Jumat, 04 Januari 2013

Mengenal 3 "Raja" Orang Majus, dan Peringatanya Dalam Tradisi Gereja..

 
 
Tanggal 6 Januari biasanya kita memperingati Hari Raya Epifani, Epifani, atau dalam bahasa Inggris  Epiphany berasal dari  bahasa Yunani Koine : ἐπιφάνεια, epifaneia, "manifestasi", "penampilan mencolok" atau Teofani ( Yunani Kuno (ἡ) Θεοφάνεια, Τheophaneia berarti "visi Allah" ), yang secara tradisional jatuh pada 6 Januari adalah seorang Kristen hari raya yang merayakan wahyu Allah Anak sebagai manusia di Yesus Kristus .
 
Gereja Timur mengikuti Kalender Julian mengamati pesta Teofani pada apa yang bagi kebanyakan negara adalah 19 Januari  karena perbedaan 13-hari hari antara bahwa kalender dan umumnya digunakan kalender Gregorian .
 
Dalam Gereja Barat, Epifani untuk memperingati kedatangan Orang-orang Majus dari Timur atau kadangkala disebut Tiga Raja, yang mengunjungi Yesus yang baru saja lahir

Dalam tradisi Kristen, Orang majus (dari bahasa Latin: magus) atau Orang Bijak juga Raja-raja dari Timur sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, mungkin pendeta Zoroastrian, atau mungkin juga magi (bentuk plural dari magus) yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Injil Matius menyatakan bahwa mereka datang dari timur ke Yerusalem untuk menyembah Kristus. Menurut Matius mereka berjalan dengan mengikuti sebuah bintang yang datang dan dikenal sebagai Bintang Natal.
 
 
Tanggal peringatan Epifani.

Sebelum reformasi 1955, saat Paus Pius XII menghapuskan semua kecuali tiga liturgis oktaf , dengan Gereja Latin Epiphany dirayakan sebagai perayaan delapan hari, yang dikenal sebagai Oktaf dari Epiphany, dimulai pada 6 Januari dan berakhir pada 13 Januari. Hari Minggu dalam oktaf yang pada waktu itu hari raya Keluarga Kudus, dan Christmastide itu diperhitungkan sebagai dua belas hari berakhir pada tanggal 5 Januari, diikuti dengan waktu Epiphany, Januari 6-13. Hari Minggu berikutnya, sampai Septuagesima , diberi nama sebagai "Pertama (dll) Minggu setelah Epiphany". Revisi 1969 Kalender Romawi Umum didefinisikan Christmastide bukan sebagai memanjang dari Misa Malam Natal pada malam 24 Desember untuk Pesta Pembaptisan Tuhan (umumnya hari Minggu setelah Januari 6). 

Sebelum 1976, Anglikan gereja juga mengamati pesta delapan hari. Hari Epiphany ini diklasifikasikan sebagai Pesta Principal dan diamati pada 6 Januari atau pada hari Minggu antara Januari 2 dan 8. Ada juga musim Epiphany , diamati antara musim Natal dan periode pertama Masa Biasa. Ini dimulai pada Doa Evening pada Hawa dari Epiphany, dan berakhir di Doa Malam (atau Doa Malam ) pada Pesta Presentasi .

Lutheran, United Methodist dan United Church of Christ jemaat, bersama dengan orang-orang dari denominasi lain, mungkin merayakan Epiphany pada tanggal 6 Januari, pada hari Minggu berikutnya dalam minggu Epiphany ( oktaf ), atau di lain waktu (Epiphany Eve 5 Januari hari Minggu terdekat , dll) sebagai perintah adat setempat. Dalam denominasi dan lain-lain, menandai pentingnya festival tersebut, semua hal berikut Minggu ditandai sebagai, pertama, kedua, ketiga, Nth, dll, "Minggu setelah Epiphany "sampai awal Prapaskah pada bulan Februari atau Maret, minggu-minggu intervensi biasa disebut musim Epiphany. 

Timur gereja merayakan Epiphany (Teofani) pada tanggal 6 Januari. Beberapa, seperti di Yunani , mempekerjakan modern kalender Gregorian , sementara yang lain, seperti di Rusia , berpegang pada tua kalender Julian untuk tanggal gereja perhitungan. Dalam kalender gereja tua-Epiphany jatuh pada tanggal 19 Januari hari ini - yang adalah Januari 6 di kalender Julian.
 
Dalam Gereja Ortodoks Ethiopia , pesta dikenal sebagai Timkat dan dirayakan pada hari bahwa kalender Gregorian panggilan January 19, namun pada 20 Januari di tahun ketika Enkutatash dalam kalender Ethiopia jatuh pada Gregorian September 12 (yaitu ketika berikut Februari di kalender Gregorian akan memiliki 29 hari). Perayaan pesta ini memiliki berkah dari air dan prosesi khidmat dengan sakral Tabot .


Berkas:The visit of the wise-men.jpg

Tidak seperti yang sering digambarkan bahwa orang-orang Majus tersebut mengunjungi bayi Yesus di kandang tempat Yesus dilahirkan, bersama-sama dengan para gembala, mereka mengunjungi Yesus tidak bersamaan dengan para gembala, melainkan setelah Yesus berumur lebih dari 40 hari. Rupanya mereka melihat bintang yang menandai kelahiran Yesus di tanah air mereka, kemungkinan di Persia. Mengingat jarak Persia ke Yudea bermil-mil, maka dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk tiba di Yerusalem. Sementara itu, ketika genap 8 hari, Yesus disunat dan diberi nama Yesus. 
 
Kemudian setelah berusia 40 hari, genap waktu pentahiran ibu-Nya, Yesus dibawa ke Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan. Kecil sekali kemungkinan orangtua Yesus (Yusuf dan Maria) membawa kembali Yesus ke kandang domba tempat dia dilahirkan melainkan mereka telah tinggal di tempat yang lain pada saat orang Majus berkunjung. Ini adalah suatu hal yang mengecohkan banyak orang.


Jumlah Orang Majus
 
 Berkas:Orang majus.jpg
 
Di Injil Matius, satu-satunya Injil yang memuat kisah ini, tidak disebutkan jumlah orang Majus yang menyembah bayi Yesus. Selain itu juga tidak disebutkan jenis kelamin maupun nama-nama mereka. Alkitab juga tidak menyebut lebih lanjut tentang orang Majus ini.
 
Kisah Orang Majus di Injil Matius 2:1-12 :

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di manakah Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudahnya kamu menemukan Dia, kabarilah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.”

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat Anak itu berada.

Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah dia. Mereka pun membuka tempat harta-bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur.

Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Dalam tradisi yang kemudian diilustrasikan dalam berbagai cerita, film, dan ilustrasi, jumlah orang Majus yang menyembah Yesus digambarkan tiga orang, hal ini berdasarkan jumlah hadiah (emas, mur, dan kemenyan) yang diberikan kepada orang tua Yesus.
 
Persembahan yang dibawa untuk bayi Yesus mempunyai lambang sendiri-sendiri:
  1. Emas melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi raja agung
  2. Kemenyan (pengharum dalam upacara-upacara keagamaan yang agung orang Yahudi), melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi imam agung
  3. Mur semacam minyak damar berbau harum, yang biasanya dipakai untuk melumuri mayat dalam adat orang Yahudi, sebelum dikebumikan), melambangkan bayi Yesus yang kelak akan mati untuk menebus dosa manusia

Ada tradisi yang mengatakan bahwa jumlah orang Majus yang mula-mula berangkat ada empat orang, namun salah satu orang Majus tersebut tidak sampai ke kandang domba tempat Yesus dilahirkan dan baru bertemu Yesus di kemudian hari. 
 
Dikatakan bahwa tiga raja yang datang mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu¨ berasal dari keturunan suku Medes, keturunan suku imam dari negeri Persia, seperti halnya kaum Levi (keturunan imam) di kalangan Israel. Mereka dikenal sebagai guru yang mengajar, sebagai orang bijak dan kudus yang mendalami filsafat, kedokteran serta ilmu-ilmu alam.
 
 File:. Majus (1) jpg
 
Dalam tradisi Suriah menyebut nama-nama mereka adalah Larvandad, Hormisdas, dan Gusnasaf, sementara tradisi Armenia hanya menyebutkan dua nama, yaitu Kagba dan Badadilma. Dalam tradisi Eropa, mereka sering disebut para "Tiga Raja", yang bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar. Lalu mereka digambarkan sebagai orang Asia, Afrika dan Eropa. Origenes, seorang bapa gereja yang meninggal pada sekitar tahun 254 M. adalah orang pertama yang menggunakan nama-nama ini. Pada abad ke-6 kisah tentang Tiga Orang Majus ini muncul sebagai cerita yang populer.
 
Sumber : 
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Epiphany_(holiday), 4 Januari 2013.
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Orang-orang_majus_dari_Timur,  25 Desember 2012.
  3. Daniel HT, http://sosbud.kompasiana.com/,25 Desember 2011.
  4. http://www.pondokrenungan.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda perlu baca juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...