Senin, 29 Juli 2013

Menggali Spritualitas St. Anna dan St. Yoakim, Ibu dan Ayah Bunda Maria.

Banyak ibu dan nenek dapat mengidentifikasi diri mereka dengan Santa Anna, ibunda Maria dan nenek dari Yesus. Menurut tradisi, istri dari Santo Yoakim ini, menjembatani Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Anna  berasal dari keluarga Daud dan hidup di Betlehem. 

File: Santi gioacchino e anna.jpg

St Yoakim dalam bahasa Inggris ditulis Joachim, Ibrani : יְהוֹיָקִים Yəhôyāqîm, Yunani Ἰωακείμ Iōākeím, bermakna "dia yang telah mendirikan YHWH" atau diartikan “persiapan bagi sang Juruselamat” .  St Yoakim digambarkan sebagai seorang pria kaya dan saleh, yang secara teratur memberikan kepada orang miskin dan kepada  sinagoga  di Sepforis.

St. Anna dalam bahasa Inggris di tulis Saint Anne (juga dikenal sebagai Ann atau Anna, dari bahasa Ibrani Hannah חַנָּה, yang berarti "mendukung" atau "kasih karunia/ rahmat"). Anna mandul sebelum diberitahukan oleh malaikat bahwa satu-satunya anak perempuan akan dilahirkan olehnya di usianya yang sudah tua. Anak itu harus dikuduskan bagi TUHAN, tinggal dalam kanisah, dan pada akhirnya akan membawa Putera Allah, sang Juruselamat – lewat rahimnya.

Anne menerima sedikit perhatian di gereja Barat sebelum akhir abad ke-12, dedikasi kepada Anne di gereja Timur terjadi pada awal abad ke-6. Dalam Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Timur, dia dihormati sebagai Hanna. Dalam tradisi Ortodoks Timur, Hanna, yang dianggap berasal Bersabar gelar Allah, dan kedua Kelahiran Maria dan Dedikasi Maria ke Bait Allah dirayakan sebagai dua dari Belas Pesta Besar . Tertidurnya Hanna juga pesta kecil di Gereja Timur . Dalam Protestan tradisi itu diadakan bahwa Martin Luther memilih untuk masuk dalam kehidupan religius sebagai Katolik Roma Augustinian setelah berseru kepada St Anna. Anna ( Arab : Hannah) juga dihormati di Islam , diakui sebagai seorang wanita yang sangat spiritual dan sebagai ibu dari Maria .

Sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa nama ayahnya adalah Heli atau Eli, yang disebutkan dalam silsilah menurut Lukas. Menurut Al-Qur'an, ayah Maryam adalah Imran, yang namanya diabadikan dalam Surah Ali Imran (artinya Keluarga Imran). Maria, yang saat itu seorang perawan, mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus.

Tradisi mengatakan bahwa orang tua dari Santa Perawan Maria, yang, tampaknya, pertama kali tinggal di Galilea, datang kemudian untuk menetap di Yerusalem. Namun, karena istrinya mandul, Imam menolak Yoakim dan pengorbanannya, keadaan tanpa anak istrinya itu ditafsirkan sebagai tanda ketidaksenangan ilahi. Akibatnya Yoakim pergi ke padang pasir dan ia berpuasa dan melakukan silih selama empat puluh hari. Malaikat kemudian muncul untuk kedua Yoakim dan Anna berjanji mereka seorang anak. 


Yoakim kemudian kembali ke Yerusalem dan memeluk Anna di pintu gerbang kota. Ada kepercayaan kuno bahwa seorang anak yang lahir dari seorang ibu tua yang telah memberikan harapan untuk memiliki keturunan ditakdirkan untuk hal-hal besar. Parallels terjadi dalam Perjanjian Lama dalam kasus Hannah , ibu dari Samuel. Siklus legenda tentang Joachim dan Anne termasuk dalam Legenda Emas dan tetap populer di seni Kristen sampai Konsili Trent membatasi penggambaran peristiwa apokrif.

Gaya hidup Anna mencakup juga kerja keras. Rumah keluarga mereka sederhana, dengan atap datar, dan batu karang dari bebukitan menjadi tembok belakang rumah mereka. Mempelajari Hukum (Taurat) dan kitab para nabi serta doa harian merupakan bagian dari tradisi keluarga mereka. Seperti banyak perempuan muda lainnya, Anna tentu mempunyai harapan untuk menikah, melahirkan anak, dan juga merindukan kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan Israel.

ANNA  & JOACHIM - 01

Ada orang yang berpikir bahwa Maria dilahirkan di Yerusalem, tetapi tinggal di Nazaret juga. Mungkin saja Anna dan Yoakim mempunyai dua tempat tinggal. Sumber yang dapat dipercaya (Butler’s Lives of the Saints, Vol. III, hal. 205) memperkirakan bahwa Santa Anna mempersembahkan Maria dalam kanisah ketika masih kecil dan meninggalkannya di tempat itu untuk dididik. Namun hal ini tidak berarti bahwa sang ibu tidak mendidik Maria di rumah pada waktu-waktu tertentu. Seturut adat-kebiasaan pada masa itu, Maria akan kembali ke rumahnya di Nazaret ketika dia mencapai usia siap-nikah, yaitu 14 tahun. 

Maria dipertunangkan dengan Yusuf, – yang menurut sejumlah tradisi – adalah sepupunya sendiri. Ronda De Sola Chervin (Treasury of Women Saints) menulis bahwa, terserah kepada kitalah untuk membayangkan bagaimana peristiwa-peristiwa yang dinarasikan dalam Injil Lukas (Luk 1-2) mempengaruhi hidup Anna. Bahkan apabila Anna percaya bahwa anak perempuannya ini “ditakdirkan” menjadi ibunda sang Mesias, ia dapat dihantui rasa takut akan reaksi-reaksi orang-orang sekampung atas kehamilan Maria.

Yoakim, Maria, Anna, dan Yusuf dalam film The Nativity Story.

Mereka dapat saja merajam Maria sampai mati jika tidak dilindungi oleh Yusuf. Bayangkanlah juga betapa terkejut Anna (nenek bayi Yesus) ketika mendengar kabar mengenai pembunuhan anak-anak kecil yang tak bersalah di Betlehem yang terjadi setelah menyingkirnya “keluarga kudus” ke Mesir, sebagaimana dinarasikan dalam Injil Matius (Mat 2:13-18).

Ada yang mengatakan bahwa Anna menjadi seorang janda tidak lama setelah kelahiran cucunya. Kita dapat membayangkan sukacita yang dialami Anna pada waktu “keluarga kudus” pulang ke Nazaret dari pengungsian di Mesir. Pikirannya juga tentunya dipenuhi dengan hal-hal indah berkaitan dengan cucunya ini. Walaupun kita tidak mengetahui kapan tepatnya Anna meninggal dunia, dalam kesenian religius, ia digambarkan berbaring di tempat tidur kematiannya sambil dikelilingi oleh Maria, Yesus yang masih anak-anak, dan anggota keluarga yang lain.

Lukisan-lukisan dan patung-patung Santa Anna, dan gereja-gereja yang didedikasikan kepadanya dapat ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Tradisi mengatakan bahwa selama hidupnya di dunia, Anna melayani orang sakit dan banyak terjadi mukjizat penyembuhan lewat syafaatnya, khususnyta di St. Anne De Beaupré dekat Quebec, Kanada, dan juga di gereja-gereja ritus Timur. Santa Ana adalah orang kudus pelindung para ibu rumah tangga.

Maria dan Ibunya Anna dalam film The Nativity Story

Para nenek – teristimewa pada zaman modern ini – dapat memainkan peranan yang sangat berarti dalam pendidikan cucu-cucu mereka. Biasanya mereka mempunyai waktu yang lebih banyak daripada para ibu dari anak-anak itu. Mereka dapat menggunakan sebagian dari waktu kunjungan mereka (kalau tidak tinggal serumah) untuk mengajar cucu-cucu mereka bagaimana berdoa, membacakan Kitab Suci kepada mereka, membacakan atau menceritakan riwayat para kudus dlsb.

Santa Anna juga memberikan sebuah “model” dari kehidupan sebagai janda yang kudus. Kematian seorang suami bukanlah akhir dari segalanya. Banyak perempuan yang keberadaannya sebagai janda justru melihat terbukanya pintu bagi berbagai karya pelayanan yang sebelumnya tertutup bagi mereka karena memang tidak ada waktu yang tersedia untuk itu.

Penyusun : Yohanes Gitoyo
Sumber : 
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Joachim
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Anne
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Maria
  4. http://catatanseorangofs.wordpress.com/, 23 Juli 2012

Sabtu, 27 Juli 2013

Janda/ Duda Cerai "Hidup" Bisa Secara Menikah Katolik ?


Romo Erwin, saya ingin menanyakan kasus sahabat saya, seorang janda yang bercerai dari suaminya. Janda ini menikah di Gereja Kristen dan mempunyai satu anak. Mereka bercerai secara sipil. Janda ini hendak menikah secara Katolik dengan duda cerai. Sang duda sudah pernah menikah secara Kristen dan Islam dan sudah bercerai juga. Apakah pernikahan ini mungkin? Apakah mereka masih dapat di layani di Gereja Katolik? Terima kasih atas pencerahan Romo.
Elsoli, Medan.

Bapak Elsoli yang baik, terima kasih atas pertanyaan Bapak. Sebagai jawaban awal, saya menegaskan bahwa perkawinan mereka hampir pasti sulit diterima oleh Gereja, mengingat sejarah keduanya mempunyai kesulitan dalam perkawinannya. Perkawinan salah satu pihak yang cerai hidup saja akan menjadi masalah, apalagi dalam hal ini kedua pihak pernah mempunyai catatan perceraian.

Kedua pihak yang beriman Katolik pernah menikah di luar Gereja secara tidak sah (orang Katolik menikah tidak sah jika menikah di luar Gereja Katolik). Pernikahan ini saja membuat keduanya terpisah dari Gereja Katolik, karena terkena eksko munikasi yang disebabkan oleh perkawinan tidak sah mereka.

Meskipun tidak sah secara Katolik, tetapi perkawinan pihak perempuan (janda), perkawinan yang tidak sah secara Katolik, adalah sah secara Kristen, dan dengan demikian menjadi perkawinan yang dianggap sah juga karena perempuan ini menjadi anggota Gereja Kristen. Karena sudah keluar dari Gereja Katolik, dengan demikian perkawinan itu sah secara Protestan dan dianggap sah secara Katolik juga.

Sahnya perkawinan pihak perempuan ini berarti, jika ia mau menikah dengan seseorang dari Gereja Katolik, maka perkawinannya membuatnya terhalang. Ia tidak bisa menikah secara Katolik, karena perkawinannya sudah sah. Gereja tidak memperhitungkan perceraian dari perkawinan yang sudah sah, kecuali karena kematian.

Perkawinan pihak laki-laki (duda dua kali) juga mempunyai permasalahan yang sama. Perkawinan yang kedua tidak diperhitungkan. Cukup perkawinan yang pertama, sudah membuat ia terhalang untuk menikah lagi secara Katolik. Ia juga sudah terekskomunikasi karena perkawinan pertamanya. Maka, perkawinan kedua ini juga sah secara Protestan dan dianggap sah oleh Gereja Katolik. Dengan demikian, pihak laki-laki tidak bisa lagi menikah secara Katolik.

Situasi perkawinan kedua pihak sangat membingungkan dan rumit, maka pernikahan kedua pihak dalam Gereja Katolik juga menjadi sulit. Pertama, mereka harus menyelesaikan masalah ekskomunikasi karena menikah secara tidak sah. Kedua, mereka mempunyai sejarah perkawinan dan perceraian yang buruk, sehingga pernikahan mereka yang baru akan sangat berisiko perceraian lagi jika kurang berhati-hati.

Perkawinan yang berada di luar Gereja memang bisa diceraikan, tetapi ketika harus “berurusan” lagi dengan Gereja Katolik, halnya menjadi sulit.

Karena mereka beragama Katolik, maka pemahaman akan perkawinan keduanya harus diperdalam. Perceraian dari perkawinan di luar Gereja memang lebih mudah, tetapi tidak memberi jaminan menikah di Gereja Katolik mengingat Gereja sangat menghormati ikatan perkawinan agama lain. Melalui “lubang-lubang hukum”, mungkin perkawinan ini dapat diselesaikan, tetapi saya melihat ada risiko dari perkawinan baru mereka, jika dilangsungkan secara Katolik. Pertama, karena pemahaman yang kurang baik tentang kesetiaan, dan yang kedua, tentang pemahaman kesetiaan dalam iman Katolik yang buruk. Perkawinan ini membutuhkan pertobatan penuh kedua pihak yang menikah..

Pastor Alexander Erwin Santoso MSF, Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ.
Sumber Artikel : http://www.hidupkatolik.com/, Kamis, 25 Juli 2013 15:48 WIB

Apa Kata Gereja : Kawin Beda Agama ?


Saya seorang pemuda Katolik. Saya belum menikah, meskipun usia saya sudah menginjak 35 tahun. Sebenarnya sudah sampai lima kali saya berpacaran dengan pemudi Katolik, tetapi kelima pacar saya itu akhirnya tidak mau menikah dengan saya. Mungkin karena saya berasal dari keluarga miskin dan sampai saat ini pun saya belum punya penghasilan tetap.

Selama tiga tahun terakhir ini saya mencintai seorang wanita. Namanya Siti. Saya pun menyayangi dia. Dia seorang janda cerai. Agamanya Islam, tetapi dia sama sekali tidak bisa sholat. Mantan suaminya juga beragama Islam dan kini sudah menikah lagi dengan orang lain. Janda cerai berusia 30 tahun itu berdagang kecil-kecilan di pasar. Dia tidak berkeberatan kalau nanti kami menikah secara Katolik, asal sebelum dan sesudahnya kami juga menikah secara Islam. Dia juga menegaskan, dia tidak akan menjadi seorang Katolik.

Berhubungan dengan masalah tersebut, saya mohon pengarahan dari Pengasuh tentang apa yang perlu saya lakukan, agar saya bisa menikah dengan Siti secara baik-baik.
Petrus K., Surakarta

Drs Edy Widiyatmadi Msi:
Saudara Petrus, dewasa ini problem menghadapi realitas ”kawin campur”, kemungkinan juga banyak dialami oleh calon pasangan-pasangan lain. Ada banyak faktor yang secara langsung/tidak langsung menunjang atau bahkan mempengaruhinya. Apakah termasuk juga faktor kemiskinan, status menganggur, dikejar umur? Bisa saja demikian, tetapi kaitan pengaruhnya tidak sesederhana itu.

Ada juga faktor lain yang cukup signifikan berpengaruh. Semakin kencang hembusan angin pluralisme dalam kehidupan masyarakat kita dewasa ini, agaknya cukup berperan terhadap merebaknya realitas kawin-campur pada banyak pasangan. Sebagai realitas, kawin-campur bisa dianggap ”problem” atau ”bukan problem”, tergantung dari mana, oleh siapa, dan dengan cara bagaimana hal itu disikapi.

