Apakah Yesus beristri? Itulah pertanyaan yang mengemuka sejak penemuan dan sitasi makalah ilmiah tentang papirus tua oleh sejarawan Universitas Harvard, Karen King, beberapa waktu lalu.
King mendapatkan papirus tersebut dari seorang kolektor. Papirus itu telah disimpan selama beberapa dekade. Dalam acara International Congress of Coptic Studies dua minggu lalu, King mempertunjukkannya.
Para sejarawan bertanya-tanya tentang istri Yesus sebab papirus yang ditemukan memuat teks berbunyi, "Dan Yesus mengatakan, istriku...." Teks itu ditulis dalam bahasa Coptic dengan simbol Kristen.
Teks pada papirus itu terpotong sehingga memunculkan teka-teki. Papirus yang ukurannya hanya sebesar kartu nama itu diperkirakan merupakan bagian dari papirus yang lebih besar lagi.
Keaslian
papirus masih diselidiki. Namun, pakar sejarah awal Kristen
mengungkapkan bahwa papirus tersebut memang asli. Perkiraan awal
menunjukkan, papirus berasal dari abad kedua hingga keempat setelah
kematian Yesus.
"Jika penanggalan abad kedua itu tepat, fragmen ini menjadi bukti nyata pertama tentang klaim status pernikahan Yesus beberapa abad setelah kematiannya dalam konteks kontroversi Kristen tentang seksualitas, pernikahan, dan kerasulan," tulis King dalam makalah ilmiahnya.
Bart Ehrman, pakar studi agama dari University of North Carolina, mengatakan, "Jika benar itu yang dimaksud, maka ini menjadi bukti pertama yang muncul. Kita jelas belum pernah mendapatkannya sebelumnya."
"Jika penanggalan abad kedua itu tepat, fragmen ini menjadi bukti nyata pertama tentang klaim status pernikahan Yesus beberapa abad setelah kematiannya dalam konteks kontroversi Kristen tentang seksualitas, pernikahan, dan kerasulan," tulis King dalam makalah ilmiahnya.
Bart Ehrman, pakar studi agama dari University of North Carolina, mengatakan, "Jika benar itu yang dimaksud, maka ini menjadi bukti pertama yang muncul. Kita jelas belum pernah mendapatkannya sebelumnya."
<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/vlmoILJmH4M" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Namun,
Ehrman menuturkan bahwa teks pada papirus tidak serta-merta menjelaskan
bahwa Yesus memang menikah. Kemungkinan lain, ada pengikut Yesus yang
mengira bahwa Yesus menikah.
Penemuan papirus ini, kata Ehrman, bisa menjadi petunjuk sejarah awal Kristen, terutama tentang Injil, bagaimana teks dalam "kabar gembira" yang mengisahkan dan mewartakan kehidupan serta teladan Yesus itu dituliskan dan direvisi.
Jitse Dijkstra, pakar studi Coptic dan papirus dari University of Ottawa, mengatakan, penemuan papirus ini adalah kemajuan besar. Penemuan besar sebelumnya dalam sejarah Kristen adalah Injil Yudas. Yudas bukanlah pengkhianat, melainkan dialah yang mengantarkan Yesus memenuhi kehendak dan jalan Tuhan.
Penulis : Yunanto Wiji Utomo, Editor : Yunan
Sumber : National Geographic News, dikutip : http://sains.kompas.com/, Senin, 24 September 2012, 10:13 WIB
Penemuan papirus ini, kata Ehrman, bisa menjadi petunjuk sejarah awal Kristen, terutama tentang Injil, bagaimana teks dalam "kabar gembira" yang mengisahkan dan mewartakan kehidupan serta teladan Yesus itu dituliskan dan direvisi.
Jitse Dijkstra, pakar studi Coptic dan papirus dari University of Ottawa, mengatakan, penemuan papirus ini adalah kemajuan besar. Penemuan besar sebelumnya dalam sejarah Kristen adalah Injil Yudas. Yudas bukanlah pengkhianat, melainkan dialah yang mengantarkan Yesus memenuhi kehendak dan jalan Tuhan.
Penulis : Yunanto Wiji Utomo, Editor : Yunan
Sumber : National Geographic News, dikutip : http://sains.kompas.com/, Senin, 24 September 2012, 10:13 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar