saya. Seorang teman mengatakan bahwa buku itu bertentangan dengan ajaran Gereja bahwa sesudah kematian jiwa langsung menghadap kepada Allah. Bagaimana pendapat Romo?
Theodora Yohana Shienny, Surabaya

 Jawab.

Pertama, apa yang ditulis dalam buku itu adalah sebuah pewahyuan privat yang tidak mengikat untuk dipercayai. Memperhatikan bahwa buku ini sudah memiliki “Imprimatur” dan “Nihil Obstat,” dan sesudah membaca sendiri seluruh isi buku itu, saya meneguhkan bahwa tidak ada ajaran yang bertentangan dengan ajaran resmi Gereja Katolik.

Kedua,
wahyu privat seringkali bisa membantu kita untuk mengerti lebih baik wahyu umum dalam diri Yesus Kristus. Keterbatasan kemampuan insani kita membutuhkan sarana bantu yang sesuai dengan kemampuan insani kita. Gambaran-gambaran dalam buku kecil ini bisa membuat banyak ajaran Gereja lebih bisa kita cerna dan kita pahami. Tidak heran jika gambaran-gambaran konkret itu membantu juga penghayatan iman kita.

Namun demikian, rincian gambaran tentang surga atau keadaan sesudah kematian tidak boleh dimutlakkan seolah-olah itulah gambaran yang sesungguhnya. Keadaan sesudah kematian, apalagi surga, adalah keadaan yang mengatasi konsep-konsep kita dan tidak bisa digambarkan secara tuntas oleh konsep-konsep kita (bdk 1 Kor 2:9). Gambaran-gambaran itu bisa mempunyai dampak positif dan bisa sangat membantu, tetapi janganlah mematok seolah “ya begitulah surga.” Sangat mungkin bahwa rincian gambaran surga atau keadaan sesudah kematian itu sangat berbeda dengan kesaksian orang lain.

Ketiga,
Katekismus memang mengajarkan bahwa sesudah kematian setiap orang langsung diganjari sesuai dengan pekerjaan dan imannya (KGK 1021-1022). Kalau diingat bahwa sesudah kematian, arwah kita tidak tergantung pada ruang dan waktu lagi, maka kata “langsung” di sini tidak menyangkut soal waktu, tetapi soal tahapan. Artinya, arwah tidak menjalani proses reinkarnasi atau hidup kembali ke dunia, tetapi tahapan sesudah kematian ialah pengadilan khusus di hadapan Allah. Ini berlaku untuk setiap orang dan semua orang.

Keempat, buku ini membantu kita mempunyai gambaran lebih konkret tentang beberapa ajaran Gereja. Misalnya, gambaran tentang apa yang terjadi waktu meninggal, yaitu bahwa roh-roh baik menjemput jiwa yang baik, sedangkan roh-roh jahat menjemput jiwa yang jahat. Pada saat kematian, jiwa yang hidup tanpa persiapan akan dipenuhi kebingungan dan keputusasaan, sebaliknya mereka yang hidup menurut Sabda Tuhan akan dihantar oleh para malaikat dan dipenuhi dengan sukacita.

Lukisan tentang pengadilan khusus yang dialami setiap jiwa sesudah kematian juga sangat membantu penalaran kita yang terbatas ini. Sesudah kematian, kita masing-masing akan transparan sehingga bisa saling dilihat kebaikan atau keburukan yang ada dalam diri kita. Pikiran kita akan dibuka sehingga kita sendiri mengerti betapa Allah sangat mencintai kita dan betapa kita seringkali menolak tawaran kebaikan Allah. Jiwa yang buruk akan menyadari sendiri keburukan yang ada dalam dirinya dan tidak tahan berhadapan dengan Allah.

Gambaran tentang tingkatan kebaikan atau kejahatan yang dimiliki oleh jiwa kita, memang tidak ada dalam ajaran Gereja, tetapi hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Gereja. Gambaran seperti itu bisa sangat membantu kita memahami bahwa setiap orang menerima ganjaran atau hukuman sesuai dengan apa yang dilakukan dalam hidupnya di dunia. Dengan demikian, bukan Allah yang menentukan hukuman atau ganjaran, tetapi perbuatan kita sendiri. (Bdk Mat 25: 31-46).

Sharing dari Soendar Singh mengajak kita untuk melihat hidup ini dengan mata iman, mengasimilasi cara pandang Tuhan yang berbeda dengan cara pandang duniawi kita. “Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Mrk 4:22) Kesaksian ini meneguhkan ajaran tentang api penyucian, dan bahwa doa-doa kita sangat berguna untuk membantu para arwah di api penyucian. Menarik juga dicermati kesaksian bahwa ganjaran dan hukuman bagi setiap orang sudah mulai di dalam hatinya sendiri selama hidup di dunia ini. Damai dan sukacita surgawi sudah bisa dialami dan dirasakan juga selama hidup ini jika kita mencintai Allah.

Penulis : Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/, Kamis, 21 Februari 2013 14:59 WIB.

Di luar Gereja Tidak Ada Keselamatan (extra ecclesiam nulla salus) !

Keselamatan di Luar Gereja

Saya mau tanya Romo, bagaimana pandangan dan posisi Gereja sekarang (post-Konsili Vatikan II) tentang “extra ecclesiam nulla salus (EENS)”?
Andri Malau, clemensmalau@gmail.com

Jawab :


Pertama, ungkapan extra ecclesiam nulla salus (di luar Gereja tidak ada keselamatan) berasal dari Santo Siprianus dari Karthago pada abad ketiga dan bisa ditemukan di antara surat-suratnya. Ungkapan ini kemudian juga muncul dalam dokumen resmi dari Konsili Lateran IV (1215) yang mengatakan: “Hanya ada satu Gereja umat yang universal, dan di luar Gereja itu tidak ada yang diselamatkan.” Dalam perkembangan sejarah, banyak bapa Gereja maupun orang kudus yang memberikan komentar dan penafsiran atas ungkapan ini. Penfasiran-penafsiran itu tidaklah seragam, tetapi beraneka macam. Ada yang menafsirkan bahwa kepastian keselamatan ada dalam Gereja atau juga bahwa ini adalah kesombongan orang Katolik. Benarkah demikian?

Kedua, ungkapan extra ecclesiam nulla salus secara positif berarti bahwa semua keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja yang adalah Tubuh Mistik-Nya. Keberadaan Gereja itu sangat penting dan menentukan dalam hal keselamatan.

Ajaran ini masih dipegang teguh oleh Gereja seperti dikatakan Konsili Vatikan II: “Berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi, konsili mengajarkan bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam Tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis, Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu, andaikata ada orang yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.” (LG 14) Ajaran di atas diulangi dalam Katekismus no 846-848. Dibutuhkan penafsiran yang tepat untuk mengerti ajaran Katekismus ini.

Ketiga, Gereja yang dimaksud dalam ungkapan extra ecclesiam nulla salus adalah Tubuh Mistik Kristus. Konsili Vatikan II menegaskan bahwa Tubuh Mistik Kristus ini berada dalam Gereja Katolik (LG 8). Penggunaan kata “berada” (bukan “adalah”) secara sengaja dipilih untuk menunjukkan bahwa selain dalam lembaga Gereja Katolik, unsur-unsur pengudusan dan kebenaran dari Tubuh Mistik itu bisa ditemukan dalam persekutuan-persekutuan lain di luar Gereja Katolik.

Apakah ini berarti bahwa Paus, sakramen-sakramen, khususnya Ekaristi, juga otoritas Gereja, tidak dibutuhkan dan berlebihan untuk Gereja Katolik? Seorang Katolik tidak boleh menjadi seolah minimalis. Gereja Katolik menyadari bahwa kepadanya telah dipercayakan kepenuhan sarana-sarana keselamatan. Segala berkat Perjanjian Baru telah dipercayakan kepada dewan rasuli yang dikepalai oleh Petrus (UR 3). Karena telah dipercayai banyak, maka banyak pula yang dituntut daripadanya (Luk 12:48). Kita diberi tanggung jawab untuk memberikan kesaksian kepada dunia.

Keempat, Katekismus juga mengajarkan bahwa ungkapan extra ecclesiam nulla salus itu tidak berlaku untuk mereka, yang tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal Kristus dan Gereja-Nya: “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal.” (LG 16) (KGK 847).

Konsili Vatikan II menegaskan lagi: “Sebab karena Kristus telah wafat bagi semua orang, dan panggilan terakhir manusia benar-benar hanya satu, yakni bersifat Ilahi, kita harus berpegang teguh, bahwa Roh Kudus membuka kemungkinan bagi semua orang, untuk dengan cara yang diketahui oleh Allah, digabungkan dengan misteri Paskah itu.” (GS 22).

Sekalipun Allah bisa bekerja melalui sarana-sarana lain, tetapi peran Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus tidaklah dihapuskan. Ungkapan itu merupakan motivasi misioner bagi Gereja untuk dengan penuh semangat mewartakan Injil (LG 13 dan AG 3) sebab secara wajar Kristus menyebarkan keselamatan melalui Gereja-Nya.

Penulis : Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/, Selasa, 21 Mei 2013 09:38 WIB

Selasa, 21 Mei 2013

20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional Indonesia, Hari Kebangkitan Bangsa Indonesia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiopl_NomFts0HNZdoMKRPf1A7qhEkj4L3Y4L5DpK6EG0ZRKl-7Oz6YDRw49EhjectA9Z5TsxTXBoN_yf4LrPx9fasRFaocOXq7dZiooJ3wWCm21nLDCrEeEBW3Y3AM8_D7X9OO94Yd-WDm/s1600/5598082040_929983d377.jpg

Saudaraku sebangsa dan setanah air Indonesia yang saya cintai hari ini kita memperingati 105 kebangkitan Nasional. 

Sejak 1596 hingga tahun 1945, bangsa kita dijajah oleh kolonialisme bangsa asing. Terlepas mereka adalah Bangsa Belanda, Inggris, Spanyol, Portugis ataupun Jepang, mereka adalah sama. Bangsa kita telah diperbudak oleh mereka, aneka sumber daya alam maupun sumber daya manusia telah dibabat habis oleh mereka.

Untunglah pada tahun 1908 para leluhur kita menyadari kemalangan nasip Bangsa Indonesia, dengan timbulnya kesadaran persatuan dan kesatuan timbulah rasa kebersamaan diantara sesama bangsa terjajah. Suku bangsa, bahasa, adat istiadat melebur jadi satu, menjadi satu tekad : Satu Indonesia, Indonesia Merdeka. 

Video Indonesian War of Independence 1945-1949

Tahun 1945 - 1950 para leluhur kita yang lain telah meregang nyawa untuk kemerdekaan bangsa ini, selama masa-masa tersebut bayi baru lahir bernama Indonesia mengalami banyak guncangan, namun selama masa itu pula kita tetap bertahan. 

Tahun 1950-1965 bangsa kita tumbuh dalam aneka bentuk perpecahan dan konflik, namun semua hal tersebut mendidik bangsa ini menjadi dewasa.

Tahun 1965-sekarang generasi muda berusaha menumbuhkan kemajuan dalam aneka bentuk dan bidang, terlepas segala bentuk kesalahan yang dilakukan kita bisa menerima dan memaafkan mereka.

Kini para generasi tua sudah berlalu, yang ada hanya kita, ya saya dan anda !
  1. Apakah generasi muda kita hanya bisa jadi generasi pemalas dan konsumtif ? Hari-hari mereka banyak dipenuhi dengan update status jejaring sosial dan keinginan terkenal secara instan !
  2. Apakah generasi muda kita hanya bisa demo dan tawuran ? hampir setiap hari berita di televisi dipenuhi berita demo yang anarkhis atau tawuran tiada berkesudahan !
  3. Apakah generasi muda kita sudah rusak semua oleh pornografi dan narkoba ? Berapa banyak remaja putri kita diperkosa lewat jejaring sosial atau dipaksa diperas ekonominya menjadi pecandu narkoba !
  4. Apakah generasi muda kita ingin eksisi dengan ditakuti sebagai "anggota geng motor" atau organisasi premanisme ?

Anda tentu dapat menambahkaaneka pertanyaan lain sesuai dengan tingkat wawasan anda !

Kini tahun 2013 bangsa kita telah merdeka dari penjajahan fisik kolonialis tersebut, namun mari kita sadari secara ekonomi, sosial,budaya dan teknologi kita adalah tetap sebagai bangsa terjajah. 
  1. Di bidang ekonomi kita ingat tahun 1996 kemajuan ekonomi kita diporak porandakan oleh mereka para kapitalis. 
  2. Di bidang sosial budaya sadari berapa banyak para remaja generasi muda kita hancur oleh apa yang kita sebut jejaring sosial, peristiwa perkosaan akibat banyaknya tontonan pornografi.
  3. Di bidang teknologi kita sadari juga betapa kita dibuat ngiler dengan aneka promosi iphone, Ipad, tablet, atau aneka produk teknologi tersebut.

Saya tidak munafik, sayapun memiliki 2 akun facebook, 5 akun blok, 1 akun twetter. Sejauh ini akun saya tersebut saya gunakan untuk membantu memajukan bangsa ini, termasuk blog yang sedang anda baca ini. Internet sehat dan jejaring sosial yang santun mari kita budayakan, seperti pelajaran sekolah yang kita terima dulu : ambil yang baik, manfaatkan semaksimal mungkin, hindari/ jangan lakukan yang buruk.

Pada kesempatan ini ijinkan saya mengajak anda semua untuk mengelorakan semangat Indonesia adalah milik kita, kita tidak rela bangsa ini dijadikan jajahan dalam aneka bentuk, mari saudara kita bangkit bersatu kita sumbangkan segala kemampuan kita dalam segala bidang kemampuan anda semua, untuk memajukan bangsa Indonesia ini.


INDONESIAKU, INDONESIAMU
BANGSAKU, BANGSAMU
TANAH AIR INI MILIKKU, MILIKMU, MILIK KITA SEMUA,
KITA UPAYAKAN KITA JAGA, KITA LESTARIKAN, KITA MAJUKAN
UNTUK 1 (SATU) INDONESIA
SATU UNTUK SEMUA, SEMUA UNTUK SATU !
INDONESIA MAJU, HARGA MATI !!!

APA YANG TELAH ANDA LAKUKAN UNTUK INDONESIA ?

Sabtu, 18 Mei 2013

"Anak yang Terbaring Sakit di Sepeda Itu Selalu Ikut Ayahnya".

Anak yang Terbaring di Sepeda Itu Selalu Ikut Ayahnya
Sapto Sunardo membawa anaknya yang sakit di setang sepeda, melintas di Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013). Anaknya yang berusia 4 tahun sakit dan dibaringkan di setang sepeda serta ditutupi kantong kresek hitam dan kaki menjuntai di depan setang sepeda bututnya.

 Hari masih pagi ketika Soekarna mengayuh sepedanya dengan perlahan di Jalan Jagakarsa, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013). Soekarna harus berhati-hati membawa sepedanya karena anaknya yang berumur empat tahun terbaring di setang sepedanya.

Selembar plastik hitam menutupi badan bocah itu untuk melindungi dari curahan air hujan, yang saat itu gerimis mengguyur jalanan Ibu Kota yang dilewati Soekarna. Kaki mungil sang anak terjuntai tak bertenaga di atas tumpukan kertas yang menjadi alas badannya.

Seorang pengendara motor berjalan lambat sejajar kepada Soekarna. "Maaf pak, kenapa anaknya kok ditutup kantung keresek?" tanya si pengendara motor.

Dengan lirih, Soekarna menjawab, "Anak saya sakit, tapi saya tidak punya uang." Terpancar ekspresi kebingungan di raut wajahnya.

http://data.tribunnews.com/foto/images/hl/20130516_sapto-sunardo-bangga-anaknya-dapat-beasiswa_8322.jpg

Lelaki itu kebingungan bagaimana mengobati anaknya yang sakit. Tak mudah memang bagi warga miskin seperti dirinya ketika didera masalah kesehatan. Si pengendara motor kemudian memberikan sedikit uang kepada Soekarna dengan tujuan agar anaknya yang sakit segera dibawa berobat.

"Darma enggak sakit parah, cuma meriang doang. Darma memang mau hujan mau panas selalu pengin saya, kecuali benar-benar sakit berat, baru saya tidak ajak," kata Sapto, Kamis (16/5/2013), saat dijumpai di rumahnya, Jalan Moh Kahfi 1 Gang Damai, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sapto mengakui, saat ini biaya rumah sakit memang semakin mahal. Oleh sebab itu, jika anaknya sakit, Sapto lebih senang memberi ramuan obat tradisional kepada anak-anaknya. "Enggak pernah ke dokter karena biaya dokter mahal. Jadi, pakai obat tradisional saja, daun sirih sama air hangat, terus diminumin," ujar bapak lima anak asal Solo, Jawa Tengah.

Bermertua Diplomat, Berijazah Sarjana, Sapto Berjualan Keliling dengan Sepeda
 Anak yang terbaring di depan setang sepeda di Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu selalu ingin ikut ke mana pun ayahnya pergi. Dalam kondisi sakit sekalipun, ia ingin dekat dengan sang ayah.

Soekarna terus mengayuh sepedanya, melaju dari arah Setu Babakan menuju Pasar Minggu. Jika di bagian depan sepedanya terbaring anaknya yang sakit, bagian belakang (boncengan) sepedanya penuh dengan berbagai barang bawaan. Ada tumpukan kardus, sangkar burung yang telah rusak, dan sebuah tas lusuh yang menemani perjalanannya.

Bermertua Diplomat, Berijazah Sarjana, Sapto Berjualan Keliling dengan Sepeda
Sapto Sunardo saat memperlihatkan foto-foto anak bungsunya Darmawan Santoso di telpon genggam miliknya pada Kamis (16/5/2013) saat dijumpai di kediamannya

Anak itu bernama Darmawan Santoso (3). Ayahnya bernama Sapto Sunardo (bukan Soekarna seperti diberitakan sebelumnya). Sapto mengatakan, saat ini, anaknya memang sakit, tetapi hanya meriang biasa dan tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Menurut Sapto, dia telah terbiasa membawa anak bungsunya itu selama ia bekerja setiap hari.

Dalam kesehariannya, Sapto berprofesi sebagai pedagang burung dan ikan hias keliling dengan menggunakan sepeda. Istri Sapto, Yunita Herawati, juga berprofesi sebagai pedagang keliling dengan menggunakan sepeda. Yunita menjual minuman susu fermentasi. Kesibukan Yunita inilah yang membuat Sapto tidak bisa meninggalkan Darma sendirian di rumah.

"Kalau kerja kantoran enak, mungkin kalau hujan bisa izin. Kalau dagang kan gak bisa, siapa yang mau gaji," kata pria lulusan S-1 jurusan Pertanian Universitas Slamet Riyadi, Solo.

Sapto dan Yunita telah memiliki lima anak dari pernikahan mereka. Pasangan ini tinggal di rumah petak dengan dua kamar tidur dan berdempetan dengan rumah lain. Anak Sapto yang paling sulung saat ini telah duduk di kelas XII di SMK Negeri 41, tidak jauh dari rumahnya. Anak kedua duduk di bangku kelas I SMK, sedangkan anak ketiga masih kelas III SD dan yang keempat kelas I SD.

"Bentar lagi anak (sulung) saya pengumuman kelulusan, mudah-mudahan saja lulus terus nanti bisa kuliah," ucap Sapto.

Dalam kesehariannya, Sapto mengayuh sepedanya melewati Jalan Jagakarsa untuk menjual burung maupun ikan hias di kawasan Jalan Ampera. Kadang-kadang ia juga berjualan di Kemang. Di sepeda itu pula, ia menempatkan segala peralatan jualannya, termasuk kandang burung dan wadah ikan, di boncengan belakang sepeda.

Darma yang belum bersekolah juga ikut dengannya. Sapto membuatkan tempat khusus dari buntalan kain untuk tempat duduk anaknya. Tempat duduk untuk Darma ini diletakkan di depan setang sepeda butut milik Sapto. Fotografer Warta Kota, Adhy Kelana, sempat mengabadikan perjalanan Sapto di tengah suasana gerimis bersama Darma yang tengah berbaring di bantalan setang sepeda itu, Rabu (15/5/2013).


Tentang Sapto Sunardo.




http://us.images.detik.com/content/2013/05/16/10/184951_anaksepedadalam.jpg

Lelaki paruh baya ini adalah Sapto Sunardo. Sehari-hari, dia berkeliling di sekitar kawasan Setu Babakan hingga Pasar Minggu menggunakan sepedanya untuk menjual burung dan ikan hias. Istri Sapto, Yunita Herawati, juga pedagang keliling yang menjual minuman susu fermentasi. Darmawan Santoso, anaknya yang baru berusia tiga tahun, adalah anak lelaki yang selalu menemaninya dan terjepret kamera wartawan sedang tidur di setang sepeda.

Nama lelaki ini mendadak menyeruak di pemberitaan setelah fotonya menunggang sepeda ontel dengan anaknya terbaring di setang sepeda terpampang di sebuah media. Gambaran sosok dan kehidupan sederhananya bersama keluarga tak memperlihatkan bahwa mertuanya adalah seorang mantan diplomat. Ya, Isteri Sapto sebenarnya bukan berasal dari keluarga tidak mampu. Mertua Sapto adalah seorang diplomat. Sapto sendiri adalah seorang sarjana.


Bermertua Diplomat, Berijazah Sarjana, Sapto Berjualan Keliling dengan Sepeda
Dua foto yang dipajang di ruang tamu di kediaman Sapto Sunardo. Di foto sebelah kiri, merupakan foto paman Sapto yang sedang bersalaman dengan Mantan Presiden Soeharto. Sedangkan foto di sebelahnya memperlihatkan mertua Sapto yang sedang bersalaman dengan Mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno


"Saya tak ingin menggantungkan hidup pada mertua," kata Sapto saat dijumpai, Kamis (16/5/2013). Dia mengaku ikhlas menjalani hidup sederhana asalkan dari keringat sendiri. Prinsip ini, menurut dia, dipahami betul oleh istrinya, Yunita Herawati. Biarlah, kata dia, hidupnya berjalan tanpa tergantung pada orang lain.

"Bapak istri saya diplomat, tapi ya biarlah orangtua mampu ya biar orangtua," ujar Sapto dengan lugas. Kalaupun di Jawa punya rumah banyak, kata dia, pada kenyataannya di Jakarta kehidupannya memang sederhana. Dia dan keluarga tinggal di Jalan Moh Kahfi 1, Gang Damai, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Bahkan Sapto enggan menyebutkan nama mertuanya yang mantan diplomat itu, pun membahasnya. Meski demikian, di dinding ruang tamu terpampang potret seseorang yang tengah bersalaman dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno berlatar sebuah bandara. Sapto tidak menampik lelaki dalam potret itu adalah ayah sang istri.

Dalam foto lain di ruang yang sama, terlihat juga seorang lelaki tengah bersalaman dengan Presiden Soeharto. Sapto menyebut lelaki itu sebagai paman dari garis ibu, seorang kepala koperasi di Boyolali, Jawa Tengah. "Itu adik ibu saya," sebut dia.


Sarjana

Sosok keseharian Sapto juga tak menampakkan bahwa dia adalah seorang sarjana lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah. Insinyur pertanian adalah titel akademisnya. Biasanya orang hanya terkejut setiap kali dia menjelaskan soal ikan hias dan burung yang menjadi dagangannya.

"Karena pekerjaan saya seperti ini, orang tahunya saya tidak sekolah," kata Sapto. Setiap kali ada pembeli yang terkejut dengan penjelasannya yang detail ketika ditanya soal ikan dan burung, dia pun hanya diam. "Daripada bilang insinyur, tapi pekerjaannya begini."

Sapto dan Yunita memiliki lima anak. Si sulung kini duduk di kelas XII SMK 41, sedangkan anak kedua kelas X di sekolah yang sama. Lalu, anak ketiga masih duduk di bangku kelas III SD, aak keempat kelas I SD, dan si bungsu adalah Darmawan yang membuatnya mendadak terkenal itu.

Pilihan sikap hidup sepertinya masih akan membuat hari-hari Sapto seperti saat sebelum fotonya muncul di media massa. Lengkap dengan buntalan kain yang menjadi tempat duduk Darmawan di setang, si bungsu yang lengket ke mana pun bapaknya berada. Foto mereka berdua dari bidikan lensa fotografer harian Warta Kota Adhy Kelana, Rabu (15/5/2013), menjadi saksi bisu perjalanan hidup yang telah dipilih dan ditekuninya.


Penulis : Alsadad Rudi
Editor : Laksono Hari W
Sumber : http://megapolitan.kompas.com/, Kamis, 16 Mei 2013, 22:45 WIB.

Segala Hal Tentang Doa Rosario.



Makna doa Rosario

Rosario sebenarnya adalah doa renungan atas misteri keselamatan (dari saat Yesus mulai dikandung sampai Ia dimuliakan di surga dan mengutus Roh Kudus – seluruhnya 20 peristiwa). Sembari mendaras Salam Maria berulang-ulang (10 kali), para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario.

Doa yang terus diulang-ulang ini sangat membantu memusatkan perhatian pada misteri keselamatan yang direnungkan. Tetapi hendaknya diingat bahwa doa-renungan ini harus dibangun dan dipupuk oleh iman; maka baik kalau bacaan-bacaan singkat, renungan atau ayat-ayat nyanyian disisipkan di antara setiap 10 doa Salam Maria.

Kalau tidak dilandasi iman, ada bahaya bahwa doa rosario menjadi rentetan kata-kata yang kosong.



Doa Rosario adalah doa renungan 
Doa Rosario adalah doa renungan. Sambil mendaras doa Salam Maria berulang-ulang (10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan pimpinan Gereja:
  1. Doa rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas. (Surat Apostolik Rosario Perawan Maria [RPM] no. 5)
  2. Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai "latihan kekudusan" yang sejati. Kita memerlukan kehidupan Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa. (No. 32: AAS 93 (2001), 288)
  3. Doa Rosario adalah doa renungan yang sangat indah. Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan maknanya. Tanpa renungan, doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis. Ini bertentangan dengan anjuran Yesus: 'Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan' (Mat 6:7). Sedari hakikatnya, pendarasan Rosario membangun irama yang tenang dan tetap. Ini akan membantu orang untuk merenungkan misteri-misteri kehidupan Kristus. (Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 156; RPM no. 12)


Doa Rosario adalah ringkasan Injil

Doa Rosario adalah "ringkasan Injil", karena di dalamnya dirangkai dan direnungkan sejarah keselamatan yang dipaparkan dalam Injil; mulai kisah-kisah sekitar inkarnasi sampai dengan kebangkitan dan kenaikan Tuhan. Dengan ditambahkannya satu rangkaian peristiwa baru, yakni peristiwa terang, doa Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh. Kini renungan Rosario mencakup: peristiwa-peristiwa sekitar inkarnasi dan masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa gembira), peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum (peristiwa-peristiwa terang), peristiwa-peristiwa sekitar sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa sedih), dan kenangan akan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia). (RPM no. 19)


Doa Rosario adalah doa Kristologis .

Doa Rosario adalah salah satu doa Kristiani yang sangat Injili, yang intinya adalah renungan tentang Kristus. Sebagai doa Injil, Rosario dipusatkan pada misteri inkarnasi yang menyelamatkan, dan memiliki orientasi Kristologis yang gamblang. Unsurnya yang paling khas adalah pendarasan doa Salam Maria secara berantai. Tetapi puncak dari Salam Maria sendiri adalah nama Yesus. Nama ini menjadi puncak baik dari kabar/salam malaikat, "Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu," maupun dari salam ibu Yohanes Pembaptis, "Terpujilah buah tubuhmu" (Luk 1:42). Pendarasan Salam Maria secara berantai itu menjadi bingkai, dimana dirajut renungan atau kontemplasi atas misteri-misteri yang ditampilkan lewat Rosario. (Paus Paulus VI, Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 46)


Untaian Rosario .

Doa Rosario melahirkan sebuah alat untuk menghitung jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, yakni Rosario atau kalung Rosario. Jari-jari tangan bergerak dari satu manik-manik ke satu manik-manik lainnya sejalan dengan didaraskannya doa. Tanpa harus menghitung di dalam ingatan jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, pikiran seseorang akan lebih bisa mendalami, dalam meditasi, peristiwa-peristiwa suci dalam Doa Rosario.

Lima dekade rosario meliputi lima kelompok sepuluh manik-manik, dengan tambahan manik-manik besar pada tempat longgar sebelum tiap dekade-nya. Doa Salam Maria diucapkan pada tiap manik-manik dalam sebuah dekade, sementara doa Bapa Kami diucapkan pada manik-manik besar. Sebuah peristiwa baru diumumkan dan didalami pada saat jari tangan berhenti pada manik-manik yang besar.

Beberapa rosario, terutama yang digunakan oleh beberapa ordo/tarekat keagamaan, memiliki lima belas dekade, merujuk pada lima belas peristiwa suci tradisional dari Doa Rosario. Baik rosario dengan lima maupun lima belas dekade semuanya terikat pada sebuah untaian pendek, yang bermula pada sebuah Crucifix diikuti oleh sebuah manik-manik besar, tiga manik-manik kecil dan sebuah manik-manik besar sebelum menyambung pada keseluruhan rosario tadi. Pendarasan rosario dimulai pada untaian pendek, mengucapkan Kredo Para Rasul (Aku Percaya) di Crucifix, satu doa Bapa Kami pada manik-manik besar pertama, tiga doa Salam Maria pada tiga manik-manik kecil berikutnya, dan doa Kemuliaan pada manik-manik besar berikutnya. Pendarasan dekade-dekade rosario lantas mengikuti.

Walaupun menghitung doa dengan menggunakan untaian manik-manik telah menjadi kebiasaan, Doa Rosario nyatanya tidak mengharuskan penggunaan untaian manik-manik tersebut. Doa ini bisa didaraskan dengan menggunakan alat-alat menghitung lainnya, dengan menghitung menggunakan jari tangan seseorang, atau menghitungnya tanpa alat apa pun.



Doa-doa dalam Rosario .
  • Tanda Salib
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

  • Syahadat Para Rasul
Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita;
yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus;
disalibkan, wafat dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa;
dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal,
Amin.

  • Bapa Kami
Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Amin.

  • Salam Maria
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati,
Amin.

  • Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad,
Amin.

  • Terpujilah ...
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef,
sekarang dan selama-lamanya.

  • Doa Fatima
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu,
Amin.



Peristiwa-Peristiwa dalam Doa Rosario.
  1. Peristiwa-persitiwa Gembira : Pada hari Senin dan Sabtu; pada masa Adven dan Natal.
  2. Peristiwa-peristiwa Sedih : Pada hari Selasa dan Jumat; pada masa Puasa.
  3. Persitiwa-peristiwa Mulia : Pada hari Rabu, Sabtu dan Minggu; pada masa Paska.
  4. Peristiwa-peristiwa Terang : Pada hari Kamis.


  • Peristiwa Gembira
  1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38)
  2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk 1:39-45)
  3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Luk 2:1-7)
  4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:22-40)
  5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2:41-52)


  • Peristiwa Terang .
  1. Yesus dibaptis di Sungai Yordan (Mat 3: 13-17)
  2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta perkawinan di Kana (Yoh 2:1-12)
  3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat 3:2, 4:17-23, Mrk 1:15)
  4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (Mat 17:1-9)
  5. Yesus menetapkan ekaristi (Mrk 14:22-23, Luk 22:19-29)


  • Peristiwa Sedih.
  1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22:39-46)
  2. Yesus didera (Yoh 19:1)
  3. Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3)
  4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Kalvari (Luk 23:26-32)
  5. Yesus wafat di salib (Luk 23:44-49)


  • Peristiwa Mulia
  1. Yesus bangkit dari antara orang mati (Luk 24:1-12)
  2. Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53)
  3. Roh Kudus turun atas Para Rasul (Kis 2:1-13)
  4. Maria diangkat ke surga (1Kor 15:23; DS 3903)
  5. Maria dimahkotai di surga (Why 12:1; DS 3913-3917)


Doa Berikut dapat disampaikan sebelum doa Rosario:
Bunda Maria, Ratu Rosario Engkau sudi datang ke Fatima, memberitakan kepada ketiga anak gembala harta rahmat yang terkandung dalam doa Rosario. Sudilah membangkitkan dalam hatiku devosi ini, agar dengan merenungkan misteri" penebusan puteraMu aku diperkaya dengan hasil buahnya, membawa perdamaian bagi dunia dan pertobatan bagi para pendosa, serta memperoleh anugerah khusus yang kumohon dalam doa Rosario ini, yaitu .... (Sebutlah di sini permohonanmu) Aku mohon semuanya itu demi kemuliaan Allah, untuk menghormat Engkau dan untuk mendapatkan keselamatan jiwa bagiku dan bagi sekalian orang, Amin.


Urutan Doa Rosario.
  1. Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
  2. Syahadat Para Rasul ...
  3. Kemuliaan ...
  4. Terpujilah ...
  5. Bapa Kami ...
  6. Salam Putri Allah Bapa. Salam Maria ...
  7. Salam Bunda Allah Putra. Salam Maria ...
  8. Salam Mempelai Allah Roh Kudus. Salam Maria ...
  9. Kemuliaan ...
  10. Terpujilah ...
  11. Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Pertama ...
  12. Bapa Kami ...
  13. Salam Maria ... (10 kali)
  14. Kemuliaan ...
  15. Terpujilah ...
  16. Ya Yesus ...
  17. Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Kedua ...
  18. Bapa Kami ...
  19. Salam Maria ... (10 kali)
  20. Kemuliaan ...
  21. Terpujilah ...
  22. Ya Yesus ...
  23. Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Ketiga ...
  24. Bapa Kami ...
  25. Salam Maria ... (10 kali)
  26. Kemuliaan ...
  27. Terpujilah ...
  28. Ya Yesus ...
  29. Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Keempat ...
  30. Bapa Kami ...
  31. Salam Maria ... (10 kali)
  32. Kemuliaan ...
  33. Terpujilah ...
  34. Ya Yesus ...
  35. Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Kelima ...
  36. Bapa Kami ...
  37. Salam Maria ... (10 kali)
  38. Kemuliaan ...
  39. Terpujilah ...
  40. Ya Yesus ...
  41. Dapat diakhiri dengan doa penutup :

Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami. Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini. Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangMu yang besar kepada kami. Dan Yesus, PuteraMu yang terpuji itu, semoga Kau tunjukkan kepada kami. O Ratu, O ibu, O Maria, Bunda Kristus.

P. Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah

U. Supaya kami dapat menikmati Janji Kristus.
Marilah Berdoa : "Ya Allah, Putera-Mu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Kami mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario Suci Santa Perawan Maria, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin."

Penyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber : 
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Rosario
  2. http://www.imankatolik.or.id/doarosario.html

Selasa, 14 Mei 2013

Segala Hal Tentang Doa Salam Maria.


File: Magnificatio.jpg

Bagi anda yang beragama Katolik tentu tidak asing lagi dengan Doa Salam Maria, ya doa pokok yang selalu menemani hari-hari saya dan anda. Melalui artikel ini mari kita mengenal segala seluk beluk doa kepada ibu rohani kita ini, dengan harapan anda dapat berdoa kepada Bunda Maria secara lebih mendalam lagi.

Salam Maria, dalam bahasa Latin disebut doa "Ave Maria", adalah doa tradisional Katolik kepada Maria, bunda Yesus untuk memohonkan perantaraannya. Doa ini digunakan di kalangan Gereja Katolik Roma dan merupakan dasar dari doa rosario. Selain itu, Salam Maria juga digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, serta berbagai kelompok lainnya dalam tradisi Katolik, termasuk Anglikan, Katolik Independen dan Katolik Lama. 

Anglo-Katolik juga mempekerjakan Salam Maria dalam praktek ibadah. Tradisional Anglo-Katolik menggunakan doa dalam banyak cara yang sama seperti Katolik Roma , termasuk penggunaan Rosario dan pembacaan Angelus . Banyak Anglikan gereja berisi patung Perawan Maria , dan setia menggunakan doa renungan termasuk Salam Maria.

Martin Luther, pendiri Lutheranisme, percaya bahwa Maria harus diadakan di hormat tertinggi. Meskipun ia tidak setuju penghormatan terhadap Maria, dia menganjurkan penggunaan paruh pertama Salam Maria (yaitu, "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan besertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. ") sebagai tanda penghormatan dan pengabdian kepada Perawan.

Suatu bentuk yang agak berbeda dari doa yang digunakan dalam Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental gereja dan kelompok lain dari Kekristenan Timur .



Penggunaan Doa Salam Maria.

Salam Maria adalah elemen penting dari Rosario, sebuah metode doa yang digunakan terutama di kalangan Ritus Latin (Barat) Katolik. Para Gereja Katolik Timur mengatakan versi yang sama dari Salam Maria. Rosario terdiri tradisional dari tiga set dari lima peristiwa, masing-masing mysteries (peristiwa )terdiri dari  sepuluh doa Salam Maria.

Jumlah 150 doa Salam Maria dari Rosario setara dengan 150 mazmur. Ini merenungkan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus selama masa kecilnya (Joyful Mysteries = Peristiwa Gembira ), Passion = Sengsara (Sorrowful Mysteries = Peristiwa Sedih), dan dari seterusnya kebangkitan-Nya (Mysteries Glorious = Peristiwa Mulia).

Satu set, Mysteries Luminous = Peristiwa Cahaya, diusulkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2002. Setiap Peristiwa ini terdiri atas satu Bapa Kami (Pater Noster atau Doa Bapa Kami), sepuluh Doa Salam Maria, dan satu Doa Kemuliaan (Gloria Patri) ( Doxology ).

Salam Maria juga merupakan bagian tengah dari Angelus , pengabdian yang umumnya dibacakan tiga kali sehari oleh banyak umat Katolik, serta beberapa Anglikan dan Lutheran.



Sumber Alkitab

Doa ini memadukan dua nas dari Injil Lukas: "Salam Maria, penuh rahmat,Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita" (Lukas 1:28) dan "terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus." (Lukas 1:42). Di Eropa Barat pada pertengahan abad ke-13, doa ini hanya terdiri dari kata-kata ini dengan penambahan nama "Maria" setelah kata "Salam", seperti yang jelas terlihat dari tafsiran St. Tomas Aquinas tentang doa ini.


Yang pertama dari dua bagian dari Injil Santo Lukas adalah salam Malaikat Gabriel kepada Maria, aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine . Kata pembukaan ucapan, χαῖρε, chaire, diterjemahkan di sini "Salam," secara harfiah memiliki arti "bersukacita" atau "senang." Ini adalah ucapan normal dalam bahasa yang Injil Santo Lukas ditulis dan terus digunakan dalam arti yang sama dalam bahasa Yunani modern . Dengan demikian, keduanya "Salam" dan "Bersukacitalah" adalah terjemahan bahasa Inggris yang valid dari kata ("Salam" yang mencerminkan terjemahan Latin, dan "Bersukacitalah" mencerminkan bahasa Yunani asli).

Kata κεχαριτωμένη, (kecharitōménē), di sini diterjemahkan sebagai "penuh rahmat," mengakui berbagai terjemahan. Gramatikal, kata adalah feminin hadir sempurna pasif suara participle dari χαριτόω verba, charitóō, yang berarti "untuk menunjukkan, atau melimpahkan dengan, rahmat" dan, dalam bentuk pasif, "untuk memiliki kasih karunia yang ditunjukkan, atau diberikan kepada, satu. " 

Teks juga muncul dalam rekening pemberitaan yang terkandung dalam apokrif Bayi Injil Matius , dalam bab 9.



Sejarah.

File:Madonna. Petit Palais Avignon.jpg
Lukisan Madonna and Child karya Taddeo di Bartolo, dibuat 1400.

Setelah mempertimbangkan penggunaan kata-kata serupa dalam bahasa Syria, Yunani dan Latin di abad ke-6, artikel tentang Salam Maria dalam Catholic Encyclopedia menyimpulkan bahwa "ada sedikit atau tidak ada jejak Salam Maria sebagai renungan rumus diterima sebelum sekitar 1050, "meskipun kisah kemudian saleh dikaitkan dengan Ildephonsus dari Toledo ( fl. abad ke-7) penggunaan bagian pertama, yaitu malaikat salam Maria, tanpa bahwa Elizabeth, sebagai doa.

Saint Thomas Aquinas berbicara tentang nama "Maria," yang berfungsi untuk menunjukkan yang merupakan "penuh rahmat" orang yang disebutkan, sebagai satu-satunya kata yang ditambahkan pada waktunya untuk teks Alkitab. Tetapi pada waktu yang sama nama "Yesus" juga ditambahkan, untuk menentukan yang dimaksud dengan kalimat "buah tubuhmu."

Versi Barat doa yang demikian tidak berasal dari versi Yunani: bahkan bentuk-bentuk paling awal Barat tidak memiliki jejak frase versi Yunani itu: "Bunda Allah dan Perawan" dan "karena engkau telah melahirkan Juruselamat jiwa kita. "

Untuk salam dan pujian Maria yang didoakan demikian terdiri, sebuah petisi "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin," ditambahkan kemudian. Petisi ini pertama kali muncul di cetak pada 1495 di Girolamo Savonarola  "Esposizione sopra l’Ave Maria." Doa "Hail Mary" (Salam Maria)  doa dalam eksposisi Savonarola berbunyi:

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan besertamu, engkau diberkati di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin 

Petisi itu biasa ditambahkan sekitar waktu dari Dewan Trent . The Dutch Jesuit St Petrus Canisius dikreditkan dengan menambahkan pada tahun 1555 dalam bukunya Katekismus kalimat:

Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa. 

Sebelas tahun kemudian, kalimat itu termasuk dalam Katekismus Konsili Trent dari 1566. " Katekismus Konsili Trent "mengatakan bahwa untuk bagian pertama dari Salam Maria, dimana" kita membalas Allah pujian tertinggi dan kembali Dia Maha Pemurah terima kasih, karena Dia telah menganugerahkan semua karunia surgawi-Nya dari Virgin yang paling suci ... Gereja Allah telah bijaksana menambahkan doa dan doa ditujukan kepada Ibu yang paling suci Allah ... kita harus sungguh-sungguh mohon bantuannya dan bantuan, karena ia memiliki pahala yang ditinggikan dengan Allah, dan bahwa dia yang paling berkeinginan untuk membantu kami dengan doa-doanya, tidak ada yang bisa meragukan tanpa ketiadaan rasa hormat dan kejahatan. "

Versi Latin saat demikian sebagai berikut, dengan aksen ditambahkan untuk menunjukkan bagaimana doa dikatakan dalam arus gerejawi pengucapan Latin :

Ave Maria, gratia plena, Dominus técum. Benedicta tu di muliéribus, et Benedictus Fructus Ventris tui, Iesus. 
Sancta Maria, Mater Dei, ora pro Nobis peccatóribus, Nunc et di hora mortis nóstrae. Amin.

Dalam bahasa Inggris:


Hail Mary, full of grace, the Lord is with thee; blessed art thou amongst women, and blessed is the fruit of thy womb, Jesus.
Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our death. Amen.


Dalam Bahasa Indonesia :
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan besertamu, diberkatilah engkau  di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.


Dalam Ortodoks Timur dan Bizantium Ritus Timur Katolik gereja, doa yang sangat umum dalam bentuk Yunani ditunjukkan di atas, atau dalam terjemahan dari itu. Meskipun tidak dikatakan cukup sesering di Barat, itu dikenal dan sering digunakan dan muncul dalam beberapa kanon doa. Hal ini biasanya dinyanyikan tiga kali pada akhir Vesper selama Vigil All-Night , serta terjadi berkali-kali dalam perjalanan doa harian.


Doa Salam maria dalam berbagai bahasa di dunia.

  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Yunani
Salam Maria doa Gereja Ortodoks Timur dan Timur Katolik Gereja adalah dalam bentuk:

Θεοτόκε Παρθένε, χαῖρε, κεχαριτωμένη Μαρία, ὁ Κύριος μετὰ σοῦ. εὐλογημένη σὺ ἐν γυναιξί, καὶ εὐλογημένος ὁ καρπὸς τῆς κοιλίας σου, ὅτι Σωτῆρα ἔτεκες τῶν ψυχῶν ἡμῶν.

Diterjemahan secara harafiah dalam bahasa Inggris :
Theotokos God-bearing Maid, rejoice, grace-filled Mary, the Lord with thee. Praised thou among women, and praised the fruit of thy womb, because it was the Saviour of our souls that thou barest.

Terjemahan secara halus dalam bahasa Inggris dari teks yang sama :
Mother of God and Virgin, rejoice, Mary full of grace, the Lord is with thee. Blessed art thou amongst women, and blessed is the fruit of thy womb, for thou hast given birth to the Saviour of our souls.

Untuk teks-teks Alkitab ini menambahkan pembukaan doa "Theotokos Virgin," nama "Maria" dan penutup "karena itu adalah Juruselamat jiwa kita bahwa engkau telah mengangkat."

  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Latin

Ave Maria, gratia plena,
Dominus tecum,
benedicta tu in mulieribus,
et benedictus fructus ventris tui, Jesus.
Sancta Maria, Mater Dei,
ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae.
Amen


  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Roma

Bogoroditse Djevo, raduisya,
Obradovannaya Marie,
Gospodh s' toboyu.
Blagoslovena tyh v' zhenach,
Y blagosloven plod chreva Tvoego,
Yako rodila esi Christa Spasa,
Izbavitelya dusham nashim.


  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Inggris

Hail Mary, full of Grace,
The Lord is with thee;
Blessed art thou among women,
and blessed is the fruit
of thy womb, Jesus.
Holy Mary, Mother of God,
pray for us sinners,
now and at the hour of our death.
Amen.

  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Portugis
Ave, Maria, cheia de graça,
o Senhor é convosco.
Bendita sois vós entre as mulheres,
e bendito é o fruto do vosso ventre, Jesus.
Santa Maria, Mãe de Deus,
rogai por nós, pecadores, agora e na hora da nossa morte.
Amém.



  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Cyrillic

Богородице дѣво радѹйсѧ
ωбрадованнаѧ Марїе
Господь съ тобою
благословена ты въ женахъ,
и благословенъ плодъ чрева твоегω,
Якω родила еси Христа Спаса,
Избавителѧ дѹшамъ нашимъ.




  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Indonesia

Salam Maria, penuh rahmat,
Tuhan sertamu;
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati
Amin.


  • Doa Salam Maria dalam Bahasa Jawa (Sembah Bekti)

Sembah bekti kawula, Dewi Maria kekasihing Allah,
Pangeran nunggil ing Panjenengan dalem
Sami-sami wanita, sang Dewi pinuji piyambak
Saha pinuji ugi, wohing Salira Dalem Sri Yesus
Dewi Maria ibuning Allah
Kawula tiyang dosa, sami nyuwun pangestu dalem
samangke, tuwin benjing dumugining pejah
Amin.


Sumber : 
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Hail_Mary
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Salam_Maria

Minggu, 05 Mei 2013

Menyimak 6 Sikap Gereja Katolik : Kisah Penciptaan Manusia (Adam dan Hawa) VS Teori Evolusi.

Penciptaan Adam dan Hawa

Saya belum bisa menerima ajaran bahwa Adam dan Hawa diciptakan secara langsung oleh Allah, sehingga dianggap menjadi nenek moyang dari semua bangsa di dunia (sama seperti tafsiran umat Islam). Karena menurut keimanan dan logika, saya menganggap orang Jawa, orang Medan, orang Flores, orang Papua, atau orang aborigin mempunyai nenek moyang sendiri, dan itu bukan Adam dan Hawa. Mungkin benar bahwa Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa. Jika memang begitu berarti belum tentu manusia mempunyai dosa asal saat lahir.

Bukankah kisah Adam dan Hawa diciptakan oleh orang Yahudi supaya dapat mengagungkan diri sebagai asal mula manusia dan sebagai bangsa paling terpilih dari semua bangsa?

Agustinus Andry, jobs.andry@gmail.com


Pertama, kisah penciptaan manusia pertama (Kej 1-2) tidak boleh ditafsirkan secara harafiah sebagai laporan sejarah, tetapi haruslah ditafsirkan sebagai kesaksian iman dari penulis suci dalam bimbingan Ilahi. Kisah ini menggunakan perlambangan bahasa biblis sehingga perlu ditafsirkan secara hati-hati dalam terang Perjanjian Baru dan tradisi otentik (KGK 375). 

Bukan maksud para pengarang kedua kisah penciptaan itu untuk mengungkapkan tentang cara bagaimana dan berapa lama proses penciptaan itu. Juga perlu disimak bahwa kata ”Adam” (Hibr) berarti manusia. Maka, kisah penciptaan dalam Kej 2 merujuk ke manusia pada umumnya. Baru setelah penciptaan wanita (2:23), manusia itu dibedakan menjadi laki-laki (Hibr: ish) dan perempuan (Hibr: ishshah) (2:24).

Kedua, Gereja Katolik meminta kita untuk percaya bahwa manusia pertama (siapa pun namanya) ada karena diciptakan oleh Allah, bukan merupakan hasil proses alami melulu. Badan manusia bisa saja dipersiapkan oleh proses evolusi, tetapi jiwa manusia tetap berasal dan diciptakan oleh Allah. Karena itu, keberadaan manusia adalah ciptaan Allah. Manusia diciptakan dalam keadaan baik dan selaras dengan Allah, sesama, diri sendiri, dan alam semesta (KGK 374, 375, 376).

Ketiga, Gereja Katolik tetap teguh mengajarkan bahwa umat manusia berasal dari satu pasangan (monogenisme) (bdk KGK 390, 391, 404). Ajaran monogenisme berasal dari Konsili Trente (DS 1513), yang kemudian diteguhkan oleh Paus Pius XII (Humani Generis, 50) dan diteguhkan sekali lagi oleh Paus Paulus VI (pidato pada 11 Juni 1966). Sebenarnya ajaran monogenisme hanyalah sarana untuk mengatakan dua butir ajaran iman, yaitu: (i) bahwa kejatuhan dalam dosa adalah suatu kejadian di masa awali sejarah umat manusia; (ii) keadaan dosa itu telah diwariskan dan berkembang biak melalui kodrat manusia, sehingga mengena pada seluruh umat manusia (bdk Yoh 1:29: ”dosa dunia”) (KGK 379, 390, 397-401).

Keempat, mengambil buah-buah teori evolusi, banyak teolog yang berusaha menerima poligenisme, yaitu bahwa nenek moyang umat manusia bukanlah hanya satu pasangan tetapi banyak pasangan. Pendapat inilah yang dikemukakan dalam pertanyaan. Kesulitannya ialah bagaimana teori poligenisme bisa diselaraskan dengan kedua butir ajaran iman Gereja yang diwahyukan Allah.

Salah satunya ialah teori monoculpisme yang menggantikan monogenisme. Teori ini mengatakan bahwa ada banyak pasangan nenek moyang, tetapi Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa. Namun, akhirnya teori ini ditolak.

Kelima, tidak benar tafsiran bahwa kisah penciptaan adalah sarana penyombongan diri orang Yahudi. Kisah penciptaan yang tertua, Kej 2:4b-25 (dari abad X seb Masehi), justru ditulis untuk melawan kecenderungan partikularisme di Israel pada waktu itu dan bertujuan untuk menunjukkan perlunya universalisme, artinya bahwa bangsa Israel terbuka terhadap bangsa lain. Dari teks penciptaan ini dan juga Kej 1:1-2:4a tidak bisa ditafsirkan bahwa Israel adalah awal mula umat manusia.

Keenam, perlu diperhatikan bahwa iman kita didasarkan pada apa yang diwahyukan oleh Allah. Allah juga memberi manusia kemampuan akal budi. Bertumpu pada iman, akal budi kita mencari pengertian yang lebih mendalam. Iman bukanlah urusan privat atau personal tetapi iman bersifat kejemaahan. Artinya, karena wahyu diterima oleh jemaah dan dihayati sebagai jemaah, maka iman masing-masing juga harus bertumpu pada iman jemaah ini. Jadi, kita tidak bisa mengatakan bertindak ”menurut keimanan” kalau kita tidak memperhatikan penafsiran dan penghayatan iman jemaah, tapi bertindak hanya menurut selera dan penafsiran pribadi. Logika (akal budi) saja tidaklah memadai untuk menafsirkan Sabda Tuhan. Akal budi kita haruslah dituntun oleh wahyu Ilahi.

Penulis : Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/, Kamis, 2 Mei 2013 16:11 WIB

Sabtu, 04 Mei 2013

Devosi Kepada Maria Penolong Umat Kristiani

 http://santosoantonius.files.wordpress.com/2012/09/bunda-maria.jpg

Iman bagi kita adalah soal hati. Karena iman pertama-tama dibatinkan dan dihayati oleh setiap orang beriman. Penghayatan bisa berbeda-beda baik dalam cara maupun dalam kualitas. Gereja Katolik memberikan ruang sebesar-besarnya bagi umatnya dan senantiasa mengawasi, membimbing dan mengajarkan supaya dalam setiap penghayatan imannyaTuhan Allah menjadi pusat dan tujuan. Berbagai cara atau bentuk merupakan jalan untuk berjumpa dengan Allah yang maha kuasa. Banyaknya cara itu menandakan kekayaan karya Roh yang terwujud dalam aneka karunia. Penghayatan iman itu menemukan pengungkapan yang lebih lazim dalam devosi.

Kata “devosi” dari bahasa Latin yaitu devotio, yang kata kerjanya ialah devovere, berarti suatu sikap hati serta perwujudannya, yang dengannya orang secara pribadi mengarahkan diri, kepada sesuatu atau seseorang, yang dihargai, dijunjung tinggi, dicintai dan ditujui. Dalam hal ini, bila seorang anak ternyata punya sikap hati yang secara pribadi diarahkan kepada kedua orang tuannya, berarti anak ini sungguh berdevosi kepada kedua orang tuanya. Bila sasaran “devosi” itu adalah Allah dan apa saja yang berkaitan dengan Allah, misalnya Bunda Allah, lalu menjadi devosi keagamaan. Jadi devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani adalah sebuah devosi rohani, dan karena itu juga sebagai dovosi dalam Gereja.




Doa Novena Kepada Bunda Maria Penolong Abadi
St. Alfonsus Maria deLiguori.

Ya Bunda Penolong Abadi, lihatlah di bawah kakimu, seorang pendosa yang berharap kepadamu dan berkeyakinan penuh akan dikau. Engkau yang penuh belas kasih, kasihanilah aku. Aku mendengar semua orang menjulukimu sebagai tempat pelarian dan harapan para pendosa. Jadilah, karenanya, tempat pelarianku dan harapanku. Demi rasa cinta kepada Yesus Kristus, Putramu tolonglah aku. Ulurkanlah tanganmu kepada aku, orang berdosa, yang telah mempercayakan dan membaktikan diri untuk melayanimu sampai kekal. Aku memuji dan bersyukur kepada Tuhan yang dalam rahmat-Nya telah memberi kepadaku keyakinan akan dikau, sebuah janji yang pasti demi keselamatanku yang abadi.

Benar bahwa pada masa lampau, aku sungguh menyedihkan dan lemah sekali, telah jatuh dalam dosa karena aku tidak berharap kepadamu. Namun, aku tahu bahwa dengan bantuanmu, aku dapat mengatasi diriku. Aku tahu pula bahwa engkau akan membantuku bila aku mempercayakan diriku kepadamu. Namun, aku takut bahwa pada saat berdosa, aku lalai untuk berseru kepadamu sehingga bisa menghadapi risiko tersesat.

Rahmat ini aku dambakan darimu; untuk itu aku memohon kepadamu sebanyak yang aku tahu dan sebanyak yang aku dapat; untuk semua godaan dari neraka, aku boleh selamanya berharap kepadamu dan berkata kepadamu:"O Bunda Maria, tolonglah aku; O Bunda Penolong Abadi, jangan biarkan aku kehilangan Tuhanku."

Salam Maria ... (3x)

Ya Bunda Penolong Abadi, tolonglah aku selamanya untuk berseru kepada kekuatan namamu, sejak namamu merupakan pertolongan bagi yang hidup dan keselamatan bagi yang dalam sakratul maut. Bunda Maria tersuci,  Bunda Maria yang termanis, terpujilah bahwa namamu sejak hari ini dan seterusnya akan merupakan bagian hidupku. Engkau yang kusayangi, janganlah menunda datangnya bantuanmu bagiku, bila aku berseru kepadamu; untuk segala godaan yang mempersulit aku, di dalam semua keperluan hidupku, aku berseru kepadamu berulang-ulang:"Bunda Maria ... Bunda Maria."

Betapa senang, betapa manis, betapa yakin, betapa terhiburnya jiwaku pada saat mendengar namamu, pada saat aku memikirkanmu. Aku mengucap syukur kepada Tuhan, karena untuk kebaikanku Ia telah memberi kepadamu sebuah nama yang begitu manis, begitu indah dan begitu berkuasa. Namun, aku tidak pantas hanya menyebut namamu; aku akan berseru kepadamu karena aku mengasihimu. Aku ingin agar cinta kasih mengingatkan aku selalu untuk berseru kepadamu sebagai Bunda Penolong Abadi.

Salam Maria ... (3x)

Ya Bunda Penolong Abadi, engkau adalah perantara setiap rahmat yang Tuhan anugrahkan kepada kami di dalam kedukaan kami. untuk inilah Ia membuatmu begitu berkuasa, begitu mampu dan begitu baik; Engkau diperbolehkan menolong kami dalam kebutuhan kami. Engkau adalah perantara dari segala sesuatu yang terburuk dan para pendosa yang ditinggalkan, jika mereka datang kepadamu. Datanglah membantuku, karena aku telah menyerahkan diriku kepadamu.

Ke dalam tanganmu aku letakan keselamatan abadiku; kepadamu aku percayakan jiwaku. Masukanlah aku di antara pelayanmu yang utama. Ambilah aku di bawah perlindunganmu, itu cukup bagiku. Jika engkau melindungiku, aku tak akan merasa takut karena dosa-dosaku, sebab engkau akan mendapatkan bagiku pengampunan, bukan roh-roh jahat, karena engkau lebih berkuasa dari semua ketakutan dari neraka; aku juga tidak akan merasa takut pada Yesus, Hakimku, karena Ia ditenteramkan oleh doa darimu. Aku takut bahwa oleh kelalaianku sendiri aku lupa menyerahkan diriku kepada engkau dan kehilangan jiwaku. Bundaku tersayang, dapatkan bagiku pengampunan atas dosa-dosaku, rasa cinta akan Yesus, ketekunan terakhir, dan rahmat agar selalu memohon pertolonganmu sepanjang segala masa, O Bunda Penolong Abadi.

Salam Maria ... (3x)




Dasar Kitab Suci

http://2.bp.blogspot.com/-fY-oEk5ik3I/TWam6UyQsCI/AAAAAAAAABg/Kgx3Xikb0D8/s1600/2a9519870.jpg

Ada orang bertanya: “Apakah ada bukti-bukti peryataan dalam Kitab Suci yang menunjuk tentang Maria Penolong Umat Kristiani?” Ada pertanyaan lain yang lebih sengit: “Kalau pendasaran pada Kitab Suci sangat penting bagi kehidupan iman kita, lalu apakah devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani dapat dibenarkan karena bisa dibuktikan bahwa tidak ada petunjuk yang jelas di dalam Kitab Suci?”

Terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, jawaban yang masuk akal dan memadai tidak boleh jatuh pada sekedar berargumen bahwa devosi itu memang tidak ada di dalam Kitab Suci tetapi ada di dalam Tradisi Suci Gereja Katolik. Repotnya kalau tidak diberikan dengan pasti suatu atau beberapa petunjuk tradisi tertentu. Yang diperlukan justeru menemukan bagian-bagian dari Perjanjian Baru yang menghadirkan hal-hal tentang Bunda Maria. Melalui penafsiran, pemahaman dan refleksi atas teks-teks tersebut, dapat ditangkap fungsi atau peran Maria sebagai penolong yang menjadi perantara karya Allah bagi manusia.

Jawaban “Ya” Maria saat menerima kabar sukacita merupakan peristiwa pertama Maria menjadi seorang penolong bagi karya penebusan dan penyelamatan dunia dan manusia (Lukas 1, 38). Dalam kunjungannya kepada saudarinya Elisabet, Maria tampil sebagai seorang penolong (Lukas 1, 39-44). Pada saat pesta pernikahan di Kana, Maria berada di sana untuk membantu (Yohanes 2, 1-11). Di Kavari, Maria sungguh setia menemani Puteranya yang menghadapi kematian demi keselamatan dunia (Yohanes 19, 25-27). Selama hari-hari antara Kenaikan Tuhan dan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, Maria selalu berada di sana sebagai penolong bari para rasul yang dihantui ketakutan.

Dari semua petunjuk mengenai peran Maria sebagai pembantu ini, para ahli dalam Gereja menilai bahwa dasar Kitab Suci yang sangat menonjol ialah saat Maria menerima kepercayaan langsung dari Puteranya untuk menjadi penolong utama bagi seluruh pengikutNya, seluruh Gereja. Dari atas salib, Yesus berseru kepadanya: “Wanita, inilah anakmu”. Lalu kepada murid kekasihnya Ia berkata: “Inilah ibumu.” Peristiwa di Kalvari itu menjadikan Maria sebagai ibu kita semua. Maria tidak hanya menerima gelar “Penolong Umat Kristiani”, tetapi juga mengambil tugas, wewenang dan kewajiban dari gelar ini. Bahwa Maria telah mengerti tujuan dari Yesus di kayu salib dalam arti ini, dan bahwa Ia membuat Maria menjadi Ibu dan Penolong semua umat Kristiani, telah terbukti dengan banyak sekali perbuatannya sejak peristiwa di Kalvari itu.


Sejarah devosi

Perbuatan-perbuatan Bunda Maria sebagai penolong selanjutnya terbukti dalam sejarah Gereja Katolik melalui peristiwa-peristiwa berikut ini: pertama, pada waktu kepemimpinan Paus Pius V, Gereja mencatat kemenangan dalam perang melawan bangsa Turki dekat Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Mengikuti tradisi yang umum, Don Bosco menghubungkan asal mula gelar Maria Penolong Umat Kristiani dengan kemenangan Gereja Katolik ini.

Kedua, pada masa kepemimpinan Paus Innocentius XI, orang-orang Muslim mencoba lagi menyerbu Eropa melalui perang di Vienna pada tahun 1683. Pasukan Kristiani pada waktu itu dipimpin oleh Yohanes Sobiesky menang dalam perang ini dan orang-orang Muslim sekali lagi mundur. Setelah kemenangan ini, devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani semakin menyebar di dalam Gereja. Banyak kelompok pelayanan dan doa memakai nama ini.

Ketiga, ketika Napoleon Bonaparte menawan Paus Pius VII, doa-doa dan persembahan dipersembahkan kepada Maria. Akhirnya Paus dibebaskan pada tanggal 24 Mei 1814. Dalam sebuah dekrit, pada tanggal 15 September 1815, Paus menetapkan Pesta Maria Penolong Umat Kristen untuk dirayakan pada setiap tanggal 24 Mei. Paus menjadikan ini sebagai tanda syukurnya kepada Bunda Allah, karena ia menghubungi Maria dengan pembebasannya dan kembalinya ia ke Roma.

Sudah lama Don Bosco setia dengan devosi kepada Maria Penghibur (Maria Konsolata). Ketika ibunya, Mama Margareta meninggal dunia, Don Bosco pergi ke gereja Maria Konsolata untuk berdoa meminta Bunda Maria supaya sejak saat itu menjadi penolong bagi Oratori, menggantikan Mama Margareta. Di samping itu Don Bosco juga sangat mengidolakan Maria Dikandung Tanpa Noda yang sangat berguna bagi efektifnya sistem pendidikan yang diterapkannya. Apalagi bukan kebetulan, namun sebagai rancangan Allah yang menyelenggarakan tanggal 8 Desember 1841 sebagai permulaan karyanya kepada anak-anak muda di Turin. Saat itu ia berjumpa dengan anak terlantar, Bartolomeus Garelli, dan memulai Oratorium.

Dalam mimpinya tetang dua pilar, dia mengatakan bahwa di atas sebuah tiang ada patung Maria Dikandung Tanpa Noda, dan di kakinya terbaca tulisan ukuran besar “Auxilium Christianorum” yang artinya “Penolong Umat Kristiani.” Sementara itu di atas meja tulisnya ada patung Maria ukuran kecil dengan di kakinya terbaca “Penolong Umat Kristiani Yang Tak Bernoda.” Kemudian Basilika Maria Penolong Umat Kristiani yang dibangun di Turin, ia menempatkan patung Maria Tak Bernoda di atas kubahnya. Paus Pius IX yang memberikan indulgensi penuh bagi yang mengunjungi gereja itu berkata: “Kami memberikan indulgensi penuh kepada semua orang yang akan mengunjungi gereja di Turin yang dipersembahkan kepada Maria Perawan Tak Bernoda, yang diberi gelar “Maria Penolong Umat Kristiani.”

Dari semua kejadian di masa lalu itu, nampaknya Don Bosco tidak dapat melepaskan gelar “Maria Dikandung Tanpa Noda,” karena baginya hal itu sangat berarti bagi metode pendidikannya. Karena itu ia menyatukan dua gelar tersebut: ”Yang Dikandung Tanpa Noda” dan “Penolong Umat Kristiani, dan menyebut Bunda Maria “Penolong Umat Kristiani Yang Tak Bernoda.”


Warisan abadi

http://perawanmaria.files.wordpress.com/2011/05/mary-dogmas.jpg

Penting dan bermanfaatnya devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani mesti dilihat juga pada aspek bagaimana ia dikembangkan dan diwariskan oleh Don Bosco. Ada semacam cita-cita yang ingin dicapainya, pertama-tama agar anak-anak di Oratori memiliki devosi ini kemudian generasi-generasi para Salesian sepanjang zaman. Maria Penolong Umat Kristiani, secara konstitusional ditetapkan menjadi pelindung utama Serikat Salesian Don Bosco. Untuk selanjutnya, Don Bosco dan para Salesian pendahulu yang kini berada di surga pasti merasa gembira karena tahu bahwa devosi ini telah menjadi suatu warisan abadi di dalam Gereja.

Ada tiga “monumen hidup” yang dapat dijadikan wakil dari warisan abadi ini.

  1. Pertama, Don Bosco mengambil inisiatif untuk bersama Maria Domenica Mazzarello mendirikan Serikat Puteri-Puteri Maria Penolong Umat Kristiani atau kini lazim dikenal sebagai FMA. Adalah sangat berarti kalau “monumen hidup” ini dalam aneka cara dan kesempatan selalu menyadarkan semua orang bahwa Bunda Maria Penolong Umat Kristiani berada di sekitar kita. Tugas membesarkan “monumen hidup” ini baik secara kuantitas maupun kualitas menuntut kerja keras terus-menerus supaya warisan ini tetap abadi dan menyebar ke seluruh pelosok dunia.
  2. Kedua, Don Bosco mendirikan suatu gerakan yang dinamakan Putera-putera Maria. Awalnya ia bermaksud supaya di dalam sekolah-sekolah atau Oratori ada anak-anak yang dapat dibimbing untuk menemukan panggilan-panggilan gerejani. Kemudian perhatian juga diberikan kepada orang-orang muda yang dapat mengikuti panggilan yang terlambat atau panggilan dewasa untuk menjadi imam. Belakangan dalam kenyataan Don Bosco sendiri menyadari bahwa panggilan dewasa ini sangat efektif baik ketika menjalani pembinaan maupun saat menyelesaikannya dan menjalankan kehidupan menurut panggilannya itu. Don Bosco pernah berkata kepada para Salesian: “Karya Bunda Maria melalui Putera-putera Maria ini terbukti menghasilkan sama saudara yang sungguh bagus, dengan panggilan mereka yang meyakinkan.” Ternyata “monumen hidup” ini sampai kini tetap menjadi tumpuhan untuk membesarkan panggilan-panggilan baru baik untuk Salesian maupun Gereja Lokal.
  3. Ketiga, Don Bosco juga mendirikan Archconfraternitas Pengikut Setia Maria Penolong Umat Kristiani. Tujuannya ialah untuk mengembangkan devosi umat beriman kepada Maria Penolong Umat Kristiani dan kepada Sakramen Mahakudus. Pendirian yang dilakukan di gereja Maria Penolong Umat Kristiani di Turin ini lalu disampaikan Don Bosco kepada Paus Pius IX. Kemudian Paus memberikan restu dan dukungannya untuk selamanya supaya “monumen hidup” bertahan sepanjang masa. Kini “monumen hidup” ini terdapat di mana-mana, khususnya di tempat-tempat karya Salesian.


Di antara warisan-warisan abadi Don Bosco berkenaan dengan devosi ini, mungkin paling laris dipakai di mana-mana ialah “Berkat Maria Penolong Umat Kristiani”. Sepertinya devosi ini tidak lengkap kalau tidak ada curahan rahmat Allah kepada manusia melalui berkat ini. Berkat ini terdiri dari formula singkat yang didahului dengan rumusan dialog antara imam yang memberi berkat dan orang yang menerima. Lalu diikuti dengan doa oleh imam dan diakhiri dengan berkat. Setiap imam Salesian mendapat kehormatan untuk menyampaikan berkat ini. Permohonan apa pun yang disampaikan kepada Allah atas nama berkat ini pasti akan terjawab, demikian menurut Don Bosco, asal untuk kebaikan dan keselamatan jiwa-jiwa. Ternyata sudah terbukti sejak zaman Don Bosco ada banyak mujisat yang terjadi melalui kemurahan berkat Maria Penolong Umat Kristiani.

Kehidupan Don Bosco dan para Salesian sesudahnya tidak bisa terlepas dari Bunda Maria Penolong Umat Kristiani. Dia adalah mahkota, keindahan dan kemurahan hati dalam hidup para Salesian dan karya-karyanya. Dia melekat pada hati setiap anggota Keluarga Salesian. Sampai kini tugas Keluarga Salesian masih tetap sama, yaitu dengan selalu menuruti yang dikatakan oleh Don Bosco: “Kita berutang semua keberhasilan kita kepada Maria … Jika para anggota Keluarga Salesian menjawab dengan setia panggilan-panggilan mereka, mereka akan dapat melihat sendiri keajaiban-keajaiban yang akan Bunda Allah perbuat bagi mereka.” 

Penulis : P.Peter Tukan,SDB
Sumber : http://www.st-yohanesbosco.org/.