Sebelum adanya mesin cetak, bagian-bagian Alkitab disalin dengan tangan oleh para penganutnya dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Terbukti dari salinan-salinan yang ditemukan sampai sekarang (paling tua dari abad ke-10 SM) sama dengan teks yang digunakan secara umum. Di samping itu juga terdapat kutipan-kutipan langsung dari surat-surat komunikasi orang-orang zaman dahulu yang mendukung kebenaran salinan Alkitab tersebut sejak zaman purba hingga zaman modern ini. Pada saat mesin cetak diciptakan pertama kalinya di Eropa, Alkitab adalah buku pertama yang dicetak dengan mesin tipe bergerak (movable) yaitu "Alkitab Latin Vulgata" oleh Percetakan Johannes Gutenberg, pada tahun 1455. Penemuan mesin cetak ini secara drastis mempercepat penyebaran Alkitab di seluruh dunia.
Berdasarkan perhitungan publikasi Scripture Language Report, sebuah panduan otoritatif tentang perkembangan penerjemahan Alkitab global dari tahun ke tahun yang diterbitkan oleh United Bible Societies, dari sekitar 6.600 bahasa di dunia, terdapat 2.527 bahasa yang telah memiliki terjemahan Alkitab, sementara 2.000 bahasa lainnya sedang dalam proses menerjemahkan Alkitab.
Alkitab diperkirakan terjual sekitar 25 juta eksemplar setiap tahunnya, belum termasuk yang dicetak dan dibagikan secara cuma-cuma oleh organisasi seperti Gideons International. Ketersediaan dan banyaknya jumlah Alkitab yang pernah dicetak dan dibagikan membuatnya memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam sejarah literatur dan sejarah dunia.
Selain itu, sejak abad ke-17, Alkitab atau bagian Alkitab telah diterjemahkan lebih dari 23 kali ke dalam bahasa-bahasa Melayu dan Indonesia, dan lebih dari 30 bahasa daerah di Indonesia. Di seluruh dunia, terjemahan Alkitab dapat diakses oleh 98% penduduk dunia dalam salah satu bahasa yang mereka ketahui. United Bible Society mengumumkan bahwa sampai tanggal 31 Desember 2007 Alkitab tersedia dalam 438 bahasa, 123 di antaranya meliputi material deuterokanonika di samping Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sedangkan secara terpisah tersedia dalam 1168 bahasa, dan dalam bagian-bagian khusus tersedia dalam 848 bahasa lain.
Sebuah halaman Kitab Salat as-Sawai (1514)
Di antara tulisan-tulisan Kristen yang paling awal di tanah Nusantara adalah buku Kitab Salat as-Sawai (Kitab Doa dan Tafakur) yang disusun oleh seorang pekabar Injil Portugis bernama Gregorio de Gregorus pada 1514. Buku ini diterbitkan di Fano, Italia di dalam tulisan Jawi dan mengandungi beberapa petikan Alkitab Vulgata yang diterjemahkan dari bahasa Latin ke bahasa Melayu. Tokoh-tokoh seperti Francis Xavier juga telah menyusun beberapa katekisme (buku soal-jawab agama) di dalam bahasa Melayu.
Namun demikian, penerjemahan seluruh Alkitab ke dalam bahasa Melayu baru ada setelah orang Protestan Belanda datang ke Nusantara.
Pada mulanya, Alkitab di dalam bahasa Melayu digunakan oleh umat Kristen di seluruh Nusantara tanpa melihat bahwa Alkitab itu diterjemahkan, dicetak dan diedarkan oleh pihak Gereja di Tanah Melayu, Borneo ataupun Hindia Timur. Setelah kemerdekaan Indonesia (1945) dan Malaysia (1957), perkembangan Bahasa Melayu mengambil arah yang tersendiri di antara kedua negara tersebut.
Pada awal zaman kemerdekaan kedua negara tersebut, versi Alkitab yang lazimnya dipakai oleh umat Kristen adalah Alkitab Shellabear (1912) dan Alkitab Terjemahan Lama (1958) yang menggabungkan Perjanjian Lama Klinkert (1870) dan Perjanjian Baru Bode (1938) di dalam satu edisi. Alkitab Ende (1968) yang diterbitkan oleh Gereja Katolik Roma Indonesia dan Alkitab Terjemahan Baru (1974) yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah usaha yang pertama untuk menerjemahkan dan menerbitkan Alkitab di dalam Bahasa Indonesia modern. Pada masa yang sama, Persatuan Alkitab Singapura, Brunei dan Malaysia menerbitkan Perjanjian Baharu Berita Baik (1974) di dalam Bahasa Malaysia modern yang kemudiannya disusul dengan penerbitan edisi Alkitab Berita Baik yang merangkum teks penerjamahan baru Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru di dalam Bahasa Malaysia moden pada tahun 1987
Sejak awal abad ke-17 (tahun 1612 di Batavia) hingga saat ini sudah ada paling sedikit 22 versi lengkap Alkitab yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-Indonesia (modern dan kuno, rendah, dan tinggi)], dan dalam bentuk sebagian saja sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa daerah, sementara beberapa bahasa, misalnya bahasa Jawa dan bahasa Batak, mempunyai lebih dari satu versi.. Terjemahan Ruyl ke dalam bahasa Melayu Tinggi merupakan terjemahan Alkitab pertama dalam bahasa non-Eropa. Terjemahan Baru adalah sebuah versi terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang diselesaikan pada tahun 1974. Alkitab ini masih digunakan secara luas hingga saat ini.
Sejarah.
Proyek penerjemahan Terjemahan Baru bahasa Indonesia ini dimulai oleh Lembaga Alkitab Belanda (NBG) pada tahun 1952, karena sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia kegiatan-kegiatan penerjemahan dan penyebaran Alkitab di Indonesia ditangani oleh Lembaga Alkitab Belanda dan Inggris (British and Foreign Bible Society). Dengan berdirinya Lembaga Alkitab Indonesia yang mandiri pada tanggal 9 Februari 1954, maka tanggung jawab proyek ini diserahkan kepada LAI pada tahun 1959.
Panitia penerjemahannya terdiri dari tenaga-tenaga ahli berasal dari Belanda, Swiss dan Indonesia (dari suku Tapanuli, Jawa, Minahasa, dan Timor). Turut membantu dalam proyek penerjemahan ini antara lain adalah J.W. Saragih dan P.S. Naipospos. Penerjemahan TB dilakukan langsung dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani versi Biblia Hebraica Kittel (Perjanjian Lama) dan bahasa Yunani versi Nestle Aland (Perjanjian Baru).
Edisi percobaan karya panitia ini diterbitkan secara bertahan mulai tahun 1959, berbentuk beberapa kitab dalam ukuran saku. Akhirnya setelah dua kali tertunda, proyek penerjemahan ini diselesaikan pada tahun 1970 dan Perjanjian Barunya diterbitkan pada tahun 1971, Perjanjian Lamanya pada tahun 1974.
Karena memang baru, maka terbitan itu dinamakan TERJEMAHAN BARU, singkatnya TB, sedangkan terjemahan Alkitab versi Bode-Klinkert yang lebih lama tadi dengan sendirinya disebut sebagai Terjemahan Lama. Jadi, singkatan TB mengacu kepada terjemahan Alkitab yang dibuat oleh Lembaga Alkitab Indonesia dan yang beredar sejak tahun 1975 sampai sekarang. Terjemahan bernama TB itu "formal", bahkan boleh disebut "harfiah", sebab bertujuan mempertahankan sejauh mungkin bentuk asli teks Kitab Suci. Akibatnya, terjemahan itu agak kaku dan tidak selalu mudah dipahami, walaupun cukup sesuai buat studi.
Selama rentang waktu ketika Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diterbitkan, terdapat sebuah terjemahan Perjanjian Baru lain yang diterbitkan di Indonesia, bukan oleh LAI, yaitu Perjanjian Baru Bouma, sedangkan proyek penerjemahan Perjanjian Lama Groenen tidak berhasil diselesaikan.
Kronologi Penerjemahan Alkitab ke Bahasa Melayu/Indonesia
- 1612, Injil Matius diterjemahkan oleh pedagang Belanda, Albert Cornelius Ruyl, Injil Ruyl Bahasa Melayu Klasik
- 1629, Pencetakan Injil Matius Ruyl oleh Jan Jacobiz Palenstein di Enkhizen, Belanda, Injil Ruyl Bahasa Melayu Klasik
- 1638, Penerjemahan Injil Markus oleh Ruyl, Injil Ruyl Bahasa Melayu Klasik
- 1646, Penerjemahan Injil Lukas dan Injil Yohanes oleh Jan van Hasel, Injil Van Hasel Bahasa Melayu Klasik
- 1651, Penerjemahan Kisah Rasul-rasul dan Mazmur oleh Justus Heurnius, Kitab Heurnius Bahasa Melayu Klasik
- 1651, Pencetakan Kitab Injil dan Kisah Rasul-rasul di dalam satu edisi di Amsterdam, Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius Bahasa Melayu Klasik
- 1652, Pencetakan Mazmur Heurnius, Kitab Mazmur Hasel-Heurnius Bahasa Melayu Klasik
- 1662, Penerjemahan dan pencetakan Kitab Kejadian oleh Daniel Brouwerious, Kitab Kejadian Brouwerious Bahasa Melayu Klasik
- 1668, Penerjemahan dan pencetakan seluruh Perjanjian Baru oleh Brouwerious, Perjanjian Baru Brouwerious Bahasa Melayu Klasik
- 1677, Penerjemahan seluruh Alkitab ke dialek Maluku oleh Simon de Lange, Alkitab de Lange Bahasa Melayu Maluku
- 1727, Penyemakan semula penerjemahan de Lange oleh Francois Valentyn, Alkitab Valentyn Bahasa Melayu Maluku
- 1731, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh jawatankuasa penerjemahan pimpinan Melchior Leijdecker, Perjanjian Baru Leijdecker Bahasa Melayu Klasik
- 1733, Penerjemahan Perjanjian Lama oleh jawatan kuasa Leijdecker, Perjanjian Lama Leijdecker Bahasa Melayu Klasik
- 1733, Penerbitan Perjanjian Lama dan Baru Leijdecker, Alkitab Leijdecker Bahasa Melayu Klasik
- 1758, Penerbitan Alkitab Leijdecker di dalam tulisan Jawi, Alkitab Leijdecker Bahasa Melayu Klasik
- 1817, Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Baru Leijdecker oleh Robert Hutchings, Perjanjian Baru Hutchings Bahasa Melayu Klasik
- 1821, Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Lama Leijdecker oleh Hutchings, Perjanjian Lama Hutchings Bahasa Melayu Moden
- 1835, Penerjemahan Perjanjian Baru dan Kitab Mazmur oleh Johannes Emde, Perjanjian Baru dan Mazmur Emde Bahasa Melayu Surabaya
- 1852, Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Baru Leijdecker oleh Robert Keasberry dan Abdullah Abdul Kadir Munshi, Perjanjian Baru Keasberry Bahasa Melayu Klasik
- 1861, Penerjemahan Kitab Injil ke dialek Semarang oleh Hillebrandus Cornelius Klinkert, Injil Klinkert Bahasa Melayu Semarang
- 1863, Penerjemahan seluruh Perjanjian Baru ke dialek Semarang oleh Klinkert, Perjanjian Baru Klinkert Bahasa Melayu Semarang
- 1868, Penerjemahan Injil Matius oleh Klinkert, Injil Matius Klinkert Bahasa Melayu Klasik
- 1870, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Klinkert, Perjanjian Baru Klinkert Bahasa Melayu Klasik
- 1877, Penerjemahan Perjanjian Baru ke dialek Ambon oleh Bernhard N. J. Roskott, Perjanjian Baru Roskott Bahasa Melayu Ambon
- 1879, Penerjemahan Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Klinkert, Alkitab Klinkert Bahasa Melayu Klasik
- 1897, Penerjemahan Injil Matius oleh William Shellabear, Injil Matius Shellabear Bahasa Melayu Moden
- 1910, Penerjemahan seluruh Perjanjian Baru oleh Shellabear, Perjanjian Baru Shellabear Bahasa Melayu Moden
- 1912, Penerjemahan seluruh Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab dalam tulisan Jawi oleh Shellabear, Alkitab Shellabear Bahasa Melayu Moden
- 1913, Penerjemahan Alkitab kepada dialek Baba oleh Shellabear, Alkitab Melayu Baba Bahasa Melayu Baba
- 1929, Alkitab Shellabear diterbitkan di dalam dua edisi Rumi iaitu edisi ejaan Malaya dan edisi ejaan Hindia Timur dengan gabungan tenaga kerja Persatuan Alkitab Belanda, Persatuan Alkitab British dan Luar Negara dan Persatuan Alkitab Scotland. Alkitab Shellabear Bahasa Melayu Moden
- 1938, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Werner August Bode, Perjanjian Baru Bode Bahasa Melayu Moden
- 1958, Perjanjian Lama Klinkert dan Perjanjian Baru Bode diterbitkan sebagai satu edisi Alkitab Terjemahan Lama Bahasa Melayu Moden
- 1964, Penerjemahan Perjanjian Baru berdasarkan teks Vulgata oleh J. Bouma dan Cletus Groenen, Perjanjian Baru Ende Bahasa Indonesia
- 1968, Penerjemahan Perjanjian Lama berdasarkan teks Vulgata dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Bouma dan Groenen, Alkitab Ende Bahasa Indonesia
- 1971, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Lembaga Alkitab Indonesia, Perjanjian Baru Terjemahan Baru Bahasa Indonesia
- 1974, Penerjemahan Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Lembaga Alkitab Indonesia Alkitab Terjemahan Baru Bahasa Indonesia
- 1974, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Persatuan Alkitab Singapura, Brunei dan Malaysia Perjanjian Baharu Berita Baik Bahasa Malaysia
- 1976, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Yayasan Kalam Hidup Firman Allah Yang Hidup Bahasa Indonesia
- 1977, Penerjemahan Perjanjian Baru oleh Lembaga Alkitab Indonesia Perjanjian Baru Kabar Baik Bahasa Indonesia
- 1985, Penerjemahan Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Lembaga Alkitab Indonesia Alkitab Kabar Baik Bahasa Indonesia
- 1987, Penerjemahan Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Persatuan Alkitab Singapura, Brunei dan Malaysia Alkitab Berita Baik Bahasa Malaysia
- 1989, Penerjemahan Perjanjian Lama dan penerbitan seluruh Alkitab oleh Yayasan Kalam Hidup Firman Allah Yang Hidup Bahasa Malaysia
- 1996, Semakan semula Alkitab Berita Baik oleh Persatuan Alkitab Malaysia Alkitab Berita Baik Bahasa Malaysia
- 2000, Semakan semula Perjanjian Baru Shellabear oleh Lembaga Alkitab Indonesia Kitab Suci Injil Bahasa Indonesia
- 2002, Penerjemahan dan penerbitan Alkitab berdasarkan teks Katolik Rom oleh Yayasan OBOR Kitab Suci Komunitas Kristiani Bahasa Indonesia
Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia "Lama".
Berikut beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia Modern (kira-kira sebelum EYD diberlakukan).
- Alkitab Terjemahan Lama (1958)
- PB Bode (1938)
- PB Melayu Baba (1913)
- Alkitab Shellabear (1912)
- Alkitab Klinkert, Melayu Tinggi (1879)
- PB Roskott, Melayu Ambon (1877)
- PB Klinkert, Melayu Rendah (1863)
- PB Keasberry (1852)
- PB Melayu, Dialek Surabaya (1835)
- Thomsen (1821)
- Alkitab Leydekker (1733)
- Alkitab Valentyn (1677)
- PB Brouwerius (1668)
- Van Hasel & Heurnius (1651)
- Ruyl (1629)
Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia "Modern".
Berikut beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia Modern (kira-kira setelah EYD diberlakukan).
- Perjanjian Baru WBTC (World Bible Translation Center) [Draft] (2005)
- Kitab Suci Komunitas Kristiani (2002)
- Kitab Suci Injil (2000)
- Firman Allah Yang Hidup (1989)
- Today´s Malay Version (1987)
- Alkitab Kabar Baik (1985) atau Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS)
- Alkitab Terjemahan Baru (1974)
- Alkitab Bouma atau Alkitab Ende (1968)
Penyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber : http://id.wikipedia.org/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar