Rabu, 05 Desember 2012

Daftar Kanonisasi Para Orang Kudus (Santo/ a) Dari Tahun 1558 s/d 2012.

 
Kita semua dipanggil Kristus kepada kekudusan dan kesempurnaan, kepada persatuan mesra dengan Allah Bapa, melaui Kristus dalam persekutuan dengan Roh Kudus: Karena itu Harusalah kamu sempurna, sama seperti Bapa di Surga adalah sempurna 
 (Mat 5:48);  

"Kuduskanlah kamu, sebab, Aku, Tuhan, Allahmu, kudus” 
(Im 19:2)

Artikel ini saya persembahkan bagi anda yang ingin mengenal para santo/ santa pelindung yang telah di akui Gereja untuk menjadi teladan bagi kita. Semoga dengan mengenal nama Santo dan Santa pelindung ini bisa menumbuh kembangkan iman anda semua, dan menjadikannya sebagai pengantara doa-doa anda, atau setidaknya sebagai acuan bagi anda yang kebetulan "mencari nama babtis" bagi orang-orang terdekat anda. 




Perlu anda ketahui semua link yang ada di artikel ini mengarah ke situs Wikipedia Ensiklopedia : http://en.wikipedia.org/, klik link untuk mengenal lebih jauh nama Santo/ Santa yang ingin anda ketahui informasi datanya.
Santo (bagi wanita: Santa) adalah seseorang yang memiliki kebajikan dan suci. Istilah ini bisa digunakan kepada orang hidup dan mati dan diterima dalam dunia agama. Santo dianggap masyarakat sebagai contoh kepada komunitas bagaimana kita selayaknya berbuat sesuatu, dan kisah hidupnya biasanya dicatat sebagai contoh untuk generasi selanjutnya.

Kanonisasi merupakan sebuah proses menjadikan seseorang menjadi santo dan melibatkan pembuktian bahwa kandidat telah menjalani hidup yang layak menjadi santo. Hal ini dilakukan oleh Katolik Roma dan Ortodoks Timur, dan juga Ortodoks Oriental.

Dalam Katolik, beatifikasi (dari bahasa Latin "beatus", yang berbahagia) adalah suatu pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh gereja terhadap orang yang telah meninggal bahwa orang tersebut adalah orang yang berbahagia. Beatifikasi diberikan kepada orang yang dianggap telah bekerja sangat keras untuk kebaikan atau memiliki keistimewaan secara spiritual. Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir), sebagai bukti bahwa orang yang dianggap kudus itu telah berada di surga dan dapat mendoakan orang lain.


Orang yang mendapat beatifikasi diberi gelar beato untuk laki-laki dan beata untuk perempuan. Proses ini merupakan tahap ketiga dari empat tahapan dalam proses kanonisasi yang biasanya dilakukan setelah mendapat gelar venerabilis (yang pantas dihormati) sebelum mendapat gelar santo atau santa. Orang yang telah dibeatifikasi mendapat gelar "Blessed".  

Tradisi iman Katolik mewariskan kepada kita sejumlah besar tokoh pejuang dan pembela nilai dan paham hidup yang mengangkat harkat dan martabat manusia. Itulah”Orang-Orang Kudus”. Orang-orang Kudus, terdiri dari tua-muda, rohaniawan/wati, bapa-ibu, perawan-janda, raja-rakyat jelata, cendekiawan-orang tidak berpendidikan, yang berasal dari berbagai suku bangsa, ras dan budaya.

Bunda Gereja yang kudus dibawah bimbingan Roh Kudus secara resmi menyebut dan menyatakan mereka “Orang-Orang Kudus”, baik sebagai ‘Beato-Beata’ atau ‘Santo-Santa’. Pernyataan resmi Gereja itu diawali dengan suatu proses penelitian yang panjang dan teliti, yang disebut Beatifikasi dan kanonisasi hingga akhirnya disetujui oleh Takhta Suci.

Prosedur untuk menetapkan calon santo-santa di mulai tahun 1234, di prakarsai oleh Paus Gregorius IX dan Kongregasi Ritus yang diberi wewenang untuk mengawasi keseluruh prosesnya (Kongregasi Ritus dan terbentuk mulai tahun 1588, oleh Paus Sixtus V).

Prosedurnya sebagai berikut : 
Apabila seorang yang telah meninggal dunia dan  “dianggap martir” atau “dianggap kudus” maka biasanya Uskup Diosesan yang memprakarsai proses penyelidikan. Dimana salah satu unsur penyelidikan adalah apakah suatu permohonan khusus atau mukjizat telah terjadi melalui perantaraan calon santo-santa yang bersangkutan. Gereja juga akan menyelidiki tulisan-tulisan calon santo-santa guna melihat apakah mereka setia pada “ajaran yang murni,” pada intinya tidak didapati adanya suatu kesesatan atau suatu yang bertentangan dengan iman Katolik. Segala informasi ini dikumpulkan, dan kemudian suatu transumptum, yaitu salinan yang sebenarnya, yang disahkan dan dimeterai, diserahkan kepada Kongregasi Ritus.

Begitu transumptum telah diterima oleh Kongregasi, penyelidikan lebih lanjut dilaksanakan. Jika calon santo-santa adalah seorang martir, Kongregasi menentukan apakah ia wafat karena iman dan sungguh mempersembahkan hidupnya sebagai kurban cinta kepada Kristus dan Gereja. Dalam perkara-perkara lainnya, Kongregasi memeriksa apakah calon digerakkan oleh belas kasih yang istimewa kepada sesama dan mengamalkan keutamaan-keutamaan dalam tindakan yang menunjukkan keteladanan dan kegagahan. 

Sepanjang proses penyelidikan ini, “promotor iman”, mengajukan keberatan-keberatan dan ketidakpercayaan yang harus berhasil disanggah oleh Kongregasi. Begitu seorang calon dimaklumkan sebagai hidup dengan mengamalkan keutamaan-keutamaan yang gagah berani, maka calon dimaklumkan sebagai Venerabilis.

Proses selanjutnya adalah BEATIFIKASI. Seorang martir dapat dibeatifikasi dan dimaklumkan sebagai “Beato-Beata” dengan keutamaan kemartiran itu sendiri. Di luar kemartiran, calon harus diperlengkapi dengan suatu mukjizat yang terjadi dengan perantaraannya. Dalam memastikan kebenaran mukjizat, Gereja melihat apakah Tuhan sungguh melakukan mukjizat lewat perantaraan calon Beato/Beata. Begitu dibeatifikasi, calon santa-santo boleh dihormati, tetapi terbatas pada suatu kota, keuskupan, wilayah atau kelompok religius tertentu. Selanjutnya, Paus akan mengesahkan suatu doa khusus, atau Misa atau Ofisi Ilahi yang pantas demi menghormati Beato-Beata yang bersangkutan. 

Setelah beatifikasi, suatu mukjizat lain masih diperlukan untuk kanonisasi dan memaklumkan secara resmi seseorang sebagai seorang santo-santa. Proses resmi untuk memaklumkan seseorang sebagai seorang santo- santa disebut KANONISASI.

Para orang-orang kudus, bukan berarti selama hidupnya tidak mempunyai cela/kesalahan. Sebagai manusia mereka memiliki juga kecenderungan berdosa, kelemahan dan kekuaragan selama masa hidupnya, ada juga orang kudus yang selama hidupnya dikenal sebagai pendosa berat, namun oleh sentuhan rahmat Allah, mereka bertobat dan memulai menata hidupnya secara baru mengikuti kehendak Allah. Kita, dibawah bimbingan Tuhan dan Gereja-Nya, meneladani cara hidup mereka (Santo-Santa/beato-Beata), menjadikan mereka pelindung kita dan perantara doa-doa kita. 

Yang terutama, dalam memilih nama Baptis atau Krisma, kita harus melihat dari Kekhasan Santo-santa tersebut, misalnya kalau diri kita ingin menjadi yang militan dalam menghayati kekristenan, pilih St. Ingatius Loyola, kalau menjadi seorang yang sangat kristis, bisa memilih nama Baptis/Krisma St. Thomas, kalau berpribadi tenang bisa pilih St. Philipus, dan sebagainya. jadi sebaiknya bukan karena disesuaikan dengan pesta/perayaan atau tanggal dari kelahiran kita. Terang doa dan dalam bimbingan Roh Kudus akan membantu dalam pemilihan nama pelindung kita baik dalam Baptis maupun Krisma.
Untuk daftar para suci dan diberkati Katolik Roma, melihat daftar kronologis dari orang-orang kudus dan beato .
 
Pada tanggal 22 Januari 1588, dengan Konstitusi Apostolik immensa Aeterni Dei , Paus Sixtus V menciptakan Kongregasi Ritus untuk mengatur ibadah ilahi dan untuk menangani penyebab-orang kudus.


Kanonisasi sebelum 1.588

Sumber
Kanonisasi sebelum CSS . Diakses 2008-05-15. Dalam tabel di bawah ini, sengketa menunjukkan tanda bintang ("*") dalam sumber ini dan menunjukkan informasi yang saling bertentangan.

 

Kepausan dari Paus Yohanes XV

 

Kepausan dari Paus Gregory V

 

Kepausan dari Paus Benediktus VIII

 

Kepausan dari Paus Yohanes XIX

 

Kepausan dari Paus Benediktus IX

 

Kepausan dari Paus Clement II

5 Januari 1047
    • Wiborada dari Saint Gall (St Gallen atau 'Sankt-Gall')

 

Kepausan dari Paus Leo IX

 

Kepausan dari Paus Alexander II

 

Kepausan dari Paus Gregory VII

 

Kepausan dari Paus Urbanus II

 

Kepausan dari Paus Pascal II

 

Kepausan dari Paus Kalistus II

 

Kepausan dari Paus Innocent II

 

Kepausan dari Paus Eugene III

  • 4 Maret 1146
    • Henry I , juga dikenal sebagai Henry II, Kaisar Romawi Suci

 

Kepausan dari Paus Adrian IV

  • 1.154
    • Famian , sengketa, lihat penjelasan di atas

 

Kepausan dari Paus Alexander III

 

Kepausan dari Paus Lucius III

 

Kepausan dari Paus Clement III

 

Kepausan dari Paus Celestine III

 

Kepausan dari Paus Innocent III

 

Kepausan dari Paus Honorius III

 

Kepausan dari Paus Gregorius IX

 

Kepausan dari Paus Innocent IV

 

Kepausan dari Paus Alexander IV

 

Kepausan dari Paus Urbanus IV

 

Kepausan dari Paus Clement IV

 

Kepausan dari Paus Martin IV

 

Kepausan dari Paus Boniface VIII

 

Kepausan dari Paus Clement V

  • 5 Mei 1313
    • Paus Celestine V , juga dikenal sebagai Peter Celestine

 

Kepausan dari Paus Yohanes XXII

 

Kepausan dari Paus Clement VI

 

Kepausan dari Paus Urbanus V

 

Kepausan dari Paus Bonifasius IX

 

Kepausan dari Paus Martin V

 

Kepausan dari Paus Eugene IV

 

Kepausan dari Paus Nicholas V

 

Kepausan dari Paus Kalistus III

 

Kepausan dari Paus Pius II

 

Kepausan dari Paus Siktus IV

  • 7 Agustus 1481
    • Berard dari Carbio , martir 16 Januari 1120
    • Otto, juga dikenal sebagai Otho, martir 16 Januari 1120 dengan Berard
    • Peter, martir 16 Januari 1120 dengan Berard
    • Accursius, martir 16 Januari 1120 dengan Berard
    • Adjutus, martir 16 Januari 1120 dengan Berard
  • 14 Mei 1482

 

Kepausan dari Paus Innosensius VIII

 

Kepausan dari Paus Leo X

 

Kepausan dari Paus Adrian VI

 

Kanonisasi modern

Kepausan dari Paus Sixtus V

 

Pontifikat dari Clement VIII (4)

 

Pontifikat dari Paul V (2)

 

Pontifikat dari Gregory XV (5)

 

Pontifikat dari Urban VIII (2)

 

Pontifikat dari Alexander VII (2)

 

Pontifikat dari Clement IX (2)

 

Pontifikat dari X Clement (6)

 

Pontifikat dari Alexander VIII (5)

 

Pontifikat dari Clement XI (5)

   

Pontifikat dari Benediktus XIII (10)

   

Pontifikat dari Clement XII (4)

 

Pontifikat dari Benedict XIV (5)

 

Pontifikat dari Clement XIII (6)

 

Pontifikat dari Pius VII (6)

24 Mei 1807

 

Pontifikat dari Gregory XVI (5)

 

Pontifikat dari Pius IX (52)

 

Pepausan dari Paus Leo XIII (18)

 

Kepausan dari Paus Pius X (4)

 

Kepausan dari Paus Benediktus XV (3)

 

Kepausan dari Paus Pius XI (25)

 

Kepausan dari Paus Pius XII

 

Kepausan dari Paus Paulus VI

 

Kepausan dari Paus Yohanes Paulus II

   

Kepausan dari Paus Benediktus XVI

Lebih lanjut baca : Kanonisasi Santo dan Santa Baru Tahun 2012. : http://pustakadigitalkristiani.blogspot.com/2012/12/kanonisasi-santo-dan-santa-baru-tahun.html 

   

Referensi

  1. ^ Bunson, Matthew. Our Sunday Visitor's Encyclopedia of Saints . Our Sunday Visitor. pp. 207.

 

Pranala luar

Sumber :  
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_canonizations, Halaman terakhir diubah pada 23 November 2012 jam 23:15 UTC.
  2. http://www.imankatolik.or.id/

Baca Juga :  
  1. Jalan Panjang Pemberian Gelar Santa/ Santo di Gereja Katolik : http://pustakadigitalkristiani.blogspot.com/2012/12/jalan-panjang-pemberian-gelar-santa.html
  2. Kanonisasi Santo dan Santa Baru Tahun 2012  : http://pustakadigitalkristiani.blogspot.com/2012/12/kanonisasi-santo-dan-santa-baru-tahun.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda perlu baca juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...