Dalam kasus Anda, tampaknya Anda menghayatinya sebagai problem. Tidak apa-apa, itu adalah hak Anda untuk menghayati setiap episode penting dalam kehidupan Anda sesuai dengan keyakinan Anda. Para sosiolog dan psikolog sosial mengatakan bahwa dalam mengganjur langkah di panggung kehidupan ini, sebagian besar orang secara sadar atau tidak cenderung sangat mempertimbangkan konteks di mana dan kapan ia hidup. Konteks ini bukan hal abstrak, karena begitu nyata terasa dalam kehidupan (misalnya faktor etnis, status ekonomi-sosial, agama, norma, dan sebagainya). Konteks inilah yang sering menformat perasaan, pikiran bahkan tindakan-tindakan banyak orang dalam menjalani setiap etape hidup ini.

Dengan berpikir, menimbang-nimbang serta merasa bermasalah terkait dengan rencana perkawinan Anda, berarti Anda cukup realistis dengan hidup Anda. Tentang bagaimana melangkah dan menghadapi masalah tersebut, sebagai umat Katolik, Anda bisa mendapatkan kejelasannya dari pastor/romo setempat. Saya hanya bisa berbagi sedikit tentang beberapa hal yang sering dialami para sahabat dan kenalan pasangan suami-istri yang berbeda agama. Pasangan beda-agama yang sama-sama berjiwa dan bersemangat plural (menghormati dan menghayati perbedaan sebagai keniscayaan) secara lahir batin, rata-rata tidak mengalami problem seputar perbedaan agama mereka, yang sering berefek pada komunikasi antarpribadi, kehidupan beribadah, pengasuhan anak, dan interaksi dengan famili di luar keluarga inti maupun lingkungan/masyarakatnya.

Tetapi, pada pasangan yang tidak/kurang imbang jiwa-semangat pluralnya (misalnya hanya si suami atau si istri), atau pada pasangan yang relatif sama-sama tidak berjiwa dan bersemangat plural (dan hal ini biasanya baru semakin terasa seiring dengan bertambahnya usia perkawinan), sering terjadi sandungan/problem yang berefek mengganggu pada hal-hal tersebut. Memang ada juga beberapa pasangan yang karena hal-hal tertentu (misalnya, filosofi cinta yang diyakini, kuatnya komitmen perkawinan mereka, tekanan bertubi-tubi dari lingkungan, dan sebagainya), kemudian justru mampu tumbuh dan berkembang menjadi pasangan yang sangat kuat jiwa dan semangat pluralnya seiring dengan bertambahnya usia perkawinan mereka. Jadi, jiwa dan semangat plural yang menebar sejak dari perasaan, pikiran, kata, hingga pada tindakan, rupanya merupakan hal mendasar yang perlu dipertimbangkan bagi siapa pun yang berencana menempuh perkawinan campur, agar minimal dapat berupaya untuk terbebas dari problem-problem yang jamak terjadi pada realitas perkawinan campur.

Untuk Saudara Petrus, semoga gambaran sekilas ini dapat menjadi semacam sharing yang bermanfaat.

Gambar ukuran 1275 × 1650, klik untuk memperbesar.


Dr Al. Purwa Hadiwardoyo MSF:
Saudara Petrus yang baik, saya ikut prihatin, sampai saat ini Anda belum menikah, meskipun sudah lima kali berpacaran. Semua mantan pacar Anda telah meninggalkan Anda.

Selanjutnya, saya ikut senang, saat ini Anda sudah mempunyai tambatan hati. Sayang, keinginan Anda untuk menikah dengan dia tampaknya akan menghadapi banyak tantangan. Tantangan itu dapat saya terangkan sebagai berikut.
  • Pertama, Siti, yang beragama Islam, sudah pernah menikah dengan seorang pria Muslim secara Islam. Memang dilihat dari sudut pandang Hukum Agama Islam, ikatan perkawinan mereka sudah terputus oleh perceraian. Namun, dilihat dari sudut pandang Hukum Gereja Katolik, ikatan perkawinan mereka masih ada. Gereja Katolik tidak mengakui perceraian oleh negara mana pun dan oleh agama mana pun. Ini kelihatan aneh, tetapi nyatanya memang demikian.
  • Kedua, menurut Hukum Gereja Katolik, Siti baru dapat menikah dengan Anda, secara Katolik, setelah ikatan perkawinannya dengan suami pertamanya itu diputus oleh Takhta Suci di Roma dan mendapat dispensasi atas halangan beda-agama. Proses untuk mendapatkan keputusan dari Takhta Suci tersebut biasanya memakan banyak waktu dan melibatkan Lembaga Pengadilan Gereja di keuskupan Anda. Sementara itu, dispensasi atas halangan beda-agama dapat Anda minta dan peroleh dari bapak Uskup atau wakilnya.
  • Ketiga, meskipun kelak Takhta Suci berkenan memutus ikatan perkawinan antara Siti dan suaminya yang pertama, pastor paroki kiranya tidak akan mengizinkan Anda menikah dengan Siti dalam dua upacara berbeda (secara Katolik dan secara Islam). Gereja Katolik melarang warganya menikah dengan upacara agama lain. 
  • Keempat, kiranya Anda perlu menyadari, kalau kelak Anda bersedia juga menikahi Siti secara Islam, Anda akan menghadapi beberapa masalah. Dalam upacara pernikahan secara Islam, sangat mungkin Anda harus berpindah ke agama Islam dahulu. Sebab, menurut Hukum Agama Islam, seorang wanita Muslimah hanya boleh menikah dengan seorang pria Muslim. Bagaimana tanggapan Anda bila hal itu terjadi? Bagaimana reaksi umat Katolik di lingkungan Anda terhadap pernikahan Anda secara Islam itu? Siapkah Anda menghadapi reaksi tersebut?


Kesimpulannya: kalau Siti tidak bersedia menjadi orang Katolik, sebaiknya Anda membatalkan niat untuk menikah dengannya. Perkawinan itu hanya dapat terjadi setelah proses yang sangat berbelit-belit dan memuat banyak masalah berat. 

Saran saya, cobalah membujuk Siti secara bijaksana agar akhirnya dengan suka rela dia bersedia menjadi orang Katolik. Kalau ternyata dia bersedia, sarankan kepadanya, agar dia bersedia menjalani masa persiapan baptis selama satu tahun. Setelah Siti dibaptis, barulah Anda dapat menikah dengan dia secara Katolik, tanpa proses yang berbelit-belit dan tanpa masalah yang berat pula.

Nara Sumber : 
  • Drs H. M. E. Widiyatmadi MPsi
  • Dr Al. Purwo H. MSF
Sumber Artikel : http://www.hidupkatolik.com/, Senin, 15 Juli 2013 10:02 WIB.

Rabu, 24 Juli 2013

Göbekli Tepe = Taman Eden (Kristiani) atau Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam) ?


Selain Stonehenge yang misterius dan terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi sehingga menuai berbagai macam kontroversi hingga saat ini. ternyata ada juga situs serupa dan diklaim berusia lebih tua dari usia Stonehenge dan beredar rumor bahwa situs tersebut memiliki hubungan dengan Taman Firdaus/ Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam). Benarkah ?



Göbekli Tepe. 

Gobekli Tepe Turki: [ɡøbe̞kli te̞pɛ] [2] ("Potbelly Hill" [3]) adalah sebuah lokasi peninggalan dari jaman Neolitik awal, situs ini terletak di atas bukit pegunungan di tenggara Anatolia Region Turki, timur laut kota Şanlıurfa (sebelumnya Urfa / Edessa).

Disini terdapat batu besar yang diukir dan dibuat sekitar 11.000 tahun yang lalu oleh orang-orang yang belum mengembangkan alat logam atau bahkan tembikar.


Situs ini terletak di ketinggian sekitar 760 m (2.493 kaki) di atas permukaan laut, denga koordinat astronomis 37.223268°N 38.922573°E. Dengan dimensi ukuran 15 m (49 kaki) dan sekitar 300 m (984 kaki) di diameter.

Situs ini pertama kali dicatat dalam survei yang dilakukan oleh Universitas Istanbul dan University of Chicago pada tahun 1964. Survei mengakui bahwa kenaikan tidak bisa sepenuhnya menjadi fitur alam, tetapi mendalilkan bahwa pemakaman Bizantium ada di bawahnya. Survei mencatat sejumlah besar artefak dan keberadaan lempengan batu kapur dianggap penanda kuburan. Bukit sudah lama berada di bawah budidaya pertanian, generasi penduduk setempat sering pindah batu dan menempatkan mereka dalam tumpukan clearance, mungkin menghancurkan bukti arkeologi banyak dalam proses.

Klaus Schmidt, kepala arkeolog dari Gobekli Tepe, berpandangan bahwa agama dan mobilisasi tenaga kerja di balik pembangunan pusat keagamaan seperti Gobekli Tepe adalah faktor utama pendorong perkembangan peradaban dan transisi dari Paleolitik ke usia Neolitik.

Schmidt, sekarang dari Deutsches Institut Archäologisches, bekerja sebagai bagian dari tim di sebuah situs di dekatnya tetapi pada saat yang sama mencari situs lain untuk menggali memimpin tim sendiri. Dia meninjau literatur arkeologi di daerah sekitarnya, menemukan deskripsi singkat para peneliti Chicago 'dari Gobekli Tepe, dan memutuskan untuk memberikan pandangan lain. "Dalam beberapa menit", katanya, ia menyadari bahwa chip batu pada permukaan kirim yang prasejarah.

Pada tahun berikutnya (1995) ia mulai menggali di sana bekerjasama dengan Museum Şanlıurfa. Pilar berbentuk T segera ditemukan. Beberapa tampaknya telah mengalami upaya smashing, mungkin oleh petani yang mengira mereka untuk batu-batu besar yang biasa.

Pandangan Schmidt, dimiliki oleh kebanyakan ahli, adalah bahwa Gobekli Tepe adalah tempat perlindungan gunung jaman batu. Radiokarbon serta perbandingan, analisis gaya menunjukkan bahwa itu adalah situs agama tertua yang ditemukan sampai saat ini.

Schmidt percaya bahwa apa yang dia sebut ini "Katedral di bukit" adalah tujuan ziarah jamaah menarik up sampai 100 mil (160 km) jauh. Tulang dibantai ditemukan dalam jumlah besar dari game lokal seperti rusa, kijang, babi, dan angsa telah diidentifikasi sebagai menolak dari makanan diburu dan dimasak atau diolah untuk jemaat.

Video Göbekli Tepe

Pada tahun 1994, penemuan arkeologi mengagumkan terjadi di Turki selatan, di utara perbatasan dengan Suriah. Monumen Tiga lingkaran batu megalitik yang terkubur selama ribuan tahun yang lalu berada di puncak bukit yang disebut Göbekli Tepe. 

Peta sejarah klutser tempat tinggal manusia di sekitar Göbekli Tepe pada jaman dahulu

Peta letak geografis Göbekli Tepe pada jaman sekarang.

Göbekli Tepe adalah suatu tempat yang bisa kita sebut sebagai Kuil yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Şanlıurfa (Urfa) di Turki tenggara. Dan Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia. 

Posted Image

Yang mengejutkan adalah tentang perdebatan dari usia Kuil Tiga Lingkaran Batu Raksasa ini.  Menurut para arkeolog, usia dari Kuil  Gobekli Tepe adalah beberapa ribu tahun lebih tua dari lingkaran batu pertama yang ada di Stonehenge (3.500 SM). 




Pilar batu  Göbekli Tepe beratnya  sekitar 10 sampai 20 ton,  yang terbesar adalah 50 ton  memiliki tinggi   9 meter  dengan jarak paling jauh adalah 500 meter. Batu berbentuk T memiliki tinggi 3 meter , meskipun ada juga yang di pusat lingkaran masing-masing lebih tinggi.  


Pembangunan  Göbekli Tepe 


Göbekli Tepe hingga saat ini masih diteliti oleh arkeolog Turki dan Jerman, dan  pertama kali digali pada tahun 1994. Area bukit ini telah lama digunakan untuk pertanian oleh petani lokal.  Pilar  monolitik berbentuk T dihubungkan dengan dinding kasar dan dibangun dengan membentuk struktur oval. Seperti sebuah bangku rendah di sekitar dinding dengan diameter antara 10 m dan 20 m dan diperkirakan adalah struktur tertua yang dibangun pada 9.000 SM. Struktur dari Göbekli Tepe di puncak bukit tampaknya menjadi pusat kultus yang bisa menampung banyak orang.

Tahap pembangunan periode kedua diperkirakan sekitar 7500-6000 SM yang menempatkan itu dalam era Pra-Tembikar. Beberapa kamar atau ruangan berbentuk persegi panjang dengan lantai kapur telah membantu para arkeolog untuk memecahkan usia pembangunan Kuil ini.. Lingkaran batu yang sama dan berbentuk T monolit ditemukan di Karahan Tepe yang  terletak dekat Sogmatar di Dataran, Harran C. 9 000 SM dan pada Nevalý Cori yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih muda lagi dari Göbekli Tepe.

Stratigrafi memaksakan Gobekli Tepe membuktikan berabad-abad kegiatan, dimulai setidaknya pada awal epipaleolithic, atau Pre-Pottery Neolithic A (PPNA), di 10 milenium SM. Bangunan PPNA telah ketinggalan jaman ke sekitar penutupan tanggal 10 milenium SM. Ada sisa-sisa rumah yang lebih kecil dari era Pra-Tembikar Neolitik B (PPNB) dan epipalaeolithic beberapa menemukan juga.

Ada sejumlah tanggal radiokarbon (disajikan dengan satu kesalahan standar deviasi dan kalibrasi ke SM):


Sampel Hd berasal dari arang di tingkat terendah dari situs dan akan tanggal fase aktif pendudukan. Sampel Ua berasal dari lapisan karbonat pedogenic pada pilar dan hanya menunjukkan waktu setelah situs itu ditinggalkan-ujung ante quem.  


Tidak ada jejak tanaman peliharaan atau hewan yang telah ditemukan di Göbekli Tepe atau di wilayah setempat. Menurut perkiraan arkeolog, cara bertani berasal dari Mesopotamia 9500-10.000 SM dan bahkan lebih awal pada 13.000 SM di tepi sungai Nil. Jenis Gandum tertua telah ditemukan di gunung hanya 20 mil jauhnya dari Göbekli Tepe. Gandum jenis inilah yang merupakan tolak ukur dari perhitungan para arkeolog.


Interprestasi Temuan.

Gobekli Tepe dianggap sebagai penemuan arkeologi yang terpenting karena sangat dapat mengubah pemahaman tentang tahap penting dalam perkembangan masyarakat manusia. Ian Hodder dari Stanford University mengatakan, "Gobekli Tepe mengubah segalanya". Dan David Lewis-Williams, profesor arkeologi di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, mengatakan, "Gobekli Tepe adalah situs arkeologi yang paling penting di dunia." Ini menunjukkan bahwa pendirian kompleks monumental adalah dalam kapasitas pemburu-pengumpul dan tidak hanya masyarakat petani menetap seperti yang telah diasumsikan sebelumnya. Sebagai excavator Klaus Schmidt katakan, "Pertama datang kuil, maka kota."

Schmidt menganggap Gobekli Tepe lokasi sentral untuk kultus orang mati. Dia menyarankan bahwa hewan diukir berada di sana untuk melindungi mati. Meskipun tidak ada makam atau kuburan telah ditemukan sejauh ini, Schmidt percaya bahwa mereka masih harus ditemukan dalam relung terletak di belakang dinding lingkaran suci ' Schmidt juga menafsirkannya sehubungan dengan tahap awal dari Neolitik baru jadi.. Ini adalah salah satu dari beberapa situs di sekitar Karaca Dağ, daerah yang ahli genetika menduga mungkin telah menjadi sumber asli setidaknya beberapa butir budidaya kita (lihat Einkorn).

Analisis DNA terakhir gandum dijinakkan modern dibandingkan dengan gandum liar telah menunjukkan bahwa DNA-nya paling dekat secara berurutan untuk gandum liar yang ditemukan di Gunung Karaca Dağ 20 mil (32 km) jauhnya dari situs, menunjukkan bahwa ini adalah di mana gandum modern yang pertama kali dipelihara. Sarjana tersebut menunjukkan bahwa revolusi Neolitikum, yaitu awal dari budidaya gandum, terjadi di sini. Schmidt dan lain percaya bahwa kelompok-kelompok bergerak di daerah itu terpaksa saling bekerja sama untuk melindungi konsentrasi awal sereal liar dari hewan liar (kawanan rusa dan keledai liar). Liar sereal mungkin telah digunakan untuk rezeki lebih intensif dari sebelumnya dan mungkin sengaja dibudidayakan. Hal ini akan menyebabkan organisasi sosial awal berbagai kelompok di daerah Gobekli Tepe. Jadi, menurut Schmidt, Neolitik tidak dimulai dalam skala kecil dalam bentuk kasus individual budidaya kebun, tetapi berkembang pesat dalam bentuk "sebuah organisasi sosial berskala besar".

Pilar 27 dari Lampiran C, Lapisan III dengan hewan predator diukir dengan ketelitian sangat tinggi.

Schmidt telah terlibat dalam beberapa spekulasi mengenai sistem kepercayaan kelompok yang menciptakan Gobekli Tepe, berdasarkan perbandingan dengan kuil dan permukiman lainnya. Dia menganggap praktek perdukunan dan menunjukkan bahwa pilar berbentuk T mungkin merupakan makhluk mitos, mungkin nenek moyang, sedangkan ia melihat kepercayaan sepenuhnya diartikulasikan dalam dewa hanya mengembangkan kemudian di Mesopotamia, yang terkait dengan kuil dan istana yang luas. Hal ini terkait pula dengan kepercayaan Sumeria kuno bahwa pertanian, peternakan, dan menenun dibawa ke manusia dari gunung suci Du-Ku, yang dihuni oleh Annuna dewa, dewa yang sangat kuno tanpa nama individu. Schmidt mengidentifikasi kisah ini sebagai mitos oriental purba yang melindungi memori parsial muncul Neolitik. Hal ini juga jelas bahwa hewan dan gambar lainnya tidak memberikan indikasi kekerasan terorganisir, yaitu tidak ada penggambaran serangan berburu atau hewan yang terluka , dan ukiran pilar mengabaikan permainan di mana masyarakat terutama subsisted, seperti rusa, mendukung makhluk tangguh seperti singa, ular, laba-laba, dan kalajengking.





Tidak hanya dimensi yang besar, tetapi keberadaan side-by-side dari beberapa kuil pilar membuat lokasi yang unik. Tidak ada kompleks monumental sebanding dari waktu. Nevalı Cori, sebuah pemukiman Neolitik juga digali oleh Institut Arkeologi Jerman dan terendam oleh Bendungan Atatürk sejak tahun 1992, adalah 500 tahun kemudian, pilar berbentuk T yang jauh lebih kecil, dan kuil yang terletak di dalam sebuah desa. Arsitektur sekitar kontemporer di Yerikho adalah tanpa bernilai seni atau patung skala besar, dan Çatalhöyük, mungkin Anatolia desa Neolitik paling terkenal, adalah 2.000 tahun lebih muda.

Saat ini, meskipun, Gobekli Tepe menimbulkan pertanyaan lebih lanjut bagi arkeologi dan prasejarah daripada jawaban. Masih belum jelas bagaimana kekuatan yang cukup besar untuk membangun, meningkatkan, dan memelihara sebuah komplek besar dimobilisasi dan kompensasi atau makan dalam kondisi masyarakat pra-menetap.




Para sarjana tidak bisa "membaca" pictograms, dan tidak tahu pasti apa arti relief hewan punya untuk pengunjung situs. Berbagai fauna digambarkan, dari singa dan babi dengan burung dan serangga, membuat penjelasan tunggal bermasalah. Seperti ada sedikit bukti atau tidak ada permukiman, dan hewan digambarkan terutama predator, batu mungkin dimaksudkan untuk mencegah kejahatan melalui beberapa bentuk representasi sihir. Atau, mereka bisa menjabat sebagai totem.

Asumsi bahwa situs itu ketat kultis dalam tujuan dan tidak dihuni juga telah ditantang oleh saran bahwa struktur menjabat sebagai rumah komunal besar, "mirip dalam beberapa cara untuk papan besar rumah dari Pantai Northwest Amerika Utara dengan posting rumah yang mengesankan dan tiang totem. " Hal ini tidak diketahui mengapa setiap beberapa dekade pilar yang ada dikuburkan akan digantikan oleh batu baru sebagai bagian dari yang lebih kecil, cincin konsentris dalam yang lebih tua penguburan manusia mungkin atau tidak mungkin terjadi di lokasi.. Alasan kompleks dengan hati-hati ditimbun tetap tidak terjelaskan. Sampai lebih banyak bukti yang dikumpulkan, sulit untuk menyimpulkan apa-apa tertentu tentang budaya yang berasal atau makna situs.


Göbekli Tepe = Taman Eden (Kristiani) atau Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam) ?

Ilustrasi Taman Eden/ Firdaus

Kontroversi Gobleki Tepe dan Taman Eden (Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam). 
  • UK Daily Mail says : the temple stones at Gobekli Tepe might be the greatest archaeological discovery ever, "a site that has revolutionised the way we look at human history, the origin of religion - and perhaps even the truth behind the Garden of Eden.
  • National Geographic :  says, "We used to think agriculture gave rise to cities and later to writing, art, and religion. Now the world’s oldest temple suggests the urge to worship sparked civilization."

Kontroversi asal-usul Göbekli Tepe dan wilayah sekitarnya adalah realitas historis yang dikaitkan dengann keberadaan Taman Eden (dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam). 

Arkeologi di Suriah dan Turki telah menetapkan bahwa wilayah yang kemudian dikenal sebagai 'bulan sabit yang subur' itu diperkirakan menjadi sangat subur segera setelah zaman es terakhir berakhir. Lingkungan itu sangat kaya, dipenuhi kawanan binatang liar yang sangat besar, dan tanaman dan makanan yang mudah diperoleh. 


Relief aneh selanjutnya adalah relief / ukiran berbentuk ular di bagian belakang kepala manusia dari Çori.Artifact Nevalı difoto di Sanliurfa Museum, Turki. 

Archeoastronomy atau peneliti Inggris Andrew Collins mengidentifikasi Taman Eden(dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam) sebagai kawasan yang luas yang meliputi Hulu Mesopotamia (Turki Tenggara, Northern Suriah dan Irak Utara). Ia mempercayai bahwa tempat ini adalah salah satu bagian dari Taman Eden(dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam).

Benar atau tidaknya dugaan dari Andrew Collins, hingga saat ini tidak ada seorang manusia'pun yang tahu. 


Fungsi Göbekli Tepe


Selain adanya kontroversi tentang keagamaan, ada juga kontroversi yang cukup mengejutkan dari Göbekli Tepe. Monolit batu di Göbekli Tepe diukir dengan gambar hewan dan pictograms abstrak yang sulit dimengerti. Hewan dan burung dibuat dengan ukiran realistis dan gaya yang canggih. 

Gambar burung bangkai, seperti ukiran batu, telah ditemukan pada Göbekli Tepe. Karena burung secara tradisional dikaitkan dengan kematian, ini menunjukkan bahwa penggambaran Göbekli Tepe mungkin telah menjadi tempat untuk ritual berkaitan dengan kekuatan spiritual orang mati bagi para leluhur.



Dan menyikap rahasia dimana di masa itu,  orang mati ditempatkan 'di luar' sehingga mereka akan dimakan oleh burung pemakan bangkai, dan kerangka orang yang telah meninggal akan dimakamkan setelah itu.


Awal massa Neolitikum dimana kota-kota seperti Catal Huyuk memiliki citra yang menunjukkan burung bangkai sebagai penjaga. Beberapa pilar berbentuk T di Göbekli Tepe telah diukir berbentuk  tangan manusia, mungkin dalam sikap doa. Seperti diartikan bahwa sosok manusia bisa menjadi dewa, atau nenek moyang, atau gambaran dari manusia dalam keadaan suatu ritual tertentu. 

Hingga saat ini,  Gobekli Tepe masih terus diteliti dan digali lebih jauh lagi untuk menyingkap rahasia-rahasia lain yang tidak kita ketahui seperti bagaimana cara membangunnya dan lain sebagainya. 

Tapi dari hasil penelitian yang didapat saat ini oleh para akeolog, kita bisa mengambil  kesimpulan seperti :
  1. Gobekli Tepe(9.000 SM)  diperkirakan merupakan salah satu situs tertua dan berusia lebih tua dari Stonhenge (3.500 SM) . 
  2. Göbekli Tepe menjadi tempat untuk ritual berkaitan dengan kekuatan spiritual orang mati bagi para leluhur.
  3. Göbekli Tepe menurut para ahli diperkirakan memiliki hubungan dengan Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam)
  4. Yang jelas hingga saat ini Kita mungkin tidak tahu alasan pasti tentang bagaimana Gobekli Tepe dibangun, atau persis di mana Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam) berada . 
Sumber :
  1. https://en.wikipedia.org/wiki/G%C3%B6bekli_Tepe
  2. http://xnews-hawkson-blogmisteri.blogspot.com/2012/06/misteri-kuil-gobekli-tepe-kuil-tertua.html

Senin, 22 Juli 2013

Passion With Maria Magdalena.


Maria Magdalena adalah nama salah seorang pengikut Yesus Kristus, murid perempuan yang paling terkenal, yang dicatat dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali hanya di dalam keempat Kitab Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus. Peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu Yesus setelah bangkit dari kematian, dan orang pertama yang mengabarkan tentang "Yesus yang bangkit" kepada murid-murid yang lain.

Di masa lalunya, ia disembuhkan oleh Yesus dari penyakitnya, yaitu yang dicatat:

  1. "Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan." dalam Injil Markus pasal 16 ayat 9.
  2. "Dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat" dalam Injil Lukas pasal 8 ayat 2.


Identitas.


"Magdalena" berasal dari kata Magdala, yaitu kota yang terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan kota makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Orang Romawi menghancurkan kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam pemberontakan bangsa Yahudi. Jadi Maria Magdalena bisa di artikan sebagai Maria dari darerah Magdala.

Dalam Talmud (= ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah "rambut keriting wanita," yang berarti seorang "pezinah". 



Dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, nama "Maria Magdalena" ditulis:
  1. Μαρία ἡ Μαγδαληνή (Maria hē Magdalēnē) di Matius 27:56; Markus 15:40; Markus 15:47; Markus 16:1; Yohanes 19:25; Yohanes 20:1
  2. Μαριὰμ ἡ Μαγδαληνή (Mariam hē Magdalēnē) di Matius 27:61; Matius 28:1; Yohanes 20:18
  3. Μαρία τῇ Μαγδαληνή (Maria tē Magdalēnē) di Markus 16:9
  4. Μαρία ἡ καλουμένη Μαγδαληνή (Mariam hē kaloumenē Magdalēnē. "Maria yang disebut Magdalena") di Lukas 8:2
  5. ἡ Μαγδαληνή Μαρία (hē Magdalēnē Maria, "Maria dari Magdala") di Lukas 24:10
Perdebatan mengenai identitas Maria Magdalena telah berlangsung sejak masa Gereja perdana. Dalam sejarah gereja di abad-abad kemudian, namanya dikaitkan dengan kisah perempuan yang kedapatan berbuat zinah di Injil Yohanes pasal 8 dan perempuan berdosa tanpa disebut namanya yang membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian menciumnya dan meminyakinya dengan minyak wangi di Injil Lukas 7:36-50. 

Ada pula yang menganggapnya sama dengan Maria dari Betania, saudari Marta dan juga Lazarus. Di gereja Ritus Barat, terutama sejak masa Paus St. Gregorius Agung, ketiga tokoh tersebut selalu diidentifikasikan sebagai St. Maria Magdalena. Namun demikian, di gereja Ritus Timur, ketiga tokoh itu tetap merupakan tokoh yang berbeda, dengan perayaan terpisah untuk St. Maria Magdalena dan St. Maria dari Betania. St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Agustinus, St. Albertus Agung dan St. Thomas Aquinas, semuanya tidak memberi pendapat yang tegas.


Maria Magdalena, Perempuan Pendosa ?

Ada anggapan bahwa Maria Magdalena adalah "perempuan berdosa" yang diceritakan dalam Injil Lukas (Luk 7:36-50). Perempuan berdosa itu masuk ke rumah Simon orang Farisi. Ia menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus. Ia mengurapi kaki-Nya dengan minyak wangi serta mengeringkannya dengan rambutnya. Simon orang Farisi berkata kepada dirinya sendiri, "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa," suatu keterangan yang jelas bahwa perempuan ini adalah orang tersingkir karena dosa yang amat serius seperti zinah atau hubungan di luar pernikahan. 

Pada akhir kisah, Yesus mengampuni perempuan berdosa itu. Peristiwa ini merupakan bagian dari pewartaan Yesus di daerah Danau Galilea. Juga, segera sesudah pernyataan pengampunannya dalam Lukas 7:50, Maria Magdalena disebut dengan namanya sebagai pengikut Yesus dan diidentifikasikan sebagai "yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat" (Lukas 8:1-3). 

Meskipun perempuan berdosa dalam Lukas 7 tidak secara khusus diidentifikasikan sebagai Maria Magdalena "yang darinya diusir tujuh setan" seperti dinyatakan dalam Lukas 8, Paus St. Gregorius menarik kesimpulan bahwa kedua orang ini sama, di samping juga ada tradisi gereja perdana yang menguatkan hubungan ini.


Maria dari Betania.

Ada pula anggapan bahwa Maria Magdalena adalah sama dengan Maria dari Betania. Dari keterangan di Injil Lukas pasal 8, di pasal 10 dikisahkan bahwa Kristus melanjutkan perjalanan ke "sebuah kampung" (yaitu Betania, meskipun tidak disebutkan oleh Lukas) ke rumah Marta, yang "mempunyai seorang saudara yang bernama Maria". Di sana Marta mempersiapkan jamuan bagi Yesus.

Injil Lukas tidak mengidentifikasikan Maria Magdalena sebagai Maria dari Betania. Namun dalam Injil Yohanes pasal 12:1-11 dicatat bahwa Yesus tiba di Betania "tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati." Marta melayani dalam perjamuan. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. Peristiwa ini berbeda dengan peristiwa perempuan berdosa yang mengurapi kaki-Nya di rumah Simon orang Farisi dalam Lukas 7; namun demikian, tindakan yang sama dalam kedua peistiwa tersebut mendorong orang untuk menarik kesimpulan akan pelaku yang sama, yaitu Maria Magdalena.

Lagipula, di Yohanes 11, dalam peristiwa sebelumnya di mana Yesus membangkitkan Lazarus dari orang mati, dicatat, "Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya." 


Disini Maria diidentifikasikan sebagai ia yang meminyaki kaki Kristus. Sementara sebagian orang berpendapat bahwa pengidentifikasian dalam Yohanes 11 merujuk kepada pengurapan berikutnya seperti dicatat dalam Yohanes 12, ada yang mempertanyakan mengapa Yohanes merasa perlu memberikan keterangan demikian jika kisah dalam Yohanes bab 11 langsung bersambung dengan kisah dalam Yohanes 12? Muncul dugaan bahwa pengidentifikasian tersebut menunjuk kepada tindakan sebelumnya, yaitu kisah di rumah Simon orang Farisi yang dicatat dalam Lukas 7.

Berkas:Vasnetsov Maria Magdalene.JPG
Ikon St. Maria Magdalena membawa telur Paskah merah dengan kata-kata "Christ is Risen" 
(Kristus sudah bangkit).

Jika argumentasi ini benar, maka Maria Magdalena, perempuan berdosa yang bertobat, dan Maria dari Betania adalah orang yang sama. St. Maria Magdalena, perempuan berdosa yang telah bertobat, yang memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus, yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit, adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman.


Maria Magdalena sebagai orang kudus.

Gereja menghormati Maria Magdalena sebagai seorang kudus dan menjadikannya teladan bagi setiap orang Kristen yang dengan tulus hati berjuang mengejar kekudusan. Paus St. Gregorius memaklumkan keteladanan St. Maria Magdalena: seorang wanita yang menemukan hidup baru dalam Kristus.


“Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian ayat selanjutnya mengatakan; “Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah,” dan selanjutnya: “tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.” Patutlah kita merenungkan sikap Maria dan cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah diambil orang. 

Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Jumat, 19 Juli 2013

Berburu Dimana Letak Taman Eden (Firdaus) itu ?


Sejak Maret 2003, ketika pasukan AS dan sekutunya menginvasi Irak 29 untuk menggulingkan rezim diktator Saddam Hussein, baik Kristen maupun sekuler media telah berkali-kali menyatakan bahwa Irak adalah lokasi dari Taman Eden Alkitab. (Beberapa sumber sekuler, bagaimanapun, juga akan menggambarkan surga sebagai "mitos" atau "dongeng," seolah-olah itu tidak pernah benar-akan menggambarkan surga sebagai "mitos" atau "dongeng," seolah-olah itu tidak pernah benar-benar ada).

Benarkah Taman Eden pada saat itu tepat berada di tempat yang sekarang ini adalah negara Irak ?

Jika orang Kristen akan menerima catatan sejarah langsung  dari Banjir di seluruh dunia (Kejadian 6-8), mereka tidak bisa mengatakan bahwa Tigris / Efrat Sungai dan Taman itu terletak di wilayah Mesopotamia Irak saat ini. Banjir global yang telah begitu bencana, bahwa dunia sebelum Air Bah akan telah benar-benar terkoyak dan ulang, dengan sejumlah besar erosi dan luar biasa ketebalan sedimen yang ditetapkan. Dunia pra-Banjir, dan dengan demikian Taman, tidak ada lagi-itu tewas, karena 2 Petrus 3:06 menegaskan. Baik sungai bisa mungkin bertahan seperti peristiwa bencana besar.Setelah air bah, Kejadian 10:10 mencatat bahwa keluarga Nuh dan keturunan pindah dari wilayah Ararat ke dataran Sinear (daerah yang dikenal sebagai Sumeria / Babilonia), yang memiliki dua sungai, Tigris dan Efrat. Sungai-sungai ini, bagaimanapun, tidak bisa sama seperti yang di Kejadian 2. Sungai-sungai yang lebih baru, dulu dan sekarang, berjalan di atas besar ketebalan Banjir-disimpan lapisan batuan.

Jelas, dua sungai baru diberi nama setelah sungai yang dulunya mengalir selama masa pra-Banjir. Pola penamaan tersebut telah sering dalam sejarah. Ini terutama digunakan oleh negara-negara penjajah yang membawa nama akrab bagi koloni baru mereka (misalnya, pemukim dari Inggris yang pergi ke Australia dan Amerika hanya diterapkan nama akrab ke berbagai lokasi di "dunia baru" mereka).Selain itu, pemeriksaan lebih dekat dari Kejadian 2 menunjukkan bahwa topografi di sekitar Eden berbeda dari hari ini Empat sungai pernah keluar dari Eden,. Hari ini, bagaimanapun, hanya dua sungai besar, Eufrat dan Tigris, memotong melalui Irak. Juga, salah satu dari empat sungai, Gihon, dijelaskan dalam Kejadian 2:13 (KJV) untuk "compasseth seluruh tanah Ethiopia", tetapi negara modern Ethiopia adalah lebih dari 1.000 kilometer dari Irak (dan di air: Laut Merah).

Berlawanan dengan kepercayaan populer, maka, Taman Eden tidak berada di Irak. Ini dihancurkan oleh banjir global, dan jadi lokasi yang sebenarnya di bawah tumpukan sedimen tidak pernah bisa diketahui. 

Pertanyaanya, di manakah Taman Eden itu berada ?


Etimologi.

Taman Eden atau biasa disebut dengan sebutan "The Garden of Eden", ( Ibrani גַּן עֵדֶן, Gan ʿ Edhen) adalah "taman Allah" Alkitab, dijelaskan terutama dalam Kitab Kejadian (Kejadian 2-3), tetapi juga disebutkan, langsung atau tidak langsung, dalam Kitab Yehezkiel , Yesaya dan di tempat lain dalam Perjanjian Lama. 

Di masa lalu, derivasi disukai nama "Eden" adalah dari Akkadia "edinnu", itu sendiri berasal dari Sumeria kata yang berarti "polos" atau "padang", tetapi sekarang diyakini lebih berkaitan erat ke bahasa Aram akar yang berarti "berbuah, berlimpah-limpah."

Tahun c.500 SM dikenal sebuah istilah Persia " surga "( Ibrani פרדס, pardes) (Indonesia = Firdaus), yang berarti sebuah taman kerajaan atau berburu-taman, secara bertahap menjadi sinonim untuk Eden. 

Kata "pardes" muncul tiga kali dalam Perjanjian Lama , tetapi selalu dalam konteks lain daripada koneksi dengan Eden: dalam Kidung Agung iv. 13: "tanaman Mu adalah kebun (pardes) buah delima, dengan buah-buahan menyenangkan; camphire, dengan minyak narwastu"; Pengkhotbah 2. 5: "Saya membuat saya taman dan kebun (pardes), dan aku menanam pohon di dalamnya dari semua jenis buah-buahan", dan dalam Nehemia ii. 8: "Dan surat kepada Asaf penjaga kebun raja (pardes), bahwa ia mungkin memberikan kayu untuk membuat balok untuk gerbang istana yang appertained ke rumah, dan untuk dinding kota." 

Dalam contoh-contoh Pardes jelas berarti "kebun" atau "taman", tetapi dalam sastra apokaliptik dan dalam Talmud , "surga" keuntungan asosiasi dengan Taman Eden dan prototipe surgawi, dan dalam Perjanjian Baru "surga" menjadi ranah yang diberkati (sebagai lawan ke dunia yang terkutuk) di antara mereka yang telah meninggal, dengan sastra Helenistik pengaruh.

Yunani Taman Hesperides agak mirip dengan konsep Kristen dari Taman Eden, dan pada abad ke-16 hubungan intelektual yang lebih besar dibuat di Cranach lukisan (lihat ilustrasi di atas). Dalam lukisan ini, hanya tindakan yang terjadi di sana mengidentifikasi pengaturan sebagai berbeda dari Taman Hesperides, dengan buah keemasan.

Dalam Talmud dan Yahudi Kabbalah , para ulama sepakat bahwa ada dua jenis tempat spiritual yang disebut "Taman di Eden". Yang pertama adalah agak terestrial, kesuburan melimpah dan vegetasi lebat, yang dikenal sebagai "rendah Gan Eden". Yang kedua dibayangkan sebagai langit, kediaman orang benar, Yahudi dan non-Yahudi, jiwa abadi, yang dikenal sebagai "lebih tinggi Gan Eden". The Rabbanim membedakan antara Gan dan Eden. Adam dikatakan telah diam hanya di Gan, sedangkan Eden dikatakan tidak pernah disaksikan oleh mata manusia. 

Menurut eskatologi Yahudi , yang lebih tinggi Gan Eden disebut "Taman Kebenaran". Ini telah dibuat sejak awal dunia, dan akan muncul mulia di akhir zaman. 


Lokasi.

Kejadian 2-3 menempatkan taman dengan mengacu pada empat sungai dan daerah mereka mengalir melalui:

"Sebuah sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan ada itu terbagi menjadi empat sungai. Nama yang pertama adalah Pison tersebut. Ini adalah salah satu yang mengalir di seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; bdellium dan batu krisopras Nama sungai kedua adalah Gihon yang Ini adalah satu yang mengalir di seluruh tanah Kush Dan nama sungai yang ketiga adalah Tigris, yang mengalir... timur Asyur. Dan sungai keempat adalah Efrat. "
- Kejadian 2:10-14


1. Kurdistan.


Posted Image

Sebagian orang meyakini bahwa Taman Eden terletak di tanah dataran bernama "Edin" artinya sama dengan lembah Kurdistan bagian barat, dengan penggambaran peta di atas anda akan menemukan bahwa sebuah tempat pertemuan 4 sungai besar : hulu sungai Firat (Eufrat) dan sungai Diglat (Tigris), sungai  Ares (Gihon) dan sungai Querel Ulzon (Pishon). 

Posted Image

Pendapat ini sekarang didukung dengan adanya penemuan arkeologi tertua di dunia yang bernama situs Göbekli Tepe. 



Pendapat ini juga di dukung dengan berdekatannya lokasi tersebut dengan Gunung Ararat, tempat Bahtera Nabi Nuh kandas saat terjadi air bah (banjir besar) pada jaman itu. Bayangkan sebuah kapal raksasa bisa kandas di lereng gunung setinggi lebih dari 3 mil (13.418 feet = 4. 100 meter ) di atas permukaan laut !!!

Posted Image

Posted Image

Posted Image
A new research paper traces the roots of the wild olive to one location  (Olive = Zaitun)

Berikut beberapa pemandangan indah yang ditemukan di sana, yang mungkin menguatkan "kemungkinan" Taman Eden ada di sana.


2. Asyur-Babilonia dan Sumeria (Mesopotamia-Iraq)



Mitologi Sumeria memiliki sejajar dengan taman Eden di Dilmun , tempat tinggal-tempat yang abadi di mana penyakit dan kematian tidak diketahui. Dengan penggambaran peta di atas anda akan menemukan bahwa sebuah tempat pertemuan 4 sungai besar : hulu sungai Euphrates dan sungai Tigris, sungai  Karun (Gihon) dan sungai Wadi Bathin (Pishon). 


2. Ethiopia, Afrika Utara


"Kush" sering salah diterjemahkan sebagai Ethiopia , yang juga dikenal sebagai Kush, tetapi dalam kasus ini dianggap mengacu Cossaea, nama Yunani untuk Kassite tanah utara dari Elam , segera ke timur dari Babilonia kuno, yang, tidak seperti Ethiopia, tidak terletak dalam wilayah yang sedang dijelaskan. Dalam Antiquities orang Yahudi oleh abad pertama sejarawan Yahudi Josephus , ia mengidentifikasi Pison sebagai apa "orang Yunani disebut Gangga , "dan Gihon sebagai Nil .


3. Lebanon.


Yehezkiel 31 muncul untuk mengidentifikasi Eden dengan Lebanon. Lebanon adalah penempatan alternatif dalam mitos Fenisia (seperti dalam Ez 28,13, III.48) dari Taman Eden", dan ada hubungan antara surga, taman Eden dan hutan Lebanon (mungkin digunakan secara simbolis) dalam tulisan-tulisan profetik. Edward Lipinski dan Peter Kyle McCarter telah menyarankan bahwa Taman para dewa (Sumeria surga) , yang tertua Sumeria versi dari Taman Eden, berhubungan dengan tempat perlindungan gunung di Lebanon .


4. Iran (Tabriz).


David M. Rohl (Egyptologist Inggris dan mantan direktur Institut untuk Studi Ilmu Interdisipliner) memposisikan suatu lokasi untuk Taman Eden legendaris di Iran Azerbaijan , di sekitar Tabriz atas mana tradisi Kejadian didasarkan. Menurut Rohl, Taman Eden kemudian terletak di sebuah lembah panjang ke utara gunung berapi Sahand, dekat Tabriz. Dia mengutip beberapa kesamaan geografis dan toponim yang ia percaya cocok dengan deskripsi Alkitab. Kesamaan ini mencakup hulu terdekat dari empat sungai dari Edin, Tigris (Ibr. Tigris, AKK. Idiqlat), Efrat (Ibr. pinggir sungai Efrat, AKK. Purattu), Gaihun-Aras (Ibrani, Gihon), dan Uizun (Ibr . Pison).


5. Jackson County, Missouri, Amerika Utara. (???).


Anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (juga dikenal sebagai Mormon atau Orang Suci Zaman Akhir) percaya bahwa Taman Eden terletak di masa kini Jackson County, Missouri .



Pendapat saya pribadi, Taman Eden memang terletak di dataran Edin Kurdistan Barat atau  sekarang  lebih dikenal sebagai bagian dari negara Armenia, bagaimana pendapat anda ?

Penulis Yohanes Gitoyo.
Sumber :
  1. http://www.answersingenesis.org/docs2003/1021eden.asp
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Garden_of_Eden
  3. http://kurdistanskyscrapers.com/topic/8504060/1/

Anda perlu baca juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...