Hari ini tanggal 14 Pebruari, sebagian dari kita (biasanya anak muda) merayakan Hari Valentine atau biasa disebut Hari
Kasih Sayang. Meski bukan peringatan hari yang penting, namun bagi
mereka yang sedang jatuh cinta atau sudah berpasangan "merasa wajib"
merayakan.
Namun biasanya sebagian dari mereka yang berniat buruk, bisa saja digunakan untuk "melakukan perkosaan atas nama cinta". Mereka biasanya menuntut bukti cinta kepada pasangannya dengan melakukan hubungan seks bebas. Sayang benar hari yang seharusnya menjadi hari kita berbagi kasih kepada sesama, misal dengan berderma atau berbagi, menjadi hari seks bebas. Melalui artikel ini saya menghimbau (dan melarang :
JANGAN MELAKUKAN SEKS BEBAS DI HARI VALENTINE (DAN SETERUSNYA !
Seks
bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan,
baik dilakukan atas suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Kegiatan
seks bebas ini semakin banyak dilakukan para remaja, bahkan anak-anak
karena pengaruh gencarnya siaran berita di media masa dan internet
tentang maraknya kegiatan seks bebeas, sehingga muncul anggapan
berhubungan seks dengan lawan jenis adalah hal biasa walaupun belum
terikat hubungan nikah.
Adapun
faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan
seksual pada remaja, menurut Sarlito W. Sarwono (Psikologi Remaja,1994)
adalah sebagai berikut :
- Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja. Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu.
- Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang- undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain-lain).
- Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut.
Hubungan seks bebas ini selalu berdampak buruk baik untuk kedua pasangan, orang tua dan masyarakat sekitar:
- Untuk yang bersangkutan : berdosa, hilangnya keperawanan (perempuan), bahkan untuk perempuan yang sering berhubungan seks berganti-ganti pasangan disebut "perek"(perempuan eksperimen), Lonthe, Janda Gatel, dll.
- Untuk kedua orang tua : menjadi aib bagi keluarga di mata para tetanggadan kenalan.
- Untuk masyarakat sekitar : bikin malu orang sekampung, sehingga kadang para penghuni kampung sering merazia orang yang masih berpacaran di atas jam 22:00.
Selain dampak buruk di atas, seks bebas juga berdampak:
- Dosa besar, hampir semua agama dan kepercayaan di seluruh dunia mengaharmkan hubungan seks diluar nikah, konsekwensinya ya DOSA BESAR.
- Malu seumur hidup, bahkan penjara !, kegiatan seks bebas yang dilakukan kadang didokumentasikan oleh pasangan tersebut, katanya buat kenang-kenangan, bayangkan jika dokumen terseebut baik foto maupun video tersebar kepada orang banyak/ media masa, dimana anda akan menaruh muka? Ingat pula kasus Ariel Peterpan yang masuk penjara gara-gara terkena pasal hukum.
- Kehamilan diluar nikah, “Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu pemerintah mendorong masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 20 – 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja belum stabil”. Kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa remaja, boleh di bilang baru berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada usia 20 – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan jati dirinya.
- Dosa kedua setelah berzinah : aborsi (zinah:dosa terbesar plus membunuh nyawa bayi dalam kandungan!!!). Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi : resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik, Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
- Kanker hati (Liver Cancer)
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
- Gangguan psikologis, biasanya para lelaki setelah sukses dalam misinya, (biasanya) setelah tahu pasangannya hamil ia ketakutan, dan meninggalkan pasangannyanya, akibatnya si pasangan sudah menderita patah hati, dimarahi habis-habisan orang tuanya, menanggung malu dan stress, dan bisa kehilangan harapan dan ia bunuh diri (dosa ketiga). Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
- Kehilangan harga diri (82%)
- Berteriak-teriak histeris (51%)
- Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
- Ingin melakukan bunuh diri (28%)
- Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
- Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
- Pernikahan Dini, seandainya si pasangan laki-laki bertanggung jawab (terpaksa), terjadilah pernikahan dini, perlu diingat, mereka adalah para remaja yang belum siap menghadapi segala permasalahan rumah tangga sehingga rentan menyebabkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Korbannya siapa ? tentu kedua pasangan yang bersangkutan.
- Jika hubungan seks dilakukan dengan para penjaga seks komersial/ PSK, resikonya lebih ringan, tanpa resiko di razia tetangga, dimarahi orangtua pasangan, namun hanya tertular Penyakit kelamin Menular Seksual (PMS) :
HIV/AIDS
Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome
(disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya
sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum
benar-benar bisa disembuhkan.
HIV
dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu Penularan dapat terjadi
melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah,
jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,
bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
Gonorea (Kencing Nanah)
Kencing
nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore
bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran
kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri
pinggul dan gangguan reproduksi. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi
bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan
mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati,
penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit,
dan infeksi pada jantung atau otak.
Gonore
dapat disembuhkan dengan antibiotika. Pada pria, gejala GO termasuk
nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih. Gonorea yang
tidak diobati atau ditangani dengan baik bisa menyebabkan epididimitis,
yaitu kondisi menyakitkan pada buah pelir dan bisa menyebabkan
kemandulan. Sedangkan pada perempuan, GO merupakan penyebab utama
penyakit radang panggul dan seperti klamidia, bisa menimbulkan
infertilitas. GO membuat seseorang 3-5 kali kemungkinannya mengalami
HIV.
Klamidia
Klamidia
termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada manusia.
Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia.
Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh
setiap jenis bakteri Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri C
trachomatis hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat
reproduksi manusia dan penyakit mata. Kondisi ini mempunyai gejala
mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika,
klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga
menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat
menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis
dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
Meskipun
tidak menunjukkan gejala, klamidia dapat menimbulkan peradangan
testikel, prostat, maupun uretra. Konsekuensi bagi wanita lebih serius
lagi. Infeksi yang tidak ditangani menjadi penyebab utama penyakit
radang panggul, kehamilan ektopik, dan beberapa kejadian infertilitas.
Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan yang ditangani untuk masalah
klamidia mengalami infeksi kembali dalam waktu setahun.
Virus Herpes Simpleks (HSV-2)
Virus
herpes simpleks 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2) adalah dua virus dari famili
herpesvirus, Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada manusia. HSV-1
dan 2 juga merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-2).
Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi, selama virus ada pada sel
tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus diproduksi di sel dan dikirim
melalui sel saraf akson menuju kulit. Kemampuan HSV untuk menjadi
tersembunyi menyebabkan infeksi herpes kronik’ setelah beberapa infeksi
terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat tempat infeksi
awal.
HSV-2
diduga yang menyebabkan sakit herpes genital oleh virus herpes simplex
tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada
alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak
menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang
lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan
gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes
tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
Human Papillomavirus (HPV)
Human
Papillomavirus atau Virus papiloma manusia adalah virus yang menyerang
kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 100 jenis virus
papiloma manusia telah diidentifikasikan. Beberapa jenisa virus papiloma
dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi
yang menyebabkan munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui
hubungan kulit ke kulit.
Hampir
95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV),
dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan
adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan
seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini. Virus itu
diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim (serviks). HPV juga
menyebabkan kutil genital dan meningkatkan risiko kanker pada penis dan
anus pada pria. Jutaan pria membawa virus tersebut dan berisiko
menularkan kepada pasangan seksualnya.
Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis
adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta,
Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi
ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis
(penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Gejala dan tanda dari
sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal,
diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar”
karena sering dikira penyakit lainnya.
Penyakit
Seksual Sifilis Raja Singa juga dikenal dengan nama Great Imitator
karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah
penyakit lain.Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa
sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga
tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
Secara
umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat
menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan
kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan
kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
Untunglah, obat efektif untuk mengatasi sifilis telah ditemukan.
Pencegahan penyakit itu belum terbukti mudah. Sifilis yang tidak
ditangani dengan baik bisa merusak otak, sistem kardiovaskular, dan
organ dalam tubuh. Lebih dari itu, memiliki sifilis berarti meningkatkan
bahaya terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat.
Jengger Ayam atau Kutil di kelamin pada wanita (Genital wart)
Jengger
ayam atau kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma,
yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun
kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau
dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang
kembali.
Setelah membaca tulisan ini saya berharap kepada para pembaca untuk :
TIDAK
MELAKUKAN KEGIATAN SEKS BEBAS, SEKS HANYA DILAKUKAN UNTUK SATU PASANGAN DAN
DILAKUKAN SETELAH MENIKAH.
Sumber : http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/, 5 Nopember 2012..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar